Kamis, 07 April 2016

#BahagiadiRumah Home Sweet Home





 Gambar dari sini 
 
Rumah bagiku adalah tempat kenyamanan yang luar biasa. Aku berusaha untuk membuat rumah sebagai tempat yang nyaman bagi keluargaku. Tempat berteduh, tempat berbagi cerita, tempat mendidik anak-anak dengan kasih sayang, berbagi suka dan duka bersama sebagai satu kesatuan. Biarlah rumah menjadi tempat keluargaku pulang dari semua kegiatan di luar dan akan segera pulang tuk melepas lelah dan bertemu dengan orang-orang yang dikasihinya. Ada loh orang yang berlama-lama di luar hanya karena malas untuk pulang ke rumah. Mungkin rumah bukan tempat yang nyaman bagi mereka. Prinsip home sweet home inilah yang aku usahakan sehinga semua akan cepat pulang karena di rumah tempat yang paling nyaman.

Selagi anak-anak masih kecil dan bersekolah di kota yang sama, aku bekerja sebagai pengajar di sebuah sekolah. Aku bersyukur dengan bekerja, aku bisa melatih anak-anakku lebih mandiri. Dari kecil aku membiasakan mereka melakukan pekerjaan rmah tangga. Aku, suamiku, anak-anakku berbagi tugas rumah tangga. Jadi jangan heran kalau anak laki-lakiku pandai menanak nasi. Waktu itu belum ada magic com, jadi nasi harus ditanak . Walau ada pembantu tapi mereka tetap aku latih untuk mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Saat anak pertamaku SD, aku memutuskan tak ada pembantu.  Tapi ternyata tak ada pembantu tak membuat aku kewalahan. Malah anak-anakku makin mandiri. Pagi-pagi  aku sudah bangun untuk mencuci, memasak sarapan dan makan siang anak-anak. Menyapu dan mengepel bagian anak-anak dan suamiku menyapu halaman depan dan belakang. Ternyata semua dikerjakan dengan ikhlas , tak ada yang mengeluh. Semua tampak ceria dengan pembagian tugas masing-masing.  Bahagiaku sebagai ibu pekerja, aku tak kehilangan kedekatan dengan anak-anakku. Sambil mengerjakan pekerjaan rumah tangga, kami bisa saling bercerita.  Di saat santai kami bisa tiduran di tempat tidurku yang besar. Kesempatan ini aku gunakan untuk  saling bercerita dan memberikan masukkan untuk anak-anak. Rasanya bahagia ini tak bisa terlukiskan dengan apapun.

Saat anak-anaku sudah dewasa, aku justru memutuskan untuk berhenti bekerja. Ingin menikmati masa-masa sendiri di rumah dengan kegiatan yang bermanfaat. Dulu saat kerja aku jarang punya me time. Kini aku lebih menfokuskan pada kegiatan yang aku sukai .

  • 1.      Membaca. Saat anak-anak masih kecil, aku kehilangan kesempatan untuk membaca. Mengapa? Karena aku suka sekali membaca. Kalau sudah membaca aku suka lupa waktu. Itulah mengapa aku menyetop kegiatan membacaku.Kalau tidak mungkin aku lupa masak, lupa segala urusan rumah tangga.
  • 2.      Menulis. Seiring waktu, aku mulai suka menulis. Kadang apa saja yang ada di otakku ingin aku tuliskan dalam bentuk tulisan. Baik itu fiksi, puisi atau artikel. Tapi lebih banyak puisi. Koleksi puisiku banyak . Bahkan aku sudah menerbitkan kumpulan puisi soloku, selain antologi puisi beserta penulis lainnya.
  • 3.      Crafting. Hobi masa remajaku juga aku tekuni lagi. Dan ini suka bikin suamiku ngomel karena rumah  jadi berantakan  .
  • 4.      Makan berdua dengan suami. Kenikmatan bisa makan berdua di rumah walau menu sederhana .Itu tak bisa tergantikan. Saling bercanda dan bercerita dan sambil menceritakan masa kecil anak-anak itu sesuatu banget . Bahagianya
  • 5.      Membuat program setiap minggunya untuk kegiatan anak-anak Circle of Happiness, juga untuk kegiatan ibu-ibunya.Ini membuat aku selalu bersemangat, karena terpacu untuk membuat sesuatu yang lebih baik lagi dan disukai.

