Minggu, 12 April 2015

Memperkenalkan Profesi Crafter Di Kelas Inspirasi



Pengrajin atau istilah yang mungkin lebih keren crafter mulai banyak dilirik orang. Crafter bisa meramaikan industri kreatif yang sekarang mulai digalakan. Tapi saat ini profesi ini masih kurang populer di anak-anak sekolah. Selain itu kebanyakan dari orang yang menjalaninya juga hanya menjadikannya sebagai pekerjaan sampingan di samping dia mempunyai pekerjaan tetap. Crafter sekarang bisa menjadi profesi yang menjanjikan. Dengan inovasi dan kreatifitas bisa menjadikan kerajinan tangan diminati masarakat baik dalam dan luar negeri. Bisa menghasilkan pemasukan yang luar biasa. Selain itu bisa memajukan indiustri kreatif yang mulai digalakan oleh pemerintah. Apalagi kalau kerajinan tangan menggunakan bahan sampah. Pemanfaatan sampah untuk dibuat kerajinan tangan bisa membantu pengurangan sampah dan melindungi alam.

Profesi crafter yang  belum dikenal di masarakat perlu dikenalkan secara dini pada anak-anak. Oleh karena itu saat saya mengikuti kelas inspirasi di kota Bandung,saya memperkenalkan profesi crafter dengan menggunakan bahan dari sampah. Kebetulan saya mendapat giliran mengajar di kelas 1,2 dan 6 di SDN Ciumbuleuit 1 Berhubung saya memperkenalakan crafter yang berbasis mengunakan sampah sebagai bahan bakunya, artinya saya juga memperkenalkan anak untuk mencintai alam dengan peduli sampah. Untuk kelas 1 dan 2 sebelum mengajarkan mereka tentang kerajinan sederhana dari majalah bekas, saya mengajak mereka  bernyanyi lagu Satu-satu sayang ibu yang  diubah syairnya



Satu satu aku sayang Allah
Dua-dua aku sayang alam
Tiga tiga ayo buang sampah
Satu dua tiga buang di tempatnya.

Sedangkan untuk kelas 6 yang lebih besar saya menggunakan lagu tari topeng yang diubah syairnya

Ayu teman  cinta alam
Jangan suka buang sampah
Jangan suka mengotori alam di sekitarmu
Ayo teman cinta alam....

Untuk kelas satu  dan dua saya mengajarkan membuat hiasan bunga di atas kertas jeruk. Tentu bagi anak kelas satu dan dua tidak bisa memberikan yang sulit untuk dikerjakan. Selembar kertas jeruk  dihiasi dengan bunga. Bunagnya dari majalah bekas. Dan mereka boleh mengkreasikan sendiri apa-apa saja yang terdapat di sekitar bunga. Ada yang membuat gambar kupu-kupu, ada yang membuat rumput di bagian bawah bunga , ada lagi yang membuat gambar matahari. Mereka bersemangat dan setiap sudah bisa melakukan satu hal mereka akan mengacungkan tinggi-tingi hasil yang bisa mereka capai, malah sampai naik ke atas kursi. 




Untuk kelas enam saya mengajarkan membuat tirai dari majalah bekas yang nantinya bisa digantung di jendela kelas mereka. Agak rumit tapi karena sudah kelas enam mereka sudah mampu melakukannya. Tirai berupa bentuk bunga dari majalah bekas yang disusun dua-dua dan berenteng dari atas samapi ke bawah. Kelas enam lebih banyak bertanya ketika saya memperlihatkan contoh-contoh kerajinan tangan dari sampah. Dan banyak yang menginginkan saya mengajarkan mereka seperti contoh-contoh yang saya bawa. Wah , kalau saya bisa berada di sekolah ini terus, mungkin akan saya ajarkan mereka. 



