Sabtu, 06 Maret 2021

Membeli Kebutuhan Sayur dan Lauk Untuk Kebutuhan Sehari-Hari

 


Setiap rumah tangga pastinya harus memenuhi kebutuhan sayur dan lauk pauknya untuk makan. Ada yang beli di warung, abang sayur, pasar, supermarket. Ada yang beli kebutuhan sayur dan lauk pauk, seminggu sekali,ada sehari sekali atau beberapa hari sekali sesuai dengan kebutuhan masing-masing keluarga. Dulu sih waktu anak-anak masih kecil, kebutuhan sayur dan lauk aku beli di tukang sayur. Dan saat anak-anak sudah sekolah kadang ke pasar seminggu sekali. Ternyata memang banyak perbedaan saat kita beli di tempat-tempat tersebut ya.

Perbedaan-perbedaan itu membuat kita punya pilihan yang akhirnya jadi langganan. Ternyata dari dulu sampai sekarang baru pertama kali aku mendapatkan tempat belanaja kebutuhan sayur dan lauk yang bikin nyaman dan lengkap sekali. Mengapa? Sebelum menjawabnya, mari kita bandingkan dulu tempat-tempat belanja yang ada di sekitar kita 

Supermarket. Di sini kita belanja bisa lebih nyaman sekali. Dingin, jalan gak becek dan bahan sayuran dan lauk juga sangat fresh . Tapi ternyata belanja di supermarket banyak sekali kebutuhan yang gak ada di sana, malah cenderung banyak gak adanya. Jadi sih ini bukan jadi pilihan karena kan rugi waktu, ke supermarket dan masih harus cari yang lain di tempat yang lain. Apalagi aku bukan orang yang bisa mengganti bahan dengan cepat. Maksudnya aku membeli kebutuhan sayur dan lauk berdasarkan menu yang dibuat. Nah, kalau gak ada gak bisa dengan cepat mengubah menu yang lain, malah akhirnya malah gak dapat apa-apa. Dan ini memang pilihan yang gak pernah aku pilih untuk memenuhi kebutuhan sayur dan lauk. Ada abang sayur yang sering keliling komplek. Ini memang membantu karena kita gak perlu keluar rumah jauh-jauh di sekitar rumah ada. Ini pernah aku lakukan loh. Tetapi kenytaannya ya ,ada kekurangannya. Bahan-bahannya tidak bisa sesuai keinginan kita karena sudah dibungkusin di plastik, jadi harus beli sekantung plastik. Jadi kadang suka mubasir karena yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit.  Selain itu jadi sumber ghibah ibu-ibu. Di tukang sayur , ibu-ibu banyak yang berkomentar  tentang ibu-ibu yang lain. Belum lagi ibu-ibu suka memperhatikan belanjaan orang lain. Dan ini bisa jadi bahan gosipan. Termasuk diriku, karena memang keluargaku itu suka banget tempe, makanya gak pernah hari gak ada tempe. Mereka bilang, kalau aku datang, pasti tempe lagi yang dibeli.

Lama-lama jadi malas dengerin ibu-ibu itu gosip dan nyinyirin belanjaan kita. Akhirnya aku memutuskan untuk belanja di pasar saja. Jadi belanja seminggu sekali tiap hari minggu kalau libur kerja. Pasar yang dekat rumah memang sangat tak nyaman. Selain kumuh, kotor dan gak nyaman. Banyak pedagang liar yang jualan di tepi-tepi kios yang bikin semrawut.apa mau dikata, agar hati nyaman, tetap belanja di sana. 

Dan setelah bertahun-tahun belanja di pasar, secara tak sengaja aku menenukan yang jual sayur di mobil dekat rumahku . Cukup berjalan kaki saja. Ini bisa sambil olahraga. Pulang dan pergi. Di sini lengakap sekali , bahkan ada kecap, sarden dan masih banyak lagi, kaya isi pasar ada di sini semua. Senangnya adalah di sini beli sedikit juga bisa. Jadi gak ada yang mubasir terbuang. Jadi seneng banget nemu yang jual sayur lengkap. Jadi sekarang membeli kebutuhan sayur empat hari sekali. Sambil olahraga, sambil beli sayur dan lauk. Coba ya dari dulu tahu di sini ada tukang sayur yang lengkap. Begitulah diriku menyediakan sayur dan lauk. Bagaiamna dengan teman-teman

14 komentar:

  1. aku kebetulan rumahnya bukan komplek Bu jadi mau tak mau harus ke pasar dong hahahaha enak bu bisa sambil olahrga kalau aku mesti make kendaraan karena jauh

    BalasHapus
  2. wah jauh ya pasarnya mbak herva, alhamdulialh aku nemu yang deket dan lengkap walau terlambat

    BalasHapus
  3. Aku pernah ngalamin kyk gini mba waktu masih tinggal di komplek, bahkan tukang sayurnya menghampar dagangannya di lahan parkir depan rumah setelah mobilnya pergi. Jd bisa liat lihat dr dalam rumah sambil sarapan apa yg mau dibeli baru deh keluar. Dan biasanya memang kumplit, kadang bahkan bisa pesan ya bahan yg gak buat dibawain besoknya

    BalasHapus
  4. wih, telaten banget ya mbak hanny

    BalasHapus
  5. Sebelum ada corona, aku demen mampir ke beberapa tukang sayur dekat rumah. Pas corona sampai detik ini, aku delivery aja dari 1 tukang sayur langganan. Bayarnya juga bisa via transfer. Keren yach hihihi.

    BalasHapus
  6. wah mbak nurul, ini tukang sayur kekinian banget ya

    BalasHapus
  7. Wahhh kalau udah langganan dan sering beli sayur-sayur di situ, nanti penjualnya nanya.."Beli apa Bu?" jawabnya "BIASALAHHH.. hha"..

    BalasHapus
  8. wah asiik ya.... dekat dan lengkap....

    Kalau kami, pasar tradisional hanya seminggu sekali ada yang dekat,.... jadi, belanja umumnya di supercenter....

    Menarik tulisannya.....thank you for sharing

    BalasHapus
  9. iya sambil olahraga ke sananya mas tanza

    BalasHapus
  10. Numpang promo ya Admin^^ (f)
    ingin mendapatkan uang banyak dengan cara cepat
    ayo segera bergabung dengan kami di ionpk.biz ^_$
    add Whatshapp : +85515373217 || ditunggu ya^^ x-)

    BalasHapus