Kamis, 21 Februari 2013

Museum Dekat Sungai Musi


                                         Di depan museum Sultan Mahmud Badaruddin II
Di seberang sungai Musi terdapat museum Sultan Mahmud Badaruddin II, bentuk kecil dan tidak terlihat jelas dari jalan, bentuk bangunan tidak berubah dari awal pendiriannya. Di dalam museum ada 556 koleksi benda sejarah mulai dari bekas peninggalan kerajaan Sriwijaya hingga kesultanan Palembang. Berdiri di atas bangunan benteng kota lama dimana Sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikromo dan Sultan mahmud Badaruddin I memerintah. Pada masa Jepang dipakai sebagai markas Jepang dan dikembalikna ke Indonesia setelah proklamasi.

Areal yang sempit dan penerangan yang kurang sehingga museum terlihat suram. Akibatnya ketika melihat barang-barang mulai dari pengenalan kota Palembang tempo dulu sampai adat pernikahan orang Palembang, pelengkapan sunat dan panggung nikah tidak jelas karena gelap sehingga untuk berfotopun sulit karena cahayanya kurang.

Di sana juga ada songket yang merupakan kain khas Palembang dan harganya bisa sampai jutaan tergantung kerumitan dari motif songket. Memang perlu dari pemerintah setempat untuk memperbaiki sarana dan fasilits museum ini supaya banyak orang berminat datang ke sana atau membuat sesuatu yang lain di museum agar disukai masarakat temasuk pelajar yang harus banyak belajar di sana.

                                Di depan pelamina adat Palembang

Senin, 18 Februari 2013

Rumahku Rumah Limas


           
                                       Berfoto di depan rumah Limas

Waktu mengunjungi musium balaputradewa , di bagian belakang musium terdapat rumah adat LIMAS. Rumah Limas ini tedapat di uang kertas sepuluh ribuan. Rasanya waktu foto di depan rumah itu serasa ada di atas uang kertas.Disebut dengan limas karena atapnya berbentuk limas dan mempunyai lantai yang bertingkat-tigkat dan disebut dengan Bengkalis.

Rumah limas didirikan di atas tiang dari kayu unglen atau ulin yang kuat sedang dinding, pintu dan lantai terbuat dari kayu tembesu Rangka terbuat dari kayu seru dan setiap dinding dan pintu diberi ukiran. Sekarang sudah jarang  dibangun karena biaya untuk mebuatnya cukup besar dibanding dengan rumah biasa.

                                     Di depan pelaminan pengantin...

Rumah limas ini mempunyai teras kecil berpagar tinggi sampai ke atap yang berhubungan dengan tangga masuk rumah. Pagar yang tinggi menjadi dinding karawang yang berguna menghalangi pintu utama untuk langsung berhubungan dengan halaman luar. Dibagian dalam terdapat ruang utama yang cukup luas disebut dengan ruang gajah yang dibatasi denagn tiang-tiang utama sedangkan kamar tidur terleak di sisi kiri dan kanan sedangkan bagian belakang rumah berguna untuk dapur.

Waktu ke sana di ruang utama terdapat tempat pelaminan untuk orang menikah dan ada kamar pengantin yang terdapat guling. Katanya gulingnya terbuat dari emas, semakin banyak gulingnya menandakan tingkat sosial yang menikah. Memang hebat , terbuat dari kayu semua dan tidak dipaku. Memang rumah adat di Indonesia begitu beraneka ragam dan biasanya setiap bagian rumah ada gunanya.


                                Suasana di dalam ruang utama Limas

Jumat, 15 Februari 2013

                      Berfoto di depan relief yang menggambarkan kehidupan masyarakat Palembang

Belajar di museum selalu aku terapkan pada anak-anakku sejak mereka kecil, sehingga bila berkunjung ke suatu kota pasti tidak lupa mengunjungi museum. Sewaktu ke Palembang tentunya hal yang pertama dilakukan adakah musium di kota tersebut?. Ternyata ada yaitu musium Balaputradewa dan musium Sultan Mahmud Badaruddin II.

