Selasa, 01 Oktober 2013

Perjalanan ke Bali- Hutan Monyet di Ubud

Di depan Pura yang ada dalam hutan

Selanjutnya kami menuju Ubud yang sudah terkenal di mancanegara dengan seniman-senimannya yang mumpuni. Tujuannya adalah Hutan Monyet. Hutan Monyet ini terletak di Desa Ubud. Hutan ini dihuni oleh monyet-monyet dan tempat yang disucikan karena di dalamnya terdapat pura. Luas dari hutan ini sekitar 8 ha dan terletak di samping pemakaman setempat sehigga pengunjung tidak boleh melakukan hal-hal yang buruk yang bisa menodai tempat suci ini.

Legenda mengatakan bahwa tempat ini pernah menjadi tempat bagi penganut sekte Siwaisme. Dan sisa-sisa dari peninggalan berupa batu suci Linggam dan Yoni yang sekarang jadi bagian dari Pura suci atau ashram. Pengunjung bisa mengamati pemandangan hutan dengan pohon-pohon yang tinggi. Di sana banyak monyet-monyet yang di atas pohon-pohon  dan berkeliaran di sana. Monyet-monyet itu jinak sekali tidak seperti yang di Sangeh. Walau pengunjung  melewati monyet-monyet tersebut, monyet tidak pernah menyerang pengunjung. Makanya pengunjung dilarang untuk mengganggu monyet, agar monyet tersebut tidak galak. Apalagi untuk memberi makan monyet tersebut untuk hati-hati dan kalau bawa makanan lebih baik taruh di tas, jangan dipegang agar tidak ditarik oleh monyet. Karena monyet-monyet tersebut sudah setiap saat di sediakan makan berupa pisang dan ubi-ubi yang digeletakan di tanah di tempat tertentu.

Di situ terdapat jembatan dengan latar belakang pohon beringin yang besar dan sangat bagus sehingga sering digunakan untuk foto prawedding. Dan dekat sana terdapat kolam dimana setiap pengunjung bisa berdoa dan memohon sesuatu dan melemparkan koin dengan arah membelakangi kolam.  Pura di sana juga mempunyai ciri khas tersendiri, yang mau masuk ke dalam pura harus memakai kain atau ikat pinggang.
Udara di dalam hutan ini teduh dan sejuk karena pepohonan yang rindang dan sumber oksigen yang baik untuk lingkungannya.