Sabtu, 05 September 2015

Merah Putih Di Dada Bocil






Sudah kita ketahui negara kita sudah mengalami penjajahan bertahun-tahun. Negara yang tak merdeka adalah negara yang selalu di bawah tekanan dari negara lain. Hampir semua kekayaan alam kita masuk pundi-pundi bangsa lain. Dan saat kini kemerdekaan sudah ada dalam genggaman tangan kita, kita patut bersyukur. Para pejuang baik yang terkenal, baik yang tanpa nama atau tak dikenal mereka semua berjuang untuk negara Indonesia tercinta. Sampai kemerdekaan bisa tercapai. Di jalan Pegangsaan Timur no 56 , di sinilah dua proklamator kita meresmikan kemerdekaan bangsa Indonesia. Selain itu bendera kita berkibar pertama kali . Begitu megah . Merah putih menggantikan bendera Belanda dan Jepang. Dan kini rakyat Indonesialah yang harus mengisi kemerdekaan dengan caranya masing-masing. Dengan ketulusan sehingga akan mengantarkan negara kita menjadi negara yang makmur.





Di Yayasan Al Kahfi Cirebon juga ingin turut serta memeriahkan perayaan ulang tahun kemerdekaan Indoneisa dengan caranya sendiri.  Kebetulan suasana kemerdekaan itu identik dengan merah putih sesuai dengan warna bendera kita. Merah artinya berani dan Putih artinya suci. Warna merah putih ini diambil dari warna panji atau pataka dari kerajaan Majapahit. Merah melambangkan raga dan putih melambangkan jiwa mansuia. Tentunya keduanya harus saling melengkapi untuk tujuan bangsa ini. Memang sejak dulu warna merah dan putih ini sudah menyatu bagi rakyat Indonesia, mengapa???? Merah identik dengan gula Jawa dan putih identik dengan nasi. Dimana gula merah dan nasi adalah bahan utama dari masakan Indonesia. Dan di pulau Jawa warna merah dan putih digunakan untuk upacara selamatan kandungan bayi sesudah berumur 4 bulan dalam kandungan . Selamatan berupa bubur yang sebagian diwarnai merah. Karena orang Jawa percaya kalau kehamilan dimulai dari bersatunya unsur merah sebagai lambang ibu dan unsur putih sebagai lambang ayah. 



Begitulah mengapa akhirnya bendera kita berwarna merah putih. Ternyata warna merah putih itu sudah melekat di hati bangsa Indonesia sejak jaman dulu. Begitu pula bocah cilik (bocil) hendak menghiasi rumah belajarnya dengan suasana merah putih. Tentun alasannya berkaitan dengan warna bendera yang sudah mengakar di hati bangsa Indonesia. Kebetulan aku hadir di sana dan membimbing mereka untuk membuat hisan dengan aksen merah puih agar ruang belajar menjadi semarak dengan warna merah dan putih. Semua bahan dari kertas minyak berwarana merah dan putih. Untuk anak-anak yang kecil, membuat rantai dengan warna selang seling merah putih. Dan ada anak-anak yang mengisi papan mading . Diisi dengan tulisan Dirgahayu Indonesia dengan warna merah dan putih dari kertas jeruk. Ada foto dua proklamator Indonesia ditempel di papan mading. Tepi mading dihias dengan hiasan merah dan putih secara berseling. Sedang anak-anak yang lebih besar membuat hiasan melingkar dengan warna merah putih juga. Caranya dengan memotong kertas dengan bentuk persegi. Kemudain dilipat bolak –balik seperti membuat kipas. Dan warna merah dan putih kemudian di lem di bagian tengahnya.



Setelah selesai kemudian hiasan-hiasan itu mulai ditempel atau digantung di sekitar rumah belajar dan di dinding . Akhirnya rumah belajar tampil dengan suasaan merah putih yang meriah. Berfoto bersama dengan tampilan warna merah putih begitu mengesankan. Mudah-mudahan bocil merasakan suasana merah putih di sana membuat mereka berpikir terus untuk terus belajar dan mengisi kemerdekaan ini dengan hal yang positf. Biar kelak mereka jadi anak-anak yang bisa mengisi kemerdekaan dengan cara yang benar dan bisa menjadi kebanggaan bangsa Indonesia.



22 komentar:

  1. Merdeka. Merah putih di dadaku...

    BalasHapus
  2. iya mas, mudah-mudahan merah putih masih di dada anak-anak

    BalasHapus
  3. Subhanallah, cara yang indah mengisi kemerdekaan. Insya Allah membekas di hati mereka...

    BalasHapus
  4. Seru ya Mbak �� Saya merindukan masa-masa heboh menyambut peringatan Kemerdekaan RI. Ntah mungkin karena sudah tidak sekolah he he, rasanya yang seru cuma pas SD, SMP, SMA. Terutama ya saat anak-anak.

    BalasHapus
  5. wah kreatif sekali anak2 asuhannya mba... jd inget jaman sekolah dulu kita jg slalu semangat tiap kali disuruh menghias sekolah pas 17an ;)

    BalasHapus
  6. iya mbak Yuni, semoga membekas di hati bocil

    BalasHapus
  7. iya mak Liswanti, paling suka bikin mereka gembira

    BalasHapus
  8. iya mak Heni, heboh juga pengalaman dulu masih sekolah tapi selalu berkesan

    BalasHapus
  9. iya mbak Fanni. aku mengajarkan mereka untuk kreatif

    BalasHapus
  10. merah putih memang mesti dikibarkan dalam dada sejak dini :)

    BalasHapus
  11. yup mba Titis, merah putih di dada bocil

    BalasHapus
  12. iya mbak Evi, harus ditanamkan sejak dini agar merah putih tetap terpatri di dadanya

    BalasHapus
  13. Menginspirasi.. positif banget kegiatannya.. semoga semangat merah putihnya awet dan diperbaharui lagi di 17 Agustus tahun depan ;)

    BalasHapus
  14. Mbak... baru tau aku...gula jawa dan nasi....jadi bendera merah putih...hehhehe

    BalasHapus
  15. Anak2 itu walau hiasannya sederhana pasti seneng y mak. Wkt agustusan anaku ikut sepeda hias. Hiasannya sih biasa aja soalny saya ga pinter tp anaku senengnya luar biasa

    BalasHapus
  16. iya mbak Nani, ternyata warna merah putih itu sudah ada sejak dulu dari adat istiadat bangsa kita

    BalasHapus
  17. iya mak Kania, yang penting bagi mereka itu kegembiraan , gak peduli hasilnya sederhana

    BalasHapus
  18. Kalo sedari kecil sudah dikenalkan dengan sejarah, anak2 pasti cinta tanah airnya. Merdeka mbak

    BalasHapus