Kota Majalengka kota yang sejak dulu tak ada perubahan. Begitu saja . Jalur pertokoan yang tak terlalu ramai dengan hanya ada satu mall saja. Dulu saat belum ada tol Cipali, kalau mau ke Bandung selalu lewat kota Majalengka. Dan sudah lama ingin ke kota Majalengka karena katanya kota ini sedang mempercantik diri agar banyak wisatwan yang tertarik datang ke kota Majalengka. Termasuk diriku. Penasaran dengan perubahan dari kota Majalengka akhirnya menyempatkan diri untuk keliling kota Majalengka. Untuk melihat situasi sekarang bagaimana. Kota Majalengka dikenal dengan kota angin . Kenapa? Katanya memang di kota ini selalu ada angin yang kencang bahkan kalau lagi musim angin bisa seperti angin puting beliung. Ini karena ada perbedaan tekanan di utara dan selatan dan pengaruh gunung Ciremai.. Tapi saat ke sana sih gak ada angin banget cenderung panas.
Alun-alun Kota Majalengka
Alun-alun Majalenka ini memang sudah alami renovasi. Dulu hanya berupa hamparan rumput dan ada gazebo besar di tepinya dan ada mesjid Al Imam yang berwarna hijau. Tapi kini alun-alun Majalengka sudah mengalami perubahan yang drastis. Menjadi cantik dan mesjidnya juga cantik nian. Warna alun-alun Majalengka didominasi dengan warna terakota. Ini sesaui dengan warna tanah lempung, karena di daerah Majalengka ini banyak pabrik genteng. Dan alun-alun ini menyatu dengan mesjid dan tertata dengan harmonis sekali. Dilengkapi dengan lampu-lampu futuristik, rumput sintetis dan tempat duduk-duduk yang cukup banyak. Ada juga tribun buat duduk-duduk dan untuk melihat air mancur. Sayangnya setelah pandemi ini , air mancur dan lampu taman pada malam hari tak dinyalakan karena takut menjadi kerumunan masarakat. Jadi sebetulnya apa yang bisa dilihat di alun-alun Majalengka.
Mesjid.
Dulu mesjid ini berwarna hijau seperti kebanyakan mesjid di Indonesia. Tapi kini warna terakota mendominasi dan ada motif-motif di dinding mesjid yang membuat mesjdi ini sangat menarik. Sungguh menarik. Dari kejauhan saja kemegahan dan warna yang soft membuat mesjid ini tampak cantik. Foto-foto di depan mesjid juga sangat instragamabel
Rumput sintetis
Rumput buatan yang terhampar bisa menjadi tempat duduk-duduk santai. Sayangnya saat ke sana ada masarakat yang main-main di rumput sintetsi menggunakan sepatu. Kalau gak salah sih seharusnya gak boleh ya, karena bisa merusak rumput.
Air mancur.
Air mancur akan terlihat cantik saat malam hari saat lampu-lampu taman dinyalakan. Sayang semenjak pandemi air mancurnya tak dinyalakan begitu juga lampu tamannya. Ini mungkin menjaga agar jangan malah hari ada banyak kerumunan masa di saat ada pembatasan kegiatan masarakat.
Tribun dan tempat duduk dan lampu futurisitik
Tribun yang ada di kedua sisi , cukup buat masarakat untuk santai . Tempat duduk-duduk dengan di belakangnya ada pohon akan membuat menjadi teduh. Pohonnya sih belum tinggi benar. Jadi masih belum teduh sekali. Lampu-lampu yang ada digunakan lampu-lampu futuristik yang indah.
Kulineran
Bisa kok .Di sekitaran alun-alun akan terlihat banyak penjual kulineran kaki lima . Begitu juga ada gerai yang menyediakan oleh-oleh khas Majalengka. Tadinya mau beli jalakotek tahunya pedagangnya gak jualan.
Nah, jangan lupa kalau mau ke Majalengka jangan lupa mampir ke alun-alun Majalengka. Cantik dan untuk spot foto sangat banyak. Dan mau solat mesjdi Al Imam adalah tempat yang cantik untuk dikunjungi untuk beribadah.