Selasa, 18 November 2014

Menghantarkan Anak Menjadi Pribadi Yang Baik



Tahapan kehidupan manusia akan sampai pada tahapan menjadi orang tua, itu sudah alamiah yang akan dialami siapapun.  Menjadi orangtua pertama kali akan sangat menyenangkan tapi bila dirasakan dan dilihat ternyata menjadi orang tua itu tak mudah apalagi pada saat ini , dimana begitu banyak pengaruh lingkungan yang mengitari hidup kita. Apalagi orang tua harus bisa menjadi panutan bagi anak-anaknya, karena yang pertama dilihat anak adalah orang tuanya yang sehari-hari tinggal bersamanya. Teladan di rumahlah yang akan membuat anak-anak kita kelak tak mudah terpengaruh lingkungannya karena orang tua sudah memberikan dasar-dasar yang kuat di rumah.

Begitu juga yang saya alami sebagai orangtua dari dua anak . Kebetulan saya mendidik mereka untuk mempunyai karakter- karakter yang baik mulai dari kecil agar mereka punya karakter dasar yang kuat sehingga mereka tak mudah terpengaruh oleh lingkungannya. Beberapa hal yang saya lakukan untuk anak-anak

  • 1.      Menjalin komunikasi yang baik dengan anak-anak sehingga anak-anak akan lebih mengerti tentang aturan atau perintah yang diberikan. Saya selalu beruasah untuk memberikan aturan mana yang boleh dan tidak boleh dilakukan anak-anak dengan segala sanksinya. Anak-anak biasa saya ajak berdiskusi tentang hal ini.
  • 2.      Memberikan waktu untuk anak.  Dengan segala aktivitas yang padat , saya selalu berusaha memberikan waktu untuk mendengarkan cerita , keluhan anak-anak dan memberikan solusi terhadap masalah yang dihadapi anak-anak.
  • 3.      Memperhatikan dan memuji sikap baik . Saya sering memberikan pujian saat anak-anak bersikap baik, saat mereka tidak bersikap baik , saya akan menegurnya dengan baik-baik.
  • 4.      Menanamkan karakter yang baik pada anak sudah saya lakukan secara dini, seperti kejujuran, rasa empati pada orang lain, tanggung jawab , kedisplinan . Karakter inilah yang bisa terbentuk bila saya mulai dari usia dini sehingga dengan karakter yang kuat anak tidak mudah terpengaruh orang lain.
  • 5.      Saya berusaha untuk menjadi panutan bagi anak. Jadi ketika saya mengajarkan banyak karakter yang saya harapkan dari diri anak –anak, sayapun sebagai orangtua harus terlebih dahulu mencontohkan karakter –karakter tersebut dalam prilaku sehari-hari saya yang mau tak mau akan jadi contoh bagi anak-anak.
  • 6.      Saya juga harus bersikap fleksibel karena kadang sering kali dikecewakan oleh anak-anak karena  anak-anak tidak mau menurut, saya akan mencari solusi lainnya agar mereka tak mengulang lagi kesalahan mereka tanpa mereka merasa tersakiti.



Dengan piala kebanggaannya menjadi yang terbaik sekota Cirebon setelah melewati masa-masa sulit 


