Ternyata menurut penelitian hubungan ibu dan anak perempuannya sangat menantang dibandingkan hubungan ayah dan anak perempuan. Hubungan ibu dan anak perempuan mulai dari kecil sampai dewasa. Apalagi saat anak mulai menginjak remaja, maka akan banyak perbedaan pendapat antara ibu dan anak perempuan.Katanya juga hubungan anak perempuan dan ibu tergantung kemampuan ibu untuk tumbuh dan berubah dalam hubungan.Saat ibu tak bisa berubah sesuai dengan usia anak bertambah maka hubungan akan sulit.Coba saja saat anak kecil mereka masih bisa menuruti apa kemauan ibunya, saat remaja akan selalu membantah apa yang diperintahkan oleh ibunya. Nah, saat ibu tak bisa mengubah cara berkomunikasi dengan anaknya tentu komunikasi akan terhambat. Anak akan berubah sesuai dengan usia mereka , kalau ibu masih menerapkan pola yang sama saat anak masih kecil pastinya akan selalu bertentangan dengan ibunya. Nah, kadang anak selalu merasa ibunya sangat cerewet , galak, sok ngatur hidupnya. Pokoknya semua apa kata ibunya selalu salah. Sedang ibunya melakukan ini untuk katanya demi kebaikan anak tapi kenyataanya malah terjadi konflik.
Makanya perlu usaha agar konunikasi antar ibu dan anak terjalin baik
- 1. Menjadi pendengar yang baik. Nah, ini sering salah karena ibu sering melakukan seperti interogasi. Ini yang membuat anak malah menjadi kesal, malah menjauh dari ibunya. Cukup menjadi pendengar setia apa yang anak rasakan, apa yang membuat anak kesal, sedih atau gembira.
- 2. Mendukung anak. Dukunglah apa yang anak suka, bukan ibu suka. Kalaupun ibu menginginkan anak melakukan sesuatu, cukup ditanyakan apa dia mau atau tidak. Kalau tidak mau jangan dipaksakan. Kalau perlu ibu bisa melakukan hal bersama-sama yang disukai bersama atau juga yang disukain anak. Ibu harus mau mengalah untuk bisa menikmati kesukaan anak.
- 3. Menjadi teladan. Anak perempuan juga akan mengikuti apa yang dilakukan ibunya. Saat ibunya bisa menjadi pendengar yang baik, tentunya anak akan mau mendengarkan apa yang diceritakan ibunya.
- 4. Jadi sahabat terbaik bagi anak.agar anak mau mengeluarkan perasaannya pada ibunya. Selama ini anak sering bisa bicara dengan sahabatnya. Makanya ibunya harus bisa berkumunikasi sebagai sahabat bagi anaknya sehingg anaknya akan mau menceritakan banyak hal pada ibunya sebagai sahabat.
Pengalaman aku dengan anak perempuanku, banyak sih kendalanya. Sering konflik terutama saat remaja. Terutama saat dia mau jalan-jalan sama temannya. Aku memberikan aturan yang mungkin memberatkan dirinya. Menganggap ibunya membatasi ruang geraknya. Sedang aku memikirkan anakku masih remaja tentunya ada batasan yang dia tak bisa karena belum dewasa. Walau kesal tapi anakku bisa mengerti. Toh dia juga akhirnya mengerti karena setelah dia kuliah , aku juga lebih membebaskan dalam banyak hal. Apalagi sekarang sudah bekerja. Sudah aku lepas , karena aku tahu dia harus sudah bisa memutuskan apa yang menjadi masalahnya sendiri. Bahkan anak perempuanku juga sadar , mengapa aku dulu seperti itu. Dia suka bilang, ternyata apa yang diomongin mama dulu benar adanya.
Sekarang hubungan aku dengan anak perempuanku sudah seperti sahabat walau sekali-kali aku masih suka memberikan perintah ini itu. Tapi anakku lebih bisa menerima dibandingkan dulu. Karena dia sadar apa yang diomongin ibunya ternyata benar adanya. Aku juga merasakan hubungan aku dengan anak perempuanku sekarang lebih seperti teman. Dan anakku juga selalu bercerita , kalau apa yang dulu sering aku nasehatkan selalu menjadi kenyataan dalam hidupnya. Dan anakku merasakan kebenaran apa yang dinasehatkan ibunya. Sungguh perjuangan hubungan anak dan ibu yang penuh perbedaan akhirnya bisa menemnukan titik dimana bisa saling mengerti satu sama lainnya. Kini tinggal merasakan hubungan yang baik dan akan selalu merindukan berkumpul bersama terus.
keren bgt
BalasHapusmakasih
BalasHapusHubungan ibu dan anak perempuan itu harus dekat memang. Tapi tak semua anak seberuntung itu. Alhamdulillah, bahagia rasanya bisa melihat Ibu dan putrinya sedekat itu meski kadang crash tetap ada. Saya malah gak dekat dengan ibu saya. Beliau masih memiliki karakter kekanakan sehingga kurang bisa "ngemong" anak-anaknya.
BalasHapusUlasan yang luar biasa Bu :)
Memang lebih baik anak perempuan itu dekat dengan ayahnya, katanya, akan menjadi lebih kreatif.
BalasHapusbetul mbak nurul tak semua bisa punya hubungan yang baik karena pola asuh dan komunikasi yang salah
BalasHapusmas faiizun memang teorinya seperti itu tapi kembali karena kebiasaan dalam keluarga yang berbeda, kedua anakku semua dekat dengan aku
BalasHapusHubungan dengan ibuku masih ups and downs meski aku sudah dewasa dan mandiri secara finansial. Namanya ibu pasti selalu menganggap anak2nya masih kecil seperti dulu ya hehe, tapi aku cukup puas karena bisa seperti teman dengan ibu :)
BalasHapusmemang sih mbak kartika, hubungan up and downs sudah wajar karena suka beda pendapat
BalasHapusWah, beruntungnya para gadis seandainya memiliki ibu seperti bu tira. Selain sebagai ibu bisa juga memposisikan diri sebagai sahabat.bravo bu
BalasHapusmakasih mas eka
BalasHapus