Musium Balaputradewa dibangun tahun1978 dan diresmikan tahun1984, terletak di areal seluas 23565 m persegi. Bangunannya terinspirasi dari bangunan tradisional.Awalnya bernama Musium Negri Popinsi Sumatra Selatan yang kemudian tahun 1990 diganti dengan musium negri Sumsel Balaputradewa karena Balaputradewa adalah nama raja di kerajaan Sriwijaya yang menaglami kejayaan ketika memimpin. Pertama masuk pintu musium di dinding ada relief berupa penggambaran masarakat Palembang  dan ornamen  -ornamen berwarna merah yang kental dengan pengaruh Cina.






                    Berfoto di ruang prasejarah, di belakang terdapat perkembangan perubahan manusia                              


Punya 3580 koleksi yang dibagi menjadi 10 macam kategori yaitu hsitograf/historika,etnografi, feologi, keramik,alat teknologi modern,seni rupa, biologika dan geologi serta terdapat rumah limas. Koleksi musium ini ditempatkan di tiga buah ruang pameran yaitu ruang pamer zaman prasejarah, kesultanan Palembang Darrusalam dan masa perang kemerdekaan.


 Di Belakang terdapat ornamen khas Palembang yang didominasi warna merah dan emas terlihat pengaruh dari Cina



Dengan areal yang luas , mengunjungi musium ini membuat kaki serasa pegal karena berjalan jauh, tetapi tak mengapa karena puas melihat bagaimana perkembangan peradaban manusia mulai dari zaman prasejarah sampai kemerdekaan. Memang musium adalah tempat belajar yang paling baik , tapi mungkin harus dikemas lebih baik agar banyak orang mau mengunjungi musium atau ada momen -momen diadakan even tertentu sehingga orang banyak berkunjung ke museum.

           

Kamis, 14 Februari 2013

Maxone , Hotel yang Funky

                                       Di depan Hotel Maxone Palembang

Menginap di hotel Maxone ada sesuatu yang menjadi ciri khas dari hotel ini. Hotel ini terletak di pusat kota sehingga sangat strategis dan hanay 15 menit dari bandara Mahmud Badaruddin dan dekat dengan pusat perbelanjaan. lahannya sempit sehingga hotel ini berdiri tinggi dengan ketebalan dinding kecil , Walau pembangunan hotel ini belum selesai semua tapi cukup nyaman untuk dihuni.

                               Di depan lift hotel ada gambar pria berbaju adat palembang

Memasuki hotel di pintu hotel sudah terlihat gambar dengan warna cerah. Di pintu hotel ada gambar  orang laki-laki  yang berpakaiana adat Palembang dengan nuansa hijau muda. Pegawainya juga berpakaian hijau muda dimana laki-laki memakai topi dan perempuannya menggunakan ikat kepala cerah.

Tepat di depan lift, juga dengan nuansa hijau muda  bergambar pria dan wanita berpakian adat dan di bagian dalam lift banyak tulisan dengan kata-kata yang menarik. Memasuki kamar , di bagian dinding denagn warna krem terdapat gambar bunga kuning yang cerah. Oh ya ada yang lucu banget yaitu jam dinding yang angkanya tidak tersusun rapih seperti biasanya tapi disusun acak yang benar hanya angka 12,3, dan 9 saja.
                             Di dalam lift hotel ada tulisan yang lucu-lucu denagn naunsa hijau

Ternyata memang sekali-kali menginap di hotel bersama keluarga memberikan nuansa lain, dan memberikan kegembiraan sambil menikmati nyamannya tidur di kasur yang empuk dan sarapan yang enak tentunya.
                       Di dalam lift hotel ada kata meminta maaf bila ada kesalahan dalam bahasa inggris.




