Kamis, 17 Februari 2011

Plastik Kresek Jadi Bunga



Plastik kresek biasa digunakan tempat membawa barang. Biasanya di pasar-pasar dan toko-toko ketika kita berbelanja barang. Pasti dimasukan ke dalam plastic kresek. Atau kalau kita membeli makanan juga dimasukakan ke dalam kantong kresek.

Disebut kresekpun tidak tau siapa yang mulai tapi hampir semua orang mengatakan plastic kresek, mungkin ketika dipegang berbunyi kresek-kresek. Plastik ini adalah bahan yang sulit terurai di tanah, sehingga plastic akan menjadi sampah yang bisa menumpuk.

Bahaya lain dari plastic kresek untuk makanan atau minuman dapat menyebabkan kanker karena kresek terutama yang warna hitam dibuat dari proses daur ulang dari bahan dasar yang tidak diketahui riwayatnya, bisa jadi dari bekas wadah, limbah berbahaya seperti pestisida dan logam berat. Ternyata hasil penelitian BPPT ada loh plastic yang terbuat dari singkong yang bisa dibuat plastic yang mudah terurai tapi belum dipublikasikan.

Mungkin sampah plastic yang sudah tak terpakai dan bila dibuang akan menumpuk karena tidak bisa terurai bisa kita manfaatkan, sehingga kresek-kresek ini tidak jadi sampah yang menumpuk yang bisa menyumbat saluran air dan sungai.

Salah satu yang dapat kita buat dari kresek adalah bunga. Tim Krisan 2 membuat bunga dari kresek ada 2 macam yaitu bunga mawar dan bunga krisan..

Alat yang dibutukan:
1. Plastik kresek warna hijau, merah dan kuning.
2. kawat.
3. Putik (dapat dibeli di toko khusus untuk kerajinan)
4. Kertas hijau untuk membalut kawat sebagai batang.
5. Benang


Bunga Mawar.
1. Pertama membuat pola helai daun dan helai untuk bunga mawar.
2. Putik diikatkan diujung kawat.
3. kemudian helai bunga mawar sebanyak 7 buah disusun menyerupai bunga mawar, kemudian diikat dengan benang.
4. Dan kawat dililit dengan kertas berlem berwarna hijau dan diselipkan 2 buah daun.
5. Terakhir disusun di vas atau dibungkus dengan plastic bercorak untuk bingkisan.


Bunga Krisan
1. Pertama kita membuat pola bunga krisan dan helai daun
2. Langkah selanjutnya sama dengan membuat bunga mawar

Jadilah bunga mawar dan bunga krisan ala tim kreatif SMA Santa Maria 2.

Dengan demikian plastic kresek yang terbuang dapat dimanfaatkan lagi sehingga kita tidak perlu membuangnya, nah,,,berkuranglah sampah plastic yang berdampak baik buat lingkungan.

Rabu, 09 Februari 2011

Sansivera si Lidah Mertua



Di rumahku, salah satu tanaman yang ditanam adalah jenis Sansivera. Ini dikarenakan tanaman ini mempunyai banyak keistimewaannya.

Sansivera atau lebih dikenal dengan lidah mertua, kenapa ya disebut demikian, apa karena daunnya meruncing di bagian ujungnya yang tajam seperti lidah mertua, sampai segitunya ya,…apa memang mertua tuh suka ngomongnya tajam sampai-sampai dimisalkan seperti tanamana Sansivera, wah mana ada yang tau ya asal muasal kok disebut dengan lidah mertua.


Sansivera ini ternyata tanaman yang mempunyai rentang toleransi yang tinggi terhadap kondisi lingkungan, kondisi sedikit air dan cahaya matahari sehingga dapat ditanam di media apa saja dan bisa mengolah dan menyerap polutan menjadi asam organic, asam amino dan mampu menyerap polutan dan bau yang tidak sedap.Hal ini disebabkan karena satu daun Sansivera ini mampu menyerap formaldehid 0,938 mg. Hampir 107 jenis polutan di udara dapat diserap dan hebatnya juga mampu menyerap radiasi berbagai barang elektronik.


Salah satu manfaat lain dari Sansivera ini ternyata bisa untuk obat seperti jenis Trifasciata Lorenti yang bisa mencegah diabetes dan ambein.Penanaman juga sangat mudah, medianya harus poros, bertekstur kasar dan mengandung sedikit bahan organic dengan pH 5,5-7,5. Untuk memperbanyak mudah saja dengan cara mencacah daun dimana seluruh bagian daun bisa digunakan


Wah, memang manfaatnya yang sangat banyak dan mudahnya menanamnya makanya banyak orang yang menanamnya bahkan di kantor-kantor dan sekolah-sekolah sudah mulai banyak mulai menanam Sansivera bahkan di beberapa sekolah dipakai sebagai program go green dengan menanam 100 Sansivera.

Nah, tanaman Sansivera si lidah mertua ini walau secara fisik tidak begitu menarik, karena manfaatnya banyak, sehingga banyak yang menanamnya. Tentunya kalau bisa jangan disebut lagi lidah mertua ya, kasihan banget deh tapi kalau bisa sih disebut dengan si penyerap polutan saja deh….lebih bermakna tentunya….Oh Sansivera………

Selasa, 01 Februari 2011




Dengan adanya program green school, tim Krisan 2 (kelompok kreatif SMA Santa Maria 2) berinisiatif membuat kompos dari sampah organic. Masalahnya di sekolah tidak ada

sampah organic, maka dibuatlah bank sampah dimana setiap hari siswa mengumpulkan sampah organic, dikumpulkan kemudian dicacah kecil-kecil dan sebagian mengambil dari sampah organic yang ada di pasar sekitar sekolah yang sudah tidak terpakai atau terjual.

Sampah-sampah organic tersebut dicacah sampai kecil dan dimasukan kedalam komposter. Komposter dibuat dari gentong plastic yang di bagian bawahnya diberi lubang untuk sirkulasi udara. Sebelum dimasukan ke dalam komposter diberi activator untuk mempercepat penguraian sampah organic tersebut.



Kendala yang terjadi adalah ternyata sampah daun lebih sulit terurai dibandingkan sampah sayuran sehingga untuk masa selanjutnya akan dipergunakan sampah organic dari sayuran. Jadinya kompos tidak bisa dipanen sekaligus karena membuatnya tidak sekaligus tapi tiap hari sehingga waktunya juga akan berbeda. Yang sudah jadi akan dipanen dan dikeringkan dan siap dibungkus dalam kemasan untuk dijual. Dan bila untuk pemakaian sendiri tak perlu dikeringkan tapi langsung di taburkan di dekat tanaman.. Dan kompos diberi merk Kompos Krisan 2.

Pembuatan kompos ini penuh dengan lika-liku, tapi semangat anak-anak krisan tiap hari mencacah sisa sayuran dan mereka mau berkotor-kotoran patut diacungi jempol dan mereka mau bersusah payah untuk proyek kompos ini. Cayoo semangat terus…I proud of you…..

;;