Jumat, 17 Januari 2020

Mungkinkah Orang Tua Menjadi Sahabat Anak



Gambar dari sini 
 

Memang mengasuh dan mendidik anak itu gak mudah, apalagi jaman sekarang dengan masalah yang banyak pula. Sesuatu yang dulu gak ada jaman kini ada sehingga butuh usaha yang lebih keras lagi untuk mendidik anak-anak. Segala sesuatu berawal dari rumah . Pola asuh terhadap anak akan mempengaruhi tumbuh dan kembang anak dan pembentukan karakter bagi anak. Pola asuh memang banyak sekali dan salah satu yang bisa diterapkan adalah pola asuh menjadi sahabat anak. Dalam kehidupan seahari-hari anak butuh contoh atau teladan dari orangtuanya, sebagai role model. Juga selain butuh role model dari orangtuanya anak-anak juga butuh orangtua yang  bisa sebagai sahabat mereka Mengapa anak butuh orangtua sebagai sahabat mereka. Ini tak terlepas kalau manusia itu butuh sahabat. Secara naluriah manusia membutuhkan sahabat untuk saling berbagi, saling mengasihi, saling mengerti. Juga dalam persahabatan ada kepercayaan,kepedulian, kebersamaan, mampu menerima kelebihan dan kekurangan sahabat. Sahabat bisa menjadi penyemangat hidup kita.

Bagi anak-anak mereka membutuhkan sahabat untuk bisa menemani mereka bermain, berbagi cerita, menyampaikan ide atau impian-impiannya. Rasa suka dan gak suka dengan temannya. Dengan posisi sebagai sahabat anak lebih bisa terbuka . Hal ini posisi sahabat sejajar beda dengan orang tua yang jauh di atasnya, anak akan lebih sungkan. Lalu bagaimanakah agar kita sebagai orangtua bisa menjadi sahabat anak-anak?
1.      Jadilah pendengar yang setia. Dengan menjadi pendengar yang aktif anak akan merasa dihargai. Saat mereka bercerita untuk memberikan respon yang positif sekali-kali diselingi dengan beberapa pertanyaan. Kalau ada sesuatu yang ingin kita nasehati jangan seperti orangtua tapi sebagai teman dan jangan terlalu memaksa dan menekan anak.
2.      Mau melibatkan diri dengans egala aktivitas anak. Mampu menyelami dunia mereka, sebagai sahabat harus tahu apa yang disuka maupun yang tak disuka. Dan lihat segala aktivitasnya dan mulai memahami anak. Walau hal ini tak perlu dilakukan setiap saat
3.      Suka memberikan pujian sekaligus teguran secara jujur. Kalau salah tegurlah dengan baik dan beri alasan mengapa kita menegurnya. Saat mereka baik jangan lupa memberikan pujian.
4.      Memberikan kepercayaan pada anak. Ini sulit kadang orangtua suka menganggap anak-anak gak bisa. Biarkan mereka bisa mencoba sendiri asal tak membahayakan. Dengan demikian akan menumbuhkan kepercayaan diri pada anak-anak

Dengan 4 langkah sederhana ini niscaya kita bisa menjadi sahabat anak-anak. Kalau kita bisa menjadi sahabat anak-anak, akan jelas terlihat manfaatnya bagi orangtua maupun bagi anak-anak seperti

  • 1.      Komunikasi anak dan orangtua menjadi lancar

  • 2.      Orangtua akan lebih memahami anak-anaknya dengan segala kekurangan dan kelebihannya

  • 3.      Ikatan antara anak dan orangtua semakin erat

  • 4.      Menumbuhkan rasa percaya diri pada anak

Lalu kalau menjadi sahabat apa nanti anak-anak jadi tak hormat dengan orangtuanya?  Nah, orangtua juga jangan melepas peran sebagai orangtua. Kalau melepas perannya sebagai orangtua anak akan melunjak dan tak mau ikut aturan orangtuanya. Sebagai orangtua kita juga harus menerapkan anak-anak dengan disiplin, taat aturan yang sudah disepakati bersama. Dan orangtua harus tegas terhadap anak, jangan sebentar gini bentar lagi lain .  Jadi jangan sampai kita jadi sahabat anak tapi anak kita tak melihat peran kita sebagai orangtua. Jadi jangan pernah melepas peran kita sebagai orangtua juga. Dengan demikian kita bisa berganti peran, kapan kita menjadi sahabat bagi anak-anak, kapan kita menjadi orangtua. Itulah seni pola asuh terhadap anak-anak.

