Sudah kenal dengan gunung Lawu di Jawa Timur. Kalau ke
Madium pasti gunung ini terlihat. Di
kaki gunung Lawu ini terdapat telaga yang indah dan dikenal dengan telaga
Sarangan. Wisata dari dulu yang sudah dikenal masarakat Jawa Timur maupun masarkat
di luar Jawa Timur. Dan pada jaman penjajahan ini lokasi favorit bagi bangsa
Belanda. Dikelilingi juga oleh pegunungan Sidoramping yang hijau dan menjulang
tinggi.
Udaranya sejuk karena suhu berkisar antara 18-22 C dengan
ketinggian 1000 meter di atas permukaan laut. Luas telaga ini hampir 30 ha
dengan kedalamn 28 meter di atas gunung. Hebring kan? Untuk mencapai sana
menempuh jalan yang berkelok-kelok . Tapi akan terbayar saat sudah sampai di
sana. Panorama yang hijau dimana-mana bikin mata jadi teduh.
Fasilitas yang ada di telaga Sarangan cukup banyak untuk
memanjakan wisatawan yang datang. Wisatawan yang ingin lebih lama di sana tentu
butuh penginapan dan hotel Di sana banyak hotel-hotel, vila yang disewakan untuk
para wisatawan. Dan harganya juga sangat terjangkau. Udara yang sejuk juga
difasilitasi untuk berkuda bagi yang suka berkuda. Kuda-kuda yang tak terlalu
tinggi banyak disewakan di sana. Jadi sambil menikmati sejuknya di sana,
berkuda salah satu alternatif untuk menikmatinya. Atau mau yang memacu adrenalin
bisa menyewa speedboat. Tapi beruntung kalau dapat supir spedboatnya
menyenangakn dan mau melayani sesi foto-foto. Kalau gak kita gak bisa dapat
spot cantik yang bertuliskan Telaga Sarangan dari danau. Saat di sana malah
ngebut gak karuan , tapi kalau yang beruntung akan diberhentikan di spot yang
cantik untuk berfoto. Nah, kuliner yang harus dicicipi adalah sate kelinci. Walau
agak gimana gitu makannya, karena membayangkan kelinci yang lucu dan imut itu bakal
disantap. Di sana juga banyak terdapat toko sovenir kali-kali wisatawan mau
membeli oleh-oleh dari sana. Mulai dari kaos, baju, kudapan dan masih banyak
lagi variasinya.
Selain keindahan dari telaga ini telaga ini punya mitos yang sudah ada sejak
jaman dahulu. Katanya telaga ini dibuat oleh Kiyai pasir dan Nyi Pasir. Mereka
berdua berubah menjadi naga raksasa
karena telah memakan telur yang ditemui di lereng gunung. Setelah makan telur
tersebut, keduanya merasakan gatal di sekujur tubuhnya dan berubah menjadi naga
besar Kemudian mereka berdua menggerus tubuhnya ke tanah dan berguling-guling
karena gatalnya sehingga lama kelamaan akhirnyanya akan membentuk cekungan yang
lama kelamaan semakin dalam. Cekungan yang dalam inilah yang akhirnya menjadi
telaga Sarangan. Tapi sebelumnya Kyai Pasir berubah menjadi naga besar dan
ditemukan di hutan saat Nayi Pasir mencarinya. Oleh karena kejadian ini maka
pada setiap jumat pon bulan Ruwah akan diadakan acara larung tumpeng/larung
sesaji sebagai ungkapan rasa syukur masarakat telaga sini. Warga akan
melarungkan sesaji ke tengah danau.
Demikianlah cerita betapa sejuk dan indah alamnya di telaga
ini. Banyak spot cantik untuk tak dilupakan untuk di foto. Apalagi dengan latar
belakang gunung Lawu dan pegunungan nan hijau. Masih ragu untuk ke sini? Boleh
dicoba agar gak penasaran akan alam hijau di sini. Dan minuman hangat di sini
sangat laku karena udara yang dingin. Minuman hangat pengusir hawa dingin.
Sejuk dan asri ya kelihatannya
BalasHapusSejuk dan asri ya kelihatannya
BalasHapusWaah, kapan ya bunda bisa punya kesempatan seperti ini, merasakan terpaan angin di pipi yang membuat segar. Bunda kalau berkunjung ke famili di Jateng or Jatim tak pernah berwisata ke tempat-tempat indah seperti ini.
BalasHapusLumayan populer tempat wisata ini di Jawa Timur...menjelang akhir tahun pasti penuh
BalasHapusDaerah air dikelilingi pepohanan selalu menyejukkan hati, ya? Menyenangkan.
BalasHapusiya mbak heni
BalasHapusmudah2an bunda bisa ke sini bareng cucu2
BalasHapusbetul lastboy
BalasHapusbetul mbak afifah
BalasHapusDekat rumah mertua nih tapi belum pernah naik speed boat di sana.
BalasHapusDanaunya bersih banget kayaknya.. ❤️
BalasHapusTempat yang nyaman untuk menenangkan diri nih.
BalasHapusBTw, dulu Belanda tahu aja ya tempat yang adem begini :D
wah sudah sering ke sini ya mbak helena
BalasHapusiya mbak chika
BalasHapusiya mas ibnu banyak lokasi adem yang belanda tahu jaman itu, contohnya di lembang itu juga tempat istirahat orang belanda dulu
BalasHapusWah aku belum pernah naik perahu bermotor kayak gini deh. Ngeri kebalik ga yah? Asiknya mb Tira seseruan di Telaga Serangan. Btw akhirnya bersyukur ini aku bisa balas komen di blog mb Tira. Kemarin2 aku coba teruuuuusss aneh kotak "publish" nya ga ada terus padahal sudah verifikasi gambar2 di kotak2 itu. AKu mau inbox fb kok nama mbak ga nemu2 ya. Coba add aku dulu deh mbak : Tks. langsung dirapel aja ya aku BW nya hihihihihi :)
BalasHapusJalan-jalan ke telaga, terus sampignya banyak pepohonan memang asyik ya. Udara sejuk dan suasana damai. Bekin betah..
BalasHapusaku juga takut sebetulnya mabk nurul, aku gak bisa renang
BalasHapusbetul mbak eri
BalasHapusWaktu kecil dulu tiap liburan pasti ke Sarangan. Sudah lama sekali enggak kesana lagi.
BalasHapusBaru tau kalau mencuci mobil itu sebaiknya pakai sabun yang pH nya antara 7. Besok share sabun apa dong bu atau bagaimana kita tahu sabun cuci mobil itu pH nya berapa. Thankyou bu Tira
BalasHapuswah sudah ke Sarangan. aku blm pernah nih :)
BalasHapuswah punya kenangan tersendiri ya mbak lusi
BalasHapusoh biasanya ada di kemasannya mbak uswatun
BalasHapussemoag bisa ke sana ya mbak farida
BalasHapusBisa jadi rekomendasi bila berkunjung ke daerah sana mbak
BalasHapusbetul mbak titi
BalasHapussaya kesini terakhir 2014 kemarin mbak.
BalasHapusanak2 naik kuda mengelilingi telaga.
lha saya naik boat nya...waduh seneng2 takut gitu yaa
iya mbak ninik, aku juga sebetulnya takut
BalasHapussejuk memang ini. Asyiknya ya jalan2 kesini
BalasHapusiya mbak lidha
BalasHapusSaya terakhir ke sini waktu sma. Enak banget suasananya, adem & sejuk. Jadi kangen ke sana lagi.
BalasHapusThanks for sharing, sukses terus..
BalasHapus