Sering berpergian ke arah timur Cirebon melewati rest area yang dari kejauhan hanya
tampak bata-bata merah dengan atap yang melengkung. Penasaran sih tapi saben
pulang lagi dari arah timur gak pernah mampir. Rasa penasaran akhirnya bisa
terwujud saat mampir ke resta rea tersebut gegara mau ke toilet. Turun dari
mobil sudah terlihat bangunan kuno yang luas sekali. Ternyata memang ini bekas
pabrik gula. Dimana sekarang pabrik gula banyak yang sudah tutup.
Rest areanya bernama Banjaratma.dulunya adalah pabrik gula
Banjaratma yang didirikan tahun 1908 oleh perusahaan perkebunan yang berpusat
di Amsterdam, Belanda. Letak persisinya di kecamatan Bulakamba Brebes.Pabrik
gula ini dijadikan rest area yang terletak di jalan tol Pejagan-Pemalang.
Tentunya ada penolakan awalnya karena bangunan pabrik gula ini tremasuk cagar
budaya yang perlu dilestarikan. Ini atas permintaan agar dibangun rest area
sebagai rest area yang bernuansa heritage. Ini katanya satu-satunya yang ada di
Indonesia.Dan juga dijanjikan tak akan mengubah gedung aslinya. Jadi bentuk
bangunannya sih tetap hanya atap dan beberapa yang sudah rusak diperbaiki.
Bangunan yang terdiri dari batu bata masih utuh dan dipertahankan. Jadi
daripada didiamkan terlantar malah rusak, dijadikan rest area dan dipeliharaan
keasliannya. Dengan begitu nantinya masarakat jadi tahu kalau dulu di sana pernah
ada pabrik gula. Akhirnya bangunan ini bisa dijadikan tempat wisata sejarah yang
penuh dengan edukasi.
Komplek dengan luas hampir 10,6 Ha yang terdiri dari bangunan utamanya sekitar 1,4 Ha. Di dalam bangunan
utama susunan batu bata masih tampak terlihat bagus. Di dalamnya masih
dipertahankan. Ada dua mesin
penggilingan tebu dan lokomotif penarik tebu. Di dalamnya ternyata sangat
lengkap. Selain ada toilet juga terdapat fasilitas taman dan foodcourt.
Tamannya ada beberapa yang berisi tanaman dan ada juga yang berupa kebun
binatang mini. Di dalam foodcourtnya juga banyak aneka kuliner termasuk kuliner
lokalnya. Selain itu ada minimarket dan pedagang yang menjual oleh-oleh dan
kerajinan tangan. Dan yang uniknya lagi mesjid yang berada di rest area ini
mesjidnya berornamen batu bata merah. Dengan bagian ventilasinya yang unik
juga. Dimana ventilasi terbuat dari batu
bata dengan celah-celah sehingga aliran udara bisa mengalir sehingga udara di
mesjid sejuk. Celah-celah batu bata itu selain membuat mesjdi jadi segar tak panas
juga membuat terang karena sinar matahari bisa masuk leluasa. Jadi gak butuh
pendingin ruangan. Juga ada lokomotif dan air mancur yang memberikan suasana
yang berbeda.Lokomotif ini digunakan dulunya untuk menarik tebu. Dan air mancur
nya hanya beroperasi pada jam-jam tertentu saja.Selain itu juga dilengkapi
dengan tempat pengisian BBM.
Pabrik Gula Banjaratma didirikan oleh N.V. Cultuurmaatschappij pada tahun
1908. Hal ini didasarkan pada Inventaris
van de archieven van de Cultuur-, Handel-en Industriebank Koloniale Bank;
Cultuurbank NV, (1847)
1881-1969. Nationaal Archief, Den Haag 1973. Pada peta Dutch Colonial Maps tahun 1918, Pabrik Gula Banjaratma
disebut dengan Station Banjaratma.
Proefstations atau Stasiun
Pengujian yang dimaksud adalah tempat khusus untuk melakukan penelitian ilmiah
terhadap budidaya dan proses produksi gula sehingga memperoleh produksi yang
optimal. Pada tahun 1997 merupakan operasional terakhir PG Banjaratma karena
kerugian yang terjadi secara terus menerus, biaya operasional tidak sebanding
bengan keuntungan yang diperoleh. Beberapa bagian mesin yang masih dapat
digunakan dipindahkan ke pabrik gula lainnya seperti PG Jatibarang untuk
menggantikan kerusakan mesin di pabrik gula dimaksud.
Nah, begitulah ceritanya bagaimana pabrik gula ini
disulap menajdi rest area yang heritage. Memang sih senang bisa melihat
bangunnan yang besar ini. Membayangkan dulu di sana terjadi pengolahan gula
dari batang tebu. Alat penggilingan tebu juga di sana tampak terlihat. Usianya
sudah lanjut terlihat hitam dengan warna besinya yang sudah mulai buram. Jadi
gak ada salahnya untuk mampir berwisata di sini sambil belajar sejarah pabrik
gula di sana juga bisa menikmati kuliner lokal yang enak rasanya.