Saat musim hujan banyak sekali terjadi bencana alam. Salah satu yang sering adalah longsor karena erosi tanah. Akibat longsor sangat dasyat, karena akan banyak rumah yang rusak, jalan dan sarana lainnya yang ikut hancur karena tertimpa longsoran. Kenapa longsor dari tahun ke tahun selalu ada malah bertambah. Ini karena ulah manusia juga yang tak bisa menjaga alam di sekelilingnya agar tak longsor. Erosi bisa terjadi karen air hujan yang deras yang mengikis tanah. Hal ini karena tak ada bantuan dari pepohonan untuk menyerap air masuk ke dalam tanah.
Jadi anak-anak Circle of Happiness juga akan belajar tentang erosi dan dampak dari erosi buat lingkungan di sekitarnya. Tanya jawab dan diskusi bersama mereka sehingga pemahaman tentang erosi lebih jelas. Bukan dengan menerangkan tapi dengan diskusi dan tanya jawab sampai anak akhirnya mengerti tentang erosi. Nah, untuk membuktikan apa yang didiskusikan anak-anak membuat suatu percobaan. Anak-anak dibagi 4 kelompok, masing-masing terdiri dari 4 anak. Setelah membuat alat untuk membuktikannya setiap kelompok harus mempresentasikan dan menyimpulkan dari hasil perceobaannya.
Alat dan bahan yang dibutuhkan
3 botol plastik ukuran 500 ml
Tanah
Tanaman
Pisau/cutter
3 Gelas plastik kecil
Tali kasur
Daun kering
Air
Cara membuatnya
3 botol plastik ditaruh memanjang dan dipotong bagian tengahnya sehingga akan terlihat lubang memanjang di tengahnya
Kemudian masing-masing botol diisi dengan tanah
Botol pertama diisi tanah saja, botol kedua diisi tanah dan diatasnya diberi potongan daun kering dan botol ketiga diisi tanah dan ditanam tanaman kecil.
Gelas plastik di bagian ujung atas di sisi kiri dan kanan dilubangi dan diikatkan tali kasur sehingga bisa digantung.
Cara kerjanya
3 botol ditaruh di atas meja yang rata dan ujung botol ditaruh agak keluar dari meja.
Ujung botol digantung dengan gelas plastik yang sudah ada talinya sehingga bisa digantung.
Urutan menaruh botolnya di urutan pertama botol yang isi tanahnya , di sampaingnya botol isi tanah dan daun kering dan yang terakhir botol yang ada tanamannya.
Kemudian dari botol pertama dialirkan air perlahan dan lihat pada gelas kecil apa yang terjadi, begitu seterusnya dengan botol kedua dan ketiga
Amati yang terjadi dan menuliskan hasil pengamatannya.
Nah, anak-anak awalnya mulai dengan memotong botol plastik masing-masing satu. Dan setiap kelompok ada yang isinya tanah saja, ada yang diisi daun kering dan ada yang ditanam tanaman. Setelah siap dengan alat dan bahannya anak-anak perkelompok siap melakukan presentasi. Jadi setiap kelompok melakukan presentasi mulai dari alat dan bahan , cara membuatnya dan cara kerjanya sampai hasil pengamatan dan kesimpulannya. Ternyata dari botol yang pertama air yang tertampung sangat keruh dan tanah ikut masuk . Botol kedua agak keruh tapi tanah yang masuk sangat sedikit sedang botol ketiga bening karena tak ada tanah yang masuk ke dalam gelas plastik. Dari sini anak bisa menyimpulkan kalau ada tanamannya bakal tak terjadi erosi dibuktikan dari air yang bening.
Beginilah yang bisa dilakukan agar anak mengerti tentang erosi dan dampaknya. Banyak karakter yang bisa dibentuk anak. Mulai dari mampu menyimpulkan, mampu percaya diri, mampu mengembangkan kemampuan mencari tahu hal yang baru. Nah, bagi orangtua atau guru yang mau mengajarkan anak SD tentang erosi bsia kok melakuakn percobaan sederhana ini .
pelajaran sederhana , untuk mengajarin anak anak sd. alam itu berguna untuk benteng bencana alam
BalasHapusIya sederhana tapi mengena
HapusPembelajaran dengan metode praktik langsung begini akan memberikan pemahaman secara langsung kepada anak. Apalagi masalah erosi yang sering terjadi di lingkungannya, seru juga pastinya belajar seperti ini. Terima kasih sharingnya!
BalasHapusPraktik langsung yang sederhana tapi mengena
Hapusmenarik Bu pembelajaran seperti ini :) bisa coba di rumah nih sama anak2
BalasHapusBisa bu jadi ramai sama anak2 dan gak kerasa mereka belajar
Hapussimpel, tapi jadi faham tentang konsep erosi.....
BalasHapus👍👍
Betul
HapusSeru banget Mba, anak-anak bakalan senang banget kalau metode belajarnya itu langsung praktik, karena lebih mudah dimengerti :)
BalasHapusLebih keterima sama otak
HapusBelajar dengan praktek seperti ini menurut saya lebih masuk ke ingatan anak, karena teori itu lebih seru kalo dipraktekkan. semangaaaat....
BalasHapusBetul
Hapus