Profesi dokter hewan kadang masih awam di beberapa masarakat dan tentu juga tak tahu bagaimana peran dokter hewan yang juga berhubungan erat dengan manusia. Bagaimana bisa mencegah penularan penyakit dari hewan ke manusia. Nah, untuk itu aku ingin mengenalkan profesi dokter hewan ini pada anak-anak agar mereka bisa mengetahui secara luas tentang profesi dokter hewan. Tentunya dengan bahasa anak-anak dan hal yang bisa ditangkap oleh pikiran anak-anak. Dan akhirnya drh Puji dan drh Romi pasangan suami istri bisa datang untuk mengedukasi anak-anak. Mereka lulusan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gajah Mada.
Pertama aku mendongeng dengan si Usep tentang apa itu dokter hewan dengan bahasa lucu si Usep. Kemudian dilanjutkan oleh bu Puji. Bu Puji menerangkan secara ringkas bagaimana profesi dokter hewan secara menyeluruh . Dan menerangkan profesi untuk kesehatan hewan. Apa yang harus dilakukan dari mulai bertanya pada pemilik tentang gejalanya, pemeriksaan dan pencatatan. Secara gamblang diterangkan dengan jelas. Dan untuk memperlihatkan cara pemeriksaan memakai boneka hewan. Tentunya gak mungkin dengan hewan aslinya. Bagaimana memakai stestokop, bagaiaman menuliskan gejala di kartu pemeriksaan, bagaimana menyiapkan suntikan .
Setelahnya anak-anak dibagi 3 kelompok. Masing-masing dipimpin oleh bu Puji, Pak Romi dan aku sendiri. Perlu diketahahui diriku juga temasuk dokter hewan yang sudah melenceng dari profesinya karena sesuatu hal. Nah, ada anak yang berperan membawa hewannya,ada yang berperan menjadi dokter hewan. Mulai tanya jawab dan mulai dilakukan pemeriksaan dan pencatatan. Jadi kita main dokter-dokteran tapi ini dokter hewan. Hewannya pakai boneka. Seru. Anak-anak antusias menjadi dokter hewan sehingga akhirnya mereka bisa mengenal profesi dokter hewan.
Nah, setelah selesai akhirnya anak-anak perlu diuji dong , apakah mereka mendengarkan dan melihat apa yang dipraktekan tadi. Dengan berbagai permainan agar mereka senang dan antusias. Ternyaat rata-rata mereka bisa menjawab dari pertanyaan yang diberikan bu Puji.
Permainan pertama.
Bisik berbisik. Anak-anak dibagi dua kelompok. Yang depan diberi pertanyaan dan harus dibisikan pertanyaan itu ke anak yang di belakangnya sampai yang paling belakang . yang belakang harus menjawab. Lalu yang belakang pindah ke depan, begitu sterusnya. Wah, anak-anak seamkin semangat, ada yang panik kalau tak terdengar bisikya. Apalagi kalau kelompok lain sudah sampai ujung belakang.
Permaina kedua.
Anak-anak tetap diabgi 2 kelompok. Dan anak-anak kakinya direnggangkan selebar-lebarnya. Anak pertama diberikan pertanyaan dan harus membawa pertanyaan dengan melewati kaki anak yang lain sampai belakang dan memberikan pertanyaan pada anak yang paling belakang untuk dijawab. Nah, serunya kalau anak dengan badan yang besar sulit masuk di antara kaki temannya. Yang belakang maju ke depan , demikian seterusnya.
Permaina ketiga.
Jepit menjepit. Anak-anak melingkar. Tangan kanan menengadah dan tangan kiri ditaruh di tangan kanan teman di sampingnya . Begitu seterusnya. Nah, jika ada pernyataan salah, tangan harus diam, kalau benar harus menjepit jari temannya. Demikian sampai anak-anak tinggal 4 orang. Karena yang terjepit harus keluar.
Demikianlah anak-anak belajar tentang profesi dokter hewan. Dengan praktek dan permainan membuat mereka lebih mengerti dengan cara menyenangkan.
Jujur, saya baru bahwa salah satu fungsi dokter hewan itu mencegah penularan penyakit hewan ke manusia.terima kasih telah berbagi informasi, Mbak. Selamat pagi.
BalasHapusiya mbak, selain itu juga memantau produk-produk ternak yang dikonsumsi manusia aman dikonsumsi
BalasHapusWah seru ini pasti kelasnya apalagi belajar jadi dokter hewan bisa menarik mereka untuk menunjukkan bakat dan minatnya.
BalasHapusiya mbak anisa, akrena profesi ini belum abnyak dikenal banyak orang
BalasHapussedari dini anak anak sudah digambarkan tentang profesi yang penting.....dan sambil bermain.... mantul
BalasHapus👍👍👍
Ternyata dokter hewan tidak hanya menolong hewan, tapi juga ikut menjaga kesehatan manusia di sekitar nya.
BalasHapusbetul ams tanza apalagi profesi dokter hewan masih banyak yg belum tahu
BalasHapusbetul mbak nissa, istilahnya kesehatan masarakat veteriner
BalasHapus