Kamis, 13 Oktober 2016

Gerabah Unik Dari Lombok





Kalau ke Lombok pasti banyak yang menyarankan untuk melihat desa yang masarakatnya membuat gerabah. Gerabah sendiri di Lombok sudah lama ada. Pertama gerabah dihasilkan di desa yang bernama desa Penunjak. Menurut cerita gerabah di Lombok ini berasal dari ketel/kendi yang biasa dipakai untuk upacara kelahiran dan upacara kematian. Pada upacara kelahiran kendi ini dipakai untuk menyimpan tali pusar bayi dan pada saat kematian digunakan untuk memandikan jeansah. Nilai dari gerabah sebagai pengingat agar manusia jangan jadi sombong karena manusia hanyalah segumpal tanah dan kehidupan manusia yang tergantung juga dari tanah. Ketrampilan masarakat Lombok membuat gerabah juga ada legendanya. Dulu ada penguasa gunung Rinjani yang bernama Dewi Anjani . Dia mengutus burung pembawa pesan/manuk bere untuk mengajarkan pasangan suami istri yang bingung untu memasak beras. Oleh manuk bere itu diajarkan cara membuat kendi/periuk dari tanah liat . Nah, sejak itu munculah kendi/periuk .Akhirnya masarakat sana terampil membuat gerabah. Kendi inilah yang dikembangkan menjadi bentuk-bentuk lain yang akan berubah sesuai kemajuan zaman.






Awalnya masarakt membuat gerabah hanya untuk kebutuhan rumah tangga atau perabot dapur, tapi dengan perkembangan zaman bentuk gerabah semakin bervariasi dengan banyak fungsi. Saat ini hampir 90 % gerabah digunakan sebagai fungsi seni , dekorasi dibanding untuk keperluan rumah tangga lagi. Nah di kawasan Banyumulek inilah banyak masarakat yang membuat gerabah. Hal ini dikarenakan tanah di sini mempunyai tanah lempung dengan kualitas yang bagus. Aneka ragam gerabah terdapat di sini mulai dari selao/genting, dumang/anglo, kekete/sigon/wajan, kemek/periuk, tong sampah, guci, asbak dan banyak lagi yang bisa dilihat di sentra gerabah. Kalau dilihat gerabah dari Banyumulek ini ini mempunyai keunikan tersendiri. Cara pembuatan masih mempertahankan pembakaran secara tradisional. Di sana juga kalau pengunjung mau belajar membuat gerabah diberi kesempatan. Ciri lainnya ada tambahan hiasan di gerabah berupa anyaman rotan/ketak atau dengan pasir putih yang ditempel dengan motif tertentu di gerabahnya.  Dan yang terpenting gerabah dari daerah ini sudah ada sertifikat non toxic. Jadi kalau digunakan untuk makan atau minum sangatlah aman. Satu lagi yang unik di Banyumulek adalah gerabah yang dikenal dengan Kendi maling. Bentuknya mirip kendi tapi dia punya lubang pengisian air yang terletak di bagian bawah. Jadi kalau  kendi di balik dalam posisi berdiri air tak akan tumpah. Gerabah dari Banyumulek ini sudah sampai mancanegara. Banyak pesanan dari luar negri akan gerabah ini.




Di bagian depan biasanya akan terlihat banyak gerabah dengan berbagai bentuk dan ukuran yang disusun di rak-rak yang berdiri tinggi. Dari luar sudah tampak dan kita tinggal melihat dari sela-sela rak hasil gerabahnya. Di bagian belakang terdapat tempat penyimpanan gerabah yang belum kering dan ada tempat untuk belajar membuat gerabah. Aneka ragam bentuk gerabah yang indah-indah membuat aku susah untuk memilihnya. Putar-putar dan kembali ke tempat semula kadang membuatku bingung.Keindahan gerabah dengan hiasan dari rotan dan pasir putih itu unik berbeda dengan gerabah yang dihasikan dari Kasongan Jogjakarta dan Purwakarta.  Akhirnya aku memutuskan untuk membeli beberapa hiasan di meja . Dan di sana juga sudah bisa dipak yang aman untuk dibawa menggunakan pesawat. Sungguh kunjungan kemari sangat berkesan . Untuk menuju lokasi  ke sini membutuhkan waktu kurang lebih 14 km dari kota Mataram. Tepatnya di  desa Banyumulek, kecamtana Kediri, kabupaten Lombok Barat.



