Kamis, 29 Juli 2010

Save Our Earth

Sebelumnya siswa kelas XII Ipa , pada semester 2 kelas XI melakukan pengamatan di beberapa sungai dan pantai di Cirebon (bisa dilihat di www.mamahtira.blogspot.com/2010/05/bersepedaria-sambil-mengamati.html)dan melihat pengolahan limbah cair rumah tangga di kolam oksidasi (bisa dilihat di www.mamahtira.blogspot.com/2010/05/pengolahan-limbah-rumah-tangga-di.html).

Dari hasil pengamatan yang dilakukan ternyata pada permukaan air di sungai dan pantai banyak sekali sampah rumah tangga, berupa plastik, kaleng yang terapung di atas air. Sampah kelihatannya sangat sepele tetapi bila dibiarkan banyak ada di permukaan air akan menyebabkan pendangkalan sungai, penyumbatan aliran air yang berakibat akan banjir pada saat musim hujan tiba.

Dari hasil pengamatan dan kesimpulan yang bisa ditarik oleh siswa ini mereka berinisiatif mau mensosialisasikan kepada teman-temannya untuk mengajak mereka berkomitmen melakukan hal yang paling sederhana yang bisa mereka lakukan di lingkungan sekolah dan rumah mereka.


Foto di atas ini ketika mereka akam memulai sosialisasi dengan menyanyikan lagu Cerianya J Rock yang kata-katanya diubah yang berisi ajakan untuk menjaga alam ini, seperti ini kata-katanya
Sekarang kami disini anak-anak dua belas ipa
ingin mempresentasikan tentang pencemaran
pencemaran sudah terjadi di kota Cirebonku ini
tak mau terus terjadi kita kan beraksi

Bridge ingin kuselamatkan bumi ini dari pencemaran
yang merusakan alam, ingin kubuatkan terobosan yang baru tuk bumi kita ini.

Reff : Belajar dan terus berjuang mengikuti program yang kita buat
Belajar dan terus berjuang berikan alam yang penuh asri.



Sesudahnya mereka mensosialisasikan dengan presentasi yang sederhana agar teman-temannya mengerti bahwa sampah bisa menjadi perusak alam ini. Siswa kelas ipa juga mengajak teman-temannya untuk berkomitmen menjaga alam ini dengan cara yang paling sderhana yang bisa dilakukan di sekolah yaitu tidak membuang sampah sembarangan, menanam pohon di lingkungan sekolah. Komitmen mereka mereka harus wujudkan di selembar kain perca ukuran 20x20 cm dan harus dihias sekreatif mungkin bisa dengan pita, kertas warna , spidol warna-warni. Nah bisa dilihat di foto disamping dimana siswa serius berkomitmen untuk menjaga alam ini.




Kemudian kain perca yang sudah dibuat sebagus mungkin direkatkan satu sama lain membentuk selimut dan disebut dengan BLANKET FOR EARTH. Selimut ini akan ditempel didinding sekolah sebagai tanda dan pengingat kepada siswa untuk terus berkomitmen untuk menjaga alam mulai dari hal yang paling sederhana, seperti yang terlihat di foto di bawah ini.



Tentunya alam yang sudah diciptakan Tuhan untuk manusia ini perlu kita jaga agar keseimbangan selalu terjaga. Mudah-mudahan dengan kegiatan ini semua kawula muda sadar akan perlunya memelihara alam kita yang tercinta ini. Bravo!!!!!

Kamis, 22 Juli 2010



Kalau kita jalan-jalan di taman hutan Juanda terlihat lingkungan natural,alami, dam sejuk. Lokasinya ada di Bandung Utara di ujung jalan Dago atau Ir H Juanda 7 km dari pusat kota.

Ternyata luas lahan di taman ini seluas 590 ha dimana berfungsi sebagai sistim penyangga, pengawetan jenis tumbuhan , sebagai konservasi sumber daya alami hayati, sarana edukasi serta rekreasi keluarga yang cukup nyaman.


Di dekat kantor Balai Pengelolaan Taman Hutan raya terdapat patung Ir H Juanda sebagai tanda jasa beliau yang diresmikan 14 Januari 1985. Di sebelah kantor terdapat musium yang berisi foto-foto kiprah dari Ir H Juanda dalam perjuangan di negeri ini. Juga terdapat jenis-jenis batu-batuan dan herbarium dari beberapa jenis tumbuhan.

Di sama juga terdapat 2 buah gua yaitu gua Belanda yang dibangun tahun 1941 yang tadinya untuk terowongan PLTA Bengkok pada masa itu. Tapi setelah perang kemerdekaan beralih fungsi sebagai pusat statsiun radio telekomunikasi militer Belanda. Gua jepang didirikan tahun 1942 setelah belanda menyerah sebagai tempat perlindungan dari serangan musuh yang dibangun dengan tenaga romusha. Gua Jepang terdapat 4 lorong dimana lorong ke 2 dam 3 berfungsi sebagai lorong jebakan. Di dalamnya ada tempat logistik dan tempat peristirahatan prajurit dan perwira. Untuk masuk gua ini ada pemandu yang dilengkapi dengan senter sebagai sumber penerangan karena gua-gua tersebut sangat gelap.



Memang nyaman juga berjalan di sana tapi mungkin untuk menjadi tempat wisata yang baik perlu ditambah fasilitas tempat bermain yang modern, resto yang nyaman. Juga tempat sampah yang sangat kurang dan fasilitas tempat duduk untuk beristirahat juga sudah banyak yang rusak.Perlu ditata ulang sehingga lebih nyaman bagi pengunjung dengan tidak mengurangi keasrian yang ada di sana.



