Setiap
orang yang hidup akan mengalami kematian. Manusia tak dapat menolak kematian.
Itu hak preogatif Allah dan tak ada satupun tahu kapan Allah akan memanggil
kita. Karena itu sebagai orang muslim saat kita melihat atau mendengar orang
yang meninggal harus menyebutkan inna lillahi wa inna ilaihi roojiun yang artinya
semua adalah milik Allah dan akan kembali kepadaNya. Dan ada ada satu pesan
nabi Muhmammad SAW yang mengingatkan agar kita sebagai manusia agar
mempersiapkan kematian seperti apa yang disebutkan oleh Abdullah ibn Umar r.a
berkata : “Aku menemui Nabi SAW bersama sembilan orang sahabat. Dan salah satu
sahabat dari Anshar bertanya.”Siapakah yang paling cerdas dan paling mulia,
wahai Rasulullah? Beliau menjawab:”Yang paling mulia adalah yang banyak
mengingat kematian dan paling keras dalam mempersiapkan diri menghadapinya.
Merekalah orang yang paling cerdas”.( HR Ibnu Majah)
Sungguh
dari hadits di atas jelas setiap manusia harus mempersiapkan kematiannya, karena
datangnya kematian tak bisa kita prediksi. Ternyata banyak dari kita masih saja
bersukacita dengan kehidupan duniawi dan melupakan bahwa kelak kita akan
meninggalkan dunia ini. Bahkan banyak dari kita takut menghadapi kematian. Beberapa
waktu lalu saya dikejutkan dengan kematian tetangga. Kebetulan saya tinggal di
perumahan yang kebanyakan warganya bukan asli dari Cirebon. Saya melihat
tetanggaku begitu kerepotan saat mengurus jenasahnya, mulai dari memandikan dan
tetek bengeknya sampai penguburannya. Untuk minta bantuan tetanggapun sulit
karena kebanyakan tetangga juga banyak yang mempunyai pekerjaan di kantor yang
tak mungkin ditinggalkan. Kalaupun
datang , ya sekedar mengucapkan belasungakawa dan kembali pulang. Melihat
kerepotan tetanggaku, aku terpikirkan juga akan kerepotan saya kalau ada salah
satu dari saya dan suami yang meninggal. Saya di Cirebon tak memiliki saudara
satupun yang kelak bisa membantu saya kalau ada salah satu dari kami meninggal.
Dari kerepotan
tetangga saat mengurus jenasah keluarganya, saya mendapat info kalau di Cierbon
terdapat Yayasan Muslimin. Yayasan Muslimin ini membantu para anggotanya yang saat
meninggal. Mulai dari memandikan jenasah sampai mencarikan tanah untuk
mengubur,ambulans semua sudah diurus oleh yayasan tersebut, sehingga kita tak
perlu repot lagi mengurusnya. Setiap bulannya diwajibakan untuk iuran, bisa
dibayar perbulan atau pertahun. Akhirnya saya tertarik ikut menjadi anggota di
Yayasan Muslimin agar kelak kalau saya meninggal semua sudah bisa diurus oleh
yayasan.
Tentunya
persiapan untuk kematian bukan hanya menyiapkan soal pengurusan jenasah dan
penguburan tapi hati kita juga perlu dipersiapkan . Saya harus melakukan beberapa hal seperti
meningkatkan kekuatan iman dan takwa pada Allah, kemampuan menjaga jarak dari
godaan dan kesenangan duniawi, menjadikan aset yang saya miliki untuk modal kemuliaan di akhirat dan semangat dalam
mengarungi kehidupan baik fisik, intelektual dan spiritual. Dan saya harus
berani lebih dari orang lain untuk mempersiapkan kematian baik dengan
amalan-amalan dan ketakwaan pada Allah juga dengan mempersiapkan untuk
pengurusan jenasah dengan bergabung dengan Yayasan Muslimin. Kesadaran yang
keluar dari hati , untuk lebih baik lagi mepersiapkan kematian. Jadi mengapa takut???
Saya sudah menyiapkan segala sesuatu untuk kematian kelak. Itu artinya saya
berani lebih menyiapkan kematian saya.
