Entah
mengapa hadiah bagiku bukan sesuatu yang selalu kuharapkan. Mengapa? Aku
terbiasa dengan segala sesuatu yang aku kerjakan sebagai rasa tanggung jawabku.
Sebagai murid dulu, aku wajib belajar sungguh-sungguh. Jadi saat aku bisa
meraih pencapaian nilai tertiggipun aku tak mengharapkan hadiah dari orangtua.
Bahkan di hari istimewa ulang tahun, aku juga tak terbiasa diberi hadiah. Aku
cukup bahagia dengan acara makan bersama keluarga saat hari-hari istimewa aku.
Dan itu juga berlaku bagi keluargaku. Aku selalu membawa anak-anakku makan
istimewa saat mereka ulang tahun atau mereka mencapai prestasi yang bagus di
sekolah atau di lingkungannya. Ternyata acara makan bersama di hari yang
istimewa itu lebih mempunyai arti yang luar biasa. Kedekatan , keakraban dan
rasa kasih sayang tercermin begitu indah saat makan bersama. Kebersamaan yang
tak bisa ditukar oleh apapun. Itu sangat luar biasa dampaknya. Kedekatan aku dan
anak-anak semakin terlihat, tak ada jarak. Sampai aku harus terpisahkan jarak
dengan kedua anakku, kegiatan makan bersama terus berlanjut. Diusahakan saat
istimewa , aku akan mendatangi mereka dan mengajaknya berkumpul bersama.
Sampai
suatu hari ada saat yang tak aku duga sama sekali saat aku berulang tahun bulan
Februari kemarin. Aku mendapatkan hadiah
yang tak terduga dari anak pertamaku yang sudah bekerja. Dan hadiahnya itu membuat
aku meleleh-leleh karena tak menyangka akan mendapatkan hadiah yang begitu
istimewa . Dan anakku tahu sekali apa yang aku sukai, sehingga hadiah itu
begitu istimewa bagiku. Jadi saat aku menengok anak bungsuku di Bandung, waktu
itu sudah tiga hari ulang tahunku, tiba-tiba saja anak bungsuku, Tia
mengangsurkan aku sebuah buku tebal. Ini dari mas Adit. Aku memegang buku tebal
itu dan aku terdiam. Saat Tia bilang kalau itu hadiah dari Anakku Adit,ah
perasaan haru muncul di hatiku. Buku craft membuat kartu-kartu unik dan lucu.
Buku impor dengan tutorial membuatnya. Begitu indah. Astaga dia tahu apa yang
aku suka. Buku pemberiannya sungguh berharga bagiku. Berkali-kali aku bolak-balik buku itu,
berkali-kali aku mendekap buku itu. Sungguh saat itu ingin aku peluk anakku.
Tapi hanya sebuah pesan singkat untuk anakku ucapan terimakasih. Rinduku
untuknya begitu menggebu. Kalau saja aku bisa terbang langsung menemui Adit,
ingin segera aku terbang untuk menemuinya dan mengucapkan terimakasih langsung
padanya.
Kini
buku craft itu tersimpan dalam lemariku. Sekali-kali aku buka dan baca
tutorialnya. Dan akan aku coba dan akan aku bagikan pengetahuan yang ada di
buku itu untuk anak-anak asuhku di Circle of Happiness. Sesuatu yang tak
terduga, hadiah yang menyentuh kalbuku sampai sel-sel hatiku. Memberikan kesan
yang tak akan pernah aku lupakan. Hadiah tak terduga dari Adit, anakku yang
sehari-hari terlihat cuek, acuh tak acuh,diam tak banyak bicara. Tapi dia tahu
apa yang diinginkan ibunya. Sungguh hadiah yang tak terduga dan istimewa. Mama
rindu denganmu anakku, Adit....