Jumat, 25 September 2009

Marhaban ya Marhaban....

Ketemu lebaran lagi. Alhamdulilah kita bisa kumpul lagi walau kami harus kehilangan satu saudara kami yang tercinta dik Ruli, juga Mas ganuk kakinya masih belum bisa berjalan dengan baik. Tapi semua ini harus kita syukuri karena dengan rahmat Allah kita bisa tetap meneruskan tradisi kami di Cipanas.
Jelaslah di hari lebaran yang terpenting adalah solat ied. Sebelum pergi solat, cucu-cucu sudah diperingati untuk mengikuti komando dari pimpinan, jangan sampai belum salam-salaman selesai sudah mabur duluan. Wah, kita jalan menuju mesjid dengan format 2.3.3.2, dan yang dirumah tidak ikut solat ada 2.
Sepulangnya solat acara kedua adalah sungkeman dengan orang tua, saudara-saudara kami tentunya, diikuti dengan foto-foto keluarga . Keluarga kita termasuk yang paling doyan di foto, dah deh gimana caranya mereka difoto dengan gayanya masing-masing, yang penting bisa bergaya di depan kamera. Mulai dengan acara makan ketupat,mkanan khas lebaran ini tidak pernah ketinggalan di menu lebaran keluarga kami. Dengan opor ayam , semur daging, sayur waluh, bawang goreng dan kerupuk. Enak tenan!!!!
Acara lainnya yang tidak kalah seru adalah bagi-bagi parcel. Setiap orang akan mendapat hadiah parcel yang jenisnya tergantung dengan hasil undian. Kalau beruntung ya dapat yang bagus tapi kalau lagi naas dapatnya yang gak enak. Nah, kali ini yang sial adalah dik Sinta dan kakak Vian . Kasian deh. Tapi ya mau apa lagi sudah nasibnya jelek!!!!. Juga yang tak kalah seru adalah bagi-bagi duit. Nah, ini yang paling ditunggu2, dapet uang 2 ribuan yang baru, tapi dasar anak-anak masih kurang aja, malah minta pulsa gratis dari tantenya.


Yang terakhir adalah persiapan untuk acara tahlilan dik Ruli. Untuk yang datang tahlilan akan diberi bingkisan yang berisi makanan mentah. Untuk itu perlu dipak di kantong plastik. Ada pembagian tugas , setiap orang mendapat tugas untuk memasukan item tertentu dan diakhir dengan pengecekan agar tidak ada yang kelewatan Nah untuk membagi tugas ini perlu berdebat dulu,eyel-eyelan sampai ketemu cara yang pas. Nah, yang tugasnya paling berat adalah Mbak Rie karena kebagian tugas ngecek yang terakhir kali, Kalo ada yang sampe kurang dialah yang bertanggung jawab.
Ya.... selesailah acara lebaran kali ini ,kita harus balik lagi ke kota masing-masing. Dengan berat hati kita berpisah tentunya untuk bisa ketemu lagi di lain kesempatan. Mudah-mudahan lebaran kali selalu lebih indah dibanding lebaran tahun lalu. Moga kita semua dalam lindungan Allah SWT. Amin