Itulah kebahagiaanku di rumah. Rumah sudah aku siapkan untuk berbagi banyak kebahagiaan dengan keluarga kecilku. Selain itu juga aku bisa mengembangkan hobi dan kesukaanku . Seperti Nova di hari ulang tahunnya yang ke 28“Novaversary” sudah banyak memberikan banyak kebahagian bagi pembacanya. Tips ringan dan bacaan yang menginspirasi banyak keluarga. Apalagi sekarang tabloid nova sudah ada dalam bentuk digital yang bisa lebih dekat dengan pembacanya. Bisa memberikan lebih banyak lagi kebahagiaan dengan banyak artikel yang bermanfaat.  Jadikanlah rumah kita sebagai rumah yang penuh dengan kebahagiaan dimana semua angota keluarga bisa mengembangkan potensi dirinya, bisa berkeluh kesah dan berbagi cerita. Home Sweet Home......


53 komentar:

  1. Aku belum bisa bahagia di rumah, hehehe. Mungkin nanti kalo udah sukses dan anak-anak udah besar :D

    BalasHapus
  2. aahhh kalo kebanyakan jalan itu rumah sellau jadi tempat nyaman buat ngadem y mah hehe aku kangen rumah hehe

    BalasHapus
  3. Bagaimanapun, rumah akan jadi tempat kembali..

    BalasHapus
  4. Rumah buat saya tempat untuk kembali, untuk mencurahkan segalanya...
    Kemanapun jauhnya kita pergi, pasti akan selalu pulang ke rumah.. :)

    BalasHapus
  5. wah bahagianya mamah...
    me time d rumah yg terlihat yang simple tp pasti sangat dinikmati n bikin bahagia...

    BalasHapus
  6. Aku bahagia dan bersyukur juga udah punya rumah sendiri... meskipun belum punya anak dan suami.. hehe

    BalasHapus
  7. Pokoknya home sweet home ya mba, diluar mau enak atau engga baliknya pasti kerumah ...

    BalasHapus
  8. waah, jadi pingin menghabiskan waktu seharian bersama keluarga saja

    BalasHapus
  9. Hari ini bunda BW ke beberapa blog yang pemiliknya pada rajin membaca. Mudah-mudahan bunda bisa juga rajin membaca. Tapi alih-alih membaca buku kan bunda juga udah rajin membaca postingan dengan BW, hehe...

    BalasHapus
  10. aku pun suka membaca mbaa...sekarang lengkapi perpustakaan. Tambah koleksi buat nanti :)

    BalasHapus
  11. iya mungkin mbak Anisa terlalu sibuk ngurusin anak-naka jadi belum terasa. tapi lihat anak senyum kan sudah bahagia kan

    BalasHapus
  12. betul mas Angki rumah tempat kita pulang tapi rumah yg nyaman loh

    BalasHapus
  13. yup mbak Annisa, tempat kembali yg nyaman

    BalasHapus
  14. iya kehangatan rumah yg dirindukan kan mbak Ika

    BalasHapus
  15. iya mbak Ophi, sederhana tapi bikin bahagia

    BalasHapus
  16. ha, ha, mbak Apri bahagia kan gak ditentukan ada anak atau suami juga.

    BalasHapus
  17. iya bunda Unie, selagi nyaman di rumah, pasti kembali ke rumah

    BalasHapus
  18. iya mbak Liza, aku sekarang lebih banyak waktu dengan suami karena anak-anak sudah di luar kota semua

    BalasHapus
  19. percaya deh bunda Yati mah sudah makan asam garam dalam banyak hal, aku harus banyak belajar sama bunda

    BalasHapus
  20. asyik banget mbak Indah. Untuk novel aku juga sudah banyak. ceriat anak-anak bekas anakku dulu, aku bikin taman bacaan untuk anak-anak

    BalasHapus
  21. Bagaimana pun keadaan ada kehangatan dan kenikmatan tersendiri manakala di rumah berkumpul anak istri walu kadang pusing juga manakala anak anak bertengkar dan di situlah seninya, namun kok jadi ngebayangin gimana rasanya jika seperti ini keadaanya anak sudah pada dewasa dan tinggal di rumah berdua saja, sepi atau malah serasa penganten baru ya hihihi..

