Kamis, 05 Mei 2016

Membaca Puisi Menghaluskan Jiwa






Pernah dengan musikalisasi puisi? Musikalisasi puisi , membaca puisi dengan iringan musik atau memberikan nada pada puisi sehingga bisa dinyanyikan. Banyak loh syair lagu yang berasal dari puisi seperti puisi-puisinya pak Taufik Ismail banyak yang menjadi syair lagu. Ada juga syair lagu yang sangat puitis seperti lagu-lagunya Ebiet G Ade. Untuk bisa membawakan musikalisasi puisi ini sangat diperlukan penghayatan dari isi puisi, vokal seperti intonasi, irama dan penampilan yang wajar tak berlebihan.



Puisi sendiri kadang merupakan ungkapan hati si penulis. Apa yang dia dengar, apa yang dia lihat dan apa yang dia rasakan bisa ditulis dalam rangkaian kata-kata indah. Kadang puisi juga bisa mencerminkan karakter dari si penulis itu sendiri. Kadang dalam puisi juga banyak ide-ide kreatif yang muncul, bahkan ada pemberontakan terhadap situasi di sekeliling penulis.
Dari membaca puisi kita bisa mengetahuii isi pikiran penulis bahkan kita bisa mendapatkan pesan moral dari puisi itu sendiri. Bahkan bagi yang membaca bisa memperhalus budi. Karena kata-kata yang terangkai begitu merasuk dalam hati.



Tapi juga pembacaan puisi juga bisa bermanfaat bagi pendengar. Pendengar bisa merasakan kesejukan dan kenyamanan apalagi yang membawakannya bisa memberikan nada dan intonasi yang benar.Imajinasi pendengar akan semakin meningkat saat mendengar isi dari puisi tersebut dan pesan moral yang ada di puisi itu bisa menjadi inspirasi bagi dirinya. Dan pendengar juga bisa tahu bagaimana membawakan puisi dengan baik. Jadi keduanya mendapatkan keuntungan yang sama dari pembacaan puisi. Pembaca dan pendengar. 


Saking banyak manfaatnya, tercetus mengajak anak-anak Circle of Happiness agar bisa membuat dan membaca puisi. Bunda Hesti dosen bahasa di universitas swasta di Cirebon rutin mengajarkan anak-anak menulis termasuk menulis puisi dan membacakan puisi. Anak-anak sedikit demi sedikit mulai terlatih . Puncak dari semua kegiatan anak-anak , akan mengadakan pentas seni. Tentunya pembacaan puisi harus diiuktsertakan karena menulis dan membaca puisi sudah rutin di kegiatan anak-anak. Akhrinya dipilih 4 orang untuk membacakan puisi dengan tema alam. Kesulitan lebih pada mengajarkan bagaimana memberikan intonasi pada puisi, penghayatannya. Anak-anak masih sekedar membaca dengan datar. Sedikit demi sedikit anak-anak mulai terlatih. Bahkan ada anak yang ditunjuk tidak mau bahkan mau mogok belajar, malah dia yang justru paling lancar membaca puisinya. Sungguh di luar dugaan.

Saat tiba pentas seni, satu persatu anak-anak maju dengan percaya diri. Membaca dengan perlahan dan pasti. Tak ada satupun yang salah dalam pengucapan maupun bergiliran membacanya. Dan saat keempatnya mulai berjejer ke samping dan membungkukan badannya tanda pembacaan puisi selesai, ada rasa haru di hati. Tak sia-sia latihan tiap minggu agar penampilan mereka bagus . Kegiatan ini menambah semangat anak-anak maupun pengajarnya untuk lebih memberikan mereka kegiatan lain yang edukatif, kreatif dan menyenangkan.

59 komentar:

  1. aaaamiiiiin....semoga anak-anak yang tergabung di Circle of Happiness hati dan jiwanya menjadi halus dan tajam pada ketimpangan dan perkeliruan yang banyak terjadi disekitarnya,dan semoga Bunda Hesti selalu sehat dan ceria selalu sepanjang masa

    BalasHapus
  2. Berarti puisinya dian sastro yg kulari ke hutan itu termasuk musikalisasi puisi ya?

    Baca post ini jadi sadar kalo sekarang makin jarang anak2 diperkenalkan ke puisi, padahal dulu dr tingkat RT aja suka ada lomba puisi..

