Rabu, 21 Oktober 2009

Kalau Saya Jadi Mendiknas

Pertama-tama anggaran yang ada akan dialokasikan untuk perbaikan sekolah-sekolah yang rusak dan pembangunan sekolah-sekolah di daerah terpencil yang banyak belum mempunyai gedung permanen. Agar anggaran bisa mencukupi saya akan bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan yang peduli dengan pendidikan. Kemudian yang perlu diperhatikan dana untuk pembangunan harus turun tanpa potongan sehingga dana bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin.
Kedua menyediakan tenaga guru yang profesional untuk daerah-daerah dan daerah terpencil sehingga daerah tidak banyak ketinggalan dengan kota. Dengan cara program guru masuk desa dan langsung bisa diangkat menjadi pegawai negeri dengan syarat tidak boleh pindah lagi sehingga kesenjangan antara kota besar dan daerah tidak terlihat lagi.
Ketiga materi pelajaran disesuaikan dengan jenjang pendidikan siswa. Sekarang banyak anak SD yang mempelajari materi yang terlalu berat untuk ukuran kemampuannya. Jelas ini perlu koordinasi antara psikolog dengan orang-orang yang ahli pendidikan, mulai dart TK sanmpai dengan SMA. Dengan demikina didapat kurikulum yang tidakmemberatkan siswa
Keempat saya sebagai mentri harus turun kebawah untuk melihat benar-benar kondisi yang ada di dunia pendidikan bukan dari hasil laporan aja. Karena kalau dari hasil laporan saja bisa saja itu lapotan asal bapak/ibu senang yang tidak menggambarkan hal yang sebenarnya. Dari temuan-temuan itu dibuat data yang baik dan dibuat program perbaikan atau mengubah peraturan yang tidak sejalan dengan dunia pendidikan.
Kelima sekolah diberi wewenang untuk menentukan kelululusan siswa karena sekolah tahu betul karakter dan kemampuan anak semenjak masuk sekolah tersebut dan selama belajar di sekolah tersebut.Sehingga akan lebih bijaksana dibandingkan dengan sekarang. Pada akhirnya toh masyarakat juga bisa menilai sekolah mana saja yang punya bobot dan kualitas bagus , mana yang tidak
Sebetulnya banyak yang perlu diperbaiki, tapi mudah-mudahan mentri yang sekarang lebih bijak dalam melihat segala persoalan pendidikan.

1 komentar: