Gambar dari sini
Kalau
mendengar kata danau pasti identik dengan ketenangan, karena suasana di sekitar
danau selalu tenang. Hanya terdengar suara decitan suara burung, gemerisik
suara angin dan gesekan dedaunan. Seperti simfoni alam. Begitu juga kalau datang
ke danau Rawa Pening. Danau ini terdapat di Ambarawa dan termasuk wisata
favorit yang banyak dikunjungi. Pening berasal dari kata bening yang artinya
jernih karena airnya sangat jernih sekali. Dengan luas 2670 ha dan terdapat
eceng gondok. Rawa pening ini banyak perahunya karena penduduk setempat
menggunakan danau ini untuk mencari ikan. Panorama di sekitar danau sangat
indah dengan hamparan sawah yang hijau. Belum udara yang sejuk dan segar. Dan
juga tampak pegunungan yang terbentang di sekelilingnya.
Ternyata
terbentuknya Rawa Pening ini ada legendanya yang dipercaya masarakat
setempat. Di desa Ngasem tinggal
perempuan bernama Endang Sawitri. Saat iu Endang sedang hamil. Saat dia melahirkan
bukan anak manusia yang dia lahirkan melainkan anak naga. Kemudian dia namakan
dengan nama Baru Klinting. Uniknya naga
ini bisa bicara seperti manusia. Setelah remaja Baru Klinting menanyakan
keberadaan ayahnya. Endang menyebutkan kalau ayahnya adalah seorang raja yang
sedang bertapa di gua di lereng gunung Telomoyo. Dan Endang menyuruh Baru
Klinting untuk menemui ayahnya karena sudah saatnya dia bertemu dengan ayahnya.
Baru
Klinting akhirnya pergi ke pertapaan dengan membawa benda peninggalan ayahnya.
Sesampainay di pertapaan Ki Hajar Salokantara, Baru Klinting sembah sujud di
hadapan ayahnya. Baru Klinting menunjukan benda itu untuk membuktikan kalau dia
adalah anak dari Ki Hajar Salokantara. Tapi ayahnya perlu bukti lagi, makanya
disuruhnya Baru Klinting untuk melingkari
gunung Telomoyo. Baru Klinting dengan mudah bisa melingkari gunung
Telomoyo itu. Sesudahnya ayahnya menyuruh Bayu Klinting untuk bertapa di hutan
yang ada di lereng gunung Telomoyo. Saat Baru Klinting bertapa ada banyak orang
dari desa Pathok yang berburu hewan untuk pesta sedekah bumi. Tapi karena tak
ada hewan satupun, mereka menangkap naga
besar yang sedang bertapa. Nah naga itu kemudian dimasak. Arwah Baru Klinting
berubah menjad anak kecil kumal. Anak kecil ini datang ke pesta penduduk dan
minta hidangan yang disajikan. Tapi tak ada yang mau memberi malah anak kecil
itu diusir. Akhirnya Baru Klinting bertemu
dengan seorang nenek yang memperlakukannya dengan baik. Baru Klinting
berpesan pada nenek itu untuk menyiapkan lesung jika terdengar suara gemuruh.
Gambar dari sini
Baru
Klinting kembali ke pesta dan penduduk mengusirnya kembali. Baru Klinting
kemudian menancapkan lidi pada tanah dan menantang penduduk untuk mencabutnya.
Tapi satupun tidak ada yang bisa mencabut lidi itu. Saat Baru Klinting mencabut
lidi tersebut keluarlah air yang deras yang disertai suara gemuruh. Air itu membanjiri penduduk desa itu
sehingga terbentuklah Rawa Pening. Semua penduduk tenggelam kecuali nenek itu
karena dia sudah siap dengan lesungnya yang digunakan sebagai perahu.
Selain
keindahan yang ada di Rawa Pening ternyata terbentuknya danau ini ada ceritanya
tersendiri. Namanya legenda , tentunya cerita yang ada di masarakat setempat.
Kebenarannya tentu tak bisa dipastikan
karena hanya sebuah cerita saja. Di danau ini bisa dilakukan aktivitas
berperahu mengelilingi danau. Sambil melihat panorama yang indah di atas
perahu. Kalau mau naik perahu datang ke
Kampung Rawa dimana ada kawasan wisata
terpadu dengan menyediakan rumah makan apung , pusat oleh-oleh dan wisata
mancing ikan di kolam.
Nah,
keindahan dari danau Rawa Pening ini bisa menjadi tujuan wisata yang
mengasikan. Apalagi yang suka dengan ketenangan , pastilah akan suka mendengarkan
suara angin, gemericik air, gemerisik dedaunan. Dan akan terucap kata-kata yang
indah bahkan yang suka membuat puisi akan terangkai keindahan lewat rangkaian
kata-kata. Rawa Pening dengan keindahannya dengan cerita legendanya menjadikan
kawasan wisata yang eksotis.
Tulisan Ini Diikutsertakan Dalam Lomba Blog Legenda Pariwisata Jawa Tengah 2017 Yang Diselenggarakan Oleh Dinas Kepemudaan, Olahraga Dan Pariwisata Propinsi Jawa Tengah
Wah aku suka banget nih baca baca sejarah kaya giniii.. Hihihii. MAkasi infonya ya maaaak
BalasHapusWaaa pengen jalan2 ke sana. Apalagi ditemani Bunda Tira. :)
BalasHapusRawa pening ini tempatnya dekat dengan rumah mbah, sayangnya pas mampir ke sana lagi banyak eceng gondog
BalasHapusSelalu ada kisah legenda di balik setiap tempat wisata alam ya, Mbak. Dan saya suka baca atau mendengar kisah legenda :)
BalasHapusiya mbak adriana , aku juga suka baca tentang legenda, banayk ceriat legenda tapi yg sering a dan ditulis adalah legenda di pulau Jawa, pdhl daerah2 di luarjawa banyak cerita legenda. Perlu ada yg mengumpulkan ceriat elgenad seluruh indonesia untuk dibukukan agar menjadi pengetahuan org banyak
BalasHapusyuk mbak anisa, pulang dari sana kiat bikin tulisan berdua.
BalasHapusiya mbak evrinasp, banyak eceng gondoknya, coba kalau eceng gondoknya bisa dimanfaatkan buat kerajinan tangan ya
BalasHapusiya mbak keke, aku sering dulu didongengin sama ibuku banyak cerita legenda
BalasHapusMoga menang ya mba.
BalasHapusAku belum sempat ke Rawa Pening.
Sejarah emang menyenangkan kalo dipelajari.
blogger kenadl banyak criat legenda yang bagus loh yg hrs diperkenalkan pada anak2
BalasHapusSetiap tempat di Indonesia itu ada cerita legendanya ya
BalasHapusWahhh aku belum pernah kesini, tfs ya Bu
BalasHapusSejarah Danau Rawa pening ini sangat melegenda, satu destinasi wisata yang patut di kunjungi, itung itung sambil menikmati udara segar di kota Ambarawa.. Ya ibu Soekardi..
BalasHapusTernyata nama pening dari kata bening ya
BalasHapusIni dia yang aku suka ada legendanya dari tempat wisata terlepas kisahnya fiktif atau ga suka nambah semangat ngunjunginya :)
BalasHapusgudluck y bu :)
betul mbak leyla
BalasHapuskapan2 main mbak sandra
BalasHapustrik pos, duduk di etpian danau itu mengasyikan bisa sambil melamun jua
BalasHapusiya mak kania , kepikiran artinya pusing ya
BalasHapusbetul mbak herva, suak walau ceritanya fiktif ya tp bisa sesuai dg kenyataannya
BalasHapusKalau daerah rawa pening ada di jakarta.. danaunya ada di ambarawa ya.. pening itu dari bening bukan pening dari pusing :) #jaditambahtahu
BalasHapuswah ternyata ada legedanya ya mbak heheheh saya baru tahu ..ckckckc
BalasHapusSeperti pernah dengar legenda ini waktu saya SD, terima kasih sudah mengingatkan kembali��
BalasHapusWah baru tau aku mba ko ada cerita legenda dibalik Rawa Pening. Sedih jg ceritanya ya.. Kapan2 pingin jg main ke sana :D
BalasHapusWaktu aku kecil, aku lumayan sering nih mba si cetitain legenda2 gini. Tapi gak banyak yang aku ingat. Dan legenda rawa pening ini rasanya blm pernah diceritain sama ibu.
BalasHapusWah aku baru tau mbak, legenda Rawa Pening kayak gini
BalasHapuswah iya ya mas kornelius raaw pening ada juga di jakarta
BalasHapusiya gus bolang
BalasHapusiya mbak ria, saat Sd aku paling suka aps guru bhs indonesia berceriat tentang legenda
BalasHapusiya mbak dita setiap daerah arsanya punya cerita legenda
BalasHapusiya mbak wian, aku sering diceritakan oleh ibuku dan guruku
BalasHapusiya mbak wuri
BalasHapusdanau rawa pening dengan sejarah serta mitosnya yang tak lekang oleh waktu menyimpan pesona pemandangan yang luar biasa banget ya.
BalasHapusbetewe di KPK fanpage (kebetulan saya salah satu pengurusnya)
sangat sering a/n. Hastira Soekardi share ke fanpage grup ini, tapi nggak pernah sekalipun BW ke rumah para pengurus KPK, kenapa bro?
udah merasa jadi blogger keren ya?
Kabarnya rawa pening ini mau dijadikan venue untuk asian games nanti untuk cabang air seperti dayung dan perahu naga.
BalasHapusSemoga menjadi berkah tersendiri bagi rawa pening atopun warga sekitar.
kayaknya pernah baca legenda ini deh.
BalasHapusterutama yang tokohnya menancapkan lidi ke tanah dan ketika dicabut keluar air deras. tapi lupa dongeng apa :DD
Baru tahu loh Mbak di Ambarawa ada danau cakep gini :3
BalasHapusdikirain mah itu danau dari pulau jawa heheh :D
Wah ternyata bagus yaa, aku ke sini makan aja. makasih infonya mba.
BalasHapusCerita legendanya menarik :)
BalasHapusMang Lembu yang baik hati, makasih dengan penilaian anda. Setiap hari sy BW hampir ke 15 blog dan sy baca acak dan tentunya saya baca yang aku suka dengan tema tulisannya. Gak mungkin dong aku baca dengan tema yang aku gak suka temanya. Dan saat BW aku gak pernah mengharapkan mereka BW kembali pada blogku. Karena aku BW karena aku suka saja. Ada blog yang aku rutin baca tpi dia gak pernah BW lagi , aku gak pernah menganggapnya sombong atau apa atau menganggap mereka blogger keren yang gak mau balik BW. Karena bagiku BW banyak manfaat bagiku, ada beberapa yang meenjadi inspirasi aku sendiri. Jadi maaf ya , aku bukan blogger keren, lihat saja blogku bukan blog berbayar, bagiku menulis adalah hobi yang bikin aku bahagia dan aku rutin BW ke blog yang memang aku mau baca dan acak . Jadi terserah mau menilai aku spt apa, toh bagiku aku hanya ingin menulis dan berbagi tulisan pada orang lain. Mau baca atau tidak?? mau BW ke blog aku atau gak, gak ada masalah bagiku. Aku mah sukanya berbagi tulisan tanpa mengharap balasan apapun.
BalasHapusoh begitu ya mas Johanes, wah asyik ya , bisa membantu pariwisata di sana nantinya. mudah2an terwujud
BalasHapusmbak susie, iya cerita legenda ini banyak diceritakan lagi SD ya??? Sekarang ada loh buku anak tentang berbagai legenda yg ada di Indonesia
BalasHapusmbak vira, danau ini ada di pulau jawa khususnya jawa tengah
BalasHapuswah sudah pernah juga ya mbak prima
BalasHapusiya mbak nathalia, cerita legenda itu memang bagus walau kebenarannya masih dipertanyakan
BalasHapusngeliat Rawa Pening dari jauh aja, waktu jalan2 ke Kampung Kopi Banaran..
BalasHapusrugi ya nggak sekalian main ke Rawa Pening legendaris ini
Aku juga baru melihatnya dari kejauhan...pas mau ke umbul sidomukti. pengen kapan2 maen ke rawa pening...
BalasHapusduh... rawa pening ini bagus, bias mataharinya memantul di air yang tenang. sungguh syahdu klo pas sunset disini. jadi pengen disono deh
BalasHapusoh begitu mbak monda, wah ada kampung kopi banaran dekat sana???
BalasHapusoh begitu bunda raka, semoga bisa mampir ke sana lain waktu ya
BalasHapustukang jalan-jalan, nah itu dia aklau di adnau itu ketika sianr matahari yang menembus sir dan dibaiskan akan indah ya
BalasHapustuh cerita rakyat kesukaan saya mbak. makasih ya mbak telah membuat saya sedikit mengenang masa bahagia kanak-kanak. memang rawa pening tidak hanya menawarkan keindahan namun juga cerita rakyatnya yang melegenda. moga saya bisa kesana suatu saat nanti
BalasHapusAku dah lama ngga baca cerita2 kayak gini.. Terakhir mungkin jaman kuliah XD senang rasanya bisa baca2 cerita hikayat lagi
BalasHapusAku suka danau, tp sayang di banjarmasin jarang bgt ada danau.. Hiks
BalasHapusAda banyak ya gan wisata disekitar danau rawa pening :D bisa naik prahu pula..
BalasHapusah mbak dari banjarmasin, di sana sih banyak sungainya ya
BalasHapusiya eksapedia, mancing juga bisa
BalasHapussemoga juara ya mamah tira aamiin....
BalasHapusmakasih doanya mas angki
BalasHapusbaca cerita ini nih ingat sewaktu SD. Aku dulu waktu SD suka sekali baca dongeng, lagenda dan kawan-kawan, termasuk tentang rawa pening ini :)
BalasHapuswah mbak zefy, beruntung masih suka dengar cerita legenda , banyak anak sekarang malah seringnya gak tahu
BalasHapusJangan remehkan Baru Klinting, karena sekali dia tancepin tongkat, jadilah danau... Enak ya kalau traveling ke tempat2 yg ada sejarah atau legendanya gini.
BalasHapusiya mbak niat sambil belajar sejarah terbentuknya , walau gak masuk akal tapi tetep saja percaya
BalasHapuswah jadi tau sekarang, belum pernah denger tempat ini dan ceritanya sebelumnya hehe
BalasHapusblog.viniamanda.com