    BalasHapus
  3. menenangkan membacanya saya terharu....dulu pernah ikut juga musikalisasi puisi jadi kangen masa-masa itu

    BalasHapus
  4. iya mbak Mersika. Btul mbak, sekarang pelajaran bahasa Indonesia masih terpaku dg teori saja. Bukan hanay gak mengajarkan puisi, mengarang saja jarang bahkan gak pernah.

    BalasHapus
  5. iya mbak Mira, seni itu memang mampu menghaluskan jiwa.

    BalasHapus
  6. Saya sering kesulitan mencerna kata2 dalam puisi Mbak

    Acaranya keren Mbak

    BalasHapus
  7. Acara yg luar biasa. Jarang banget ada acara seperti ini

    BalasHapus
  8. Waktu SD aku sering baca puisi heeeem kangen masa-masa itu :-)

    BalasHapus
  9. Pertama kali belajar nulis, paling gampang ya nulis puisi. Singkat, padat dan mengena. Tapi kalau suruh membaca di depan orang lain, wah, bisa demam panggung, hihihi. :)

    BalasHapus
  10. mbak Tarry, memang banyak yg nulis puisi pakai banyak kata bersayap jadi sulit dimengerti. Kalau aku sedikit gunakan kata bersayap, agar orang mudah mencerna puisiku

    BalasHapus
  11. makasih mbak Anisa, aku mengajarkan mereka agar puisi lebih dikenal anak-anak

    BalasHapus
  12. Nasirulloh, wahharusnya sekarang masih bisa ya

    BalasHapus
  13. mbak Wahyuti suka nulis puisi juga, aku malah pingin baca puisi lagi sekarang tapi belum ada yang ngajak

    BalasHapus
  14. Sudah lama enggak mendengarkan pembacaan Puisi, terkahir waktu SD. Puisi memang menentramkan, apalagi pembawaannya yang menghayati dengan intonasi dan mimik serta gerak dari pembaca puisinya keren.

    BalasHapus
  15. Tapi menikmati puisi bagi saya tidak sesederhana menikmati karya sastra lainnya... Penghayatan pembaca alunan musik pastinya akan membawa kesan dan suasana yg berbeda...

    Sehingga butuh waktu untuk bisa menangkap kesan dan pesan dari sebuah karya puisi..

    Intinya saya agak Lola kalau menikmati puisi mba.. Heheheh.... :)

    Saya pikir begini eh .maksud penulisnya begono :)

    BalasHapus
  16. wah baca puisi?
    aku suka aku suka :)

    sastra, selain melembutkan jiwa juga memperhalus budi pekerti...
    lanjutkan!

    BalasHapus
  17. Iya bener banget. Kalau membaca puisi seringnya ikut merasakan perasaan si penulis.

    BalasHapus
  18. iya mbak Astin apalagi sekarang pakai musik, itu mmembuat jadi paket yang mengasyikan. Apalagi ditunjang dg pembacaan yg indah dan musiknya indah

    BalasHapus
  19. mas Kornelius memang begitu , puisi itu multitafsir. Untuk menilai puisi itu susah2 gampang.

    BalasHapus
  20. Saya sukaaa... Smga anak2 semakin pandai menulis, membacakan & memaknai puisi-puisi ya mbak..

    BalasHapus
  21. menurutku puisi ini termasuk karangan sastra yang paling menyentuh.. mengajak anak anak mengenal puisi.. wow ide bagus memperkenalkan sastra ke anak anak..

    BalasHapus
  22. aku suka puisi n suka bikin dulunya...sekarang dah enggak. dulu sempet kirim2 puisi gitu tp ga pernah dimuat.

    BalasHapus
  23. acara yang keren dan luar biasa. jarang ada acara kayak gini. lanjutkan..
    salam kenal,,

    BalasHapus
  24. Entah kenapa dari dulu aku tidak suka puisi. Aku tidak pernah bisa mengerti puisi. Kasihan yah aku? =))

    BalasHapus
  25. Membaca puisi juga mengajarkan anak kuat mentalnya saat berada di atas panggung ya mba.