                                                  Menghitung kadar NaCl dengan titrasi

Pada pembelajaran terutama di bidang IPA, tentunya ketrampilan proses sangat dipentingkan ,karena dengan ketrampilan proses ini siswa akan lebih mengerti bagaimana suatu hal bisa terjadi dengan alasan yang bisa dipertanggungjawabkan. Memang tidak semua sekolah mempunyai laboratorium IPA yang komplit, tapi ketrampilan proses juga bisa dilakukan denagn memulai dari apa yang ada atau bisa dilakaukan di luar sekolah .

Titrasi di sekolah memang diajarkan tetapi hanya terbatas pada titrasi asam dan basa saja dan kebanyakan alat buretnya pun jumlah terbataas sehingga satu alat terpaksa dipakai beramai-ramai. Untungnya di sekolah siswa jumlahnya sedikit sehingga satu buret bisa dipakai hanya dua orang. Akibatnya siswa lebih bisa belajar dan menguasai lat dengan trampil karena tidak harus berbagi dengan banyak siswa lainnya. Kesulitan dari siswa itu adalah faktor kesabaran dan ketelitian yang mereka masih sering terburu-buru sehingga menentuka titik ekivalennya yang tidak teliti.

                                                 Menghitung kadar protein dengan titrasi

Siswa di sekolah hanya melakukan titrasi yang sederhana sedangkan titrasi banyak digunakan di industri, lembaga penelitian, dan lembaga pemerintah dan rumah sakit. Oleh sebab itu untuk memberikan penaglaman bagi siswa bahwa titrasi bukan hanya bisa untuk mengukur konsentrasi asam dan basa saja maka saya mengajak mereka mengunjungi laboratorium Comfeed , perusahaan makanan ternak.

Siswa dibagi menjadi tiga kelompok, tiap kelompok melakukan percobaan menghitung kadar protein, kadar air dan kadar NaCl dari sampel makanan ternak yang ada di sana. Semua dilakukan dengan titrasi. Sebelum melakukan percobaan mereka diberi penerangan oleh kepala Laboratorium di sana , dasar teori dan cara kerjanya. Baru siswa mencobanya dengan bimbingan karyawan yang ada di sana.

Siswa ternyata melakukan  titrasi dengan mudah karena mereka sudah pernah di sekolah dan sekarang di aplikasikan di laboratorium di suatu industri. Dengan demikan siswa dapat menarik manfaat yang banyak dari praktek di Comfeed, selain menambah wawasan , dapat meningkatkan ketrampilan dan lebih bisa mengerti lagi tentang materi titrasi yang bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari

                          Menimbang sampel sebelum dimasukan ke oven untuk mencari kadar air

Selasa, 12 Februari 2013

Ada Cinta di Pulau Kemaro

Berfoto di pulau Kemaro denagn latar belakang sungai Musi dan banyak lampion tergantung


Cinta memang universal, cinta Allah, cinta alam, cinta orang tua, cinta laki-laki dan perempuan. Cinta juga punya cerita yang banyak termasuk cinta sejati antara Romeo dan Juliet. Ternyata cinta juga ada di Pulau Kemaro yaitu suatu delta kecil di sungai Musi, terletak di daerah industri yaitu diantara pabrik pupuk Sriwijaya dan Pertamina Plaju dan Sungai Gerong. Terdapat Vihara Cina (Klenteng Hok Tjing Rio),juga terdapat kuil Budha.. Juga terdapat makam putri palembang

 Dulu ceritanya ada putri Palembang dikirim untuk menikah dengan anak raja dari Cina . Sang putri minta 9 guci emas sebagai mas kawinnya dan untuk hindari dari bajak laut maka emas itu ditutpi denagn sayur mayur sehingga tidak nampak.Waktu dibuka ternyata hanay sayur mayur adanya maka guci-guci tersebut dibuang ke sungai. Karena kesal anak raja menerjunkah diri ke sungai yang diikuti dengan sang putri dan dimakamkan di pulau tersebut dan untuk mengenangnya dibangun kuil.

