Kamis, 26 November 2015

Tidur Di Atas Air Di Pulau Ayer





Pulau Ayer merupakan salah satu pulau yang berada di kepulauan seribu . Pulau ini dijuluki dengan Mutiara Kepulauan yang mempunyai luas sekitar 10 hektar lebih. Dulunya pulau Ayer ini pernah menjadi tempat peristirahatan presiden Soekarno bahkan Presiden Tito,presiden Yugoslavia dan Sekjen PBB U Nu pernah berkunjung ke pulau Ayer. Pertama datang memang kesan etnik Papua tampak jelas. Terlihat tulisan selamat datang di pulau Ayer dengan ciri khas Papuanya.






Cottage di sana berkonsep cottage apung walau ada juga cottage yang terletak di darat. Namun banyak yang berkunjung ke sana lebih suka memilih cottage yang terapung. Nama Cottage juga nama-nama yang berbau Papua seperti Fakfak, Serui, Ayamaru , Enarotali dan lain sebagainya. Cottage- cottage terpaung ini dihubungkan satu sama lain dengan jalan yang terbuat dari kayu-kayu. Tampak indah. Airnya jernih walau kadang tampak ada sampah. Tadinya mengira kalau sampah ini dibuang oleh pengunjung tapi ternyata sampah ini berasal dari Jakarta yang terbawa oleh gelombang laut. Astaga, sampai sejauh ini sampah dari Jakarta .Untuk saluran air digantung di bawah dermaga . Menggunakan pipa khusus yang katanya bisa bertahan dari air laut yang memang jahat. Dan tampak segitiga pengaman di air laut surut agar ombak tak menyapu pantai. Kalau kesana beramai-ramai biasanaya akan memilih cottage yang di darat karena lebih aman karena kalau ada yang berjingkrak-jingkrak akan mendapat masalah besar. Biasanya berbentuk barak. Dan ada kamar-kamar hotel juga.

  
Nah ini sensasinya tinggal di cottage terapung. Serasa berada di atas laut. Suara deburan ombak menyapa telinga selalu. Apalagi semakin malam deburan ombak semakin keras. Seperti berayun di tengah air. Bahkan seperti terputus dengan daratan jika ombak bisa melewati dermaga. Dan akan tampak indah saat duduk di teras cottage dan memandang indah langit dan laut yang membiru sampai senja tiba. Malam hari akan tampak lampu-lampu cottage yang kerlap-kerlip. Selain itu dari kejauhan banyak terlihat kerlap-kerlip lampu kapal yang berlayar dan kerkap-kerlip lampu dari kota Jakarta. Duduk berlama-lama di teras cottage ini sangat mengasikan . Kadang tangan menulis banyak puisi tentang keindahan alam yang terbentuk.





Pagi hari paling asyik menyusuri pantai yang mengililingi pulau, Setiap pantai diberi nama . Dengan jalan kaki atau bersepeda mengelilingi pulau tak terlalu jauh. Bahkan bisa menemui kadal besar yang dengan tenangnya berjalan-jalan di pasir pantai. Pohon-pohon yang rindang dengan nama-nama pohon yang ditempel di batang pohon sehingga kita bisa tahu jenis pohon tersebut. Jalan-jalan asyik tak membuat kaki pegal tapi terasa memberikan suasana hati yang rileks karena seajuh mata memandang hanya alam yang indah yang terpancar dari pulau ini. Selain itu resort ini dilengkapi dengan ruang meeting, kolam renang , dermaga untuk mancing, arena bermain, restauran dan water sport.



Suasana pulau Ayer yang nyaman dan istirahat yang begitu tenang di cottage membuat suasaan hatipun ikut terasa. Begitu gembira. Apalagi melihat hamparan biru laut, kaki telanjang ini ingin selalu mencelupkan ke air laut yang begitu menggoda. Di dermaga kaki kitapun bsia turun untuk menyentuh dinginnya air laut sambil melihat ikan-ikan kecil berenang-renang. Akan tampak banyak pemancing yang duduk diam sambil melihat pancingannya. Sungguh indah pesona alam yang ada di pulau Ayer 



