Waktu
kegiatan anak-anak di Circle of Happiness ada peristiwa yang harus dilakukan
dadakan. Saat pengajar yang tadinya janji akan datang tiba-tiba membatalkan
diri karena ada urusan mendadak. Waduh! Apa yang aku harus lakukan? Karena aku
gak siap dengan cadangan kegiatan , lagipula aku hanya menyiapkan kegiatan
pertama yaitu percobaan sains. Harus cari kegiatan dengan bahan-bahan yang ada
di desa Nanggela yang tokonya hanya sedikit. Buka google , tapi banyak bahan
yang gak ada di toko di desa . Sampai akhirnya ketemu dengan cara pembuatan
lilin dari minyak goreng. Kebetulan aku punya banyak gelas plastik di rumah,
tinggal cari minyak goreng, tissu,plastik. Plastik ini aku gunakan plastik yang
buat jilid buku yang dibeli di toko yang ada fotocopyannya. Cepat aku coba
tenyata butuh kesabaran dan ketelitian tingkat tinggi. Agak sulit juga buat
anak-anak. Terlihat sederhana tapi ternyata sulit. Tapi untuk merubah kembali
sudah gak ada waktu. Terpaksa dengan yang ada saja.
Jadi
bahan yang dibutuhkan untuk membuat lilin
- 1. Gelas plastik
- 2. Pewarna
- 3. Minyak goreng
- 4. Tissu
- 5. Gunting
- 6. Korek api
Cara
mengerjakannya.
- 1. Masukan air kira-kira seperempat dari gelas plastik dan diberi pewarna
- 2. Tambahkan minyak goreng dengan cara menuangkan melalui dinding gelas plastik agar minyak goreng ada di atas dengan rapih.
- 3. Lalu buat lingkaran dari plastik dan buat lubang di bagian tengahnya.
- 4. Potong tiussu dan gulung kemudain diplintir.
- 5. Masukkan kertas tissu yang sudah diplintir tadi ke dalam lubang yang ada diplastik. Tissu yang dibagian bawah plastik lebih pendek daripada yang ada di atas plastik.
- 6. Celupkan plastik ke atas minyak tadi dengan syarat tissu yang ada di bagian bawah tidak boleh nembus air.
- 7. Nyalakan.
Nah,
lilin siap dipergunakan untuk hiasan di meja. Bisa saja ditambahkan batu-batuan
kerikil yang warna warni, atau ditambahkan helai bunga mawar atau melati yang
ada aromanya. Sehingga saat dinyalakan akan tercium aroma mawar atau melati dan
hiasan batu akan terlihat indah di air yang berwarna. Bagus untuk hiasan di
meja makan atau meja tamu atau mau makan malam romantis di rumah, tinggal taruh
di meja nyalakan lilin dan matikan lampu. Makan berdua dengan menu yang enak
dengan suasana romantis dan aroma yang harum.
Ternyata
benar apa yang aku perkirakan, anak-anak kurang sabar mengerjakannya sehingga
minyak banyak yang tumpah ke lantai, belum berapa kali tisusu harus diganti
karena robek dan melubangi plastik kebesaran. Dan alhasil rumah licin dengan
minyak goreng. Akhirnya selesai kegiatan aku harus berjibaku membersihkan
lantai yang penuh dengan minyak. Begitulah berkegiatan dengan anak-anak, lelah
tapi ada sesuatu yang membuat aku selalu gembira berada di antara mereka.
Merasa bermanfaat buat orang lain itu , merasa punya hal yang bisa aku banggakan
saat anak-anak bisa mendapatkan hal yang positif dari kegiatan yang aku buat.
Akhir kata kelelahan hari ini terbayar dengan senyum anak-anak pulang dengan
membawa lilin-lilin ke rumah dan mereka akan mencobanya di rumah untuk
ditunjukkan pada orang tua mereka.
