Gambar dari sini
Cerita tentang Putri Tidur
Sejak kecil aku memang sudah dibiasakan membaca. Mulai dari
mama suka mendongeng dengan buku dongeng bergambar yang indah. Dulu jaman aku
kecil belum banyak buku dongeng karya anak bangsa. Jadi mama lebih banyak
menceritakan dongeng bergambar dari Disney seperti Putri Tidur,Cinderela. Entah
mengapa setiap kali mama mendongeng aku selalu punya kesan tersendiri dengan
ceritanya. Mungkin mama memang sebagai pencerita yang piawai sehingga terparti
dalam memori. Sampai sekarangpun aku masih ingat bahkan saat anak-anak masih kecil aku mendongeng dari dongeng yang
dulu diceritakan oleh mama. Nah, cerita-cerita yang menyita pikiranku dengan
dongeng mama selalu terbawa mimpi. Aku bisa menjadi Cinderela dengan gaun dan
sepatu kaca yang indah atau aku menjadi putri tidur yang bertemu dengan pangeran
impiannya. Bahkan aku pernah berimajinasi suatu waktu aku akan bertemu dengan
pangeran yang mencintaiku dan menciumku saat aku tertidur lama. Hiiiiii, itulah
imajinasiku yang kadang terbawa mimpi di malam hari. Saat terbangun aku sungguh
kecewa karena pangerannya suda tak ada lagi. Itulah imajinasi liarku saat
anak-anak.
Gambar dari sini
Cerita Lima Sekawan
Setelah aku bisa membaca lancar, mamaku membelikan buku
berseri tentang banyak petualangan seperti Lima Sekawan dan Sapta Siaga. Nah,
waktu itu aku juga mengajak teman-temanku di lingkunagn rumahku untuk membaca
juga, karena mamaku membuka perpustakaan kecil . Kami asyik membaca , kadang
membaca berkali-kali sampai hafal di luar kepala. Akhirnya aku dan
teman-teamnku sering bermain petualangan di lapangan sesuai dengan cerita Lima
Sekawan dan masing-masing punya peran yang sama di buku . Seru sekali, walau
agak kacau karena gak ada yang mengarahkan tapi kami menikmati petualangan di
buku yang kami jabarkan dalam bentuk nyata. Seruuuuuu sekali. Bahkan ada adegan
di sungai yang kami buat di sungai Cikapundung yang ada di dekat perumahanku.Saat ada yang
tergelincir di air di ceritanya, itu juga dibuat nyata. Salah satu temanku yang
bisa berenang pura-pura hanyut di air dan ditolong oleh temanku. Rasanya lucu
sekali masa-masa itu. Semua cerita di lima sekawan dan sapta siaga selalu
dibuat nyata dengan bermain . Tapi entahlah dari semua temanku sekarang kok gak
ada yang jadi artis film ya, padahal dulu saat kecil sering bermain peran,
termasuk aku.
Gambar dari sini
Penampakan Novel Karmila
Menginjak remaja aku dibelikan buku novel-novel . Mulai dari
percintaan sampai patah hati sampai kisah-kisah keluarga. Dari novel-novel yang
aku baca saat remaja yang paling berkesan ya Karmila karangan Marga T. Cerita
yang menarik sekali sehingga aku membayangkan kalau aku jadi Karmila
mendapatkan pasangan seperi Faisal di bukunya. Bahkan sampai terbawa ke dalam
mimpi. Dalam mimpiku seperti nyata aku berperan sebagai Karmila. Dan mimpi itu
berlanjut setiap harinya. Aneh ya, kadang aku heran sendiri. Cerita menarik
selalu terbawa mimpi . Mulai dari kecil sampai dewasa. Waktu Karmila difilmkan aku juga nonton
fimnya. Tapi aku agak kecewa karena filmnya tak bisa menggambarkan secara
sempurna apa yang ada di bukunya. Tapi tak apalah, yang penting bisa melihat
cerita dari gambar.
Gambar dari sini
Cerita Laskar Pelangi
Setelah menikah kegiatan membaca terhenti karena kesibukan
mengurus anak. Kembali membaca saat booming cerita Laskar Pelangi. Aku membaca
seri Laskar Pelangi. Cerita yang sederhana tapi mengena. Gak bosan membacanya
dan kadang tersenyum membaca kelucuan yang ada di buku sambil membayangkan kejadian
sesungguhnya di daerah nun jauh di sana. Akhirnya aku jadi punya impian untuk
bisa berkunjung ke Belitung, walau.sampai sekarang belum kesampaian. Saat
suamiku kecelakaan membuatnya harus terbaring lama di tempat tidur, aku beri
bacaan Laskar Pelangi ini. Dan suamiku bisa menyelesaikan semua cerita Laskar Pelangi,
padahal dia gak begitu suka membaca. Kini ada misi tersembunyi aku untuk
menularkan kesukaan membaca pada suamiku. Aku lihat suamiku kalau baca satu
halaman saja lama sekali, kadang berhari-hari hanya dapat lima halaman. Jadi aku
sering menyodorkan novel padanya untuk dibaca. Pertamanya sih malas dan lama ,
tapi sekarang sudah mulai terlihat hasilnya. Tapi tegantung moodnya juga, kalau
lagi suka baca terus sampai satu novel bisa dibaca habis dalam waktu sehari,
dan kalau keluar malasnya tidak baca-baca sampai berhari-hari kemudian.
Nah apa sekarang aku suka berimajinasi saat baca buku????
Ternyata gak lagi. Mungkin dulu masa-masanya aku suka mengkhayal seperti apa yang
ada di buku, sekarang lebih realistis. Membaca lebih sebagai penikmat dan
mengambil sisi baik dalam ceritanya atau mengambil inti ceritanya. Mengisi
waktu –waktu setelah beraktivitas dengan membaca. Kadang waktu terasa cepat
sampai tak terasa aku telah banyak membunuh waktuku untuk membaca. Lupa waktu
terpaku dengan cerita yang ada di buku. Mengandai-andai apa yang akan aku
lakukan kalau aku berada di posisi tokoh utamanya. Betapa membaca bisa membuat
daya imajinasi kita keluar dengan begitu liar. Sanpai-samapi membuat kita
membayangkan kalau berada dalam ceritanya. Bahkan sampai terbawa mimpi. Mau
coba??? Marilah membaca. Membaca akan membuat pikiran kita luas dalam
memandang. Membaca membuat kita mampu melanglangbuana kemana saja tergantung
apa yang dibaca. Jadi tunggu apa lagi. Bacalah. Begitulah ayat yang menyuruh
kita untuk selalu membaca . Membaca akan membuka jendela dunia agar kita bisa
memandang dunia yang begitu luas........