Kamis, 19 November 2015






 Mimpi awal ingin bisa mengajak siapa saja untuk gemar membaca tak aku pungkiri dari kegemaran ibuku yang juga suka membaca. Cerita impianku itu bisa di baca di sini. Ternyata untuk mengawali itu sungguh sulit. Apalagi aku tak mempunyai tempat yang bisa digunakan untuk taman bacaan. Tapi ada satu jalan yang bisa aku lalui walau itu baru berupa hal yang sederhana saja. Kebetulan aku membuat komunitas Circle of Happiness. Komunitas yang mengumpulkan anak-anak kampung Nanggela untuk belajar dan bergembira setiap hari minggu. Dan terpikirkan untuk mengajak mereka untuk bisa gemar membaca. Tapi bagaimana caranya??? Karena kegiatan Circle of Happinesspun masih dilakukan di sebuah garasi yang sederhana. Tapi segala sesuatu harus dicoba untuk dimulai kalau tidak kapan lagi??? Nanti hanya sekedar wacana yang tak akan pernah terlaksana.




Akhirnya aku membeli box plastik besar untuk menaruh buku-buku bacaan cerita anak-anak dan komik anak-anak. Dan aku membuat kegiatan cinta buku dengan tujuan agar anak-anak gemar membaca. Nah kegaitan cinta buku ini aku mulai pada tanggal 18 Oktober 2015. Di kegiatan Circle of Happiness aku mengajak anak-anak untuk membaca bersama. Anak-anak disuruh untuk mengambil buku yang ingin dibaca di box plastik. Nah, inilah yang aku takutkan. Anak-anak begitu antusias sehingga tak mau begiliran untuk mengambil buku. Mereka berebutan untuk segera bisa membaca. Sebetulnya sih ada perasaan bersalah belum bisa memberikan sarana dan prasarana yang memadai buat anak-anak, tapi daripada gak ada sama sekali. Akhirnya harus beginilah jalan yang harus aku ambil. Saat sudah mendapatkan buku anak-anak akan duduk dengan tenang dan mulai membaca. Kebanyakan mereka masih membaca dengan menyuarakan bacaannya sehingga terdengar  suara dengungan dari mulut anak-anak. Ada yang membaca sambil tiduran di tikar, ada yang duduk, ada yang menyender di tembok. Wih ada perasaan haru yang timbul di hatiku melihat kegembiraan anak-anak bisa punya bacaan.Waktu aku tanya mereka apakah selama ini mereka banyak membaca. Ternyata jawaban mereka kebanyakan tidak. Dan ini yang membuatku untuk mencari jalan agar semua impianku bisa terwujud untuk membuat taman bacaan bagi anak-anak.




Walau dengan keterbatasan sarana dan keterbatasan buku, kegiatan ini bisa terlaksana. Tentunya ini akan menjadi kegiatan rutin bagi Circle of Happiness. Membaca adalah jendela dunia. Membaca membuat anak-anak bisa rileks dan meningkatkan tingkat konsentrasi. Semua ini akan meningkatkan semangat belajar anak-anak. Inilah perjalanan menuju impian yang sesungguhnya. Mungkin ada sahabat yang mau mendonasikan buku cerita untuk anak-anak di Circle of Hapiness bisa hubungi aku ya.Doakan aku agar impian sebenarnya bisa terwujud dalam waktu dekat. Aminnnn.



Kamis, 12 November 2015





 Gambar di sini
Salah satu judul dari seri Laura Ingalls

Membaca??? Itu sih kesukaanku . Dari sejak kecil buku selalu yang menemaniku saat waktu senggang. Bahkan ada buku yang sampai dibaca berkali-kali karena ceritanya sangat menarik. Salah satunya yang menjadi favori aku adalah buku cerita berseri yang menceritakan kehidupan Laura Ingalls  yang selalu ikut orangtuanya berpindah-pindah tempat. Buku serinya itu sampai hari masih ada dan turun temurun dibaca oleh anak-anak dan ponakanku . Ada sesuatu yang sangat menarik dari buku ini adalah cara penyampaian dengan bahasa yang sederhana dan benar- benar memberikan penjelasan tentang pengalaman Laura bersama keluarganya. Sangat detail sehingga kita bisa membayangkan semua peristiwa yang terjadi saat itu. Dan itu membuatku tertarik untuk terus membacanya.

