Di depan makam Sultan Suriansyah
Setelah dari
Pulau Kembang , pulau sejuta monyet, saya melanjutkan perjalanan menuju suatu
makam yang dikenal dengan makam Sultan Suriansyah.Sultan Suriansyah ini raja
Banjarmasin pertama yang menganut agama Islam sedangkan raja Banjar pertama
adalah Pangeran Samudra yang bergelar Sultan yaitu Sultan Suryanullah yang
diberikan oleh orang Arab yang pertama kali datang ke Banjarmasin, setelah
Pangeran Samudra diislamkan oleh utusan dari kesultanan Demak. Dan setelah
meninggal mendapatkan gelar Anumerta
Panembahan Batu Habang atau Susuhunan Batu Habang berdasarkan warna merah
(habang) pada batu yang menutupi makamnya di komplek Makam Sultan Suriansyah.
Tampak dari depan Makam Sultan Suriansyah
Komplek
Pemakaman Sultan Suriansyah terletak di kecamatan Banjarmasin Utara,
Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Dari depan terlihat bangunan khas Banjar
dengan papan yang bertuliskan Komplek Makam Sultan Suriansyah. Makam didominasi
oleh warna hijau dan kuning keemasan. Menurut juru kunci disana dulunya Sultan Suriansyah mempunyai postur tubuh yang
tak sama dengan orang kebanyakan, badannya besar dan tegap, makanya besar
makamnya tidak sama dengan makam pada umumnya , hampir dua kali lipatnya. Di
sebelahnya makam ibunya Intan Sari. Ada beberapa makam lagi, ada makam panglima
besar . Di sana ada sumur tua yang
katanya juru kunci merupakan tempat mandinya putri keraton masa lalu, karena
area ini masih merupakan area kerajaan Banjar. Sampai saat ini air sumur ini
masih digunakan bahkan warga yang berkunjung ke sana sering mencuci muka bahkan
mandi dengan menggunakan air sumur itu. Di sana juga dijual air sumur yang
sudah disimpan dalam botol aqua.
Makam Sultan Suriansyah yang besar melebihi makam orang biasa
Makam Keturunan Sultan Suriansyah
Di halaman makam
sebelah kiri bangunan utama ada museum. Bentuk bangunannya juga khas Banjar dengan
warna hijau yang menyimpan bukti sejarah, seperti banyak guci,piring, pedang,
buku serta benda antik lainnya. Tapi penampilan benda-benda ini agak kumuh ,
mungkin karena jarang dibersihkan, begitu juga dengan museumnya terlihat kusam.
Masuk museum , terasa udara yang pengap dan sedikit bau. Di sana juga tampak
lukisan Sultan Suriansyah yang gagah dalam pakaian kerjaaannya.
Museum yang terletak di sebelah makam Sultan Suriansyah
Guci-guci yang diketemukan di kerajaan Banjar
Sebetulnya
dengan melihat makam-makam raja-raja atau sultan , kita bisa banyak belajar
tentang sejarah dari kebesaran kerajaan/kesultanan. Itulah orang Indonesia,
karena makam ini dianggap keramat, banyak orang yang datang kemari untuk
meminta berkah, di sana ada juru kunci yang akan memandunya. Padahal kalau mau
mendapatkan berkah , yang paling betul ya minta sama Allah, mengapa harus pergi
ke kuburan yang dianggap keramat. Jadi juru kuncinya juga agak aneh melihat
saya karena saya di sana hanya melihat-lihat makam tanpa mau melakukan ritual
berdoa. Satu keunikan bangunanan lagi yang
kutemui di Banjarmasin.
Saya agak bingung dengan ini:
BalasHapus"Sultan Suriansyah ini raja Banjarmasin pertama yang menganut agama Islam sedangkan raja Banjar pertama adalah Pangeran Samudra yang bergelar Sultan"
Jadi, raja Banjar dan raja Banjarmasin itu tidak sama?
Kalau saya sih biasanya "menyamar" jadi akademisi pemerhati budaya, jadi nggak ditanya-tanya perihal mau meminta berkah makam atau nggak, hehehe.
Kesultanan banjar sama saja dengan Banjarmasin gak ada bedanya. Sultan Suriansyah dulunya namanya Pangeran Samudra yg berganti nama menjadi sultan Surysnullsh , nama ini diberikan oleh org Arab dan lebih dikenal dg Sultab Suriansyah setelah masuk islam sampai sekarang lbh dikenal dg nama Sultan suriansyah
BalasHapusMenjelang pemilu kemarin, ada caleg yang berkunjung mengharap 'berkah' nggak ya Mbak he he
BalasHapusnah itu dia , pastilah jd tempat tujuan utama para caleg, hi.hi, ada2 saja
BalasHapus