Saat
mengunjungi Lombok , aku tak lupa mengunjungi pantai Ampenan yang banyak cerita
sejarah di sana. Karena dulunya ini merupakan pelabuhan megah yang berperan
dalam transportasi laut. Pelabuhan ini yang menghubungkan Lombok dengan pulau-pulau
lainnya. Namun sekarang sudah tidak lagi digunakan karena pelabuhan sudah dipindahkan ke Lembar.
Ampenan ini letaknya di sebelah barat kota Mataram . Kota ini terkenal sebagai
kota tua dan kota pelabuhan . Penduduknya didominasi oleh masarakat keturunan
Cina dan Arab yang membuka toko di kota
tua. Banyak banguna tua di sepanjang
jalan menuju pantai Ampenan. Banyak bangunan dari turunan Tionghoa
dengan ruang tamu sempit dan altar kecil.Bisnis jual beli yang dilakukan
warga turunan Tiongha masih berjalan sampai saat ini. Warga keturunan Melayu juga
berjualan ikan , makanan khas Lombok di kota tua. Selain itu juga banyak terdapat beberapa suku yang tinggal di kota tua tapi mereka hidup
rukun dan menjunjung tinggi kebhinekaan .Sangat penting sekali mengenang kota
tua ini karena pada saat itu jadi pusat
perdagangan sekitar tahun 1948-1950. Namun karena gelombang yang besar akhirnya
pelabuhan ini ditutup tahun 1970. Dan kota tua dan bekas pelabuhan ini di
revitalisasi jadi tempat wisata yang patut dikunjungi.
Akhirnya
pantai Ampenan menjadi objek wisata Lombok
yang indah. Sampai di sana banyak yang terlihat kios-kios yang menjual
kuliner dan lapangan luas di bagian tengahnya. Banyak aktivitas yang bisa
dilakukan di lapangan. Ada yang main sepeda atau hanya duduk-duduk saja. Ada
permainan anak-anak mulai dari seluncuran dan lain sebagainya. Bahkan banyak kios-kios yang berjualan sea
food yang patut dicoba saat ke sana. Berjalan dari lapangan akan terlihat laut
yang luas. Dan batu-batu besar di tepian pantai dapat digunakan untuk duduk-duduk
menikmati udara pantai dan hamparan laut luas. Di pantai Ampenan ini juga bisa
melihat sunset. Berhubung saat datang ke sana saat musim penghujan dan langit
penuh dengan awan tebal, sedikit kecewa karena tak bisa melihat sunset yang
indah karena banyak tertutup awan tebal. Dan ada tempat yang menjorok ke laut
dengan pagar yang mengelilinginya. Dari sini kita bisa narsis sedikit dengan
berselfi ria dengan latar belakang laut. Oh ya dekat pintu masuk ada relief
tentang perlawanan masarakat Lombok terhadap penjajahan Belanda. Dengan relief yang berwarn gading sangat bagus
untuk dipahami sejarah yang terjadi di pelabuhan Ampenan pada saat itu.
Menunggu
dengan duduk di bebatuan dengan kaki menjuntai sambil menunggu senja tiba,
walau tahu senja yang datang akan tak tampak indah tapi bolehlah menikmasti
sedikit saja keindahan itu. Ditemani dengan minuman es kelapa muda , mari kita
nikmati pantai Ampenan di sore hari. Walau sebelumnya bernarsis ria dulu dan
berfoto dengan keindahan pantai.
Meresapi suasana pantai yang saat itu ramai dan menunggu detik demi
detik. Mulailah suasana meremang dan langit mulai menguning dan senjapun tiba.
Agak sedikit kecewa karena tertutup awan tapi tak menyurutkan untuk tetap
menikmatinya. Katanya pantai ini memang
sering dikunjungi warga Lombok untuk bersantai sambil menikmati senja. Ke pantai
Ampenan ditutup dengan mencari mushola untuk solat magrib. Selamat tinggal pantai
Ampenan, selamat tinggal senja. Biarlah keindahanmu akan kubawa dalam mimpi
malam nanti di peraduan hotel. Mari bermimpi tentang pantai Ampenan.