Senin, 03 Agustus 2015

Ngaliwet Saat Lebaran



http://heydeerahma.com/index.php/2015/07/13/kontes-blog-giveaway-lebaran-bersama-heydeerahma/

Mungkin orang saat berlebaran menu yang ditunggu-tunggu adalah ketupat. Entah mengapa bagiku ketupat itu sudah biasa, banyak orang melakukan hal yang sama dengan makan ketupar. Lebaran pasti identik dengan ketupat. Itulah indonesiaku.Bahkan kalau tidak ada ketupat bukan lebaran, begitu orang bilang. Bagiku ada tradisi di saat lebaran yang  itu membuat candu. Kenapa candu??? Karena selalu ingin melakukan hal yang sama di setiap jumpa keluarga di  hari raya lebaran. Rindu selalu untuk melakukan kegiatan yang membuat kebersamaan makin mengikat antara saudara. Botram . Botram makan bersama keluarga besar . Biasanya setelah  lebaran. Bosan dengan ketupat dan opor, maka berpalinglah pada menu yang unik dan bikin ketagihan!!!! Ketupat dengan opor dan makanan berlemak lainnya yang menjadi ciri kuliner lebaran , ternyata juga bisa mengganggu pencernaan karena kandungan lemak yang tinggi  dari santan dan daging.  Akhirnya  mencari menu yang sederhana dan sehat, ya ngaliwet dengan lauk pauk sederhana seperti ikan asin, tempe , tahu, sambal dan lalapan.


Menu untuk botram ini gak usah yang mahal-mahal tapi enak. Ya itulah ngaliwet!!!! Beras dimasukan dalam panci dan sebelumnya sudah diberi irisan bawang merah, daun salam, sereh dan garam dan agar gurih air diganti dengan santan. Biasanya dimasak di tempat seperti teko seperti yang digunakan saat camping. Tapi keluarga kami pakai panci besar. Untuk lauknya cukup dengan ikan asin, goreng tempe dan tahu. Tidak lupa sambal tomat dan lalapan. Lalapan diambil dari kebun sendiri seperti daun singkong, daun rana midang, mentimun dna daun pepaya . Untuk penyajiannya hanya dperlukan daun pisang utuh beberapa lembar. Daun pisangpun diambil dari kebun sendiri.  Daun pisang utuh disusun memanjang. Kemudian nasi yang sudah diliwet ditaruh di atas daun di beberapa tempat dengan ada jarak. Di antara nasi yang sudah ditaruh tadi ditaruh beberapa lauk dan sambal dan lalapan. Sehingga daun pisang yang disusun tadi sudah dipenuhi nasi dan beberapa lauk pauk di bagian tengahnya. Panjang daun yang disusun memanjang tergantung berepa banyak orang yang makan. Semakin banyak orang tentunya daun pisang yang disusun juga semakin panjang. Nah, untuk memakannya , masih-masing orang akan duduk mengelilingi daun pisang yang tadi sudah  disusun dan ada lauk pauknya. 


Nah, makan bersama atau botram ini diselilingi dengan gelak tawa . senda gurau saat berebut mengambil lauk dan sambal mengisi acara makan bersama. Kadang kebersamaan ini tak sadar akan makan nasi lebih banyak daripada biasanya.  Memang tanpa disadarai hati yang gembira juga mempengaruhi keinginan untuk makan lebih banyak. Segala diet terlupakan saat sudah duduk bersama . Banyak loh manfaat yang bisa kita raih dengan makan bersama. Salah satunya adalah kebersamaan. Sambil makan bisa sambil berbagi pengalaman. Semua akan mendengar dan mengambil hikmah dari pengalaman yang diceritakan. Dengan demikian komunikasi semakin lancar. Jarak yang jauh antar keluarga saat berkumpul jadi semakin dekat dengan adanya komunikasi. Dan setiap anggota keluarga besar bisa saling mengenal satu sama lainnya sehingga terjalin hubungan  yang baik. Masing-masing anggota keluarga bisa belajar menjadi pendengar yang baik, apalagi di sela-sela sering ada nasehat yang diucapkan oleh anggota keluarga yang lebih tua.


