Setelah selesai Thawaf
Seperti
yang aku ceritakan di postingan terdahulu di sini, kalau kepergian aku dan
suami ke tanah suci itu sesuatu yang tak terduga tapi aku juga mulai
membaca-baca apa saja yang harus aku persiapkan untuk menjalani ibadah umroh
ini. Mudah-mudahan cerita aku di sini juga bisa memudahkan teman-teman yang
akan menjalani ibadah umroh.
Setelah miqot di Jeddah , berangkat ke Mekkah
Sebetulnya
ibadah umroh itu ibadah yang sangat sederhana. Tentunya perlu mengikuti
aturan-aturan agar apa yang kita lakukan semua sah . Jadi kita perlu mengetahui
terlebih dahulu rukun umroh. Rukun umroh adalah rangkaian ibadah yang wajib
dilakukan saat umroh. Tak sempuran ibadahnya kalau semua rukun tak dilaksanakan. Rukun umroh ada tiga
yaitu :
Setelah Sai
- 1. Ihram : niat untuk melakukan ibadah umroh dengan mengucapkan talbiah dan harus menggunakan pakaian ihram bagi pria. Ihram dilakukan setelah sampai di miqot. Waktu aku umroh miqot pertama dilakukan di Jeddah, karena pesawat dari Jakarta tiba di Jeddah langsung pergi ke Mekkah . Dan di sana mulai tahapan selanjutnya. Waktu itu pukul setenagh satu malam waktu setempat.
- 2. Thawaf. Berjalan mengelilingi Kabah sebanyak tujuh putaran yang dimulai dari Hajar Aswad dan berakhir di Hajar Aswad juga. Karena aku bersama rombongan dan kami dibantu oleh seorang ustad, sehingga memudahkan aku dan teman yang lain melakukan prosesi umroh ini. Jadi pria disuruh baris di depan dan saling bergandenagn tangan erat (berdempetan) dan perempuan di belakangnya dan diberi tahu untuk tak memberi sela atau jarak dengan yang di depannya. Hal ini bertujuan agar kita tidak di sela dengan orang lain yang ingin keluar atau masuk. Untuk bacaannya kita tinggal mengikuti apa yang dibaca oleh pak ustad sehingga sangat memudahkan dibanding kita harus membaca dari buku panduan. Memang banyak sekali orang yang menyelip ke barisan dan mulai mendorong-dorong. Kita harus tetap di belakang barisan rombongan agar tidak terberai. Karena waktu itu malam sehingga udara tak terlalu panas , malah cenderung sejuk.
- 3. Sai . Sai adalah berjalan di antara bukit Shafa dan Marwah pulang pergi sebanyak tujuh kali. Jarak antara Shafa dan Marwah cukup jauh sehingga agak kecapaian juga. Padahal di Cirebon aku terbiasa jalan pagi setiap harinya. Bahkan suamiku agak kram mungkin karena pen yang dipasang di sepanjang kaki kirinya membuat ototnya menjadi kaku. Beberapa saat suamiku minum air zam-zam agar kakinya tak kram lagi dan bisa melanjutkan Sainya. Alhamdulilah Sai bisa berakhir juga walau agak kawatir dengan pen suamiku. Dan diakhiri dengan Tahallul atau potong rambut.
Untuk
umroh yang kedua , dilakukan sehari sesudah umroh yang pertama. Kali ini miqot
dilakukan di mesjid Jiranah karena
sebelum mengambil miqot , kita city tour dulu di kota Mekah. Dan umroh kedua
ini saat siang hari pas terik-teriknya. Dengan udara yang panas dan dorongan
banyak orang-oarng besar yang menyusup ke rombonganku, membuat umroh kali ini
agak lebih berat.
Membaca Al Quran di depan Kabah
Sisa
hari di Mekah dilakukan untuk terus beribadah. Baik yang wajib maupun yang
sunah dan memperbanyak baca Al Quran. Betapa asyiknya dan syahdu saat bisa
solat, baca Al Quran tepat di depan Kabah. Setiap detik aku bisa menatap terus
Kabah. Kadang air mata menetes saat solat atau kala membaca Al Quran. Aku suka
sekali baca Al Quran yang ada di Masijil Haram. Tulisannya walau gak
besar-besar tapi gak dempet-dempet sehingga mudah dibaca dengan mata tuaku.
Kalau milikku yang di Indonsia tulisan besar tapi hurufnya banyak yang dempet
sehingga lebih sulit dibaca. Akhirnya aku beli satu buah Al Quran tapi belinya
di Madinah. Dan jadi Al Quran ini yang
dibaca sehari-hari di rumah.Teman sekamarku malah dapat Al Quran gratis saat
jalan menuju ke Masijil Haram dari hotel. Kebetulan hotel tempat aku menginap
tak jauh dari Masijil Haram. Begitulah prosesi umroh aku.Tunggu cerita
selanjutnya tentang City Tour di kota Mekkah.
Selesai sholat subuh
Wah, senangnya menjalankan ibadah umrah. ^_^
BalasHapusya, Allah merinding rasanya. kepingiiiin banget bs beribadah langsung di Masjidil haram
BalasHapusiya mbak felyna
BalasHapusiya mbak sie thi, aku sampai merinding saat baca Al Quran di depan Kabah
BalasHapussubhanallah, rasanya pasti tak bisa digambarkan, moga saya segera menyusul juga bu, aamiin
BalasHapussenang ya bu
BalasHapussaya juga ingin sekali umroh
Alhamdulillah... Semoga kami bisa ikutan umroh juga kakak... Aamiin.
BalasHapusamin mas uwan
BalasHapusmasyaa allah ingin banget pergi ke tanah suci.. sama suami.. hihihi
BalasHapusdoakan saya juga ya buuu semoga Allah SWT memudahkan kami untuk pergi kesana
alkhamdulillah sudah diberikan kesempatan buat ke tanah suci. doakan semoga bisa menyusul kesana juga mbak :)
BalasHapuspengen beribadah di deket kabah & masjidil haram, pengen merasakan syahdunya mekkah
mudah2an ams ikrom bisa ke sana ya , amin
BalasHapusamin mbak evrinasp
BalasHapusmbak oppipola, semoga terwujud , amin
BalasHapusiya mbak wisnu, syahdu dan bikin hati bergetar
BalasHapussemoga saya bisa segera nyusul ke tanah suci :) amin
BalasHapusSubhanalloh, semoga aku bisa menyusul mba tira singgah dirumah alloh.
BalasHapusMasya Allah, semoga bisa segera berkunjung ke Tanah Suci juga, terimakasih sharingnya :)
BalasHapusamin mbak fika
BalasHapusamin mbak siti
BalasHapusamin, sama2 mbak putri
BalasHapusDoain ya Mbak, aku juga bisa umroh bareng keluarga :")
BalasHapusYa Allah mba. Lihatnya jadi senang banget. Alhamdulillah ya mbaa
BalasHapusMasya Allah. Setelah baca pengalaman umroh ini jadi makin terinspirasi biar bisa segera berkunjung ke sana. Aamiin.
BalasHapussemoga mbak sari, amin
BalasHapusiya mbak alida sungguh menakjubkan
BalasHapusamin mbak nisrina, pokoknya di sana itu bikin mau nangis saja dan takjub
BalasHapusAnakku ekskul angklung nih di SD...ga tau kenapa dia suka deh padahal anak-anak lain pilih nari atau apa. Alhamdulillaah turut melestarika budaya Indonesia.
BalasHapus