    BalasHapus
  26. Rh jadi inget jaman amsih kelas 2 SD ikiutan lomba puisi 17 agustusan

    BalasHapus
  27. Pesan moral yang disisipkan dalam puisi ngena banget sama anak-anak...
    puisi yang tak ingat waktu SD: "Walau hujan, aku tetap berangkat sekolah" :D

    BalasHapus
  28. Aku pernah menyaksikan musikalisasi puisi di rumah dunia nya Gola Gong, Mbak. Aku tersepona deh saat mendengar pembacaan puisi yang dikombinasikan dengan musik. Keren banget sih menurut aku.

    BalasHapus
  29. iya mas Ardi perlu dikenalkan, sekarang di sekolahan guunya tak mengenalkan penulisan puisi.

    BalasHapus
  30. mbak Prana ningrum, memang kadang puisi sulit dimengerti karena kadang banyak kata bersayap, kalau aku bikin puisi jarang pakai kata bersayap agar pembaca mengerti lebih baik

    BalasHapus
  31. iya mas Ali, ini di desa , jadi bagi mereka baru pertama kali ada yg beginian, mereka exited banget

    BalasHapus
  32. mbak Kimi, karena memang puisi itu multitafsir, kalau baca puisiku pasti ngerti deh krn aku jarang pakai kata bersayap

    BalasHapus
  33. Aku juga dulu suka baca puisi Maz Toro, tapi kini pingin lagi tapi belum ada kesempatan

    BalasHapus
  34. wah mbak Dwi, artinay bener ya puisi juga bisa meningkatkan memori kita

    BalasHapus
  35. iya mbak Levina apalagi kalau perpaduan musik dan puisi dilakukan orang2 profesional , begitu indah

    BalasHapus
  36. Gak kebayang kalo anak2 yg melakukan puisi musikalisasi.. Pasti keren..

    BalasHapus
  37. Butuh keahlian khusus untuk membaca puisi, ya, mbak? Gak semua orang bisa, loh! Termasuk saya...hihihi...

    BalasHapus
  38. terakhir aku membaca puisi, jaman SD dulu mbak, itupun karena ikut perlombaan, hehehe..aku gak pede kalau baca puisi...hihiihih

    BalasHapus
  39. iya mabk ruli, mereka jadi percaya dirinya tinggi

    BalasHapus
  40. sebetulnya hanya banyak latihan saja mbak Nurul, buktinya ada anak yg tadinya gak mau, akhirnya malah dia yang paling bagus

    BalasHapus
  41. malah aku pingin banget bisa baca puisi lagi mbak Eka, tapi belum ada kesempatan

    BalasHapus
  42. halo mba tira.. ini pertama kali saya berkunjung ke sini. blognya lucu banget.. :)

    btw, saya suka menikmati puisi dan suka coba2 bikin puisi,
    tapi nggak pede untuk dipublish, jadi ngendon di draft aja.. hehehe.. :D
    kalau baca puisi, sebenarnya suka sih, tapi nggak ada kesempatan aja untuk mengeksplor lebih jauh.. :)

    BalasHapus
  43. Sejak kecil saya juga suka membaca puisi :)

    BalasHapus
  44. ayuk mbak, tulis saja, dulu aku juga gak PD, nulis di blog sendiri dan sekarang sdh berani nulis di blog komunitas spt kompasiana dan lumbungpuisi.com

    BalasHapus
  45. Pak Akhmad sih bagus sekali kalau bikin puisi, kata2nya indah

    BalasHapus
  46. Setuju, puisi salah satu sarana untuk mengasah rasa, melembutkan rasa dan jiwa.
    Aku suka puisi mbaa, menulis dan membacanya

    BalasHapus
  47. Setuju mbak Nefertite, aku juga suka puisi dan ingin anak-anak juga mulai belajar bikin dan baca puisi. Sekarang di sekolah jarang guru bhs Indonesia ngajarin bikin puisi

    BalasHapus
  48. ramai mas Angki, coba ada kamu pasti fotinya lebih bagus nih

    BalasHapus
  49. Sekarang agak bingung mbak hahahahha. Entahlah udah jarang bikin lagi masalahnya :-D

    BalasHapus
  50. mbak Nasirullah, puisi itu kadang menyuarakan kata hati, apa yang dilihat ,didengar dan dirasa, bisa jadi rangkaian kata-kata

    BalasHapus