Wah, seru. Nanti coba di rumah ah. :D
BalasHapusHasilnya imut dan warna-warni. :D
BalasHapusWah keren ya... bisa ditiru anak2 buat lilin yang snagat mudah.. thanks for sharenya ya
BalasHapusbaru tau,bisa ni bsok ngajarin ponakan buat lilin sendiri... mkasih mba tipsnya
BalasHapusboleh dicoba mbak anisa
BalasHapusbetul mbak esti
BalasHapussama2 mbak vika
BalasHapussama2 mbak zuhra
BalasHapusNamanya anak2 kadang kudu lebih perhatiannya.. kalau gak jadi tumpeh2 mbak.. hehehe
BalasHapusTetep Semangattt mbakkk
Seru juga ya, jadi pengen coba bikin di rumah. Dari segi bahannya juga gak ribet, gitu...
BalasHapuskreatifff
BalasHapusiya mbak tri krn mereka memang belum bisa hati2 ya
BalasHapusiya mas andi semua bahan sdh ada di sekitar kita
BalasHapusmakasih mak kania
BalasHapusYang penting anak2 dapat kegiatan yang nambah daya kreativitas mereka ya mba.. bisa memanfaatkan barang di sekitar mnjd barang baru
BalasHapusDicoba akh bareng anak- anak
BalasHapusbetul bunda raka , agar mereka juga terlatih kreatif
BalasHapussilahkan mbak rina
BalasHapusMenyenangkan mbak, anak2 pasti bk yg cerita ke ortunya. Anak saya sering cerita kegiatan di sekolahnya denan perasaan gembira.
BalasHapusIni lebih awet daripada lilin biasa berati mbak?
BalasHapusBisa melelh nggak sih? Hehe
Cantik misal kalau bisa jadi pajangan di rumah-rumah makan, dsb
betul mas adi, aku juga bahagia kalau lihat anak2 senang
BalasHapusiya mbak tri, selama masih ada minyak gorengnya bakal awet
BalasHapusWah asik nih bisa dicoba bikin lilin di rumah bareng anak-anak.
BalasHapuswahh,, kreatif yaa..
BalasHapuskegiatan edukatif yang menarik dan seru
BalasHapusAh, seru acaranya. Ramai lagi yang ikutan. Ngobrol-ngobrol, circle of happines itu nama panti asuhan atau sekolah? Baru kali ini baca blog mbak.
BalasHapusNgk susah lagi beli lilin batangan,cukup dengan minyak goreng sebagai bahan bakarnya.
BalasHapusboleh dicoba mbak leyla
BalasHapusmakasih mbak ambar
BalasHapusbetul mbak ina
BalasHapusmbak retno, circle of happiness ini komunitas anak yg sy bentuk dg tujuan pendidikan karakter buat anak2 di desa
BalasHapusbetul mbal elva apalagi lilin sekarang gampang habis
BalasHapusberkreasi dengan anak tentu saja meninggalkan noda y bu lelah namun terbayarkan dengan senyum yang terukir akan karya yg dibuat sendiri. bisa dicoba ni dirumah bikin sendiri 😂
BalasHapuskreatif abis dah
BalasHapusbetul mbak herva, banyak kotoran tp suka lihat anak senang dan dapat ilmu
BalasHapusmakasih mas andri
BalasHapusAsyiknya bisa bikin lilin sendiri :)
BalasHapusKalau begitu bisa bikin likin bareng anak neh
BalasHapusbagus ya lilin nya
BalasHapussepertinya mudah
Beruntung sekali anak2 disitu. Ada yg mau repot2 memberikan mereka byk pengetahuan dg cara nyata, yg nggak cuma dibaca dibuku & disekolah jg nggak diajarkan.
BalasHapusbetul mbak farida
BalasHapusiya mbak liswanti, bikin deh, ini lbh awet sr lilin
BalasHapusiya mbak dija, bagus apalagi kalau ditambah kerikil dan helaian bunga yang beraroma
BalasHapusbetul mbak luso, ini ada di ds naggela yg tak jauh dari kota Cirebon, tp yang aku amati di sekolahnya mereka kurang maksimal , mknya aku bikin deh ini kegiatan untuk pembentukan karakter mereka lewat banyak kegiatan yg gak ada di sekolahnya
BalasHapus