Laura Ingalls dilahirkan di sebuah desa kecil di Pepin Wisconsin tertanggal 7 Februari 1867. Laura anak kedua dari empat bersaudara yang semuanya perempuan. Orangtuanya bernama Philip Ingalls dan Caroline Lake Quiner. Kakaknya bernama Marry, lalu adiknya berturut-turut Carry dan Grace. Laura menuliskan kisah perjalanan hidupnya yang dulu selalu berpindah-pindah mulai dari wilayah Minnesota,Iowa,Missouri,Kansas,perbatasan Indian dan perbatasan Dakota.  Akhirnya menetap di De Smet Dakota Selatan. Kisah perjalanannya Laura Inggals tuliskan ini setelah Laura menikah dan punya anak. Anaknya Roselah yang mendorong untuk menuliskan kisah perjalanan hidup Laura saat masih kecil sampai menikah.Karena saat Laura telah menikah, dia  melakukan perjalananan bersama suaminya Almanzo Wilder , dan cerita perjalanan ini diterbitkan oleh surat kabar de Smet. Ini menjadi karya pertama dari Laura Ingalls Wilder. Setelah terbit mulailah Laura Ingalls menulis dan memulai karier sebagai editor. Akhirnya kisah hiudp Laura Ingalls terbit dalam banyak seri , Rumah Kecil di Rimba Besar, Anak Petani,Rumah Kecil Di Padang rumput,Di Tepi Sungai Plum,Di tepi Danau Perak.

 Gambar di sini
Seri buku Laura Inggalls

Mengapa aku suka membaca kisah perjalananan Laura Inggals beserta keluarganya. Sangat inspirasi. Karena berisi cerita-cerita bagaimana keluarga ini selalu punya semangat untuk berjuang untuk meneruskan hidup walau badai menerjang. Halangan berupa panen gagal karena hama, karena badai yang hebat. Bagaimana mereka saling tolong menolong untuk membangun keluarga dalam memenuhi kebutuhan sandang dan pangan. Untuk bisa bertahan hidup di musim dingin mereka harus mengumpulkan persediaan makan di musim panas dan akan disimpan untuk musim dingin. Semua bahan makanan mereka buat dengan gotong royong, mulai dengan membuat daging asap, dendeng atau acar, selai. Semua bahan makanan diambil dari hasil pertanian, berburu atau dari tanaman hutan. Kerja keras dan keberanian yang selalu ada pada diri mereka tampak jelas saat ada beruang liar yang datang ke rumah mereka atau suara-suara srigala dekat rumahnya. Tapi semua itu bisa diatasi. Selain itu jiwa petualangan dari ayahnya membuat mereka akan selalu berpindah-pindah tempat kalau dirasa tempat itu sudah tak kondusif lagi. Mereka akan berpindah tempat dengan menggunakan gerobak yang ditarik oleh kuda.

Karena berpindah-pindah Laura juga harus bersekolah berpindah-pindah. Kalau saat di perjalanan ibunya akan mengajarkan mereka agar tak ketinggalan pelajaran nantinya. Kadang terjadi pertengkaran antar saudara tapi bisa diselesaikan dengan manis oleh pak Inggals. Dia selalu mendudukan anaknya yang bertengakar di pangkuannya . Satu di paha sebelah kiri dan satu di paha sebelah kanan. Dengan lembut dan bijak dia memberikan nasehat tapi tak menyalahkan sehingga anak-anaknya akan kembali akur tanpa dirinya merasa disalahkan orangtuanya. Pernah ada bencana penyakit yang menyebabkan Mary kakak Laura sakit panas tinggi yang menyebabkan kebutaan. Tapi Laura dengan telaten menjadi mata Mary. Dan Mary  masih bisa ikut sekolah berkat bantaun Laura. Suatu saat Mary disekolahkan khusus di sekolah yang mengajarkan huruf  braille. Selain itu keluarga Laura sangat taat pada Tuhan. Walau ada dalam perjalanan setiap saat mereka selalu berdoa bersama.

 Gambar dari sini
Tokoh utama di film Little House on The Prairie

Karena buku ini sangat inspiratif sekali akhirnya cerita-cerita ini dibuat film seri dengan judul Little House on The Prairie. Film ini dibintangi oleh Michael London,Melissa Gilbert dan Karen Grassle. Dan film seri ini pernah ditayangkan oleh TVRI. Aku masih ingat setiap film seri ini mulai aku selalu sudah siap duduk untuk menonton filmnya. Walau film seri ini tak bisa menggambarkan semua cerita petualangan dan pengalaman Laura tapi paling tidak kita bisa melihat cerita dari sudut audio visualnya. Sampai sekarang cerita ini masih selalu aku ingat. Benar-benar cerita yang mengandung banyak pelajaran hidup di dalamnya.



Kamis, 05 November 2015





 Gambar di sini

Ngeblog??? Rasanya tak menyangka aku kini punya blog. Kekinian banget padahal aku termasuk mak-mak jadul yang gaptek teknologi. Dan kini rajin mengisi blog paling tidak seminggu sekali. Kok bisa??? Semuanya berawal dari ketidaksengajaan dari sekolah tempatku mengajar. Kepo kan????