    BalasHapus
  22. Wah bahagia di rumah ya Mak, meski sederhana :)

    BalasHapus
  23. Rumah adalah tempat ternyaman untuk ditinggali, entah kenapa tidur di rumah dengan di hotel atau tempat baru itu lain, kalo di rumah begitu cium kasur langsung bobokk pules haha

    BalasHapus
  24. Mus Jono, betul terasa sepi sekali. kadang cerita lagi anak2 masih kecil sambil senyum2 sendiri

    BalasHapus
  25. bahagia itu sderhana kan mbak Winda

    BalasHapus
  26. betul mbak Lianny, bahkan tidur di rumah ortu juga walau dulu kita pernah tidur saat kecil tapi tetap lebih enak di rumah sendiri

    BalasHapus
  27. si mama keren euy, bekerja namun kualitas hubungan di keluarga tetap terjaga, anak-anak tumbuh dengan baik dan mandiri.

    sekarang lebih asik menikmati hari-hari di rumah ya ma :)

    BalasHapus
  28. Rumah memang merupakan salah satu elemen yang wajib mbak, entah itu bentuknya cuman sepetak ruang kosan (bukankah itu juga bisa disebut rumah), hanya seluas beberapa meter saja, atau hanya berjendela dan berpintu satu saja. toh tetep menjadi bagian dari 3 hal pokok yang paling utama.
    Sekarang saya sedang menikmati suasana rumah, tapi juga berharap bisa segera meninggalkan zona nyaman ini untuk mencari pengalaman :)

    BalasHapus
  29. rumah merupakan tempat singgahan paling nyaman. saya bahagia dirumah, tapi bosen juga biasanya dan untuk menghilangkan bosen, saya main kerumah teman. mungkin nanti jika mempunyai istri betah dirumah.hehe

    BalasHapus
  30. perempuan november, yup sekarang waktunya menikmati hidup

    BalasHapus
  31. mas Naufal, kalau main sih gak apa-apa, yang penting punya tempat untuk pulang yg nyaman. kebayang kalau gak punya bisa2 numpang terus di rumah teman

    BalasHapus
  32. Iya Bu Tika, rumah adalah tempat yang nyaman untuk kembali. Sebagaimanapun bentuk atau sederhananya rumah, selalu rindu untuk pulang. Ngga betah rasanya berlama-lama di luar rumah, walaupun saya sering pergi ke luar rumah. Tetap saja rasanya ke rumah sendiri ku ingin kembali...:)

    BalasHapus
  33. Setelah lama merantau sekarang saya sudah kembali di rumah ^^ what a wonderful momen

    BalasHapus
  34. mas Johanes, kangen rumah artinya perlu kembali untuk mengobatirasa kangen

    BalasHapus
  35. betul mbak Levina, apalagi kangen dg tempat tidur sendiri di rumah

    BalasHapus
  36. selamat kembali ke tempat yg paling nyaman mbak Yoekaa

    BalasHapus
  37. salah satu kebahagiaan saya juga dengan menulis mba

    BalasHapus
  38. iya mbak Kania, rasanya kita berada di dunia kita sendiri. di luar sana mah bukan dunia kita lagi selagi menulis, makanya aku kalau lagi nulis jarang diganggu suami karena suami tahu aku gak bakal nanggapi dia

    BalasHapus
  39. Kalau bu tika hobi baca sampai lupa masak. Aku pernah baca sampai lupa makan sangking serunya buku itu :)

    BalasHapus
  40. Rumah itu tempat ternyaman meluapkan segala bahagia dan resah

    BalasHapus
  41. Betul mbak, rumah merupakan pusat kebahagiaan. Di sana kita bisa merasakan kenyaman dan kedamaian hati.

    BalasHapus
  42. wah itu pasti saking asyiknya ya mas Zulfan

    BalasHapus
  43. betul Sie-Thi, kembali ke rumah, menemukan bantal bisa lelap

    BalasHapus
  44. yup mbak Nurul, sungguh tempat yg nyaman. Beruntung kita ya, krn gak semua rumah menjadi tempat yg nyaman

    BalasHapus
  45. aku juga sama tan, gak pake pembantu... anakku sekarang SD, jadi semua dikerjain sendiri, cape tapi puas ya tan

    BalasHapus
  46. keuntungannya bisa lebih mandiri anak-anak ya mbak Yulie

    BalasHapus
  47. Bahagia itu sederhana ya.. Di rumah pun bisa bahagia :-)

    BalasHapus
  48. iya mbak Leyla, sederhana ya, tapi kadang yang bikin ribet kita sendiri

    BalasHapus
  49. Bahagia di rumah itu kalau bisa ngopi-ngopi tanpa harus mandi hihihi..

    BalasHapus
  50. iya juag sih . kalau aku mah kalau di rumah ibuku di bandung , iya suka malas mandi. kalau di cirebon mah gak bisa keringetan mbak Arin

    BalasHapus