Minggu, 22 Maret 2015

Bola Mata Coklatmu Meneduhkan Hatiku



    
          
           Aku ingat pertama kali aku mengenalmu. Bola mata coklatmu itu . Sangat menarik. Seperti magnet yang begitu kuat menarik diriku untuk merambah hatimu lewat bola mata coklatmu. Bola mata coklatmu itu selalu mempunya binar seperti bintang . Itu kadang membuatku gugup . Bintang kecil di bola mata coklatmu itu cukup sudah membuatku malu untuk menatapmu lebih lama lagi. Saat aku tahu kau menyukaiku lebih dari segalanya, aku harus berusaha untuk mengurangi detak jantungku yang semakin keras berdetak. Tapi bola coklatmu itulah yang membuatku tahu isi hatimu. Tanpa kata-kata romantis tanpa bunga mawar, tapi bola mata coklatmu itu sudah memberikanku banyak jawaban dari dirimu. Yang aku tahu bola mata coklatmu itulah yang membuatku yakin akan dirimu.

            Mungkin perjalanan cinta kita itu seperti dongeng . Dongeng pertemuan pangeran tampan dengan putri cantik yang  harus berjuang karena banyak aral cinta yang menghalangi kita bersatu. Tapi aku meyakini kalau bersama dengannya perjuangan itu akan berhasil. Begitu yakinnya aku padamu, sampai akupun menaruh harapan begitu tinggi padamu. Walau awalnya hubungan ini tak direstui bapakku, tapi aku tetap  percaya pada dirinya.Dia  tak pernah sekalipun membencinya. Tidak!!!. Pasti semua bapak akan melakukan hal yang sama seperti apa yang dilakukan bapakku. Tapi aku juga meyakini kalau aku bisa bersama dengannya . Aku akan membuktikan kalau apa yang aku pilih benar adanya. Sungguh awal yang sulit. Melihatmu melangkah ,  walau berat tapi aku tak pernah melihatmu lelah. Bola mata coklatmu masih saja terus meneduhkan hatiku. Sampai anak-anak kita ada di antara kita. Itu menjadi buah yang makin mempererat silahturahmi dengan bapak. Tanpa banyak kata-kata darimu, tiba-tiba saja hubunganku dengan bapak mulai membaik. Sungguh luar biasa.

            Kini aku bisa  mengatakan kalau aku bahagia bersamanya. Tahun ini sudah 25 tahun pernikahanku. Banyak lika-liku yang harus aku tempuh bersamanya. Tak pernah sekalipun aku melihatnya mengeluh. Kadang dia hanya diam saat dia banyak pikiran. Dalam diamnya , aku  tak pernah berani mengganggunya. Aku tahu dalam diamnya dia sedang merefleksikan dirinya sendiri. Aku tahu itu. Walau awalnya aku suka jengkel karena saat dia diam , dia tak mau diganggu. Sedangkan aku terlalu suka bicara. Tapi itulah dia. Diam itu sudah menjadi bagian dari hidupnya.  Kini masa-masa sulit itu banyak terlewati . Aku merasakan banyak kebahagian yang aku capai sampai saat ini,. Bukan karena harta yang bisa aku miliki sekarang. Tetapi aku sudah memilih pria yang tepat untuk aku bersandar . Dan bola mata coklatmu itu tetap sama seperti dulu. Meneduhkan, walau kau kini dengan banyak kerutan di wajahmu, uban yang mulai merata di rambutmu. Kita sudah tak muda lagi.

