Minggu, 05 April 2015

Rasa Sakit Hati Membuahkan Kebaikan





Setiap manusia punya pengalaman hidup yang mengiringi perjalanan hidupnya. Kadang suka, kadang sedih , kadang merasa ada di titik puncak bahkan merasakan bagaimana ada di posisi yang paling bawah. Semua itu bisa memperkaya jiwa, karena perjuanganlah yang diperlukan untuk menapaki kehidupan. Tentunya juga doa. Kadang dalam babak kehidupan kita seperti cerita yang berjalan beriringaan dan mewarnai proses hidup.Pengalamanlah yang membuat manusia menjadi kuat , berpengetahuan. Berjalan monoton sampai pada satu babak dimana kita mencapai pada satu babak baru. Dimana kita merasakan suatu peristiwa yang akan menjadi titik balik kehidupann kita. Persitiwa yang bisa menjadikan perubahan dalam hidup kita. Tentunya dengan adanya peristiwa yang menjadikan titik balik ada solusi yang harus dipecahkan agar perubahan yang kita dapat adalah perubahan yang membawa kebaikan bagi diri sendiri dan kebaikan bagi orang banyak.

Begitu juga aku mengalami banyak proses perjalanan hidup. Dan aku juga menemukan suatu peristiwa yang menjadi titik balik bagi kehidupanku selanjutnya. Aku mengajar di suatu SMA yang cukup terkenal di kotaku. Aku selalu berpikiran maju dan kreatif dalam hal pembelajaran. Begitu aku selalu mengadakan kegiatan yang meningkatkan kemampuan siswa-siswa dalam hal akademik maupun non akademik. Ternyata niat baik belum tentu didukung oleh banyak orang. Rasa iri  melihat orang lain maju kadang membuat hati seseorang diputi selimut yang akhirnya membuat mereka berbuat hal yang menyakitkan bagi orang lain. Akhirnya banyak fitnah yang membuatku sakit hati. Kadang aku tak mengerti , aku melakukan semua ini untuk kemajuan siswa bukan untuk diriku sendiri tapi mengapa mereka melakukan hal ini padaku. Sebetulnya seharusnya mereka membantu aku bersama-sama memajukan siswa agar mereka lebih banyak punya pengalaman dalam proses belajar. Sampai pada satu titik aku merasa ini sudah tidak benar. Mengapa?? Banyak mereka mempengaruhi siswa untuk tidak menyukaiku. Dan itu tampak jelas di hampir sebagian siswa bahkan siswa yang tak diajarkan aku saja memperlihatkan ketidaksukaan padaku. Kalau mereka hanya tidak suka dengan aku, aku tidakk apa-apa tapi kalau sudah ada yang mempengaruhi siswa agar tak suka dengan gurunya, itu hal yang sangat buruk. Mengapa? Ini institusi pendidikan, dimana guu mendidik siswa untuk bisa mempunyai karakter yang mumpuni. Nah, ini menurutku sudah keterlaluan. Mejelek-jelekan guru di depan siswa dan menumbuhkan rasa benci pada guru itu sudah tidak benar adanya. Dan sampai satu titik aku menyadari kalau aku bertahan di sini, akan buruk akibatnya bagi siswa. Dan itu aku harus hindari, karena aku sendiri menyadari sekolah itu tempat untuk nendidik siswa. Ini akan menjadi hal yang buruk bagi sisiwa. Inilah hal yang tersulit bagiku untuk memutuskan berhenti mengajar di sekolah tersebut. Sudah banyak kenangan dan sudah banyak yang aku lakukan bersama anak-anak. Kegiatan-kegiatanku yang membawa siswa-siswa punya pengalaman hidup yang lebih berwarna. Butuh waktu lama bagiku untuk bisa move on. Penuh dengan air mata. Behari-hari aku harus merefleskikan diri apa yang aku putuskan benar adanya atau tidak. Apa yang aku harus lakukan setelah ini. Perenungan yang panjang dengan banyak doa yang selau aku panjatkan . Sampai aku ikhlaskan semuanya berlalu dari kehidupanku. Ini adalah rasa sakit hatiku yang harus aku balik menjadi banyak kebaikan untuk diri sendiri dan banyak orang .

