Museum Wasaka tampak depan, bangunan khas Banjar
Satu lagi yang
bisa dikunjungi di Banjarmasin adalah museum Wasaka. Museum ini ada di pinggiran sungai Martapura,berdampingan
dengan jembatan Banua Anyar, ada di kampung Kenangan Ulu, Kelurahan Sungai
Jingah, Kecamatan Banjaramasin Utara. Kata Wasaka sendiri berasal dari bahasa
Banjar Waja Sampai Kaputing yang mempunyai arti jika mengerjakan sesuatu harus
diselesaikan dengan baik, benar dan tuntas.
Di bagian depan pintu masuk museum , tampak di latar belakang sketsel dengan ukiran
Museum ini ada
di area 1 Ha dan tadinya merupakan rumah hunian yang dialihfungsikan menjadi
museum. Tujuannya agar bangunan ini dapat terlindungi dari kepunahan. Museum
ini berbentuk rumah Banjar dengan bubungan tinggi yang terbuat dari kayu
ulin. Saya tertarik dengan bentuk
bangunan yang berupa panggung dimana tiang-tiang yang menopang rumah sangat
kuat sekali bahkan saya bisa masuk ke dalam kolong rumah yang tinggi. Waktu
masuk ke dalam museum di setiap dinding terdapat foto-foto dan lemari-lemari
kaca yang merupakan koleksi peninggalan perang kemerdekaan. Ada juga beberapa
senjata yang digunakan pada saat perang Banjar di masa revolusi fisik seperti
mandau, senapan dan mortir.Ada juga foto pejabat gubernur yang pernah menjabat
sejak tahun 1953 sampai sekarang. Benda-benda kuno, seperti mesin ketik, kamera
,sepeda kuno yang digunakan untuk mengirimkan surat dan suratnya disembunyikan
ke dalam badan sepeda agar tidak ketahuan Belanda. Bahkan ada foto Pangeran
Antasari yang dinobatkan menjadi pahlawan nasional pada jaman pemerintahan Megawati.
Bermacam senjata termasuk ada mandau senjata tradisional Kalimantan Selatan
Di belakang terlihat jembatan Banua Anyar
Diseberang
museum terlihat sungai Martapura sehingga banyak angin menghembus ke arah
museum , sehingga kesejukan terasa sekali di museum. Menarik untuk dilihat tapi
sudah masalah umum yang terjadi di setiap kota , yang namanya museum adalah
tempat yang jarang sekali dikunjungi. Apalagi bentuk bangunan khas Banjar yang
unik yang patut dilestarikan sebagai sumber ilmu dan aset daerah yang
berharga. Padahal masuk museum ini tidak
dipungut bayaran , hanya mengisi buku tamu di bagian depan pintu masuk. Pada dasarnya saya sangat suka sekali
mengunjungi museum , sehingga kunjungan kali ini juga membuat saya terkesan
apalagi pandangan mata ke depan terhampar sungai dengan rumah-rumah panggung
ala kota Banjarmasin. Mengenal sejarah dan budaya daerah dari museum sangatlah
hal yang paling berharga untuk dikenang .