Tradisi botram dengan ngaliwet adakah tradisi orang sunda yang sudah turun temurun . Tradisi ngaliwet dengan makan pakai tangan sudah dilakukan sejak jaman dulu. Tradisi yang bagi keluarga besarku selalu dilakukan saat bisa berkumpul bersama. Setiap lebaran datang selalu meindukan acara makan bersama ini. Lebaran bagi keluarga besarku identik dengan ngaliwet . 



Artikel ini diikutsertakan Dalam #GiveawayLebaran yang disponsori oleh Saqina.com,Mukena Katun Jepang Nanida, Benoa Kreati, Sanderm, Dhofaro, dan Minikinizz

35 komentar:

  1. Ooh baru tau ini tradisi sunda ya... asyik bgt...makan bersama kel besar... akrab dan penuh tawa

    BalasHapus
  2. seru banget acaranya! aku baru tahu lho ada tradisi botram dan ngaliwet ini ^_^

    BalasHapus
  3. baru denger namanya,botram hehehe..aih,lauk sederhana tapi kalo dah ngumpul begini jadi enak bangetttttt...

    BalasHapus
  4. Iya sekarang istilah botram sering dipakai pak Ridwan Kamil, saben ada kegiatan bersama dengan Pak Ridwan Kamil pasti dan botramnya, makan bersama

    BalasHapus
  5. iya mask Hanna sangat sederhana malah tapi suasananay itu menyenangkan banget dan makannya banyak-banyak

    BalasHapus
  6. asiiik...apalgi pemandangannya hijau-hijau ya mak:)

    BalasHapus
  7. iya mak Kania ini di depan rumah metua di puncak Cipanas

    BalasHapus
  8. Seru ya mak makan rame2 kaya gini, apalagi sama orang-orang yang jarang ketemu, pasti banyak cerita menarik

    BalasHapus
  9. wah asik ya mak sepertinya. lain dari yang lain

    BalasHapus
  10. iya mak Rahmi, dan kadanag suka jahilin salah satu keluarga buat leluconan, trus ngakak bersama

    BalasHapus
  11. Baru tau jg ada tradisi makan pake daun pisang bgtu...unik, smg memang lombanya

    BalasHapus
  12. iya mbak Nur tradisi yang sudah ada sejak lama dan sekaraang sudah banyak yang melakukannya lagi

    BalasHapus
  13. iya seru dan unik dan menambah keakraban

    BalasHapus
  14. ah bandung mah .. ngga akan ada habisnya baik untuk dikunjungi dan dibicarakan... dan untuk dikunjungi ulang tetap menarik.. jadi kangen ke bandung lagi... :)

    BalasHapus
  15. seru banget ya, momen lebaran memang paling mengesankan

    BalasHapus
  16. Ah ngaliwet...
    Sering juga ngaliwet, terutama kalo malam minggu kalo riungan dengan teman-teman. Biasaynya lauknya goreng ikan peda, sambal terasi...duh nikmat pisan.

    Salam,

    BalasHapus
  17. iya mbak Devina seru bisa berkumpul sambil makan bersama

    BalasHapus
  18. wah pastilah pak Titi sering ya behubung urang Sunda

    BalasHapus
  19. wah mampir mbak Ida, sederhana tapi maknyus

    BalasHapus
  20. Jadi inget zaman kuliah, suka cucurakan gini mb

    BalasHapus
  21. pastinya senang banget ya mbak Pratiwi

    BalasHapus
  22. waahh mantap mah met lebaran mah sukses Ganya mamah tira...

    BalasHapus
  23. eh mas Angki kalau di Jogja tradisi amkan bersamanya namanya apa ya

    BalasHapus
  24. kalo di tempatka ada mirip-mirip begini, makan berawang namanya...

    BalasHapus
  25. wah memang kekayaan budaya dan adat di negara kita itu beragam ya mbak Enci?

    BalasHapus
  26. Mak, rumahnya adem dan asri bgt.
    Entah kenapa saya selalu suka baca soal budaya dan tradisi Indonesia yg sederhana tapi guyub.
    Baru tau soal Botram, Mak. Namanya unik ya.

    BalasHapus
  27. iya mbak Pipit, sekarang istilah botram sering dipakai setelah pak Ridwan kamil yang mempopulerkannya

    BalasHapus
  28. Ngaliwet memang selalu menyenangkan, Mak. Makanan sesederhana apa pun rasanya jadi luar biasa enaaaak :D

    BalasHapus
  29. betul mak Evi selalu membawa kegembiraan

    BalasHapus