Kamis, 28 April 2016

Imajinasi Liar





 Gambar dari sini
Cerita tentang Putri Tidur

Sejak kecil aku memang sudah dibiasakan membaca. Mulai dari mama suka mendongeng dengan buku dongeng bergambar yang indah. Dulu jaman aku kecil belum banyak buku dongeng karya anak bangsa. Jadi mama lebih banyak menceritakan dongeng bergambar dari Disney seperti Putri Tidur,Cinderela. Entah mengapa setiap kali mama mendongeng aku selalu punya kesan tersendiri dengan ceritanya. Mungkin mama memang sebagai pencerita yang piawai sehingga terparti dalam memori. Sampai sekarangpun aku masih ingat bahkan saat anak-anak  masih kecil aku mendongeng dari dongeng yang dulu diceritakan oleh mama. Nah, cerita-cerita yang menyita pikiranku dengan dongeng mama selalu terbawa mimpi. Aku bisa menjadi Cinderela dengan gaun dan sepatu kaca yang indah atau aku menjadi putri tidur yang bertemu dengan pangeran impiannya. Bahkan aku pernah berimajinasi suatu waktu aku akan bertemu dengan pangeran yang mencintaiku dan menciumku saat aku tertidur lama. Hiiiiii, itulah imajinasiku yang kadang terbawa mimpi di malam hari. Saat terbangun aku sungguh kecewa karena pangerannya suda tak ada lagi. Itulah imajinasi liarku saat anak-anak.


 Gambar dari sini
Cerita Lima Sekawan

Setelah aku bisa membaca lancar, mamaku membelikan buku berseri tentang banyak petualangan seperti Lima Sekawan dan Sapta Siaga. Nah, waktu itu aku juga mengajak teman-temanku di lingkunagn rumahku untuk membaca juga, karena mamaku membuka perpustakaan kecil . Kami asyik membaca , kadang membaca berkali-kali sampai hafal di luar kepala. Akhirnya aku dan teman-teamnku sering bermain petualangan di lapangan sesuai dengan cerita Lima Sekawan dan masing-masing punya peran yang sama di buku . Seru sekali, walau agak kacau karena gak ada yang mengarahkan tapi kami menikmati petualangan di buku yang kami jabarkan dalam bentuk nyata. Seruuuuuu sekali. Bahkan ada adegan di sungai yang kami buat di sungai Cikapundung  yang ada di dekat perumahanku.Saat ada yang tergelincir di air di ceritanya, itu juga dibuat nyata. Salah satu temanku yang bisa berenang pura-pura hanyut di air dan ditolong oleh temanku. Rasanya lucu sekali masa-masa itu. Semua cerita di lima sekawan dan sapta siaga selalu dibuat nyata dengan bermain . Tapi entahlah dari semua temanku sekarang kok gak ada yang jadi artis film ya, padahal dulu saat kecil sering bermain peran, termasuk aku.

Gambar dari sini 
Penampakan Novel Karmila



Menginjak remaja aku dibelikan buku novel-novel . Mulai dari percintaan sampai patah hati sampai kisah-kisah keluarga. Dari novel-novel yang aku baca saat remaja yang paling berkesan ya Karmila karangan Marga T. Cerita yang menarik sekali sehingga aku membayangkan kalau aku jadi Karmila mendapatkan pasangan seperi Faisal di bukunya. Bahkan sampai terbawa ke dalam mimpi. Dalam mimpiku seperti nyata aku berperan sebagai Karmila. Dan mimpi itu berlanjut setiap harinya. Aneh ya, kadang aku heran sendiri. Cerita menarik selalu terbawa mimpi . Mulai dari kecil sampai dewasa.  Waktu Karmila difilmkan aku juga nonton fimnya. Tapi aku agak kecewa karena filmnya tak bisa menggambarkan secara sempurna apa yang ada di bukunya. Tapi tak apalah, yang penting bisa melihat cerita dari gambar.