Mudah-mudahan kegiatan membuat kerajinan dari barang bekas ini bisa terpartri dalam memori anak-anak. Dengan demikian siapa tahu dari memori atau kenangan yang tak terlupakan ini bisa muncul kembali suatu saat yang bisa membuat mereka bisa mengembangkan industri kreatif lewat kerajiann tangan. Sungguh luar biasa pengalaman saya saat menginspirasi anak-anak lewat profesi sebagai crafter. Rasanya belum bisa move on kembali , masih ingin  bersama mereak untuk terus berbagi lewat profesi kita.









           








29 komentar:

  1. Indahnya bisa berbagi dengan sesama.

    BalasHapus
  2. betul mas Timur, salam hangat dari Cierbon

    BalasHapus
  3. Betul, Mak. Anak-anak semakin tidak mengenal profesi crafter karena sejak kecil dia hidup di lingkungan kantoran :D

    BalasHapus
  4. Selalu kagum sama crafter. Orangnya pasti sabar dan telaten :)

    BalasHapus
  5. menginspirasi banget mak, nambah lagi ide untuk kegiatan bersama anak, terimakasih y mak :D

    BalasHapus
  6. betul mbak Mimi, banyak orang yang menekuninya selalu bilang sekedar hobi bukan profesi mereka

    BalasHapus
  7. Betul mbak Evi, harus sabar dan telaten , buatan homemade itu harganya mahal karena pengerjaannya juga sulit

    BalasHapus
  8. baik mbka Merida, crafting yang sederhana cocok digunakan bersama anak-anak dg bahan bekas yanga da di rumah

    BalasHapus
  9. pengen bisa crafter juga, tapi blm ngerti. Bikin tutorial donk mak

    BalasHapus
  10. iya mbak Atanasia, ada di blog duniadiksi ada beberapa tutorial yang aku buat lihat di kanal prakarya

    BalasHapus
  11. keren mbak...semoga semakin banyak sekolah yang beruntung seperti ini ya...

    BalasHapus
  12. kreatif. waah anak2 pasti senang ya :)

    BalasHapus
  13. wah iya betul profesi crafter seharusnya mulai diajarkan di sekolah ya mak. jadi anak belajar untuk kreatif juga..

    BalasHapus
  14. iya mbka Riana, anak2 suka sekali

    BalasHapus
  15. betul mbak Jade, sejak dini agar mereka tahu kalau profesi crafter juga ada dan bisa menjadi salah satu profesi yang diperhitungkan

    BalasHapus
  16. Anak-anak senang banget ya, Bu.
    Semoga anak bangsa ini semakin kreatif dengan mengenal profesi crafter.

    BalasHapus
  17. Waah, pasti seru ya Mbak, mengerjakan hal yang disukai dan berbagi pengetahuan bersama anak-anak. Semoga kegiatan-kegiatan seperti ini menumbuhkan jiwa-jiwa kreatif anak-anak Indonesia, aamiin...

    :D

    BalasHapus
  18. iya pak Akhmad, mereka suka banget dan aku bahagia melihat mereka tertawa

    BalasHapus
  19. iya mbka Yanet, seru dan suka banget melihat mereka tertawa gembira sambil bercrafting ria

    BalasHapus
  20. Wow keren banget nih mbak. Belum ada yg jadi crafter di KI sebelumnya.

    BalasHapus
  21. og gitu ya mbak Lusi, memang niatan untuk meperkenalkan kalau crafter bisa dijadikan profesi dan bisa menghasilkan

    BalasHapus
  22. Bener-bener menginspirasi, Mbak.. Aku jadi mau ikutan nih :D

    BalasHapus
  23. orang kreatif memang selalu punya ide yang membuat barang tak berharga menjadi punya nilai

    BalasHapus
  24. ayuk mbak Beby ikutan , asik pastinya

    BalasHapus
  25. iya mas Mawardi dg ide kreatif seagal sesuatu bisa jadi indah

    BalasHapus
  26. wow keren mbaa...anak2 pasti excited diajarin prakarya, dari bahan daur ulang pula...

    BalasHapus
  27. iya mbak Dewi, seru banget , jadi punya keinginan untuk ikutan lagi

    BalasHapus