Berfoto dengan latar belakang pagoda , serasa ada di Thailand


Daya tariknya di sana ada pagoda yang baru dibangun tahun2006, juga ada klenteng yang sudah ada sejak dulu. dan satu lagi ada pohon cinta yang dilambangkan sebagai bukti cinta sejati antara 2 bangsa dan 2 budaya yaitu Siti fatimah dan Tan Bun An. Konon jika mengukir nama di pohon tersebut maka hubungan akan sampai ke pernikahan sehingga disebut dengan pohon jodoh.

Berjalan di pulau Kemaro ini  serasa berjalan di negri pagoda Thailand dengan nuansa merah yang mencolok, apalagi pada saat kami ke sana mendekati hari raya imlek . Akibatnya banyak lampion digantung sepanjang jalan di pulau tersbut sehingga nuansa nya benar-benar serasa ada di negri Cina. Ternyata cerita Romeo dan Juliet ala luar negri ada juga di daerah Palembang...memang cinta tidak mengenal waktu dan tempat....

Di depan prasasti Pulau Kemaro, berisi legenda tentang pulau tersebut

Sabtu, 09 Februari 2013

Nah, ini tugu Parameswara....berdiri tegak ketika akan memasuki wilayah Jakabaring Sport City


Masih inget kasus korupsi yang melibatkan partai Demokrat yaitu wisma atlet di Palembang ??? Nah, waktu itu berita sangat gencar, di semua media masa, elektronik semua membicarakan Jakabaring. Karena itu waktu ke Palembang jadi penasaran melihat sport center Jakabaring. Jatibarang Spot City merupakan kompleks olahraga yang lengkap dan modern dengan standar international di atas lahan 325 Ha.

Di lapangan depan gelora Sriwijaya


Sebeleum masuk ke  kompleks Jakabaring  terlihat tugu yang megah berdiri yang disebut dengan tugu Parameswara. Di dalamnya banyak terdapat venue /lapangan dari berbagai cabang olahraga. Dan didalamnya terdapat Stadion Gelora Sriwijaya yang katanya terbesar di Indonesia dan terbaik di Asia....wah   hebat juga ya....





Tepat di depan Gelora Sriwijaya, yang dicat warna merah dan ada corak Cinanya.


Selain itu juga ada wisma atlet yang terdiri dari 4 gedung utama yang dapat menampung lebih dari 2000 atlet dan ofisial. Wisma ini dibangun bagi atlet dengan suasana kekeluargaan agar para atlet merasa di frumah sendiri. Juga dilengkapi dengan taman wisata asri yang nyaman tempat para atlet melepas lelah

Waktu mengelilingi Jakabaring, memang terlihat megah, dan suasana sepi karena tidak ada event/kegiatan di sana. Sungguh sayang ya, melihat bangunan yang megah di kota Palembang dikotori oleh dugaan korupsi para pejabat.......oh Jakabaring...Jakabaring...megah...besar, sayang diselimuti aroma korupsi.....

Di depan stadion gelora Sriwijaya yang katanya terbesar di Indonesia

Menyusuri Jembatan Ampera

 Menyusuri Jembatan Ampera lewat darat, megah menjulang tinggi denagn warna merah


Ke Palembang jangan lupa menyusuri jembatan Ampera, karena merupakan salah satu icon kota Palembang. Jembatan Ampera terletak di tengah kota Palembang yang menghubungkan daerah seberang ulu dan seberang ilir yang dipisahkan oleh sungai Musi. kalau melihat sungai di Jawa kecil dan hanya bisa dilalui perahu-perahu kecil tapi sungai Musi lebar dan dalam sehingga dapat dilalui oleh kapal-kapal besar. Ide untuk menyatukan kedua daerah ini sudah ada sejak jaman Gementel palembang tahun 1906 tetapi sampai Belanda hengkang dari Indonesia proyek ini tidak pernah terealisasi.

