Jumat, 10 April 2020

Kegembiraan Belajar Jenis Sampah Di Alam




Nah, untuk kembali mengingatkan anak-anak tentang jenis sampah , juga untuk anak-anak yang baru makanya perlu pengenalan lagi tentang sampah. Hal ini untuk tetap anak-anak mengingatnya selalu. Bagi anak baru akan memberikan pengetahuan baru yang harus diingat juga. Karena kegiatan ini di akhir bulan, biasanya suka belajar di luar kelas. Jatuh pilihan di lapangan di alun-alun Mandirancan. Di tepi alun-alun banyak pohon-pohon besar sehingga akan lebih teduh dan tidak panas. Anak-anak memang senang sekali kalau belajar di luar atau alam. Karena sesudah belajar mereka pasti akan lari-lari atau melakukan hal yang gak bisa dilakukan kalau di kelas.



Kali ini memang ditujukan belajar tentang jenis sampah. Sampah organik, sampah yang berasal dari makhluk hidup dan sampah anorganik, sampah yang bukan berasal dari makhluk hidup. Anak-anak dibagi menjadi lima kelompok dan masing-masing dipimpin oleh kakak relawan. Masing-masing kelompok mencari tempat yang teduh. Kegiatan pertama anak-anak bersama kakak relawan mulai mempelajari jenis sampah . Masing-maasing kakak relawan punya cara tersendiri untuk mengajarkan pada anak-anak. Setelah anak-anak sudah mulai banyak yang bisa dengan cara banyak diulang-ulang agar lebih mudah mengingat.



Kegiatan kedua, anak-anak, dibariskan ke belakang setiap kelompoknya. Jadi ada 5 baris. Kemudian setiap anak dalam kelompok akan mengangkat tangan mereka yang ada tulisan organik dan anorganik tergantung pertanyaan. Kalau organik makan tulisan organik yang harus ditunjukan dengan cara mengangkat tinggi-tinggi. Kalau anak yang paling depan sudah menjawab , harus pindah ke belakang yang baris ke dua maju ke depan. Kalau salah, anak harus keluar dari barisan  dan pertanyaan semakin cepat sehingga anak-anak harus fokus dan cepat tanggap. Akhirnya tinggal dua orang yang tersisa, dialah jadi pemenang.


Kegiatan ketiga anak-anak membentuk lingkaran dengan tangan kanan menadahkan tangan dan jari telunjuk sebelah kiri ditaruh di telapak tangan teman di sebelahnya. Saat ditanya jenis sampah yang termasuk organik harus bsia menjepit jari telunjuk temannya, kalau anorganik tetap terbuka , tak boleh menjepit. Wah ,ini yang seru. Anak-anak sudah mulai ancang-ancang untuk menjepit saat ditanyakan pertanyaan, sehingga kadang sering salah. Harusnya menjepit malah tidak atau sebaliknya. Dan tawa anak-anak begitu keras kalau ada yang salah.


Kegiatan keempat. Saat tangan satu anak menepuk tangan anak sebelahnya sambil menyebutkan macam sampah dan yang di sebelahnya harus menyebutkan jenis sampah yang ditanyakan. Terus sampai berulang kali . Dari empat permainan in i membuat anak-anak menjadi mahir menyebutkan jenis sampah. Jadi tanpa disadarai anak-anak sudah berproses belajar dengan cara gembira. 




Setelah belajar , anak-anak diberi kebebasan untuk bermain di lapangan yang luas. Dan begitu diijinkan langsung anak-anak melesat lari .Setelah puas anak-anak dikumpulkan lagi untuk menikmati bakso  Kebetulan ayah salah satu anak penjual bakso. Makanya anak-anak dipesankan bakso dari ayah anak itu. Dan anak-anak menikmati bakso beserta kuah yang enak sekali. Belajar di alam apalagi pakai makan bersama , memang bikin menyenangkan. Anak-anak senang proses belajar didapat. Tentu kegiatan di luar akan terus dilakukan agar ada variasi dalam pembelajaran.


19 komentar:

  1. Metode pembelajarannya lebih menyenangkan ya Mama Tira, apalagi ini tentang mengetahui jenis sampah, jadinya lebih cepat ditangkap maksudnya

    BalasHapus
  2. ternyata mengajar tatap muka lebih asyik daripada melalui social media.

    BalasHapus
  3. ya iyalah mas fajar kiat lebih bisa tahu anak mana yang sudah mengerti mana yang belum , mana yang serius mana yang gak

    BalasHapus
  4. Belajar di alam, salah satu hal yang kusuka.

    BalasHapus
  5. senangnya belajar seperti itu.
    semoga pandemi covid-19 segera selesai dan anak2 bisa bebas bermain di luar sana, belajar banyak hal :)

    BalasHapus
  6. wahhh serunya, kalau pembelajaran kayak gini mudah dipahami anak-anak diingat mereka sampai dewasa nanti

    semoga corona segera pergi biar anak-anak bisa belajar kayak gini lagi ya

    BalasHapus
  7. kan betul mas banyu, bakal suka banget

    BalasHapus
  8. betul mbak zakia, aku juga merindukan anak2 ini, karena corona ini

    BalasHapus
  9. iya mab enny, anak2 selalu suka dengan sesuatu yang tida mmebatasi mereka bergerak

    BalasHapus
  10. Bun keren-keren ikh kegiatan anak-anak yang bunda ceritakan di blog bunda. Mengedukasi dan kayaknya seru bangettt. Bikin orang dewasa di sekitar mereka ikut kebawa awet muda karena kebawa bahagianya dari keseruan acaranya 😍

    BalasHapus
  11. makasih bunda erysha. memang kalau kegiatan di luar ayng seneng bukannya anak2 saja tapi kakak relawannya juga ikut senang

    BalasHapus
  12. selesai pandemi, pengen ikutan wisata alam. Balas dendam stay at home yang lama banget. Hehe

    BalasHapus
  13. iya kiat sdh bosa di rumah ya xiaomi

    BalasHapus
  14. Wah semngat belajarnya Bunda.
    Memang kita harus mendidik generasi muda kita sejak dini, tentang sampah agar masalah persampahan di negri ini bisa tertangani :)

    Ngomong-ngomong blognya banyak sekali Bunda :)

    BalasHapus
  15. betul mas arif, blogku hanya dua, satunya khusus puisi dan cerpen

    BalasHapus
  16. kenapa zaman aku sekolah dulu ngga ada metode pembelajaran begini ya? di ruangan terus, bosan. kalau kaya gini kan seru, ngga hanya teori tapi bisa melihat langsung :)

    -Traveler Paruh Waktu

    BalasHapus
  17. iya masa baar apalagi anak2 lebih bebas kalau di luar

    BalasHapus
  18. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus