Minggu, 05 Januari 2025
Gambar dari sini
Ini kali pertama aku ke museum Mandala Wangsit ini. Tahu dari google dan juga sembari mau konten bersama Usep. Museum ini menjadi saksi bisu perjuangan prajurit Siliwangi bersama rakyat JawaBarat mempertahankan daerahnya. Di sebut dengan Mandala Wangsit Siliwangi karena dahulunya tempat ini pernah dijadikan markas militer sebagai sasaran utama serangan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) di bawah pimpinan Kapten Raymond Westerling. Nama Mandala Wangsit diartikan sebagai tempat menyimpan amanat atau petuah atau nasihat. Siliwangi sendiri merupakan nama daerah komando militer TNI AD dan juga diambil dari nama kerajaan Sunda. Museum ini terletak di jalan Lembong 38 dan tidak sulit untuk mencarinya. Terdapat koleksi banyak senjata tradisional seperti kujang, klewang, pedang bambu dan keris. Dan ada juga senjata api senanpan dengan berbagai bentuk.
Gambar dari sini
Dalam bangunan museum terdapat ruang-ruang yang memisahkan masa perjuangan seperti Ruang pemberontakan DI/TII. Di ruangan ini bisa melihat foto-foto perjuanagn tentara Indonesia menumpas gerombolan DI/TII di Jawa Barat. Ada juga ruang Palagan Bandung yang berisi diorama peristiwa heroik Bojong Kokosan. Dan yang menariknya terdapat koleksi uang pada masa penjajahan dan di awal kemerdekaan. Uang tersebut disusun sangat rapih di dalam bingkai yang ditempel di dinding museum.
Gambar dari sini
Bangunan museum didominasi dengan warna putih dan hijau yang merupakan ciri dari khas prajurit berjiwa patriot . Diresmikan pada tanggal 23 Mei tahun 1966 oleh Panglima Divisi Siliwangi ke 8 yaitu Kolonel Ibrahim Adjie. Dibangun dengan gedung seluas 1674 meter persegi. Dulu pada jaman kolonial gedung ini merupakan tempat tinggal perwira Belanda. Lalu bangunan ini diambil oleh pasukan Siliwangi untuk digunakan menjadi markas dari tahun 1949 sampai 1950.. Markas ini penah diserang oleh APRA pada tanggal 23 Januari 1942. Dan ada 97 prajurut gugur termasuk Mayor Adolf Lembong dengan ajudannya. Dan untuk menghoramati Mayor Adolf Lembong ini jalan yang ada bangunan ini diberi nama Lembong.
Gambar dari sini
Benda bersejarah yang dipamerkan di museum ini banyak sekali yang tersebar dalam museum termasuk menyimpan alat perang yang pernah digunakan pasukan divisi Siliwangi, mulai dari senjata primitif rakyat seperti kujang, klewang dan masih banyak lagi sampai senjata mesin seperti senapan dan bom molotov.
Koleksi bendera merah putih yang pertama kali dikibarkan di alun-alun kota Bandung pada tanggal 17 Agustus tahun 1945.
Terdapat meja, kursi, teko, cangkir yang pernah digunakan pejuang dan proklamator saat mempersiapkan proklamasi di Rangkasdengklok pada tanggal 16 Agustus 1945.
Sayangnya beberapa ruang tidak boleh dividiokan atau di foto. Sebetulnya sangat disayangkan ya. Katany sih alasan kalau semua bisa dividokan atau di foto bakal orang jarang ke museum karena sudah bisa melihat dari vidio. Padahal sih gak juga ya. Banyak tempat wisata sudah ada vidionya malah jadi banyak yang datang apalagi kalau viral. Semoga saja anak-anak Indonseia gemar mendatangi museum seperti anak-anak di negara Tiongkok..
Label: bandung, jalan-jalan, mandala wangist, museum
5 komentar:
Iya iya atau tidak sih, soal divideokan, bun. Bisa sosialisasi ya jadi orang-orang tertarik berkunjung ke museum. Khawatirnya mungkin takut ada benda-benda yang hilang. Kapan-kapan mau ah berkunjung ke Museum Mandala Wangsit di Bandung sekalian nengokin si sulung yang kuliah di sana.
Keren Bu, jalan2 sambil merefresh lagi ingatan tentang sejarah
Makasih
Ayuk, dari museum ini trus ke asua afrlka jalan dari titik nol sampai gedung merdeka. Sambil olga sambil mengenang sejarah yg ada sepanjang jln asia afrika
informatif...... dan menarik.
Thank you for sharing
Posting Komentar