Minggu, 13 September 2015

Kelas Inspirasi SDN Gunung Sari Dalam Cirebon




Lagi-lagi kelas inspirasi. Tak ada habisnya, mengapa?? Karena ikut di dalamnya itu pengalaman yang luar biasa.  Mungkin sudah banyak yang mengetahui gerakan Kelas Inspirasi tapi tak ada salahnya aku menceritakan kembali agar kita selalu mengingat betapa kelas inspirasi ini bisa menginspirasi anak-anak untuk terus bermimpi.Kelas inspirasi ini suatu bentuk gerakan yang dilakukan profesional datang ke sekolah dasar untuk berbagi cerita tentang profesinya dan memotivasi anak-anak untuk punya mimpi yang harus diwujudkan. Cukup dilakukan dalam waktu sehari.

Kali ini aku mengikuti kelas inspirasi Cirebon yang baru pertama kali dilakukan. Dan aku mendapat kebagian di SDN Gunung Sari Dalam. Uniknya di sekolah dasar ini menerima siswa inklusi yang bersatu dengan siswa normal. Sungguh aku saat itu penasaran  waktu diberi tahu saat breefing (akan diceritakan di tulisan berikutnya). Di SDN Gunung Sari dalam ada dua dokumentator, ada 6 relawan inspirator dari berbagai profesi. Pagi sekali aku sudah datang ke sekolah yang tampak masih sepi. Hanya relawan yang sudah hadir untuk mempersiapkan segala sesuatunya. Tak lama kemudian satu persatu guru dan siswa datang . Aku mengamati belum begitu tampak siswa yang berkebutuhan khsusus. Tapi saat akan dimulai acara pembukaan dimana anak-anak disuruh berbaris, jelas terlihat ABK(anak berkebutuhan khusus) tampak sulit diatur. Tapi aku melihat guru-guru di sana begitu sabar dan telaten menyuruh mereka untuk ikut berbaris dengan teman-teman yang lain. Saat perkenalan anak-anak begitu antusias apalagi saat teman yang berprofesi sebagai masinis mendapat sambutan yang sangat meriah. Kebetulans memang SD ini terletak dekat perumahan karyawan kereta api. Tawa anak-anak begitu meriah menyambut pak masinis yang mungil , kecil. Tak terbayangkan menyupiri kereta yang menarik gerbong yang panjang. Akhirnya setelah perkenalan selesai , semua relawan masuk ke dalam kelas.


Mas Mohamad Aries Setiawan dan biasa dipanggil dengan mas Aries atau lebih akrabnya mas Acil. Mas  Aries ini  berprofesi sebagai masinis. Ternyata mas Aries ini menjadi idola di SDN Gunung Sari Dalam karena hampir semua ingin dikunjungi beliau. Pada saat aku mengajar beberapa anak ingin keluar hanya untuk melihat mas Aries beraksi dengan topi masinisnya. Untungnya bisa aku atasi keributan anak-anak itu. Mas Aries memperkenalkan profesinya dengan bermain kereta-keretaan di lapangan dengan lagu naik kereta api. Anak-anak disuruh berbaris  dan yang paling depan dianggap sebagai lokomotifnya dan boleh memakai topi masinis. Anak-anak banyak yang berebut untuk menjadi masinis. Sampai-sampai pita pada topi masinis rusak. Lucu juga ya. Saat anak-anak disuruh menuliskan cita-citanya ternyata banyak juga anak yang ingin jadi masinis. Wah, ternyata mas Aris begitu mengesankan bagi anak-anak.
 


Mbak Friska.Mbak Friska ini berprofesi sebagai dokter gigi. Mbak Friska memulai menginspirasi dengan menyanyikan lagu bangun tidur kuterus mandi. Jangan lupa menggosok  gigi jadi penekanan oleh mbak  Friska. Dari sanalah dia bisa menerangkan profesi sebagai dokter gigi. Bagaimana beliau memeriksa pasien . Ada anak yang disuruh ke depan untuk diperiksa giginya. Juga ada anak yang diberi kesempatan untuk menjadi dokter gigi untuk memeriksa mulut anak yang lain.