FB:
Hastira Soekardi
Twitter
“@hastiraS
saya baru tahu mba, ada yayasan yg bisa mengurusi kematian. Memang y mba, selagi kita hidup, kita harus menyiapkan bekal kematian kita
BalasHapusiya mbak, ada kok. saya juga diberitahu oleh teman dan langsung mendaftarkan diri. Melihat pengalaman tetangga ,saya perlu menyiapkan pengurusan jenasah pada lembaga yang mengerti sehingga tak perlu repot lagi. Semua sudah diurus
BalasHapusKalau di kota mungkin keadaannya seperti itu ya Mama Tira. Alhamdulillah saya masih tinggal di kampung. Persaudaraan dan gotong royong dgn tetangga masih terjaga dgn baik, termasuk ketika salah satu anggota lingkungan ada yg meninggal.
BalasHapusTapi, apapun itu, semoga kita meninggal dgn khusnul khotimah, aamiin.
nah itu dia mbak Vhoy, akrena aku tinggal di kota dan jauh dari saudara, maka aku bergabung dg yayasan itu, paling tidak ada yang mengurusi semuanya
BalasHapusDi kampung saya ada yang namanya Rukun Kematian. Masing2 RT punya. Kalau ada yang meninggal, biasanya warga membayar sejumlah iuran.
BalasHapusSemoga kita semua siap untuk mati...
cierbon? cirebon x
BalasHapusya berani lbh mempersiapkan mati
salam knal
@guru5seni8
pnulis di www.kartunet.or.id dan.http://hatidanpikiranjernih.blogspot.com
emang harus ada yayasan sprt itu mak, jadi lebih mudah dan terbantukan
BalasHapusKakaakin, wah itu bagus sekali, harusnya dicontoh ya
BalasHapussalam kenal lagi mbak Tyaseta
BalasHapusbetul mak Aida, sangat terbantukan
BalasHapusSemoga saja apabila kelak kita KEMBALI semoga dalam keadaan IMAN DAN ISLAM...amiin.
BalasHapusbetul banget mak, ini rumah masa depan kita harus disiapkan betul2. kalo saya jadi terpikir ingin belajar memandikan jenazah belum kesampaian. agar bisa emmandikan jenazah orang2 yg saya sayang kelak
BalasHapusbetul mas Icah.
BalasHapusiya mak Kania, kiat harus mempersiapkan sejak dini. Bukan hanya rumah tinggal saat masih hidup saja
BalasHapustrimakasih sdh mengingatkan mak
BalasHapussama-sama mak Desi
BalasHapusBaru tahu kalo ada yayasan yang mengurus persiapan kematian, mak. Selama ini kalo di desa selalu bareng2 ngurusnya. Misal ada tetangga yang ga mampu mengurus pun dibantu sama uang dari kas RT juga.
BalasHapusBetul, betul, betul mak... mempersiapkan kehidupan yang abadi yaa..
BalasHapussetuju mbak, kita harus #BeraniLebih untuk mengadapi kematian
BalasHapusiya mak Ila,saya juag baru tahu langsung tertarik untuk ikutan.
BalasHapusiya mak Leyla. kita harus siap mental, fisik, rohani kita
BalasHapusobat tradisoanal , betul sekali
BalasHapusbekalku apa ya?
BalasHapushmm.....
iman dan takwa pada Allah SWT
BalasHapusBanyak manusia lalai dan lupa terhadap hal ini ya, Mbak.. :(
BalasHapusiya mbak Beby, makanay kita harus selalu mempersiapkan diri kita agar saat dipanggil kita benar-benar sduah berprilaku baik
BalasHapusPada dasarnya, hidup mengumpulkan bekal untuk mati ya mbaaa
BalasHapusbetul mbak Nurul, bekal iman dan takwa
BalasHapus
BalasHapusviagra
viagra asli
jual viagra
toko viagra
viagra original
viagra usa
viagra pfizer
obat viagra asli
obat viagra
obat kuat viagra
apotik viagra
apotik viagra asli
agen viagra
agen viagra asli
toko viagra asli
jual viagra asli
agen viagra jakarta
jual viagra jakarta
toko viagra jakarta
apotik viagra jakarta
viagra jakarta
viagra asli jakarta
obat kuat jakarta
obat kuat asli jakarta
harga viagra
harga viagra asli
beli viagra
beli viagra asli
pesan viagra
pesan viagra asli
viagra original usa
harga titan gel
titan gel
titan gel asli
toko titan gel
jual titan gel
agen titan gel
titan gel jakarta
titan gel asli jakarta
titan gel rusia
harga cialis
cialis asli
obat cialis
obat kuat cialis
jual cialis
toko cialis
agen cialis
cialis england
cialis jakarta
cialis asli jakarta