Minggu, 05 Februari 2023
Jadi baru-baru ini wali kota Cirebon meresmikan taman baru. Taman Pedati Gede yang terletak di jalan Pasuketan tepat di depan gedung BAT. Tamannya sih kecil dengan replika pedati yang besar yang berada di bagian tengahnya. Taman ini terletak di kawasan kota tua Cirebon. Sayangnya sejak lama katanya kawasan kota tua ini akan diperbagus agar bisa jadi kawasan wisata. Nyatanya sampai sekarang ya begini saja , tak ada fasilitas yang menunjang. Jika saja kawasan kota tua ini dikelola dengan baik seperti kawasan kota tua Jakarta, ini bisa jadi wisata yang menarik. Dan juga banyak gedung tua yang dituliskan sebagai cagar budaya dibiarkan merana. Catnya luntur penuh lumut. Ini jadi terlihat jelek. Jadi saat foto di taman ada latar belakang dari gedung tua yang penampakannya jelek sehingga mengurangi keindahan taman ini.
Pedati Gede ini sebagai perubahan peradaban leluhurnya orang Cirebon. Di taman itu ada replika Pedati Gede yang dibuat pada abad ke 15 dan sekarang masih tersimpan di situs Pedati Gede Pekalangan yang terletak di kelurahan Pekalangan, kecamatan Pekalipan. Pedati Gede Pekalangan ini adalah hasil mahakarya asli dari kebudayaan Cirebon. Pedati ini mempunyai ciri khas dan keunggulan sebagai alat transportasi pada jamannya. Pedati Gede Pekalangan ini peninggalan sejarah bagi kota Cirebon karena sudah ada sejak tahun 1371. Pedati ini dikemudikan oleh Syekh Maulana yang berasal dari Yaman bergelar Ki Gede Pekalangan sehingga pedatinya juga diberin nama sama dengan yang mengemudikannya. Pada saat itu pedati ini digunakan untuk syiar Islam dari Cirebon sampai Tegal dan beberapa daerah di pantura.Juga dipakai untuk mengangkut material kayu untuk membangun mesjid Agung Sang Pencipta Rasa. Pada masa itu pedati ini sudah sangat maju teknologinya karena sudah menggunakan suspensi . Sayangnya tahun 1907 pedati ini terbakar dan sebagian hilang dan tinggal 8,9 meter tersisanya. Ukuran asli pedati ini 15 meter dengan lebar 2,5 meter. Ada 12 roda yang terdiri dari roda besar dan kecil. Setiap roda dihubungkan dengan as yang terbuat dari kayu dengan diameter 15 cm dan dimasukan dalam poros yang terbuat dari kayu juga. Poros roda itu diberi getah damar agar gerakannya lebih mudah dan mulus.
Selain ada replika pedati ini di sana juga terdapat tempat duduk, taman kecil dengan aneka tanaman . Selain itu juga ada panggung untuk menampilkan kesenian yang ada di Cirebon.
Jadi taman ini berada di tengah-tengah antara gedung-gedung . Di belakangnya ada gedung Cirbon Mall dan beberapa gedung tua yang tak dipelihara lagi. Ada gedung BAT yang memang terlihat gagah . Dan di seberangnya masih terdapat gedung-gedung tua. Semoga kawasan kota tua ini benar-benar dijadikan kawasan wisata yang bisa mendatangkan wisatawan bukan hanya wacana saja. Jadi kalau datang ke sana itu gak bingung mau ngapain karena belum ada fasilitas dan sarana yang baik. Tak ada kafe, resto yang memadai yang bisa digunakan untuk sekedar bersantai. Belum ada jalan penghubung yang bisa memudahkan wisatawan mengelilingi kota tua. Semoga menjadi perhatian pemerintah kota Cirebon
Label: jalan-jalan
6 komentar:
taunya Cirebon kota udang.....
ternyata keren juga.... mantul.
Kan punya keraton juga
Cirebon makin keren aja ya Bu, saya dulu mampir CIrebon cuman bentar doang, mampir tidur semalam pas kemalaman waktu mau ke Jakarta :)
Iya, sudah mulai banyak taman
wishlist explore kota Cirebon, penasaran banget sama kotanya dan pastinya kulinerannya
Ayuk, mbak kulinerannya enak banget
Posting Komentar