Sabtu, 05 Juni 2021

Kecewa Tak Bisa Menjelajah Museum Negeri Nusa Tenggara Barat

 


Waktu sesampainya di Lombok, menuju kota Mataram dan melewati museum Negeri Nusa Tenggara Barat. Dan langsung minta turun di sana. Ternyata kecewa hati ini karena museumnya tutup. Padahal ingin sekali menjelajah apa yang ada dalam museum dan ingin mengetahui semua hal tentang museum ini. Kenyataannya hanya bisa berfoto di depan museumnya. Tapi karena keingintahuan yang besar makanya carilah banyak tulisan di internet dan mendapatkan banyak info seputar museum ini. Jadilan tulisan ini.

 

Museum Nusa Tenggara Barat atau lebih dikenal dengan musuem Lombok terletak di kota Mataram. Museum ini dirintis sejak tahun 1976 dan diresmikan tahun 1982. Terdapat peninggalan pada saat manusia belum mengenal tulisan,peninggalan dari suku-suku di Sumbawa,Lombok, juga terdapat peninggalan dari negeri Cina. Saat masuk ke museum , langsung berhadapan dengan lobi dan di sana ada buaya muara sepanjang 4,1 meter yang ada dalam kaca karena sudah diawetkan. Di ruang lobi di sebelah kiri dan kanan banyak terdapat lukisan tentang kesenian yang ada di Lombok dan Sumbawa. Dari sini akan melewati dua buah gedung.

 

Gedung pertama.

Akan terlihat miniatur Lombok dan Sumbawa.Miniatur itu dibuat sangat teliti sehingga kita bisa melihat geografis Lombok dan Sumbawa dengan sangat jelas. Sebelah utaranya akan disuguhkan banyak ragam flora dan fauna yang ada di kedua pulau ini.

Gedung kedua

Untuk mencapai gedung kedua dihubungkan dengan koridor, dan di tengahnya terdapat candi Borobudur dan Prambanan. Saat memasuki gedung kedua akan disuguhi dengan orang-orang yang berpakaian pengantin dari banyak suku di kedua pulau ini. Di sebelah pakaian pengantin ada Jaran Kumput. Jaran Kumput ini akan dinaiki oleh anak yang sudah dikhitan. Ada alat tenun yang ada sampai sekarang masih digunakan dan beberapa hasil tenunan dengan beberapa motif seperti motif Subahnala dan Ngusuwaru.Sebelah utara terdapat banyak porselen dari peningalan dinasti Cina.Alat musik tradisonal, peralatan ibadah umat Hindu dan Islam, bebagai macam topeng dan patung Dewa dalam ajaran Hindu , alat pertanian. Dan di bagian ujungnya terdapat perhiasan, perlengkapan upacara dan berbagai keris dengan berbagai motif. Di sisi selatan terdapat Tekapan. Tekapan ini dokumen atau naskah kuno yang ditulis di daun lontar dan kayu dan ditulis dalam bahasa Arab dan huruf Sasak. Bisa dilihat penginggalan kerajaan Bima. Dan di san ada yang unik seperti sendal yang terbuat dari pelepah enau yang dikenal dengan nama sandal Lelampak.

 

Alat terdapat benda-benda yang dimiliki nelayan. Ada 50 benda tangkap ikan di museum ini. Dan ini diperuntukan untuk mengenalkan profesi nelayan yang banyak disandang sebagian penduduk di Nusa Tenggara Barat ini.Benda-benda nelayan yang dipamerkan di sana seperti sorok untuk menangkap ikan teri,jaring untuk menangkap ikan dengan berbagai ukuran, alat bantu untuk menaikan ikan berupa seser,dan pengkoeh atau sangket.Ada alat abntu penerangan kalau di laut seperti lampu badai, lampu petromaks,senter, lampu kepala , lampu LED yang gunakan genset.Hal ini karena peran nelayan di kehidupan di Nusa Tenggara Barat ini penting.

 

 Sebetulnya sayang banget saat itu tutup, padahal dari pencaharian di internet banyak hal menarik yang bisa dilihat di sana. Apalagi aku termasuk yang suka masuk museum. Tetap tak mengapa, seenggaknya aku masih bisa mengetahui banyak hal tentang museum ini.

16 komentar:

  1. Yaaah sayang sekali ya harus tutup, semoga ada kesempatan bisa mengunjungi museum ini lagi ya mah

    BalasHapus
  2. betul mbak amirotul, maunya sih bisa sama anak2

    BalasHapus
  3. Pasti akan semakin berkesan saat bisa mengunjungi dan melihat langsung Segala koleksi yang ada di museum

    BalasHapus
  4. Pasti akan semakin berkesan saat bisa mengunjungi dan melihat langsung Segala koleksi yang ada di museum

    BalasHapus
  5. Mungkin karena masih pandemi jadi jadi museum masih ditutup, oh ya Jaran Kumput itu sama ngga kayak Jaran Kepang kesenian di daerah Jawa?

    BalasHapus
  6. Kebayang gimana kecewanya pas udah antusias ternyata tutup. Penasaran juga buat lihat dalamnya museum kaya gimana

    BalasHapus
  7. yaaaah, jd gak bisa ambil poto2 dalemnya donk...

    BalasHapus
  8. jika ada kesempatan di waktu nanti, pasti menarik....

    have a wonderful day

    BalasHapus
  9. betul, mas tanza, masih mau ke sana lagi tp sayang pandemi

    BalasHapus
  10. Ini karena sedang pandemi atau pas hari Senin, museumnya tutup? Sayang sekali ya udah jauh2 datang eh bubar deh hehehe. Tapi mudah2an suatu hari nanti bunda Tira bisa mengunjunginya kembali. Banyak koleksi peralatan tangkap ikan ya di sana.

    BalasHapus
  11. iya mbak nurul mau ke sana lagi sih tp cita2nya sama anak2 bisa gak ya

    BalasHapus
  12. yah sayang Bu udah ke sana tutup semoga bisa ke sana lagi yah BU sehat2 terus

    BalasHapus
  13. iya mba herva, mau ke sana lagi bareng anak2, sehat2 juga

    BalasHapus