Usulan ini muncul lagi pada masa kemerdekaan sekitar tahun 1957 dan disetujui oleh Bung Karno yang dibangun denagn biaya berupa dana pampasan perang Jepang. Pertama kali disebut dengan jembatan Bung Karno sebagai penghargaan pada presiden yang diresmikan tahun1965.Ketika terjadi pegolakan politik tahun 1966 dimana-mana ada gerakan anti Soekarno menguata maka nama jembatan diganti dengan nama Ampera.

Pada awalnya bagaian tengah badan jembatan bisa diangkat ke atas agar tiang kapal yang lewat di bawahnya tidak tersangkut badan jembatan.Diangkat dengan peralatan mekanis. Dan tahun1970 tidak diangkat lagi karena waktu diangkat jembatan mengganggu arus lalu lintas.

Nah, jangan lupa kalau ke Palembang menyusuri jembatan dari atas melalui jalan darat dan menyusuri jembatan Ampera lewat air dengan mempergunakan air. Bila lewat air dengan mempergunakan kapal, karena sungai besar dan ada ombaknya juga dan  bila berpapsan dengan perahu yang lain sering kali kena muncratan air dari sungai karena jadi bergelombang. Apalagi kalau dilihat pada saat malam harii lebih terlihat eksotis yang disinari dengan lampu-lampu jalan .




Menyusuri jembatan lewat air sehingga tampak jembatan dari bawah.....




Kamis, 07 Februari 2013

Kuliner di Kota Palembang

  Makan di restoran Hj Cik Lan, mpe-mpe dan tekwannya nikmatnya.


Tentunya ketika kita mengunjungi suatu kota yang sama sekali belum penah kita kunjungi tentunya yang pertama kali kita coba adalah kaya apa sih makanan khas yang ada di kota tersebut. Begitu juga apa yang dilakukan kami waktu berlibur ke kota Palembang

Tepat di di depan hotel Maxone tempat menginap ada restoran Hj Cik Lan yang terdapat masakan khas Palembang, jadi dengan berjalan kaki lebih mudah kita merasakan sajian makanan khas Palembang. Walau di sana pusat kota sehingga sangat ramai dengan mobil yang lalu lalang, tapi tempatnya cukup nyaman.
Pertama kali datang setelah memesan makanan, disediakan aneka macam mpe-mpe, dan ternyata cara makannya berbeda dengan yang pernah saya coba makan di kota di Jawa. Jadi di sana disiapan mangkuk kecil  yang digunakan untuk menaruh saus mpe2 dan makannya hanya dicowelkan ke saus mpe-mpenya , kemudian dimakan, sedang di kota di Jawa makannya dengan saus yang lebih banyak sehingga mpe-mpenya terendam saus.Baru setelah itu keluarlah Tekwan , pesanannya, ternyata tekwan itu hampir sama kalau kita makan baso ikan, dimana cara penyajiannya tekwan yang sudah diberi kuah dan dilengkapi dengan soun, bawang goreng, daun bawang dan seledri dan timun dan enak dimakan panas-panas dan pedas.

Satu lagi yang dicoba adalah pindang patin yang kami makan di river side restaurant yaitu restoran di atas kapal di atas sungai Musi. Pindang patin ini memunculkan sensasi yang luar biasa denagn paudan rasa pedas, asam dan segar dan wangi kemangi. Tapi yang lebih menyerukan lagi ketika makan di atas kapal tersebut sering badan kita bergoyang karena kapal bergoyang terkena ombak, sensasinya luar biasa walau sedikit pusing kalau kapal bergoyang, he...he...

Nah , ada satu lagi sambal embem yang dimakan bersamaan dengan pindang patin, baru pertam kali mencoba rasa sambal embem, dan ada mangga kweninya yang membuat sambal ini rasanya segar banget.
Nikmatnya berpergian dan mencoba aneka masakan khas daerah setempat.....Mpe-mpe, tekwan , pindang patin dan sambal embem......tek terlupakan buat lidahku........


Makan Pindang patin di atas kapal di sungai Musi di river side restaurant


;;