Gambar dari sini
Peristiwa ini sudah lama terjadi tapi
aku selalu mengingat betapa dari peristiwa ini aku banyak belajar bersyukur dan
ikhlas. Ternyata anugerah Allah itu benar-benar bagai mukjijat. Sore itu adalah
suasana kegembiraan karena anak pertamaku lulus SMA dengan nilai yang baik.
Kabar gembira itu begitu memenuhi relung hatiku. Sungguh bagiku ini kegembiraan
yang patut dirayakan. Suamiku berjanji
akan makan di luar. Tapi tanpa disangka-sangka aku mendapatkan kabar kalau
suamiku kecelakaan. Saat aku melihat
suamiku terbaring di ruang IGD dengan kaki yang lunglai karena patah tulang
mulai dari bagian paha sampai ke tulang kering, rasanya seluruh tubuhku lemas.
Tak ada satupun kata yang terucap , hanya kebingungan . Saat aku dipanggil oleh
dokter bedah, dia mengatakan banyak hal mengenai kondisi kaki suamiku. Malam
ini juga harus dioperasi untuk penutupan luka dan tulang yang hancur. Seminggu
kemudian harus dipasang pen untuk memulihkan patah tulangnya. Waktu itu dokter
mengatakan biaya pasang pen saja sudah 30 juta, belum biaya operasi, dokter,
obat-obatan dan kamar rawat. Aku tercenung . Dokter memberikan tenggat waktu
aku untuk berpikir apakah mau operasi atau mau dibawa ke alternatif.
Sore itu juga adik iparku datang menjenguk.
Dia mendesak aku untuk membawa suamiku ke alternatif saja, karena biaya yang
tak mahal. Bukan aku membayangkan biaya
operasi tapi aku sadar bulan ini anak pertamaku harus membayar uang masuk
kuliah di Bandung. Uang yang ditujukan untuk biaya sekolah mau tak mau harus
untuk biaya rumah sakit. Terbayang anakku harus tak sekolah??? Hanya karena tak
ada uang untuk membayar uang masuknya??? Tapi kalau dibawa ke alternatif di
daerah Bogor, aku membayangkan jauh perjalanan dari Cirebon dan kalau aku
menunggu di sana , dengan siapa anak-anak. Bagaimana mereka hidup sehari-hari,
karena aku di Cirebon tak punya sanak saudara. Penyembuhan patah tulang itu
bukan sehari dua hari tapi membutuhkan waktu berbulan-bulan, sungguh dilema
besar bagiku. Adik iparku terus mendesak untuk membawa suamiku tapi aku
bertahan untuk tetap di rumah sakit. Aku pasrah, aku merasa kelak ada jalan
keluar untuk semuanya.
Operasi suamiku berjalan lancar walau
aku harus menunggu dengan berdebar-debar karena operasi yang begitu lama. Aku
sendiri heran , aku begitu tenang dan aku lihat suamiku juga sabar dalam
menghadapi semuanya ini. Semua ikhlas dan sabar. Waktu untuk membayar uang
masuk semakin dekat, dengan nama Allah aku bayarkan uang masuk ke perguruan
tinggi di Bandung. Aku tak berpikir lagi, aku harus membayar biaya rumah sakit
dari mana. Setelah hampir satu setengah
bulan di rumah sakit, akhirnya suamiku diijinkan pulang , walau harus setiap
minggu untuk kontrol dan belajar berjalan. Saat aku ambil semua biaya administrasi
dan melihat berapa yang harus aku bayarkan, aku terkejut. Tanganku bergetar
kuat. Biaya operasi yang seharusnya 30 juta dan ditambah biaya dokter dan
obat-obatan ternyata hanya sebesar 15 juta dan biaya tambahan obat yang tak ada
di askes sebesar 4 juta. Jadi biaya keseluruhannya 19 juta. Sungguh suatu keajaiban yang aku terima dari
Allah. Sungguh aku bersyukur,betapa Allah begitu mengasihi keluargaku.
Keajaiban dari Allah itu selalu ada ,jika kita sabar dan ikhlas.Aku bersyukur
untuk kebesaran Allah ini.