 Gambar dari sini
Cerita Laskar Pelangi

Setelah menikah kegiatan membaca terhenti karena kesibukan mengurus anak. Kembali membaca saat booming cerita Laskar Pelangi. Aku membaca seri Laskar Pelangi. Cerita yang sederhana tapi mengena. Gak bosan membacanya dan kadang tersenyum membaca kelucuan yang ada di buku sambil membayangkan kejadian sesungguhnya di daerah nun jauh di sana. Akhirnya aku jadi punya impian untuk bisa berkunjung ke Belitung, walau.sampai sekarang belum kesampaian. Saat suamiku kecelakaan membuatnya harus terbaring lama di tempat tidur, aku beri bacaan Laskar Pelangi ini. Dan suamiku bisa menyelesaikan semua cerita Laskar Pelangi, padahal dia gak begitu suka membaca. Kini ada misi tersembunyi aku untuk menularkan kesukaan membaca pada suamiku. Aku lihat suamiku kalau baca satu halaman saja lama sekali, kadang berhari-hari hanya dapat lima halaman. Jadi aku sering menyodorkan novel padanya untuk dibaca. Pertamanya sih malas dan lama , tapi sekarang sudah mulai terlihat hasilnya. Tapi tegantung moodnya juga, kalau lagi suka baca terus sampai satu novel bisa dibaca habis dalam waktu sehari, dan kalau keluar malasnya tidak baca-baca sampai berhari-hari kemudian.

Nah apa sekarang aku suka berimajinasi saat baca buku???? Ternyata gak lagi. Mungkin dulu masa-masanya aku suka mengkhayal seperti apa yang ada di buku, sekarang lebih realistis. Membaca lebih sebagai penikmat dan mengambil sisi baik dalam ceritanya atau mengambil inti ceritanya. Mengisi waktu –waktu setelah beraktivitas dengan membaca. Kadang waktu terasa cepat sampai tak terasa aku telah banyak membunuh waktuku untuk membaca. Lupa waktu terpaku dengan cerita yang ada di buku. Mengandai-andai apa yang akan aku lakukan kalau aku berada di posisi tokoh utamanya. Betapa membaca bisa membuat daya imajinasi kita keluar dengan begitu liar. Sanpai-samapi membuat kita membayangkan kalau berada dalam ceritanya. Bahkan sampai terbawa mimpi. Mau coba??? Marilah membaca. Membaca akan membuat pikiran kita luas dalam memandang. Membaca membuat kita mampu melanglangbuana kemana saja tergantung apa yang dibaca. Jadi tunggu apa lagi. Bacalah. Begitulah ayat yang menyuruh kita untuk selalu membaca . Membaca akan membuka jendela dunia agar kita bisa memandang dunia yang begitu luas........





68 komentar:

  1. wah novel dna cerita" masa kecil slelau lekat di hati mamah tira sejak kecil saya suka baca cerita silat....

    BalasHapus
  2. Aku sich tidak pernah di bacakan dongeng waktu kecil. Tapi buku bobo selalu di stock. Jadi baca sendiri, buku itu seperti teman dalam membunuh waktu bener banget. Bisa menghayal jadi apa saja. Sekarang sudah dewasa ya cuma buat hoby saja.

    Ps ; follow balik ya >.<
    Www.ulimayang.com

    BalasHapus
  3. iya mas Angki, silat, yang Ko Ping Ho bukan???

    BalasHapus
  4. sip mbak Mayang, membaca untuk membunuh waktu, enak ya. sdh aku follow kembali

    BalasHapus
  5. Aaaaa nostalgiaku banget ini mb, gambar putri saljunya pesis fi buku dongeng masa kecil
    Aku jd pingin baca2 lagi
    Karnila juga ampe kertasnya kuning tetep dramatis ceritanya

    BalasHapus
  6. jadi inget satu buku yg pernah saya baca ttg Gola Gong, penulis bertangan 1. dia sejak kecil membaca jadi berimajinasi macam2 sampai tangnanya patah kaena loncat dari pohon ingin seperti superman. tapi dia berhasil keliling dunia karena membaca juga karena sejak kecil membaca tmpat2 menarik di seluruh dunia :)

    BalasHapus
  7. Kalau saya pribadi, waktu kecil lebih sering buku dongeng Dar Mizan (kalau ndak salah inget), yang ceritanya kayak negeri dongeng bertemu bintang. :v Aw, jadi nostalgia, pengen didongengin ayah lagi :")

    BalasHapus
  8. iya mbak Pratiwi, gambar putri saljunya begitu indah, aku suka banget dulu lagi kecil, jadi berharap jadi putri tidur

    BalasHapus
  9. nah itu dia mbak Kania, aku dan teman2 juga berimajinasi dimana2 bahkan di sunagi Cikapundung padahal waktu itu airnya lagi deras, untungnya kami selamat