Sebetulnya masih banyak hal yang harus dilakukan orangtua untuk anak-anaknya agar mereka kelak menjadi anak yang patuh pada Allah dan bisa membanggakan orangtuanya. Sekarang saya merasakan hasil dari apa yang saya tanamkan pada diri anak-anak . Setelah mereka bertumbuh semakin dewasa ternyata mereka tidak mengecewakan saya sebagai orangtuanya. Ada beberapa pengalaman yang membuat saya merasakan bahwa apa yang saya tanamkan pada diri anak-anak sejak dini membuat mereka punya pendirian yang tegas dan mampu melewati semua hal dengan perjuangan yang berat dan hasilnya luar biasa. Salah satunya adalah saat anak perempuanku diperlakukan tak adil di sekolahnya saat lulus SMP. Anak perempuan saya dari kelas satu sampai tiga selalu menduduki ranking satu atau dua tak pernah di bawah dua, tapi kenyataannya dia saat kelulusan tidak dinyatakan sebagai anak yang berprestasi , tapi justru anak yang mempunyai nilai UAN  yang tertinggi yang diberikan penghargaan. Padahal anak tersebut sehari-harinya adalah anak yang agak malas dan tak pernah meraih ranking, dan saat itu memang beredar kunci jawaban UAN. Saya melihat raut kekecewaan yang ada pada wajah anakku, tapi aku sendiri merasakan bangga terhadap anakku yang berani jujur dalam mengerjakan UAN walau harus kalah nilai dengan yang mempunyai kunci jawaban.  Akhirnya saya memindahkan sekolahnya ke sekolah yang saya tahu benar sangat menjungjung tinggi kejujuran dan alhamdulilah saat lulus SMA , anakku mendapatkan peringkat pertama  sekota Cirebon untuk jurusan IPS. Lain lagi anak pertama saya , sudah dapat saya hantarkan menjadi sarjana di jurusan teknik komputer dan berselang dua bulan setelah diwisuda  dia sudah mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan jurusannya. Padahal dulu sekali dia sempat mendapat banyak ejekan secara tak langsung karena anakku melepaskan kesempatan kuliah di perguruan tinggi negeri karena pada saat itu anakku membantuku menjaga suami yang kecelakaan. Tapi mental kuat yang selalu saya ajarkan padanya membuatnya terus berjuang sehingga dia bisa lulus dan cepat mendapatkan pekerjaan, padahal teman-temannya banyak yang belum mendapatkan pekerjaan atau lulus sekalipun.




Akhirnya bisa lulus dan bekerja setelah melewati perjuangan yang tak sia-sia


Saya merasakan kebahagian melihat anak-anak saya sekarang walau tugas saya sebagai orang tua belum tuntas, tapi sampai saat ini saya sudah merasa lulus untuk mengantarkan anak-anak saya untuk bisa menjadi pribadi yang mempunyai karakter yang baik. Keberhasilan anak-anak di bidang akademik dan karakter mereka yang mumpuni membuat saya bahagia dan merasakan menjadi orangtua  telah  melewati masa-masa ujian yang berat. Walau tugas saya sebagai orangtua tak pernah berakhir sampai  saya menutup mata, saya akan berusaha untuk tetap sebagai orangtua yang  baik .Tentunya akan semakin banyak aral yang harus dihadapi lagi. Semoga saya akan menjadi orantua yang lulus paripurna sampai ajal menjemput.Amin





15 komentar:

  1. salut... bisa membesarkan anak hingga besar & berprestasi...
    smoga saya jg bisa jd ibu yg seperti itu :)

    BalasHapus
  2. wah sukses GAnya yah mamah Tira ^-^ mantap dah perjuangan anak" hebat mamah keren kece abis mantap dah saya salut sama keluarga bahagia iini.. smga sellau diberikan nikmat nyaman ibadah selalu mamah dan keluarga ^-^

    BalasHapus
  3. mudah2an bisa ya mbak Nathalia tetapi yg terpenting mendidik akhlak mereka. lebih baik. Modal utama selain bekal pendidikan

    BalasHapus
  4. Makasih mas Angki,semoga mas Angki juga diberikan keberkahan selalu dalam hidupnya

    BalasHapus
  5. Terharu bacanya... sungguh perjuangan yang berat untuk jadi Ibu yang teladan bagi anak-anaknya. Apalagi di saat anak sedang down, mamah Tira masih bisa menyemangati buah hati agar tidak keburu minder. Sukses ya Mak buat kehidupannya dan GA nya :))

    BalasHapus
  6. Enam hal yang saya setuju banget itu, Bu, dan saya salut sama cara mendidik panjenengan yang oke dan tetep asyik.

    BalasHapus
  7. makasi mas Akhmad, tapi saya sendiri masih terus belajar

    BalasHapus
  8. pokoknya orang tua gak boleh lepas tangan, ya, Mak. Karena anak adalah tanggung jawab orang tua :)

    BalasHapus
  9. betul mak Keke,sesibuk apapun kita harus bsia menjadi sahabat yang selalu ada buat anak,

    BalasHapus
  10. Saya pun mengalami saat anak kecewa dengan ketidak jujuran di sekelilingnya. Tapi senang ya Mak, kalau anak-anak dapat di raih hatinya, dan mau dibimbing. Hilang capek orang tua rasanya...:)

    BalasHapus
  11. Selamat yaaa bu ... semoga anak2 nya bisa terus membanggakan orang tua :-)

    BalasHapus
  12. betul mbak Mutia, rasanya gak sia-sia mmebimbing mereka kalau mereka bsai berlaku sesuai yang kita harapkan

    BalasHapus