Bu hastira, semoga samara keluarganya, amin
BalasHapusDalam keadaan dilema memang butuh keyakinan dan keberanian mengambil satu keputusan, saya salut dengan ketabahan dan keyakinan ibu ambil keputusan penting saat injury time :)
BalasHapusketabahan dan selalu semangat ya mba
BalasHapusmakasih doanya mbak Noer
BalasHapusiya mbak Herva, waktu itu aku berdebat keras dengana dik iparku. Entah mengapa aku ngotot tetap di rumah sakit itu. Ah, keyakinanan aku terbukti
BalasHapusiya mbak Attayaya
BalasHapusAlhamdulillah ya Mbak, kesabaran & kesetiaan seorang istri sehingga doanya dikabulkan Allah.
BalasHapusMemang Allah yang menentukan segalanya Mbak. :) Selalu ada yang tak diduga
BalasHapusAlhamdulillah ya mba, semuanya bisa dilalui dengan baik semoga sehat semuanya aamiin
BalasHapusKeputusan yang sulit ya Mbak. Akhirnya kesabaran Mbak, ada hasilnya. Diberi kemudahan oleh Allah SWT.
BalasHapusiya mbak Leyla
BalasHapusbetul mbak Anisa, selalu ada keajaiban yang terjadi
BalasHapusAmin, mbak Dewi
BalasHapusiya Mbka Nurul sampai harus agak gontok2an sama adik iparku. Jadi puya rasa bersalah padanya
BalasHapusSubhanallah, Mbak :") Saya baca ini speechless. Semoga keluarga selalu dalam naungan Allah, ya, mbak ;)
BalasHapusheader blognya cakep banget (maaf oot)
BalasHapuswah ehbat ya mbak..nikah sambil kuliah
barakallahuntuk pernikahannya
disaat kita pasrah, distulah keajaiban datang ya mbak
BalasHapusalhamdulillah, kadang kepasrahan diiringin ikhtiar kpd Allah memberikan jawaban yg tak disangka2 datangnya ya mbak.. semoga suami lekas pulih.. jadi inget suami yg pernah patah tulang fan hrs dipen, byk yg nyaranin diurut aja, tapi akhirnya ttp pilih dioperasi aja
BalasHapusmakasih doanya mbak happy
BalasHapusa.e.zen, yang masuk kuliah itu anak pertama saya, bukan saya kok
BalasHapusiya mbak tuty
BalasHapusiya mbak Lia, kalau paath tulangnay sperti suamiku yang gak beraturan , jangan sekali2 ke alternatif , karena nanti sembuhnya jadi gak normal. Waktu anak lakiku kecelakaan, patah tulangnya gak berantakan dan ke alternatif diurut dan bisa normal kembali.
BalasHapussemoga sehat kembali ya mbak seperti sedia kala, alhamdulillah biayanya tidak terlalu membengkak, soalnya teman ada yang ngalamin hal yang sama biayanya sungguh sangat besar
BalasHapusKisahnya mrntentuh sekali Mba.. Keajaiban itu bisa datang tanps kita ketahui..tentunya aras ijin Allag SWT.. Semua yg terjadi dlm hidup kita adalah rahasia Allah.. Semoga lekas pulih ya suaminya.. Aku 3 thn yll pasang oen di tulang selangka kanan..tp pen sdh dibuka.. Gak berani lg bawa motor apalagi nyetir.. Kayaknya aku trauma di jalan..
BalasHapusini pengalaman yang pernah kami alami juga walau gak sebesar itu biayanya. Semoga mbak sekeluarga terus dilindungi Allah dan diberi kenikmatan berumahtangga :)
BalasHapusAku merinding bacanya. Matematika Allah itu memang beda. Semoga Allah melindungi kita semua. Aamiin.
BalasHapusiyaps betul merinding.
BalasHapussemua emang Allah yang mengatur.tinggal kita gimana ngejalaninya
Bersyukur ya, Bu, semua akhirnya dapat dilalui dengan baik. Saat sperti itu, memang dibutuhkan kemantapan hati untuk mengambil keputusan, lalu berdoa dan tawakkal kepada-Nya. Semoga ke depan sehat selalu ya, Bu.