Mbak Witgia Indah Rahayu. Biasa disapa dengan mbak Gia ini  berprofesi sebagai trainer. Orangnya manis dengan kacamata. Suaranya lembut. Di sana dia mengajarkan mimik muka(bahagia, sedih, marah, serius dan terkejut). Anak-anak disuruh berhadapan dan beradu ekspresi. Selain itu anak-anak belajar mengucapkan huruf vokal dengan jelas dan lantang. Dan anak-anak satu persatu maju ke depan mengerakkan kata kerja yang telah ditentukan oleh mbak Gia. Dan yang lainnya disuruh untuk menebak. Di akhir kegiatan anak-anak maju satu –satu ke depan untuk mendeklarasikan mimpinya.

 
 

Mbak Hesti Muliawati . Disapa dengan mbak Hesti ini berprofesi sebagai dosen. Mbak  Hesti menerangkan bagaiman cara agar bisa menjadi dosen. Dan karena mbak Hesti ini dosen bahasa Indonesia, di sana juga mbak Hesti menanamkan kecintaan terhadap bahasa Indonesia. Dan  juga memotivasi anak-anak agar rajin belajar agar bisa mencapai mimpi mereka.

  
 Mas Yoga Pratama. Disapa dengan mas Yoga ini seorang birokrat di sebuah kementrian. Di dalam kelas mas Yoga menekankan anak-anak untuk berani tampil, punya cita-cita dan berkompetisi yang sehat. Untuk profesinya mas Yoga menjelaskan tentang PNS dan seperti apa pekerjaannya dan bagaimana bisa mencapainya. Diselingi dengan permainan agar anak-anak tak bosan.


 Tentunya aku memperkenalkan diri sebagai crafter.Setiap kelas yang aku masuki pasti dimulai dengan menyanyi lagu yang sudah diubah liriknya unuk mengajak menjaga alam. Baru anak-anak diperkenalkan profesi crafter dan mencoba membuatnya dari bahan sampah. Bahan yang diguanakan majalah bekas dan sedotan bekas. Ternyata anak-anak antusias sekali membuat kerajinan tangan. Dan perlu kesabaran sekali mengajarkan pada anak-anak ABK. Keinginan untuk bisa sangat besar dan tentunya perlu dibimbing agar mereka bisa. Ada juga yang terlalu aktif sehingga beberapa kali kertasnya sobek. Dan tampak anak-anak lainnya banyak membantu anak ABK agar mereka bisa mengerjakan. Aku tersenyum melihat kepedulian anak-anak membantu temannya yang berkebutuhan khusus. Ah, aku banyak belajar dari mereka yang ada kasih di hati mereka.

Penutupan kelas inspirasi di SDN Gunung Sari Dalam berakhir dengan penanaamn pohon. Sebagai simbol bahwa cita-cita bisa tumbuh bila disiram dengan banyak ilmu dan rajin belajar. Tentunya tak lupa berfoto bersama guru-guru dan murid-murid. Kesan yang selalu indah kala ikut kelas inspirasi walau banyak sekali hal yang kurang dari pelaksanaan kelas inspirasi Cirebon ini. Mungkin panitia yang kurang berpengalaman . Dibandingkan saat aku mengikuti kelas Inspirasi Bandung yang lebih tertata rapih. Kesan yang seharusnya bisa tak terlupakan bagi anak-anak di SDN Gunung Sari Dalam belum maksimal. Semoga kelas inspirasi Cirebon belajar dari pengalaman pertama ini untuk memperbaiki diri sehingga kelak pelaksanaan akan lebih tertib lagi..Semoga....