    BalasHapus
  10. wah mbak Happy , pastinya masih muda ya, bukunya dari MIzan, dulu aku banyaknay dari pt balai pustaka, belum sebanyak sekarang

    BalasHapus
  11. Kalau saya dulu karena bapak seorang kepala sekolah SD, sering ikut kesekolah buat baca buku. Tapi waktu masih kecil banyak baca buku tentang Alm. Soeharto. Buat saya waktu itu beliau begitu menginspirasi, sampai-sampai ingin sekali menginjakkan kaki di Jakarta. Dan Alhamdulillah, mimpi itu terwujud juga setelah menabung untuk biaya plesiran ke Jakarta.

    BalasHapus
  12. wah Marga T..... jadi inget waktu kost dulu... banyak novel karya Marga T berserakan di kostku... kakak kelasku sih yg punya :)
    kalau saya waktu itu senengnya baca komik Dragon Ballz :)

    BalasHapus
  13. wah impian dari baca buku bisa terwujud, hebat mas Arif

    BalasHapus
  14. oh Dragon Ballz sih kayak anak aku , dia suka banget tuh,Mas darsono

    BalasHapus
  15. sama mbak: sejak kecil suka baca, sering terbawa mimpi bila nemu buku bagus, terhenti membaca setelah (beberapa tahun) nikah, suami nggak suka baca,dan sekarang tidak berimajinasi lagi bila membaca, cenderung mengomentari setiap sisinya

    BalasHapus
  16. wah.. saya waktu kecil ngga suka baca. pas remaja baru deh suka, buku2 komik rohani, lanjut ke buku yg lbh serius santapan jiwa gitu. baca gara2 merasa butuh. hihi..
    btw pengalamannya mba Tira seru bgt, merealisasikan kisahnovel. :D

    BalasHapus
  17. wah saya lupa mah hehe... pokoknya silat" ajwa gitu wah sayang saya gak terllau perhatian sam judul and penulisnya... mah T.T

    BalasHapus
  18. wah kita bisa sama ya mbak Lidha

    BalasHapus
  19. mbak Murni,tapi akhirnya suka baca juga kan??

    BalasHapus
  20. aduh aku lupa mas Angki dan aku jamannya sudah beda ya, kalau jaman aku ya komik silat itu ya KO Ping Ho dan si buta dari gua hantu

    BalasHapus
  21. Saya jg waktu kecil senang sekali baca...Alhamdulillah dibanjiri buku gratisan karena tinggal dekat ua yang anak2nya hobi membaca :) nemu sekoper besar Ko Ping Ho punya anak ua.. baca sekali memang bikin ketagihan, karena rame, tapi sy hanya baca sekali soalnya kopernya selalu ditutup rapat hahaha

    BalasHapus
  22. ih mbak...kita kok sama hobinya..baca lima sekawan..novel2 MARGA T Cinderella aku suka semuanya toss y

    BalasHapus
  23. Waktu kecil bacaanku udah berat T.T buku dongeng malah baru baca di usia sekarang

    BalasHapus
  24. wah novel putri tidur ini udah pernah aku baca waktu SMP dulu. sudah katam.hehe
    dulu suruh nyeritain segala di depan kelas. sekarang kok lupa ya..hheheh

    BalasHapus
  25. Duuuh, itu napa mengorek luka lama mbak, hiks
    Novel koleksi Lima SEkawan pada ngilang, dolan nggak balik ke rumah

    BalasHapus
  26. setuju bangat Mba Tira, cerita dan dongeng masa kecil suka menempel dan sangat berkesan ya Mba :)

    BalasHapus
  27. Hiihi...
    Aku juga suka baca Lima Sekawan, mba. Marga T juga aku suka. Asyik ya kalau kita punya hobi membaca.

