Botol plastik banyak menjadi sampah. Sampah organik yang bisa di daur ulang. Kebanyakan jadi sampah . Untungnya ada pemulung yang ambilkan sampah botol plastik yang mereka akan jual lagi ke bank sampah atau pengepul. Tapi kadang pemulung juga untuk mengambil botol plastik mengudar adir sampah yang lain sehingga sampah tercecer kemana-mana. Menjadi pekerjaan lagi untuk membersihakn sampah yang tercecer. Yang baik sebetulnya kita setiap rumah tangga harus sudah mulai memilah-milah sampah . Kemudian yang bisa dikumpulkan untuk disetorkan ke bank sampah. Kenyataan bank sampah langka di setiap kecamatan atau desa. Seperti aku memilah-milah sampah dan aku setorkan ke bank sampah yang cukup jauh dari rumah. Andai di setiap desa ada bank sampah , sungguh ayik. Bank sampah akan mengcover rumah-rumah di desa tersebut. Tentu sampah akan tidak terbuang dengan percuma. Jika setiap desa juga bisa membuat sampah menjadi barang berguna dan memiliki nilai jual. Ini bisa jadi pemasukan bagi kas desa. Tapi sayangnya belum bisa terjadi ini. kayak angan-angan yang gak mungkin terjadi. Lihat saja kinerja aparat desa.
Nah, anak-anak Circle of Happiness kali ini diajarkan membuat dua vas dengan model yang berbeda dari botol plastik bekas. Agar anak-anak kelak bisa memanfaat botol plastik buat pot-pot di halaman rumah mereka tanpa harus beli baru. Dan agar indah bisa diwarnai atau dibuat bentukan yang indah sehingga akan membuat semarak pot-pot tersebut. Jadi anak-anak pertama-tama membuat potnya dulu dari satu botol plastik. Botol plastik dibagi menjadi dua dengan gunting . Bagian yang dekat mulut botol ditempelkan CD bekas sehingga saat dibalik Cdnya jadi alas pot dan bagian yang melebarnya yang menghadap ke atas. Bagian tepi atasnya diratakan agar rapi. Bagian kedua bagian dasarnya. Bagian yang terbuka diratakan tepinya. Dan dipotong ke arah bawah jangan sampai putus kira-kira sepertiganya , terus sampai melingkar. Sesudahnya ditekuk agar menekuk dengan menggunakan pinsil dengan cara digulung. Jadilah potnya. Dan diwarnai dengan pilox . Warnanya warna warni cerah dengan menggunakan pilox.
Sesudahnya, masing-masing anak mulai memasukan tanah pada masing-masing pot mereka sampai bagian ujungnya. Sesudahnya dibantu kakak relawan menanam dua jenis tanaman untuk dua pot yang berbeda. Akhirnya jadilah dua pot dengan dua tanaman berbeda. Dan anak-anak diharapkan untuk memelihara tanaman itu dengan baik. Nanti beberapa bulan kemudian akan dilihat lagi, siapakah tanaman yang masih tumbuh dan berbunga atau sudah hilang atau gak tumbuh alias mati. Ini diharapkan anak-anak mampu memelihara. Menanam itu mudah, yang sulit adalah memelihara. Dan benar saja saat sudah mau diperiksa lagi beberapa bulan kemudian. Ada yang mati dipatokin ayam. Ada yang mati karena gak disiram. Tapi ada juga yang tumbuh bahkan berbunga banyak Dan yang tumbuh dan berkembang mendapat apresiasi.
Begitulah dengan kegiatan ini anak-anak diharapkan mengerti bagiamana sampah bsia didaur ulang . sampah harus dipilah-pilah. Anak-anak diajarkan untuk memelihara tanaman yang tak mudah. Ini akan membuat anak-anak lebih peduli dengan lingkungan. Kegiatan ini memberikan pelajaran agar daur ulang sampah bisa menjadi barang berguna bahkan barang yang memiliki nilai ekonomi juga. Siapa tahu anak-anak kelak bisa jadi seseorang yang bisa mengubah sampah jadi berkah. Semoga.