61 komentar:

  1. Di Jogja juga ada mbak...kampung yang kesohor gara2 gerabahnya. Kasongan namanya.. Mirip yang di desa penunjak ini juga kisahnya.. Berawal dari bentuk yang sederhana, sampai sekarang gerabah2 kualitas ekspor

    BalasHapus
  2. Ternyata gerabah punya filosofi tersendiri ya

    BalasHapus
  3. Tiap daerah punya keunikan tersendiri yaa, walaupun sama-sama gerabah ya mba, bagus-bagus modelnya..

    BalasHapus
  4. Saya belum pernah ke tempat pembuatan gerabah di Lombok. Tapi kalau memandangi gerabah gerabah cantik gitu Saya suka sekali. Karena di rumah ruang terbatas jadi saya tidak bisa memanjakan hobi mengumpulkan gerabah atau keramik yang disukai. Gerabah gerabah dalam pos ini membuat saya jatuh cinta :)

    BalasHapus
  5. Wah gerabahnya cantik-cantik, seperti Kasongan kalau di Jogja. Lombok indah-indah juga ya pantainya mb

    BalasHapus
  6. Waah minggu kmaren saya ke lombok mba, tapi gak sempat kesini

    BalasHapus
  7. iya bunda raka, tapi masing2 daerah punya ciri khasnya ya, coba lihat di gerabahnya ada gambar itu pakai kulit telur

    BalasHapus
  8. nah itu mbak dewi, betul aku kalau ke kota lain ada gerabahnay apsti beli yang ekcil2 untuk dipajang dan kalau dilihat banyak perbedaan sesuai dengan ciri khas daerahnya

    BalasHapus
  9. mbak evi aku ngumpulin kalau ke daerah yang ada gerabahnya tapi yang bentuknya kecil dan tak memenuhi ruang

    BalasHapus
  10. dedaunan hijau, iya tapi di lombok ada cirinya yaitu ada hiasan dari kulit telur dan rotan

    BalasHapus
  11. duluuuu aku sempet ke sini deh kayaknya mah..bbrp tahun lalu waktu ke lombok, tp gak beli2...repot bawa pulangnya..pdhal lucu2 yaa

    BalasHapus
  12. Di desaku juga ada yang buat gerabah, tapi sederhana banget. Kalo gerabah buatan orang lombok bagus banget. :)

    BalasHapus
  13. Duuhhh..unik dan bagus2 banget gerabahnya. Jadi pingin ke Lombok lagi

    BalasHapus
  14. ah mbak ophi aku mah beli tapi yang kecil2 dan lucu buat pajangan

    BalasHapus
  15. oh gitu ya mbak isnaini, di kotaku juga ada gerbah yang dulunya masih sederhana sekarang ada orang seni rupa ITB yang membina mereka agar punya desain yang bagus , malah sekarang desa itu dibuat desa wisata gerabah

    BalasHapus
  16. datang lagi mbak sie thi , aku juga mau lagi ke sana

    BalasHapus
  17. penasaran dengan kendi maling... bentuknya seperti apa...
    dulu ibuk saya juga suka menyimpan air di kendi rasanya segar dan sejuk tidak dingin seperti air dari kulkas...