Titik balik dari rasa sakit hati dan perenungan panjang dan doa yang tak putus-putusnya. Tenyata aku merasakan hidupku lebih berwarna dengan banyak berbagi bersama anak-anak di Yayasan Al Kahfi. Aku lebih sering mencari kegiatan untuk berbagi dengan banyak orang. Hal ini membuka peluang banyak pengalaman indah saat kita mulai bisa bergembira bersama orang-orang yang membutuhkan kehadiranku. Sungguh tak aku sangka, semua menjadi lebih berwarna dan aku lebih mempunyai hati yang lebih lapang,ikhlas dan baik. Karena aku sudah mengikhlaskan semuanya, aku tak pernah merasa dendam pada orang-orang yang dulu menyakiti perasaanku. Aku sudah mempunyai hal yang jauh lebih baik dari mereka.  Punya banyak hal yang bisa aku bagikan dari hidupku .  Rasa sakit hati yang membuka peluang untuk mengubah semuanya menjadi kebaikan. Marilah kita warnai kehidupan kita dengan banyak kebaikan. Allah sudah menunjukan banyak hal untuk diriku untuk merubah jalan hiudp menjadi kebaikan bagi diri sendiri dan banyak orang.  Amin



38 komentar:

  1. Memang hati yang ikhlas itu membuat kita lebih mudah menerima perlakua buruk dari orang lain ya mbak.

    BalasHapus
  2. betul mbak Leyla, ikhlas dan menghilangkan rasa benci itu paling sulit karena perlakukan yang gak baik pada diri kita

    BalasHapus
  3. Benar sekali bu, punya niat baik aja belum cukup. Apalagi setiap orang punya

    BalasHapus
  4. sip pak Timur, niat baik memang belum cukup

    BalasHapus
  5. instirusi pendidikan harusnya mendidik siswa ke kebaikan ya mak...semua pasti ada hikmahnya...

    BalasHapus
  6. betul mak kania, makanya aku lebih baik berhenti

    BalasHapus
  7. Iklhas membuat hati menjadi lebih damai. Pasti butuh waktu panjang dan menyakitkan melepas pekerjaan itu ya mbak, syukurlah malah banyak kebaikan yang datang setelah itu.

    BalasHapus
  8. Semoga orang-orang yang berada di institusi pendidikan tersebut bisa menyadari kekeliruan nya dan memperbaikinya. Jangan sampai institusi pendidikan tsb kehilangan ruh nya.

    BalasHapus
  9. selalu ya ada orang2 yang ngga suka melihat perubahan ke arah yang baik dan berusaha menjegalnya..semangat mak...

    BalasHapus
  10. Ikhlas memang bikin tenang hati ya Mbak. Tetap semangat :)

    BalasHapus
  11. Pro kontra adlh bagian dari hidup.... smg mnjd keputusan yg terbaik ya mak :)

    BalasHapus
  12. amin
    semoga aku juga bisa ya dapat hikmah dari.sakit hati
    good luck ya mak bwt lombanya
    @guru5seni8
    http://hatidanpikiranjernih.blogspot.com

    BalasHapus
  13. Rasa sakit itulah yang sebenarnya menjadi kekuatan untuk perubahan

    BalasHapus
  14. rasa sakit dan iri bisa membuat seseorang koreksi diri.
    dan itulah yang menjadi positif nya~

    BalasHapus
  15. salam kenal ya mbak..
    followback blog dong?
    hehehe :)

    BalasHapus
  16. makasih mbak Dewi atas dungkungannya

    BalasHapus
  17. iya mbak Nani semoga keputusan ini benar adanya

    BalasHapus
  18. betul mas Edi raas sakit ini memberi keuatan untuk move on

    BalasHapus
  19. betul sekali mas iJeverson, salam kenal kembali

    BalasHapus
  20. Allah SWT selalu bersama orang-orang yang sabar.. Alhamdulillah Mbak bisa bangkit dan menemukan tempat yang baru.. :D

    BalasHapus
  21. iya, kuncinya ikhlas itu tapi itu juga tak mudah

    BalasHapus
  22. Dalam hidup tidak semua orang akan menyukai hal-hal baik yg kita usahakan. tetap semangat mba menyebar kebaikan

    BalasHapus
  23. mbak Sie-thi, benar apa adanya. tentunya semangat dari orang-orang di sekitarku membuatku tetap semangat termasuk oleh mbak sie-thi

    BalasHapus
  24. titik balik..... ini adalah titik penetuan di mana seorang hamba berpasrah pada tuhannya mah mantap.... sy dapat inspirasi besar dari tulisan mamah tira ini terima kasih mah....

    BalasHapus
  25. ya ampun mbak, yang kayak gitu guru juga? Sedih ya. Saat kita sukses memang banyak orang yg iri mbak, dimana mana gitu, dikantorpun sama, saat ada yg agak potensial tapi malah diomongin.

    BalasHapus
  26. betul mas Angki, doakan aku selalu ya

    BalasHapus
  27. nah itu mbak Prima. Ada. Dan itu tak baik untuk siswa, akhirnya aku yang mengalah

    BalasHapus
  28. Adakalanya kita perlu tutup telinga dan terus melangkah. Sakit hati dan sedikit dendam bisa menjadi pecut bagi diri sendiri untuk menunjukkan yang lebih baik pada dunia

    BalasHapus
  29. makasih sarannya mbak Murti, memang betul rasa sakit itu harus jadi pecut bagi kita untuk lebih maju

    BalasHapus