Ada apa di balik pia-pia

Pia-pia adalah makanan yang terbuat dari terigu, kol, wortel, telur , bawang daun, tepung beras, garam, ketumbar, bawang putih. Kol dan wortel, bawang daun dirajang halus. Bawang putih dan ketumbar dihaluskan. Kol, wortel , bawang daun dan bumbu yang dihaluskan dicampur, diberi tepung terigu dan tepung beras dengan perbandingan 1:1, telur, diberi air dan dibuat adonan yang kental. Kemudian dibuat bulat dan digoreng sampai warna kecoklatan.
Nah, ada apa dengan pia-pia ini, bermula waktu kita mau buka puasa tapi gak ada makanan pembuka puasanya. Mbak Rie mengusulkan beli gorengan di Loji. Kita neh mantu-mantu gila punya pikiran sendiri untuk buat pia-pia aja sendiri biar bisa bikin banyak dan tidak perlu duit banyak. Tapi berhubung mantu-mantu ini dua-duanya bego masak, tapi dengan tekad yang bulat kita buat deh itu pia-pia dengan sok yakin. Waktu mau pakai bawang putih, yangti dah ribut kebanyakan tuh bawang putih nanti getar rasanya. Tapi dasar mantu kualat tetep aja kita pake bawang putih banyak karena kita pikir bikinnya juga banyak jadi bawang putihnya juga harus banyak.
Mulailah kita campur itu adonan, kok kayanya kurang meyakinkan makanya kita bilang neh ke yang lain, siapa yang mau ngabisin dapat bonus. Ha....... saking skeptisnya....malah dik Tuti ama ponakannya disuruh kasih bonus pulsa gratis. Ha.. dia cuma bisa melongoooooo. Bangkrut dong nanti...... Bodo amat emangnya gua pikirin.
Adonan dah dibuat tinggal goreng, dengan semangat 45 mulailah menggoreng ternyata lama banget karena pake kompor minyak tanah, duh di jaman modern gini pake minyak tanah????. Ternyata dapat banyak juga tuh pia-pianya tapi apa bisa habis ya?
Jadilah pia-pianya tinggal nunggu beduk. Pia-pia ditaruh di tampah besar dikelilingi oleh orang-orang yang sudah laper berat. Wajah mereka memelas nungguin bedug. Dug....dug...dug Satu dua tiga........ horeeee pia-pia diserbu...... ternyata laku juga. Entah karena enak , entah karena kelapaeran ya.
Lega rasanya pia-pianya habis ludes. ternyata usaha kita gak sia-sia juga . Hidup mantu dari Cirebon dan kelapa dua, perlu dikasih acungan jempol. Mudah-mudahan bisa jadi mantu tersayang ....... Betul gak?

Rabu, 09 September 2009

Kerupuk ....Oh...kerupuk

Kerupuk adalah makanan ringan yang terbuat dari aci . Punya rasa , bentuk, warna yang bermacam-macam. Kerupuk mempunyai nilai gizi yang rendah tapi herannya banyak yang suka dengan kerupuk. Kalau dengar kata kerupuk pasti aku selalu teringat dengan keluraga besarku. Kami semua penggemar kerupuk mulai dari kerupuk yang paling murah sampai kerupuk yang paling mahal.
Di keluarga suamiku, tiada hari tanpa makan kerupuk, bahkan pernah dik Yuyud nangis karena hari itu gak ada kerupuk, sampai diultimatum oleh mertuaku untuk jadi anak tukang kerupuk aja biar tiap hari selalu ada kerupuk!! Bahkan pada saat lebaran suamiku selalu kebagian goreng kerupuk karena ternyata dia ahli menggoreng kerupuk bahkan sampai sekarangpun dia bagian goreng kerupuk. Nah, ketika dia kecelakaan udah deh gak ada yang goreng kerupuk lagi deh.
Lain lagi di keluarga kecilku, semua juga doyan kerupuk, mungkin turunan dari nenek moyangnya. Pokoknya setiap hari harus ada kerupuk dan kerupuknya harus berbeda-beda supaya gak bosan. Lucunya lagi kalau di keluargaku bukan sebagai pendamping makanan saja itu kerupuk tapi menurut anakku sebagai pengganjal perut. Aneh ya istilahnya. Maksudnya , kerena masakanku kurang enak di lidahnya maka supaya bisa tertelan makanya pakai kerupuk. Kasihan banget ya. Jadi aku bisa lihat nih ,kalau masakanku gak enak pasti kerupuk yang dimakan makin banyak, tapi kalau enak tanpa kerupukpun mereka pada makan tanpa protes cari kerupuk.
Tapi gak apalah yang penting masakanku bisa kemakan walaupun harus diganjal dengan kerupuk, yang penting habis!!!! Hidup kerupuk!!!!
Nah, lucunya lagi kerupuk dari Cirebon punya rasa yang enak dibanding dengan daerah lain, sehingga saudara-saudaraku yang ada di luar kota suka memesan kerupuk dari kami. Nah, lebaran kali ini aku sudah pesan kerupuk putih 3 kaleng besar untuk dibawa mudik!!! Ha...... oleh-oleh yang murah meriah, jadi gak perlu keluar duit banyak.