    BalasHapus
  18. wah, sayang banget waktu aku ke Lombok gak mampir ke sana, soalnya memang waktunya mepet

    BalasHapus
  19. Gerabahnya cantik2 ya mbak... Wajib berkunjung kesana Lombok nih, terimakasih informasinya mbak

    BalasHapus
  20. gerabah yg unik dari lombok itu kendi air yang masukkin airnya dari bagian bawah, terus begitu dibalik si airnya gak tumpah.. dulu waktu masih tinggal di Lombok, kalo ada keluarga yg dateng juga wajib banget ke Banyumulek, :D

    BalasHapus
  21. wuahhh, gerabahnya cantik2...saya koleksi sih sebenarnya, tapi mau sekecil apapun, rumah gak memadai...malah numpuk jadinya :D

    BalasHapus
  22. Aduh, gerabahnya cantik-cantik. Di daerahku juga ada yang membuat gerabah (cobek, kendi, kuali). Begitu-begitu saja, belum sampai dihias, dipoles secantik ini. Saya yakin dengan kreatifitas pengerajin, harga gerabah bisa lebih naik.

    BalasHapus
  23. iya aku juga banyak yang gak bisa aku kunjungi mbak evrinasp

    BalasHapus
  24. mbak meriska pernah tinggal di lombok? waha syik ya

    BalasHapus
  25. oh gitu ya mbak lidha,temenku memang pintar menata ya, dia buat rak kecil dan gerabah imutnya terpampang di sana , bagus loh

    BalasHapus
  26. oh mbak nur, di aku juga gerabahnya tadinya gitu2 saja tapi setelah ada orang seni dari ITB, mereka memberikan banyak desain untuk gerabahnya , shg sekarang malah dujadikan wisata gerabah di cirebon

    BalasHapus
  27. selama ini taunya gerabah cuma di Pleret dan bentuknya kaya gentong aja.. ternyata ada yg lbh kecee ya, unik dan cantik buat hiasan rumah

    BalasHapus
  28. wah baru tau ada kerajianan gerabah di Lombok mbak, macem2 pula bentuknya. Filosofinya itu nyes banget. TFS mbak^^

    BalasHapus
  29. gerabahnya cantik-cantik Mba, semoga suatu saat saya bisa ke lombok dan singgah di tempat pembuatan gerabah ini, amin..

    BalasHapus
  30. Gerabahnya sangat unik dan cantik sekali ya mba.

    BalasHapus
  31. Wah.. baru tau Lombok juga banyak membuat gerabah..

    BalasHapus
  32. Waah..semoga suatu saat nanti bisa jalan-jalan ke Lombok..

    BalasHapus
  33. iya mbak Lia ditambah dg hiasan dari telurd an otan bikin jadi cantik

    BalasHapus
  34. Wahhh cantik-cantik yoo bentuknya.

    BalasHapus
  35. foto paling atas mesraaa <-- gagal fokus

    BalasHapus
  36. ha, ha, mak Kania itu sih memangnya harus begitu

    BalasHapus
  37. 14km itu kira2 berapa jam mba dari Mataram?

    BalasHapus
  38. wah .. unik unik sekali gerabahnya ...

    BalasHapus
  39. mbak fika kira2 hanya 20 menit saja

    BalasHapus
  40. Gerabahnya cantik ya, kreatif juga nih pengrajinnya. Tapi kalo bawa plg, susah juga ya. Bisa nambah kuota barang di pesawat.

    BalasHapus
  41. iya makanya belinya yang kecil2 saja mbak hidayah

    BalasHapus
  42. Gerabahnya cantik-cantik ya mbak, di Bojonegoro juga ada gerabah lho.... dan bervariasi pula hehehe

    BalasHapus
  43. wah bojonegoro juga ada ya mas, pasti juga punya ciri khasnya

    BalasHapus
  44. Waaah.. aku pernah kesini nih mba. Cuma , agak2 kesal, karena saat bikin keramiknya ngga tuntas. Huhuhuhu

    BalasHapus
  45. Waaah.. aku pernah kesini nih mba. Cuma , agak2 kesal, karena saat bikin keramiknya ngga tuntas. Huhuhuhu

    BalasHapus
  46. wah malah aku mah gak sempet bikin karena sudah diburu waktu karena lama milih2 keramik

    BalasHapus
  47. Wah gerabah ternyata ada sejarahnya juga ya. Saya biasanya kalau lihat gerabah gini pas ke Jogja 😀

    BalasHapus
  48. dan setiap daerah pastinya punya ciri khas ya mbak nita

    BalasHapus