BalasHapusSemua selalu ada porsinya ya, Mbak? Baik musibah maupun keajaiban :) Allah maha segalanya :')
BalasHapuskalau aku ada diposisi mba pasti bingung bgt. good luck giveawaynya ya mba
BalasHapusiya mbak Evrinasp, entah mengapa biaya menjadi berkurang padahal pertama kali dokter mengatakan pennya saja sdh 30 juta, belum yang lain2nya
BalasHapusastaga mbak Rita juga pernah dipasang pen dan sdh dilepas. Suamiku sih belum dilepas, masih takut mbak
BalasHapusamin, makasih doanya mbak Lidha
BalasHapusbetul mbak Lusi, amtematika Allah itu beda bahkan uang kuliah anakku sepeserpun gak berkurang sehingga masih bisa daftar ulang
BalasHapusbetul pak Akhmad, saat itu benar mantap dengan pilihanku tak ada keraguan sedikitpun
BalasHapusbetul mas Febri
BalasHapusbetul mas Ali
BalasHapusentah mengapa aku begitu mantap mbak Ria
BalasHapustetap semangat
BalasHapusSpeechless :')
BalasHapusTerharu sekali Mba, bener ya Mba, Allah memberikan masalah sekaligus dengan jalan keluarya. Samawa Mbak, amiin
BalasHapuswaduh mbak besar jg ya biayanya
BalasHapusinsyaAllah Allah nggak akan meninggalkan hambaNya yang ikhlas dan berserah diri
alhamdulillah kalo operasi suami berjalan lancar
makasih obat herbal jelly
BalasHapusiya mbak Neisia
BalasHapusiya blog paybil
BalasHapusiya mbak Ria, pennya saja sudah mahal, belum biaya operasi , dokter, ruang rawatnya perharinya dan obat2an. Alhamdulilah dilancarkan
BalasHapusPertolongan memang bisa datang dari mana saja ya Mbak, asalkan sewaktu mendapatkan masalah, ada sabar dan ikhlasnya kita. Terima kasih sharingnya Mbak, saya jadi mendapatkan cipratan inspirasi
BalasHapussabar dan ikhlas. Suamiku dalam posisi yg benar bahkan polisipun memihak suamiku tapi kami tak menuntut yang menabrak yg salah tak menyalakan lampu sesn mau belok kanan.Bahkan tak menuntut ganti rugi rumah sakit tapi digantikan Allah dengan cara ajaib
BalasHapusJadi teringat dengan ungkapan... Ketika satu pintu teerutup maka pintu yang lain terbuka..
BalasHapusTuhan selalu memberi jalan yg ajaib ya..
betul mas Kornelius
BalasHapusBener banget selalu belajar bersyukur dan ikhlas di setiap kejadian :-)
BalasHapusyup Maz Toro
BalasHapussukses mamah smeoga terus kita ucap kalimat tarjih
BalasHapusmakasih mas Angki
BalasHapusAlhamdulillah ya mba. Bisa kurasakan perasaanmu. Semangat mba
BalasHapusbenar mbak Sri Rahayu
BalasHapusviagra
BalasHapusviagra asli
jual viagra
toko viagra
viagra original
viagra usa
viagra pfizer
obat viagra asli
obat viagra
obat kuat viagra
apotik viagra
apotik viagra asli
agen viagra
agen viagra asli
toko viagra asli
jual viagra asli
agen viagra jakarta
jual viagra jakarta
toko viagra jakarta
apotik viagra jakarta
viagra jakarta
viagra asli jakarta
obat kuat jakarta
obat kuat asli jakarta
harga viagra
harga viagra asli
beli viagra
beli viagra asli
pesan viagra
pesan viagra asli
viagra original usa
harga titan gel
titan gel
titan gel asli
toko titan gel
jual titan gel
agen titan gel
titan gel jakarta
titan gel asli jakarta
titan gel rusia
harga cialis
cialis asli
obat cialis
obat kuat cialis
jual cialis
toko cialis
agen cialis
cialis england
cialis jakarta
cialis asli jakarta