    BalasHapus
  28. saya beli lima sekawan satu set u anak2. sayang gambarnya diganti dgn yg baru. jadi kurang nostalgianya

    BalasHapus
  29. berarti mbak Ida sangat beruntung ya

    BalasHapus
  30. wah mbak Prana, kita memang sehati

    BalasHapus
  31. wah mas Ali juga suak berceriat di depan kelas ya padahal sekarang di sekolah jarang anak disuruh bercerita

    BalasHapus
  32. aku sih amsih ada mbak Hidayah bahkan dibaca anak-anakku dan sekarang aku taruh di perpustakaan komunitas

    BalasHapus
  33. wah hebat mbak Uni, bacaannay sudah yang berat2 sejak kecil. aku baca untuk menyegarkan pikiran, makanay suka yg ringan2 saja

    BalasHapus
  34. iya mas Awan , kalau anak kecil itu akan selalu diingat dalam memorinya bahkan sampai tua

    BalasHapus
  35. iya mbak Inna memang agmbarnya berbeda krn ilustratornya mungkin berbeda

    BalasHapus
  36. aku sampai skrng masih suka berimajinasi loh mba kalo baca buku, pun dari dulu juga gitu, tapi emang skrng gak seintens pas remaja baca bukunya hehe

    BalasHapus
  37. jadi ingat waktu kecil (smp sih tepatnya) suka baca buku wiro sableng, hihihi :)

    BalasHapus
  38. Membaca membuka wawasan dan cakrawala yg luas ya mbak, bisa sambil berimajinasi juga :)
    sukses buat lombanya :)

    BalasHapus
  39. diriku punya buku lima sekawan, ada beberapa seri bahkan ada amprahan dari nyokap. jadul banget yak

    BalasHapus
  40. Sayapun demikian sering berimajinasi saat membaca buku dan membayangkan si tokoh utama adalah diri sendiri :D

    BalasHapus
  41. Saya paling suka baca dongeng sewaktu kecil mba, samaan dong ya

    BalasHapus
  42. Saya paling suka baca dongeng sewaktu kecil mba, samaan dong ya

    BalasHapus
  43. mbak Ayu, apalagi kalau lagi remaja berkhayal sampai macam2 , apalagi kalau tokoh cowoknya tampan , wah...

    BalasHapus
  44. wah mbak Ira penggemarnay wiro sableng toh, memang saat itu populer cerita silat ya mbak

    BalasHapus
  45. mbak Mei, berimajinasilah yg bikin suka

    BalasHapus
  46. mas Jerry, buku lima sekaawn aku yang dari kcil masih ada loh, tapi aku beli lagi untuk anak-anakku

    BalasHapus
  47. iya mbak Liswanti, mamaku rajin sih beliin buku

    BalasHapus
  48. membaca buku memabangkitkan imaginasi kita memamng mah...jd ikut membayangkan dan membangun cerita versi sendiri

    BalasHapus
  49. iihh, judulnya...liaaaarrr..hihihiih, aku juga jaman kecil dulu malah dibeliin kasetnya sama mamah, kisah putri salju dan putri tidur, heheheh

    BalasHapus
  50. Aku suka membaca dari SD, sampai saat ini. Eh, kerjanya juga gak jauh-jauh dari buku :D

    BalasHapus
  51. iya mbak Ophi dan membayangkan kalau kita pemeran utamanya

    BalasHapus
  52. iya mbak Eka, liar karena imajinasinya bisa berkembang kemana2

    BalasHapus
  53. asyik ya mbak Anisa, kerja di usaha buku

    BalasHapus
  54. Ada kepuasan yang beda saat baca buku, apalagi yang petualangan macam Lima Sekawan, Enid Blyton, Roald Dahl ya Mak .. Sampai segede ini pun masih suka membacanya ^^

    BalasHapus
  55. Aku suka baca buku baru tahun 2013 kemarin :(

    BalasHapus
  56. betul mbak Winda secara merasa ikut bersama mereka berpetualang

    BalasHapus
  57. wah mbak Fenri gak apa-apa, tapi jadi suka kan???

    BalasHapus
  58. Mira W, Marga T jadi inget jaman SMU dulu beberapa kali baca novelmereka

    BalasHapus
  59. Maz Toro, aku pengegmar berat Marga T dan Mira W

    BalasHapus
  60. Gimana caranya ya biar jd org yg bisa merajut kata menjadi puisi yg indah tapi ga melulu ttg percintaan

    BalasHapus
  61. Gimana caranya ya biar jd org yg bisa merajut kata menjadi puisi yg indah tapi ga melulu ttg percintaan

    BalasHapus
  62. Hahahaha iya bener terkadang dari membaca buku, muncul imajinasi liar yang terejawantahkan ke dalam mimpi.

    Nggak jarang imajinasi tsb terwujud dibkehidupan nyataku loh mba :)

    BalasHapus
  63. iya mbak Nining , apalagi membayangkan tokoh utamanya pria ganteng, wiiih

    BalasHapus