Nah, untuk kembali mengingatkan anak-anak tentang jenis
sampah , juga untuk anak-anak yang baru makanya perlu pengenalan lagi tentang
sampah. Hal ini untuk tetap anak-anak mengingatnya selalu. Bagi anak baru akan
memberikan pengetahuan baru yang harus diingat juga. Karena kegiatan ini di
akhir bulan, biasanya suka belajar di luar kelas. Jatuh pilihan di lapangan di
alun-alun Mandirancan. Di tepi alun-alun banyak pohon-pohon besar sehingga akan
lebih teduh dan tidak panas. Anak-anak memang senang sekali kalau belajar di
luar atau alam. Karena sesudah belajar mereka pasti akan lari-lari atau
melakukan hal yang gak bisa dilakukan kalau di kelas.
Kali ini memang ditujukan belajar tentang jenis sampah.
Sampah organik, sampah yang berasal dari makhluk hidup dan sampah anorganik,
sampah yang bukan berasal dari makhluk hidup. Anak-anak dibagi menjadi lima
kelompok dan masing-masing dipimpin oleh kakak relawan. Masing-masing kelompok
mencari tempat yang teduh. Kegiatan pertama anak-anak bersama kakak relawan mulai
mempelajari jenis sampah . Masing-maasing kakak relawan punya cara tersendiri
untuk mengajarkan pada anak-anak. Setelah anak-anak sudah mulai banyak yang
bisa dengan cara banyak diulang-ulang agar lebih mudah mengingat.
Kegiatan kedua, anak-anak, dibariskan ke belakang setiap
kelompoknya. Jadi ada 5 baris. Kemudian setiap anak dalam kelompok akan
mengangkat tangan mereka yang ada tulisan organik dan anorganik tergantung
pertanyaan. Kalau organik makan tulisan organik yang harus ditunjukan dengan
cara mengangkat tinggi-tinggi. Kalau anak yang paling depan sudah menjawab ,
harus pindah ke belakang yang baris ke dua maju ke depan. Kalau salah, anak harus
keluar dari barisan dan pertanyaan
semakin cepat sehingga anak-anak harus fokus dan cepat tanggap. Akhirnya
tinggal dua orang yang tersisa, dialah jadi pemenang.
Kegiatan ketiga anak-anak membentuk lingkaran dengan tangan
kanan menadahkan tangan dan jari telunjuk sebelah kiri ditaruh di telapak
tangan teman di sebelahnya. Saat ditanya jenis sampah yang termasuk organik
harus bsia menjepit jari telunjuk temannya, kalau anorganik tetap terbuka , tak
boleh menjepit. Wah ,ini yang seru. Anak-anak sudah mulai ancang-ancang untuk
menjepit saat ditanyakan pertanyaan, sehingga kadang sering salah. Harusnya
menjepit malah tidak atau sebaliknya. Dan tawa anak-anak begitu keras kalau ada
yang salah.
Kegiatan keempat. Saat tangan satu anak menepuk tangan anak
sebelahnya sambil menyebutkan macam sampah dan yang di sebelahnya harus
menyebutkan jenis sampah yang ditanyakan. Terus sampai berulang kali . Dari empat
permainan in i membuat anak-anak menjadi mahir menyebutkan jenis sampah. Jadi
tanpa disadarai anak-anak sudah berproses belajar dengan cara gembira.
Setelah belajar , anak-anak diberi kebebasan untuk bermain
di lapangan yang luas. Dan begitu diijinkan langsung anak-anak melesat lari .Setelah
puas anak-anak dikumpulkan lagi untuk menikmati bakso Kebetulan ayah salah satu anak penjual bakso.
Makanya anak-anak dipesankan bakso dari ayah anak itu. Dan anak-anak menikmati
bakso beserta kuah yang enak sekali. Belajar di alam apalagi pakai makan
bersama , memang bikin menyenangkan. Anak-anak senang proses belajar didapat.
Tentu kegiatan di luar akan terus dilakukan agar ada variasi dalam pembelajaran.
Metode pembelajarannya lebih menyenangkan ya Mama Tira, apalagi ini tentang mengetahui jenis sampah, jadinya lebih cepat ditangkap maksudnya
BalasHapusternyata mengajar tatap muka lebih asyik daripada melalui social media.
BalasHapusbetul mabk fenni
BalasHapusya iyalah mas fajar kiat lebih bisa tahu anak mana yang sudah mengerti mana yang belum , mana yang serius mana yang gak
BalasHapusBelajar di alam, salah satu hal yang kusuka.
BalasHapussenangnya belajar seperti itu.
BalasHapussemoga pandemi covid-19 segera selesai dan anak2 bisa bebas bermain di luar sana, belajar banyak hal :)
wahhh serunya, kalau pembelajaran kayak gini mudah dipahami anak-anak diingat mereka sampai dewasa nanti
BalasHapussemoga corona segera pergi biar anak-anak bisa belajar kayak gini lagi ya
kan betul mas banyu, bakal suka banget
BalasHapusbetul mbak zakia, aku juga merindukan anak2 ini, karena corona ini
BalasHapusiya mab enny, anak2 selalu suka dengan sesuatu yang tida mmebatasi mereka bergerak
BalasHapusBun keren-keren ikh kegiatan anak-anak yang bunda ceritakan di blog bunda. Mengedukasi dan kayaknya seru bangettt. Bikin orang dewasa di sekitar mereka ikut kebawa awet muda karena kebawa bahagianya dari keseruan acaranya 😍
BalasHapusmakasih bunda erysha. memang kalau kegiatan di luar ayng seneng bukannya anak2 saja tapi kakak relawannya juga ikut senang
BalasHapusselesai pandemi, pengen ikutan wisata alam. Balas dendam stay at home yang lama banget. Hehe
BalasHapusiya kiat sdh bosa di rumah ya xiaomi
BalasHapusWah semngat belajarnya Bunda.
BalasHapusMemang kita harus mendidik generasi muda kita sejak dini, tentang sampah agar masalah persampahan di negri ini bisa tertangani :)
Ngomong-ngomong blognya banyak sekali Bunda :)
betul mas arif, blogku hanya dua, satunya khusus puisi dan cerpen
BalasHapuskenapa zaman aku sekolah dulu ngga ada metode pembelajaran begini ya? di ruangan terus, bosan. kalau kaya gini kan seru, ngga hanya teori tapi bisa melihat langsung :)
BalasHapus-Traveler Paruh Waktu
iya masa baar apalagi anak2 lebih bebas kalau di luar
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus