Berkunjung Ke Kampung Ahok

Salah satu yang aku ingin kunjungi saat ke Belitung adalah kampung Ahok. Pak Ahok salah satu yang membuat pariwisata di Belitung menjadi jaya selain film Laskar Pelangi. Mengapa pak Ahok begitu serius ingin meningkatkan wisata ke Belitung ? Ini tak luput dari asal usul pak Ahok. Pak Ahok yang mempunyai nama asli Basuki Tjahaja Purnama memang lahir di  Manggar, Belitung Timur. Karena Belitung banyak pantainya kulinernya juga banyak yang berbahan dasar ikan. Manggar adalah kota kecamatan sekaligus ibu kota kabupaten Belitung Timur.Kotanya juga tak begitu besar.

 

Pak Ahok semakin terkenal saat beliau menjabat jadi gubernur DKI dengan prinsip yang keras di jalan kejujruan terlepas banyak yang benci terhadap dirinya. Tapi banyak yang penasaran dengan asal usul pak Ahok . Jadi adik dari pak Ahok yaitu pak Basuri akhirnya mendirikan Kampung Ahok agar masarakat lebih mengenal Ahok dan keluarganya. Pak Basuri membuat tiruan rumah keluarga mereka dari tahun 1924. Dari depan saat datang sudah tampak jelas ruamh adat Belitung, rumah panggung berwarna coklat tua berbahan kayu. Memasuki rumah panggung tentunya kita akan menaiki anak tangga dan sampai di teras rumah yang terdapat kursi dan meja. Memasuki rumah layaknya rumah juga terdapat ruang tamu yang terdapat meja dan kursinya juga. Lemari-lemari dan dinding yang banyak foto pak Ahok. Foto pak Ahok dengan banyak pose dan karikatur pak Ahok. Juga terdapat beberapa quoate yang bagus isinya. Di sana juga dijual aneka ragam camilan dan masakan khas Belitung. Dan aneka sovenir baik kaos, gantungan kunci, tempelan kulkas dan lain sebagainya.

 

Selain itu di seberang rumah adat ini kita bisa masuk untuk melihat galeri batik. Untuk itu kita akan melewati rumah besar milik keluagra pak Ahok. Rumah besar dengan jendela yang terbuka lebar. Menurut ibunya pak Ahok, bu Buniarti Ningsih sudah mendiami rumah ini sejak menikah tahun 1965.Rumahnya sudah direnovasi sebanyak tiga kali dan yang terakhir tahun 2009 dengan arsitek yang lebih modern.Rumah pak Ahok ini mencolok dibandingkan rumah penduduk sekitarnya. Dan di kampung sana belum banyak tersentuh modernisasi. Masuk ke dalam lagi ada galeri tempat menjual aneka ragam sovenir dan batik khas Belitung yang punya warna cerah mirip batik pesisir dengan corak buah krementing, tarsius dan daun simpor. Batik ini juga menggunakan pewarna alami dari tanaman mangrove. Dan di belakang galeri terdapat peternakan kuda poni.

 

Sungguh senang bisa melihat kediaman pak Ahok yang menurut penduduk di sana sangat bersahaja dan selama menjadi bupati di sana sangat disukai oleh masarakat di sana walau pak Ahok dari keturunan Tionghoa. Bagi aku sih sosok pak Ahok itu sosok kuat yang berani melawan kecurangan di pemerintahan . Walau kekurangan pak Ahok dari mulutnya yang suka bicara ceplas ceplos yang kadang membuat sakit hati orang yang tak terbiasa dengan gaya bicaranya. Tak lupa mengisi buku tamu di pintu masuk rumah pak Ahok. Salam dari sahabat –sahabat dari kota Cirebon. Pulang dari kampung Ahok aku membalikan kembali tubuhku. Akhirnya aku bisa sampai di sana juga. Melihat kampung dimana pak Ahok tinggal bukan hanya melihat di televisi atau hanya membaca saja.