Jalan ke Bandung jangan lupa mampir di taman hutan , bisa mendapatkan udara yang sejuk, indah , dapat pengetahuan tambahan dan bila datang dengan keluarga akan lebih mempererat tali persaudaraan.Selamat jalan-jalan!!!!

Kamis, 15 Juli 2010

Sisi lain dari Gasibu Bandung




Dari jaloan Surapati akan terlihat Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat yang terletak di sebelah utara Gedung Sate. Antara gedung Sate dan monumen terdapat taman kota, lapangan Gasibu, jalan Surapati dan jalan Diponegoro.

Lapangan Gasibu atau Gabungan Sepak Bola Indonesea Bandung Utara dibangun tahun 1955 sebagai pengganti lapangan sepakbola di daerah Badaksinga yang sejak tahun 1953 dijadikan tempat proyek air bersih yang sekarang disebut dengan PDAM. Jadi lapangan Gasibu ini diperuntukan untuk bermain sepakbola.

Seiring waktu lapangan Gasibu, taman kota dan monumen sering dipakai pada hari minggu untuk olahraga, jalan pagi bersama keluarga. Semakin hari semakin banyak yang datang kesana untuk barolahraga terutama di hari minggu, karena bisa sebagai ajang rekreasi yang sehat.

Peluang banyak orang ini dipakai oleh pedagang makanan dan minuman untuk berjualan di sekitar sana, yang semain lama semakin banyak. Respon dari masyarakat sangat positif karena sehabis berolahraga, perut lapar dan haus tentunya perlu asupan makanan dan minuman.

Tapi lama kelamaan di sana tidak dijual makanan dan minuman saja tapi barang kebutuhan lain yang begitu lengkap mulai dari pakaian luar dan dalam, asesoris, make up, perlengkapan dapur, sekolah , tas, sepatu dan sandal. Sangat bervariasi dengan harga yang murah meriah dan kualitas yang baik dan tidak kalah dengan yang ada di toko atau supermarket.

Akhirnya setiap minggu mulai dari jam 4 pagi sampai jam 12 siang lapangan Gasibu penuh orang yang mau berolahraga , ngeceng sambil berbelanja kebutuhan . Nah, berminat untuk dateng kesana, sambil berolahraga,ngeceng yang ganteng dan cantik, berbelanja yang murah meriah dan hati-hati uang habis karena laper mata.....Selamat berbelanja dan berolahraga. Badan sehat , hati puas!!!!!!

Selasa, 06 Juli 2010

Keraton nan Agung di Jogjakarta



Keraton berasal dari kata ke-ratu-an yang artinya tempat tinggal raja-raja. Keraton di Indonesia tersebar di seluruh Indonesia. Masing-masing punya karatersitik tersendiri dan ada yang masih terpelihara dan menjadi objek wisata budaya dan ada juga yang kondisinya sangat memprihatinkan.

Salah satunya adalah keraton di Jogjakarta ini. Keraton ini dibangun oleh Pangeran Mangkubumi pada tahun 1755. Keraton ini membentang dari sungai Code dan sungai Winangun dari utara ke selatan adalah dari Tugu sampai Krapyak. Keraton dikelilingi oleh tembok besar yang disebut dengan benteng dan sebelah luarnya dikelilingi oleh parit yang lebar dan dalam. Diapit oleh 2 alun-alun yaitu alun-alun utara dan selatan.

Setiap bangunan dari keraton mempunyai fungsi berbeda dan mengandung filosofi tersendiri, baik keagamaan dan kebudayaan. Terdiri dari 7 bangsal dan masing -masing dibatasi oleh pintu masuk atau regol. ketika masuk keraton mmemang akan terlihat banyak bangsal-bangsal di sana ,juga terdapat bangsal yang diisi dengan gamelan lengkap.

Kalau kita melihat keraton di dalamnya beserta musiumnya terlihat tertata rapi, bersih dan terawat dan terlihat suasana magisnya.. Dibanding keraton Kasepuhan dan Kanoman yang terdapat di Cirebon , di sini lebih terurus dan kesannya lebih rapi dan tidak kumuh.

Sayangnya kadang-kadang guidenya kurang sehingga beberapa pengunjung tidak mendapat penjelasan , sehingga terlihat luntang-lantung di dalam keraton. Bisa gak ya, setiap bangsal diberi papan kecil berisi keterangan tentang nama bangsal, fungsinya dan keterangan lainnya, sehingga pengunjung bisa mengetahui lebih jelas. Begitu juga di pintu masuk sebaiknya ada peta atau denah keraton, kemana sebaiknya arah dari pengunjung untuk mlihat suasana di dalam.


Situs keraton ini perlu dilestarikan dan banyak warga yang kadang tidak tau sejarah dan perkembangan yang terjadi di dalamnya. Kalau perlu keraton juga dilengkapi dengan perpustakaan tentang sejarah dan perkembangan lengkap keraton baik dari tulisan dalam dan luar negri atau komputer yang bisa diakses pengunjung untuk mencari info tentang keraton secara mendalam.

Kalau peralu diadakan event-event secara berkala , yang bisa mengundang banyak pengunjung kesana.Juga upacara-upacara adat keraton yang sudah turun temurun yang bisa diekspos secara apik sehingga bisa menjadi daya tarik tersendiri. jangan lupa kalau berlibur untuk mengunjungi keraton sebagai bentuk rasa sayang kita terhadap peninggalan sejarah yang unik ini.....

;;