Selasa, 25 Maret 2014





Cover Kumpulan Dongeng Anak Karya Hastira Soekardi



Bermula dari event lomba menulis cerita anak yang diadakan Fiksiana Kompasiana , saya mulai memberanikan mendongeng pada anak-anak di panti atau yayasan buat anak-anak yang kurang beruntung. Ternyata itu membuatku senang sekali, tak menyangka respon anak-anak terhadap dongengku sangat luar biasa padahal saya  bukan profesioanal, mungkin juga anak-anak itu memang jarang didongengkan sehingga menjadi sesuatu yang baru dan mengasikan.

Dan beberapa kali juga ikut lomba penulisan cerita anak dan sudah ada tiga buku cerita anak dimana saya sebagai salah satu kontributornya. Itu yang membuat semangatku bertambah, kenapa tidak membuat kumpulan dongeng anak karya sendiri, akhirnya saya mulai menulis cerita dengan tokoh yang sama tapi dalam cerita yang berbeda. Berisi petualang seru Beni dan teman-temannya. Berisi kisah persahabatan, cinta lingkungan, kejujuran, mau belajar, kegembiraan, solidaritas, rasa empati dan banyak lagi. Akhirnya bisa juga terbit buku kumpulan dongeng anak, tentunya  belum sempurna ya karena saya juga baru terjun dalam menulis cerita anak tapi justru momen inilah yang membuatku untuk terus menulis cerita anak. Hasil penjualan buku ini juga akan saya berikan buat anak-anak yang kurang beruntung di panti dan yayasan.

Nah, akhirnya juga saya memberanikan diri untuk mengadakan giveaway ini walau hadiahnya tidak seberapa, saya ingin banyak mengetahui tentang pengalaman teman-teman dengan dongeng anak yang mungkin bisa jadi referensi saya kelak. 

Ketentuan mengikuti Giveaway.
    

1.      Tema  semua tentang dongeng anak. Bisa menceritakan pengalaman waktu kecil didongengkan oleh ibu, atau mendongeng buat anak sendiri / orang lain , pengalaman menulis cerita anak, pokoknya semua tentang dongeng anak.
2.      Ditulis di blognya masing-masing.
3.      Sebelum Judul tuliskan Giveaway.
4.      Pasang cover buku kumpulan dongeng saya  (Hastira Soekardi) di atas  di postingan anda.
5.      Dan share di media soisal lainnya.
6.      Link postingan taruh di kolom komentar di bawah tulisan ini.
7.      Tulisan tidak mengandung SARA ya....



Hadiah yang sederhana dari saya
1.      3  paket buku yangt terdiri dari dua buku , buku kumpulan dongeng anak karya saya  dan cerita anak dari penerbit Mizan.
2.      2  kain batik trusmi Cirebonan.


Tiga paket buku untuk tiga pemenang

Dua kain batik trusmi Cirebon untuk dua pemenang




Ada lima orang yang tulisannya menarik yang akan saya pilih untuk mendapatkan hadiah di atas. Give away diadakan dari tanggal 26 Maret 2014 – 16 April 2014. Ditunggu ya pengalaman dengan dongeng teman-teman. Salam Mendongeng!!!!


Selasa, 18 Maret 2014

Dunia Gambar Bukan Hanya Di TK Saja





Foto bersama setelah selesai menggambar dan mempresentasikan


Menggambar bukan hal yang baru, dari kecil kita sudah banyak berhubungan dengan menggambar terutama anak TK dan SD.  Menggambar itu sendiri artinya adalah kegiatan berimajinasi dengan menggunakan banyak pilihan alat dan teknik. Dari menggambar sebetulnya sangat berguna bagi perkembangan anak karena salah satunya adalah untuk mengembangkan kreatifitas dan daya imajinasinya. Tapi , hal yang aneh terjadi ,malah sering kali anak selalu diajarkan bentuk gambar-gambar yang dari jaman ke jaman selalu sama , coba kalau anak buat gambar gunung pasti membuat bentuk kerucut terbalik dua buah dan di bawahnya diberi sawah atau membuat rumah pasti semua mempunyai bentuk yang sama. Padahal dengan menggambar anak harus diajarkan untuk berkreasi dan berimajinasi dan jangan pernah membatasinya. Juga termasuk warna, biarkan anak mewarnai dengan imajinasinya. Seringkali guru selalu menyuruh mewarnai daun dengan warna hijau, sehingga membatasi daya imajinasi anak. Biarkan anak berimajinasi liar yang masih positif tentunya.

Selain itu menggambar juga bisa meningkatkan kemampuan motorik anak dan koordinasi visual motorik, dan dengan membiarkan anak berkreasi dengan sebebasnya maka secara tidak sadar kita sudah menumbuhkan rasa percaya diri  sehingga anak punya rasa harga diri dan kebebasan berekspresi dan berkarya. Tapi manfaat pelajaran menggambar biasanya hanya sampai di tingkat sekolah dasar, kalaupun ada sampai SMP dan SMA itu hanya mengajarkan menggambar murni. Padahal menggambar juga bisa dikolaborasikan dengan mata pelajaran tertentu seperti yang saya lakukan di mata pelajaran kimia.

Saat anak-anak menggambar tentang funsgi larutan penyangga





Waktu masuk materi manfaat larutan penyangga dalam kehidupan sehari-hari, kalau hanya diterangkan di depan kelas , mungkin akan kurang menarik dan monoton dan tentunya membuat anak menjadi ngantuk. Akhirnya saya menyuruh anak-anak mencari sendiri manfaat larutan penyangga di internet dan saat di kelas , saya membagi mereka menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok harus menggambar yang menceritakan funsgi dari larutan penyangga dalam kehidupan sehari-hari. Ternyata dari hasil gambar mereka sangat bervariasi, ada yang menggambar pabrik dengan lingkungannya , ada rumah sakit dengan pernak-perniknya dan rumah tinggal dengan segala yang berhubunagn dengan larutan penyangga. Dari hasil gambar tersebut , anak-anak harus mempresentasikan hasil gambar dan menceritakan apa manfaat larutan penyangga yang ada di dalam gambar mereka.
Berfoto bersama hasil kerja mereka






Benar juga ternyata gambar yang mereka buat sangat bervariasi dan keluar dari imajinasi mereka dan saya membebaskan mereak untuk membuat jenis gambar seperti apa, menggunakan alat atau mewarnai dengan cat air, krayon atau pinsil warna itu semua terserah anak-anak. Dan hasilnya bisa  dilihat di foto-foto ini dan bisa dikolaborasikan dengan mata pelajaran apa saja kok dan manfaatnya banyak, mulai meningkatkan kreativitas, kerjasama yang baik, kegembiraan sehingga apa yang mereka pelajari dapat terserap dengan baik. Mau coba , silahkan dan menggambar juga bisa digunakan para ibu untuk merangsang anak-anak di rumah untuk meningkatkan imajinasi dan kreatifitas anak.

Senin, 03 Maret 2014




Di bagian depan pulau kembang tampak altar dengan patung hanoman



Setelah melihat pasar terapung di muara sungai Kuin, kami diajak ke sebuah pulau yang dikenal dengan pulau Kembang. Seperti yang kita ketahui pulau yang ada di sungai sebetulnya terjadi karena adanya penggumpalan/koagulasi lumpur sungai oleh elektrolit yang ada di air laut, sehingga membentuk delta yang semakin luas dan mulai ditumbuhi oleh pepohonan yang terus berkembang. Pulau Kembang ini delta yang mempunyai luas 60 ha yang ada di tengah sungai Barito dan merupakan habitat kera ekor panjang dan burung. Pulau ini masih termasuk kabupaten Barito Kuala ,Kalimantan Selatan. Dan sudah ditetapkan sebagai hutan wisata berdasarkan SK Mentri Pertanian.

Ada lagi mitos yang mengatakan kalau pulau ini berasal dari kapal Inggris yang dihancurkan oleh orang Biaju atas perintah sultan Banjar.Nah, puing-puing kapal tesebut lalu ditumbuhi pepohonan dan berubah menjadi pulau yang kemudian didiami oleh  kera-kera yang menurut penduduk setempat merupakan penjelmaan orang halus yang memakai sarungan kera dimana kera itu dipimpin oleh kera yang besar dan bernama Anggur. Akibat adanya keyakinan tersebut menjadikan pulau itu dipakai sebagai tempat bernazar, biasanya dengan membawa sesajen pisang, telur, nasi ketan, mayang pinang dan beberapa jenis kembang sehingga akhirnya dikenal dengan pulau Kembang.


 Pepohonan di samping jalan yang terbuat dari papan untuk mengelilingi pulau

Pertama masuk ke dalam kawasan pulau Kembang , sudah disambut dengan kera-kera yang tampak liar. Di sana ada penduduk asli yang menemani wisatawan dengan membawa tongkat untuk mengusir kera-kera itu.Jadi barang-barang kecil , kacamata, kalung sebaiknya di simpan dalam tas , kalau tidak bakal di curi oleh kera-kera tersebut. Berjalan sebentar terdapat altar yang diperuntukkan  untuk meletakan sesaji bagi “penjaga” pulau Kembang yang di sisi kiri dan kanannya terdapat arca berbentuk hanoman. Jadi yang datang selain orang yang mau berwisata tapi juga orang yang mau untuk keperluan doa terutama warga etnis Cina.

Samping kiri dan kanan pohon nipah dan kera-kera berlarian sepanjang jalan.



Kera-kera itu begitu liar sekali mungkin karena kekurangan makan /kelaparan , makanya perlu bantuan penduduk setempat untuk mengantarkan berkeliling pulau. Di sana sudah ada jalan yang terbuat dari papan-papan yang mengelilingi pulau. Ternyata kera-kera itu mempunyai kelompok tersendiri dan mempunyai pemimpinnya yang biasanya mempunyai tubuh yang lebih besar. Di jalan yang terbuat dari papan kiri dan kanannya terdapat beberapa jenis tumbuhannya termasuk pohon nipah yang berjejer rapih. Sesekali kera-kera keluar dari pohon-pohon tersebut. Memang sih karena kera-kera itu sangat agresif, perjalanan mengelilingi pulau menjadi tak nyaman karena takut di gigit oleh kera-kera itu.


 Perjalanan mengelilingi pulau

Sebetulnya , kalau hutan wisata ini dikelola dengan baik bisa jadi wisata seperti di Sangeh atau hutan monyet yang ada di Bali. Tapi keadaan di pulau Kembang ini kotor dan kumuh. Altar dan arca hanomannya juga sudah kusam dan beberapa sudah terkelupas catnya. Dan kalau sudah dikelola baik mungkin bisa jadi sumber  pemasukan bagi daerah dan bisa mengenalkan wisata yang unik yang ada di Kalimantan Selatan.Walaupun demikian perjalananku ke pulau Kembang cukup menyenangkan disertai dengan perasaan berdebar karena takut diserang dengan kera-kera itu tapi sesampainya kembali di dermaga , ada perasaan lega . Sampai Jumpa kera-kera, baik-baik saja di sana ya, jangan galak-galak, nanti tidak ada orang yang mau berkunjung ke sana.

;;