Gambar dari sini
Kalau ngomong hutang pasti gak akan habis-habisnya. Karena banyak dampak dan banyak amarah yang ada baik dari yang berhutang maupun yang memberi hutang. Aku sendiri banyak berurusan dengan orang yang berhutang. Ternyata untuk tidak berhutang itu untuk beberapa orang sangat sulit. Padahal kalau dilihat orang itu gak miskin-miskin banget tapi mengapa bisa banyak hutangnya? Kebiasaan berhutang itu sering menimpa kita. Contoh yang sederhana saja, sering aku lihat emak-emak berhutang belanjaan sama mamang sayur. Apa tega ya? Kasihan kan si mamang sayur yang modalnya kecil harus dihutangi. Alasannya sering gak ada uang kecil? Helo. Padahal bisa kan naruh saja uang 100 ribu ke si mamang dan setiap belanja dikurangi dari uang yang disimpan mamang sayur. Jadi gak ada alasan gak ada uang kecil. Kadanga orang berhutang sama orang yang lebih gak mampu, aneh kan?
Padahal kita bisa mengusahakan agar tak punya hutang. Beberapa caranya
Menyesuiakan pengeluaran dan pemasukan setiap bulan. Tentunya kita bisa mengira-ngira berapa yang harus dikeluarkan untuk kebutuhan sehari-hari, untuk menabung dan darurat. Dan menyesuaikan dengan pemasukan yang ada. Jadi jangan berharap penghasilan sedikit mau gaya hidup yang mewah.
Menunggu untuk membeli sesuatu yang besar pada waktu yang tepat. Kadang kita butuh barang yang penting untuk dapur atau keperluan rumah yang harganya mahal. makanya kalau punya niatan besar seperti ini , kita jangan bernafsu lalu berhutang. Lebih baik mengumpulkan uang terlebih dahulu. Ah, kelamaan. Loh kalau kita berhutang juga mau gak mau setiap bulan kita juga harus mengangsur. Apa bedanya kita menabung dengan mengangsur , sama-sama mengeluarkan duit.
Menabung. Menabung iu penting. Tujuan untuk masa depan . Kita perlu uang untuk ke depannya makanya perlu sebagian ditabung. Dan ini perlu usaha keras untuk menyisihkan. Karena kebanyakan orang selalu berkata uangnya habis gak bisa nabung. Jadi uang yang ditabung disimpan dan jangan dikotak katik lagi
Dana darurat. Ini penting sekali karena kadang ada saja hal yang tak terduga akan dialami kita. Sehingga perlu adanya dana darurat. Jadi uang gajian bisa kita pos-poskan dalam beberapa kategori. Jika kita bisa disipilin dalam menjalankannya , pasti kita akan bisa mengelola uamg dengan baik dan tak perlu berhutang
Nah , kebanyakan orang itu gak pandai memegang uang sehingga boros dan selalu kekurangan setiap bulannya dan akhirnya berhutang. Gaya hidup yang tinggi gak sesuai dengan kehidupannya akan membuat berani berhutang demi gaya. Ada juga dana arisan yang katanya bisa untuk ditabung tapi kenyataannya uang arisan itu bukan ditabung malah digunakan untuk foya-foya karena selalu dikatakan uang nemu. Jadi ingat saat anak-anak masih SD aku sering diajak ikut arisan di sekolah tapi karena aku jarang ke sekolah jadi aku gak mau ikutan. Tapi setelah aku lihat banyak ibu-ibu yang dapat arisan malah setelah dapat arisan main ke mall dan makan-makan seperti keharusan yang dapat arisan traktir makan. Lah, lalu manfaat arisan yang katanya buat nabung itu jadi mubasir dong. Untung aku gak ikut kalau ikutan kebayang uang harus dibuat traktir banyak orang dan bisa-bisa nombok. Walau memang aku agak dijauhi ibu-ibu karena gak ikutan arisan. Tapi tak mengapa karena aku kerja jadi jarang ke sekolah. Tapi bukannya ini malah mubasir ya uangnya? Kebayang kalau ada ibu-ibu yang memang butuh uangnya tapi jadi keharusana untuk traktir teman-temanya kasihan juga ya.
Kalau ga punya utang, tidur nyenyak, bangun pun enak :) Makanya kita mesti pandai mengelola pemasukan dan pengeluaran. Untuk tabungan dll jangan sampai lebih besar pasak daripada tiang ya bun :)
BalasHapusbetul mbak nurul
BalasHapusBener banget, punya utang itu ga bikin hidup enak beberapa orang pasti malah terbebani dan kepikiran kecuali orang yang memang suka lari dari tanggung jawab. Daripada utang sih lebih baik menabung dna mengatur keuangan agar tidak sampai kekurangan.
BalasHapusiya mbak masih saja orang berhutang ya, padahal gak miskin2 amat
BalasHapusDuh padahal saya baru dapat arisan dari kantor nih
BalasHapussetuju mbak, gaji besar atau sedang asal bisa mengatur keuangan dengan baik, untuk biay hidup seharusnya cukup ya. Sebelumnya udah dibikin pos pos prioritas juga
BalasHapusMengelola keuangan dengan baik sangat penting agar tidak besar pasak daripada tiang yang akhirnya masuk ke jurang lingkaran utang.... hehe
BalasHapusbetul mas adi jangan sampai seperti itu ya
BalasHapussetyju mbak ainun. mengelola uang memang penting ya
BalasHapusB"day, boleh dibelikan yang memang dibutuhkan
BalasHapusHidup tanpa hutang itu bagaikan hidup tanpa beban. Gak ada beban pikiran sama sekali harus ngejar ini itu yang akhirnya cuma buat bayar hutang.
BalasHapusPengelolaan uang memang harus dibiasakan banget mulai dari sekarang dan sedini mungkin
setuju mas rahman
BalasHapussaya juga masih ada utang, sulit untuk tidak berhutang. soalnya kebutuhan mendesak
BalasHapussemoga bisa melunasi utangnya
BalasHapusiya kenapa ya kok tega ngutang ke orang yang justru ga mampu kyk cerita Mamang sayur ya bu..bener bu aku tipe yg nabung dulu baru beli ketibang ngutang biar kata lama milikinnya yg penting ga ada beban haha
BalasHapussip mbak herva
BalasHapusbanyak hutang, dikejar dikejar kreditor, hiduppun tak tentram...
BalasHapusInspiratif tulisannya.... 👍👍👍
betul hidup tak tenang
BalasHapusOrang skr memang lebih mentingin gengsi mba, drpd kemampuan financialnya 🤣. Yg penting terlihat kaya, ga peduli itu hasil ngutang. Malah ga segan minjam Ama pinjol.
BalasHapusPadahal sesuatu yg kita dapat dari hasil usaha ngumpulin sekian lama, itu jauh lebih berkesan dan bikin kita jadi lebih menjaga barangnya. Krn tau susah utk ngedapetin itu.
Aku pun ga mau arisan mba. Ga ada untungnya. Mending uangnya aku invest di saham atau investasi lain drpd arisan.
setuju.kalau arisan aku pilih2 sih terutama yang diwajibakan, seperti di kantor suami, di kantor aku.
BalasHapusHidup tanpa hutang memang bebas dan tenang...saya beberapa tahin lalu pernah kredit motor...setelah dihitung hitung saya memperkirakan kalau harus membayar segini saya pasti mampu...karena penghasilan saya lebih besar daripada cicilannya...tapi faktanya saat mulai jalan kreditnya untuk membayar cicilan itu sangat berat...belum lagi kalau harus tarik tarikan sama kebutuhan lain...
BalasHapus