Waktu itu aku diberi kepercayaan untuk memegang salah satu ekstrakurikuler di sekolah. Kebetulan aku melihat mading di sekolah jarang ada yang mengisi. Jadi terlintas ingin mengisi mading secara rutin karena sampai saat ini mading hanya diisi sekali-kali saja. Kalau berhubungan dengan mading artinya berhubungan dengan kegiatan menulis. Jadi terpikir untuk membuat kegiatan menulis yang nantinya banyak kegiatan terjembati dengan kegiatan menulis. Salah satunya ya mading ini.Tapi tenyata aku mengalami banyak kesulitan mengajak anak-anak gemar menulis. Ada saja alasan yang mereka buat. Bahkan aku bekerjasama dengan guru bahasa Indonesia tapi ternyata hasilnya nihil!!!!

Patah semangat???? Gak. Menurut aku harus ada teladan lebih dahulu. Pasti ada yang mengikuti. Nah, waktu itu awal-awal blog lagi ngetrend. Wah kenapa gak menulis di blog saja dan bisa di share ke anak-anak. Tapi gimana buatnya??? Untungnya aku dibuatkan oleh anakku sebuah blog. Mulai dari situlah aku menulis blog. Yang aku tulis adalah kejadian sehari-hari yang dikemas baik. Seperti saat mengajar anak-anak, berkegiatan bersama anak-anak , semua aku tulis dan aku share. Semua itu dengan tujuan anak-anak tertarik.  Jadi saat mading akan terbit banyak anak-anak yang menyetor tulisan atau cerita untuk bisa ditampilkan di mading. Ini baru permulaan . Awal yang membuatku gembira.

Untuk menulis fiksi. Aku mulai belajar sedikit demi sedikit secara otodidak baik puisi ataupun fiksi yang aku buatkan blog tersendiri. Nah untuk anak-anak aku juga buatkan blog untuk mereka menulis fiksi. Akhirnya ada saja yang mengisi blog fiksi untuk anak-anak. Aku begitu gembira. Tapi di sisi lain aku juga mengalami kemajuan yang pesat. Karena sering menulis artikel dan fiksi kemampuan aku menulis juga meningkat tajam. Mungkin ini bisa dikatakan sambil menyelam minum air. Artinya dengan satu kegiatan banyak manfaat yang bisa aku ambil. Blogku semakin rajin aku isi, baik blog artikel maupun blog fiksi dan puisi.
Sungguh betuntung aku diberi kesempatan untuk memegang ekstrakurikuler sehingga kini aku mendapatkan banyak manfaat yang bisa aku raih.

Setelah aku tak lagi memegang ekstrakurikuler aku semakin rajin menulis di blog baik blog pribadi maupun blog komunitas. Dan tanganku gatal kalau lama tak menulis. Siapa saja blog yang aku baca dari teman-teman blogger lainnya???? Aku selalu menyempatkan diri untuk membaca beberapa blog untuk bisa mempererat tali silaturahmi juga untuk bisa membaca banyak pengalaman dari teman blogger. Dan aku tak pernah secara spesifik membaca blog orang tertentu. Menurutku semua blog bagus. Itu semua karena penulisnya mempunyai ciri khas tertentu dalam cara menuliskannya , cara menceritakannya . Ada yang serius , ada yang unik,ada yang lucu. Semuanya membuat aku tertarik. Jadi blog siapa yang masih aku baca sampai saat ini??? Aku tak bisa menjawabnya. Hampir semua blog secara acak aku baca. Dari membaca blog blogger aku juga banyak belajar dari mereka. Apalagi dari blogger-blogger yang sudah punya nama. Aku termasuk orang yang rajin blogwalking ke blog secara acak. Tapi ada yang agak sering aku lihat adalah blog yang berisi traveling. Mengapa??? Karena aku ingin melihat keunikan dari suatu daerah yang dikunjungi blogger tersebut agar aku punya mimpi bisa ke tempat itu suatu waktu.

Ternyata punya blog itu mengasikan ya. Banyak teman , banyak bisa belajar . Jadi tunggu apa lagi ya buat teman yang belum punya blog, hari gini gak punya blog????? He,he... sedikit berbangga juga sih mak-mak gaptek punya blog juga. Jadi gak kalah dengan anakku dan anak-anak muda lainnya.

;;