23 komentar:

  1. Keren mbak bergabung ama Kelas Inspirasi, saya pengen banget tapi masih digondeli sikecil terus. Sekolah anak saya juga ada yg Abk, ga tega kadang ngeliatnya.

    BalasHapus
  2. iya dan ketagihan loh mbak, pasti mau ikutan lagi. harus ekstra sabar dalam menghadapi anak ABK.

    BalasHapus
  3. Salut mba sm sekolah yg mau menerima abk. Krn byk ortu kesulitan mencari sekolah utk anaknya yg abk. Salut juga buat tmn2nya yg bs berbaur dgn wajar tidak menjauhi apalagi membully anak yg abk. Semoga trs menginspirasi ya mba...

    BalasHapus
  4. betul mbak Ruli. gak semua SD mau menerima walau sudah ada SK dari menteri

    BalasHapus
  5. Ooo...dirimu mwmperkenalkan diri sebagai crafter ya mbak? Bukan guru...

    BalasHapus
  6. Serunya berbagi sama anak-anak itu karena mereka selalu antusias, jadi seneng lihatnya ya ^^

    BalasHapus
  7. kelas inspirasi memang bikin kecanduan ya mbaa sayangnya aku ngga ikut tahun ini hiks

    BalasHapus
  8. bukan mbak Ade, anak-anak sudah tahu tenatng guru secara tiap hari mereka diajar oleh guru. Aku ingin memperkenalkan profesi crafter yang bisa membuak peluang wirausaha.

    BalasHapus
  9. iya mbak Ranii anak-anak itu bikin hati gembira terus

    BalasHapus
  10. sayang ya mbak Dewi, kelas inspirasi itu bikin kecanduan

    BalasHapus
  11. Wah kelas inspirasi seru ya. Anak-anak jadi punya pengetahuan tentang berbagai profesi

    BalasHapus
  12. waahh serunya kelas inspirasi.. pengen ikutan tp jobless,, kerjnay ngeblog aja hehe

    BalasHapus
  13. iya mbak Lianny,seru dan bikin ketagihan

    BalasHapus
  14. loh mbak Ayu blogger juag profesi, kita bisa bercerita apa itu blog dan bagaimana bloggger bisa jadi profesi.

    BalasHapus
  15. semoga anak-anak ini nantinya bisa tampil sebagai pemimpin bangsa yang hebat :)

    BalasHapus
  16. Asik ya mbak tira, bisa bergabung dengan Kelas Inspirasi, lanjutkan mbak. apalagi mengajar anak-anak, memang kadang sulit diatur tapi tentram dihati ketika menyaksikan mereka, daripada ngajar petani mbak, lebih ekstra sabar lagi hehe

    BalasHapus
  17. iya mbak Evrina, aku nagjar di SMA anggap mereka sahabat, ama anak-anak SD bikin anak gembira. itu saja sederhana kok. Dan memang kalau ngajar peternak/petani memang susah kadang ngeyel, ini kata suamiku

    BalasHapus
  18. Saya jadi ikut terinspirasi, walau hanya membaca reportase tentang kelas inspirasi. Membayangkan jadi siswa-siswinya kok rasanya happy banget. Terima kasih sudah berbagi.

    Salam santun dari Yogyakarta

    BalasHapus
  19. itulah prinsip yang harus dipunyai guru, membuat anak senang di sekolah, shg apapun pelajrannya bisa masuk, Begitu mbak Khulatul

    BalasHapus
  20. Senengnyaaa bs menginspirasi anak anak. Ada juga yang memberi saya kesempatan utk itu, sebetulnya tidak PD, dan bingung mau nyumbang ilmu apa? Tapi sy yakin kalau niat baik akan terbantu. Proud of you,Mbak Tira...:)

    BalasHapus
  21. mbak Mutia siapa saja bisa kok. Bisa nyumbang ilmu menulis, bisa loh mbak, yang sederhana saja untuk anak-anak. dan mereka antusias loh

    BalasHapus