Telaga Warna. Telaga warna yang ada di daerah Dieng
tepatnya di wilayah Dieng Wetan, kecamatan Kejajar , kabupaten Wonosobo. Telaga
yang selalu ditemani dengan kesunyian dan pepohonan yang mengelilinginya. Dan keindahan
yang terlihat dari tenangnya air telaga ini. Di sebelah telaga warna juga
terdapat telaga yang lebih kecil yang dikenal dengan telaga Pengilon. Kenapa
diberi nama dengan telaga warna karena keunikan dari telaga ini. Karena telaga
ini memiliki banyak warna yang bisa dilihat tergantung dari sudut pandang,jarak
pandang dan cuaca. Warna yang bisa dilihat , warna kuning, warna pelangi kadang
berwarna hijau atau biru laut. Bisa berubah-ubah hal ini disebabkan kadar
sulfur di dalam air yang cukup tinggi. Sehingga saat endapan sulfur ini terkena
cahaya matahari akan membias menjadi warna warna indah . Nah , beda dengan
telaga Pengilon yang berada di sebelah telaga warna,yang sering disebut dengan
telaga kembar. Air dari telaga Pengilon tak dipengaruhi oleh telaga warna,
makanya airnya jernih sekali karena kandungan sulfurnya rendah sekali.Makanya
air dari telaga Pengilonlah yang digunakan masarakat untuk irigasi.
Di balik keindahan telaga warna ini ada cerita legenda
yang masih dipercaya masarakat Dieng. Ceritanya di sana terdapat ratu yang
berkausa yang memiliki putri cantik. Saking cantiknya ada dua ksatria ingin
melamar putrinya. Akhirnya diadakan lomba untuk membuat telaga bagi ke dua ksatria
tersebut.siapa yang paling cepat dia yang menang. Ternyata yang memang adalah
ksatria yang pertama yang bisa membuat telaga Menjer sedangkan ksatria kedua
telaga Pengilon harus mengakui kekalahannya. Akhirnya terjadilah pernikahan antara
putrinya dan ksatria pertama. Belum berselang dua hari ratu berjalan-jalan di
Dieng dan melihat ada telaga yang airnya jernih, tenang. Ratu mencari tahu
siapa yang membuatnya ternyata ksatria yang kedua. Ratu memanggil menantunya
ksatria yang pertama dan mengutuknya menjadi naga penjaga samudra. Dan kasatria
kedua akhirnya menikah dengan putri dari ratu. Suatu hari ratu dan putri mandi
di telaga Pengilon karena terpukau dengan keindahannya. Mereka menaruh pakaiannya
di batang pohon. Tiba-tiba saja ada angin kencang yang menerbangkan pakaian
mereka yang berwarna warni ke arah telaga yang satunya lagi.Akibatnya telaga
itu menjadi warna warni , makanya dikenal dengan nama telaga warna.
Jadi lebih baik datang ke telaga ini pagi hari ya. Akan
lebih terasa keindahannya. Dari pintu masuk sudah disambut dengan jajaran
bunga-bunga yang indah. Sampailah di telaga warna yang indah tersembunyi di
balik pepohonan yang berjejer mengelilingi telaga. Pagi ini warna telaga hijau
kebiruan. Hamparan air terbentang luas , tenang. Dan ada papan kayu yang
menjorok ke telaga dan digunakan untuk spot foto cantik . Akan tampak berada di
atas telaga. Ada juga ayunan untuk di foto di sana. Dari sana kita bisa
menyusuri sambil mengelilingi telaga . Ada jalan kecil yang bisa kita pakai
untuk mengelilingi telaga. Dan di balik telaga ada telaga yang lebih kecil lagi
yang dikenal dengan telaga Pengilon. Dan di sana juga terdapat beberapa
gua-gua. Hanya saja tak mengitari sampai selesai tapi berbalik kembali ke arah
awal dan menyusuri dengan arah yang berlawanan. Masih sejuk , bukan saja karena
udaranya yang memang sejuk juga karena pohon-pohon yang tinggi yang banyak ada
di sekeliling telaga.
Nah, keindahan telaga warna dengan kesunyiannya patut
jadi destinasi yang harus dikunjungi. Dan aku mah , banyak puisi yang aku buat
di sini. Melihat panorama dari banyak sudut pandang dari telaga, dari balik pepohonan
membuat rangkaian kata bisa aku tulis dalam ingatanku. Sampai rumah banyak
puisi yang tercipta dari keindahan telaga ini.
Aah.. bikin penasaran sama lokasinya.. kapan bisa ke sana ya?
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusmain mbak maseko di sana banyak wisatanya
BalasHapusTerakhir kesana dulu waktu studi wisata jaman SMA dan baca ini jadi serasa nostalgia dan kangen ... Hehe
BalasHapusSenengnya sudah main ke Telaga Warna, Dieng. Saya baru bisa main ke Candi Arjuna saja, belum sempet ke Telaga Warna.
BalasHapusCerita rakyat tentang telaga tersebut cukup menarik juga ya. Penasaran dengan pemuda yang dikutuk menjadi naga penjaga lautan. Bagaimana nasibnya ya..
Telaga Pangilon memang jernih banget airnya, cocok untuk irigasi dan pengairan lainnya.
pernah kesana sayangnya pas airnya surut akibat kemarau lumayan panjang malah bisa buat foto sih di tempat yg surut tadi tapi kalau kelamaan bahaya bisa amblas kaki ke dalam
BalasHapusCakepp banget tempatnya mba. Adeemm gitu yaa :)
BalasHapuswah sudah lama ya mas nugraha
BalasHapuswah padahal dari candi arjuna itu sudah dekat mbak eri
BalasHapusoh bgeitu ya mama indri, kalau aku sih datang pagi2 dan indah terlihatnya
BalasHapusbetul mbak enny
BalasHapusAku belum pernah ke Dieng nih. Kepengen sih ajak keluarga dan orangtua biar tau Dieng. Kabarnya suhu mencapai minus 10 derajat celcius, benar kah? Kalau di telaga ini gimana bun?
BalasHapusnah enaknya mbak nurul, di dieng objek wisata banyak dan berdekatan jd bisa banyak yg bisa dilihat malah aku saja banyak yg gak ada waktu buat lihat semuanya
BalasHapusWaktu disana sempat melihat keberadaan gua-gua untuk semedi ngga, kak ?.
BalasHapusSeingatku nama guanya ada gua Jaran, gua Semar, dllnya.
Makasing sharingnya :)
BalasHapussama2 ibu suri
BalasHapusgak sampai ke sana mas himawan, gak tahu aku kalau ke telaga itu suka merinding bulu kuduknya, dan ke arah gua itu pohon2nya rapat , jd agak takut ke sananya
BalasHapusuntung waktu mandi si putri ga pake baju warna hitam, kalau pake baju warna hitam maka hitamlah sudah danaunya :D
BalasHapusha, ha bisa saja pecila
BalasHapus