            Sampai saat ini aku masih suka memandang bola mata coklatmu itu. Dari sanalah aku tahu betapa kau mencintaiku. Aku merasakan mungkin aku dan dia bisa menjadi pasangan yang cocok, karena ada sifat yang berlawanan  yang bisa saling mengisi. Aku yang meledak-ledak , dia yang selalu menyabarkan hatiku. Aku yang suka ngomel panjang lebar , dia yang menenangkanku. Aku yang gak sabaran, dia yang akan menyabarkan . Ah, itulah perlunya suami istri saling melengkapi. Di sisi lain aku begitu suka dengan cara dia selalu menghargai diriku. Dia tak pernah menuntutku terlalu tinggi untuk bisa  mengurus rumah dan anak-anak. Dia selalu memberi contoh pada anak-anak untuk selalu mau melakukan pekerjaan rumah tangga. Urusan rumah tangga itu bukan urusan perempuan saja. Dia tak pernah segan untuk membantuku dalam urusan pekerjaan rumah tangga. Bahkan saat anak-anak sudah agak besar, kami membagi pekerjaan rumah tangga untuk dilakukan bersama-sama setiap harinya. Dia tak pernah malu  untuk membantuku menyapu, masak bahkan mencucui sekalipun. Aku sangat terbantukan . Aku berterimakasih padanya yang mau mengurangi beban pekerjaanku di rumah. Dia bukan tipe suami yang bossy. Semua dilakukan bersama-sama..

            Kini menjelang 25 tahun pernikahanku,aku masih suka menatap bola mata coklatnya. Masih sama seperti dulu. Cintanya tak peranh pudar sekalipun telah melewati banyak hal .. Aku sudah membuktikannya . Cintamu begitu dalam untukku. Kini di saat anak-anak sudah dewasa,cintai kita semakin mendewasakan kita berdua. Cinta sejati. Itulah yang sudah aku raih bersamanya. Aku sudah menemukan cinta sejatiku di bola mata coklatmu. Aku selalu rindu dengan bola mata coklatmu. Itu tanda bagiku akan cintanya untukku  Membuatku selalu menjadi putri cantik bagimu. Selalu menjadi bagian dari hidupmu. Aku bahagia bersamanya.Aku sudah menemukan cinta sejati bersamanya. I Love You.....



22 komentar:

  1. Terima kasih sudah ikut berpartisipasi.
    Wah sudah 25 tahun. Akuh arus banyak belajar dari mbak nih.

    Salam kenal ya ...

    BalasHapus
  2. uwaaa...suhah 25 tahun??semoga langgeng ya mak,merinding juga bacanya,,syahdu banget^^

    BalasHapus
  3. sama-sama mbak Rina, aku banyak belajar dari pengalaman yang mengalir begitu saja tanpa teori yang bikin mumet kepala

    BalasHapus
  4. makasih mak Hana, perjuangan yang tak pernah dilupakan

    BalasHapus
  5. Salut. Bisa dijadikan contoh nih untuk generasi muda yang nantinya akan menuju ke jenjang ini. Semoga semakin langgeng bersama sang pemilik bola mata coklat. Selamat hari jadi untuk rumah tangganya yang ke 25 tahun. Salam

    BalasHapus
  6. semoga bisa selalu bersama terus dalam suka duka sampai kakek nenek ya mbak :)

    BalasHapus
  7. makasih mas Timur. doakan aku selalu .

    BalasHapus
  8. Semoga makin langgeng dan bahagia selalu, ya, Mak. Kisah cintanya indah :)

    BalasHapus
  9. semoga selamanya bisa saling mencintai , mak. wah sy harus belajar ini :)

    BalasHapus
  10. Mbak, selamat atas ulang tahun pernikahannya yang ke-25.
    Usia pernikahan saya akan menginjak ke-25 juga di bulan November nanti...

    Salam,

    BalasHapus
  11. Selamat atas anniversarynya
    Good luck 4 competition
    Http://hatidanpikiranjernih.blogspot.com

    BalasHapus
  12. terlalu manis untuk dikenang mbak Murti

    BalasHapus
  13. makasih mas Titi Asa, semoga pernikahan mas juga langgeng adanya

    BalasHapus
  14. tante, udah 25 tahun.... langgeng selalu, sepertinya bola mata cokelat itu memang luar biasa, kira-kira bola mata cokelat saya bisa begitu juga ga ya?

    BalasHapus
  15. ha, ha, bola coklat membuat hatiku tergila2

    BalasHapus
  16. wah sudah pernikahan perak ya mbak...
    semoga langgeng terus ya mbak
    dan sukses giveawaynya :)

    BalasHapus