Bermain Di Alam Itu Menyenangkan

Masa kecilku ternyata lebih berwarna. Jaman aku kecil belum banyak kemajuan teknologi sehingga aku lebih tertarik mengeksplore dunia di luar rumah. Kebetulan rumahku di perumahan , masih banyak sawah, kebon kelapa dan ada jurang yang mengarah ke sungai Cikapundung. Banyak pengalaman yang luar biasa di luar sana. Sungguh masa kecil yang sangat membahagiakan.

Sungai Cikapundung di bawah jurang di samping perumahan itu membuat aku dan teman-temanku tertarik untuk turun ke sana. Walau sudah di wanti-wanti  orang tua untuk tidak turun ke sana tapi rasa ingin tahu anak-anak menyebabkan aku dan teman-teman memutuskan turun . Walau jalannya terjal tapi masih tetap bisa turun dan terpampanglah sungai Cikapundung yang airnya sedikit deras. Dan iseng mencelupkan kaki ke dalam sungai , akhirnya tergelitik masuk ke dalam air dan akhirnya semua bermain air. Tak terasa baju basah kuyup. Pulang dengan baju basah kuyup. Karena aku takut dimarahi ibuku, aku masuk dari pintu belakang. Dan cepat masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan badanku. Keluar dari kamar mandi, aku bernafas lega. Untung gak ketahuan. Waktu makan malam ibuku hanya bilang, enak ya sudah basah-basahan, pasti main di sungai. Aku terkejut mengapa ibuku sampai tahu ya?????? Lain waktu aku dan teman-temanku kembali lagi ke sungai. Tapi karena aku kurang hati-hati aku terpeleset dan berguling-guling di jurang sampai kebawah. Untung ada pohon yang menahanku ,kalau tidak mungkin aku jatuh ke dalam sungai. Seluruh badanku sakit semua, belum luka yang ada dalam tubuhku. Semua teman-teman tegang melihatku. Semua ketakuran karena bagaimanapun mereka akan kena marah juga. Tapi waktu aku pulang diantar teman-teman , ibuku tak marah hanya bilang, sudah kapok belum ke sungai??? Aku  hanya bisa tersenyum kecut!!!!!

Ada satu lagi hobiku adalah naik ke pohon. Di depan rumahku ada pohon kelengkeng. Dari pohon inilah aku belajar memanjat pohon. Akhirnya aku ketagihan manjat pohon. Mulai dari pohon jambu tetangga aku panjat, pohon alpukat. Nah alpukat ini punya ulat yang warnanya indah. Ada warna hijau dan oranye yang berpadu membuat ulatnya eskotis. Nah, sudahlah akhirnya semua pohon dijajal untuk dipanjat. Apalagi kalau ada pohon yang ada buahnya. Rejeki nomplok. Satu hal yang belum bisa aku naiki adalah pohon kelapa. Dekat rumahku ada kebun kelapa, aku sering bermain di sana. Saat teman-teman yang lain menantang untuk naik ke pohon kelapa, aku ikut mencobanya. Tapi sangat sulit sekali. Baru beberapa langkah sudah melorot kembali. Begitu seterusnya. Berkali-kali dicoba tapi usahaku sia-sia. Ternyata tak ada satupun yang berhasil sampai di atas.

Mungkin dalam hal manjat pohon aku bisa bersaing dengan anak laki-laki. Nah, itu bisa bikin anak laki-laki kesal juga. Mereka bilang ada satu lomba yang aku gak akan pernah bisa menang. Aku mengernyitkan dahiku tak mengerti. Ternyata mereka bilang aku pasti kalah kalau lomba pak jauh-jauh kencing. Ya jelas saja aku kalah, anak laki-laki kan pipisnya berdiri dan mereka  bisa membuang air kencing jauh-jauh dari tubuhnya, sedangkan aku kan perempuan , kalau pipis  harus duduk bagaimana bisa lebih jauh dari mereka. Sial, kali ini aku kalah dengan mereka. Senang kan masa kecilku?????

Tulisan IniDiikutsertakan Dalam Pena Cinta First Giveaway