24 komentar:

  1. Betul banget mba, aku ngerasain banget punya anak yang beranjak remaja. Harus hati-hati mendidiknya, supaya ga salah jalan. Banyak do' a juga.

    BalasHapus
  2. betul mbak ria, pendekatan ortu sama anak hrs baik

    BalasHapus
  3. Mirip main layangan, diolor terus bisa hilang, tapi kalu ditarik mulu ya nggak bisa tinggi terbangnya.

    Memang nemuin setelan yang pas itu susah-susah-nggak gampang. Apalagi nggak setiap hari kita sebagai orang tua bisa selalu waras menghadapi ini-itunya anak.

    Tapi ya mau nggak mau harus diupayakan, lah udah diamanahi, masa iya nggak dijaga amanah dari-Nya.

    BalasHapus
  4. Bisa banget, aku sama mamahku udah kayak sahabat sendiri mbak. malah mamahku sering disangka kakakku :D

    BalasHapus
  5. betul mbak prima kayak main layangan ya tarik dan ulur dan kita terus belajar

    BalasHapus
  6. wah asyik ya kalau begitu mbak amirotul

    BalasHapus
  7. Ortu saya adalah sahabat saya, mereka sangat demokratis sambil tetap tegas dengan aturan, memang salah satunya adalah mereka menjadi pendengar yang baik serta kawan bicara yang asyik.

    BalasHapus
  8. Bisa jadi sahabat anak adalah cita-cita saya sebagai ortu. Tipsnya bagus banget bun, semoga bisa saya terapkan terus kepada anak saya ^^

    BalasHapus
  9. Memang ortu harus menjadi teman ya, ortu yang terlalu ditaktor bisa membuat anak justru menjauh. Terima kasih sharingnya mbak

    BalasHapus
  10. Mendengarkan adalah masih PR buat saya Mba, benar-benar menantang banget deh, harus manajemen waktu, ada waktu buat anak, ada waktu buat kerjaan.

    Semoga saya bisa jadi sahabat baik anak-anak saya, aamiin :)

    BalasHapus
  11. asyik mas reffi kalau bisa punya ortu yg demikian

    BalasHapus
  12. betul ya dudukpalingdepan, saya merasakan sendiri kita bisa lebih santai membicarakan apa saja dan mendisukusikan banyak hal

    BalasHapus
  13. betul mbak reyne, mendengarkan adalah pekerjaan yg sulit dilakukan mudah didengar

    BalasHapus
  14. Menjadi pendengar yang baik itu perlu banget diasah. Kita orang tua ini biasanya sok sibuk buat dengerin cerita mereka. Kadang menganggap gak penting. Semoga bisa lebih baik.

    BalasHapus
  15. Bener banget, orangtua memang perlu lebih bisa mengakrabkan diri sama anak-anaknya, agar anak-anak berani lebih terbuka tentang masalah yang dihadapinya. Ini penting untuk pembentukan karakter dan mental anak.

    BalasHapus
  16. nah itu dia mbak afriani, mendengarkan itu pekerjaan berat tapi terlihat enteng

    BalasHapus
  17. Ini masih jadi PR belajar aku banget bun sebagai orang tua. Karena memang ini nggak mudah, terutama kalau kondisi kita sebagai ibu yang selalu dalam keadaan lelah. Makanya menjaga agar tetap waras itu penting bgt. Biar kita tetap bisa mendidik anak-anak kita dengan ilmu ya

    BalasHapus
  18. Semoga saya bisa menjadi sahabat buat anak saya juga. Doakan ya Mbak.

    BalasHapus