Sabtu, 26 Maret 2016

Sesuatu Yang Tak Terduga






Entah mengapa hadiah bagiku bukan sesuatu yang selalu kuharapkan. Mengapa? Aku terbiasa dengan segala sesuatu yang aku kerjakan sebagai rasa tanggung jawabku. Sebagai murid dulu, aku wajib belajar sungguh-sungguh. Jadi saat aku bisa meraih pencapaian nilai tertiggipun aku tak mengharapkan hadiah dari orangtua. Bahkan di hari istimewa ulang tahun, aku juga tak terbiasa diberi hadiah. Aku cukup bahagia dengan acara makan bersama keluarga saat hari-hari istimewa aku. Dan itu juga berlaku bagi keluargaku. Aku selalu membawa anak-anakku makan istimewa saat mereka ulang tahun atau mereka mencapai prestasi yang bagus di sekolah atau di lingkungannya. Ternyata acara makan bersama di hari yang istimewa itu lebih mempunyai arti yang luar biasa. Kedekatan , keakraban dan rasa kasih sayang tercermin begitu indah saat makan bersama. Kebersamaan yang tak bisa ditukar oleh apapun. Itu sangat luar biasa dampaknya. Kedekatan aku dan anak-anak semakin terlihat, tak ada jarak. Sampai aku harus terpisahkan jarak dengan kedua anakku, kegiatan makan bersama terus berlanjut. Diusahakan saat istimewa , aku akan mendatangi mereka dan mengajaknya berkumpul bersama.

Sampai suatu hari ada saat yang tak aku duga sama sekali saat aku berulang tahun bulan Februari kemarin.  Aku mendapatkan hadiah yang tak terduga dari anak pertamaku yang sudah bekerja. Dan hadiahnya itu membuat aku meleleh-leleh karena tak menyangka akan mendapatkan hadiah yang begitu istimewa . Dan anakku tahu sekali apa yang aku sukai, sehingga hadiah itu begitu istimewa bagiku. Jadi saat aku menengok anak bungsuku di Bandung, waktu itu sudah tiga hari ulang tahunku, tiba-tiba saja anak bungsuku, Tia mengangsurkan aku sebuah buku tebal. Ini dari mas Adit. Aku memegang buku tebal itu dan aku terdiam. Saat Tia bilang kalau itu hadiah dari Anakku Adit,ah perasaan haru muncul di hatiku. Buku craft membuat kartu-kartu unik dan lucu. Buku impor dengan tutorial membuatnya. Begitu indah. Astaga dia tahu apa yang aku suka. Buku pemberiannya sungguh berharga bagiku.  Berkali-kali aku bolak-balik buku itu, berkali-kali aku mendekap buku itu. Sungguh saat itu ingin aku peluk anakku. Tapi hanya sebuah pesan singkat untuk anakku ucapan terimakasih. Rinduku untuknya begitu menggebu. Kalau saja aku bisa terbang langsung menemui Adit, ingin segera aku terbang untuk menemuinya dan mengucapkan terimakasih langsung padanya.

Kini buku craft itu tersimpan dalam lemariku. Sekali-kali aku buka dan baca tutorialnya. Dan akan aku coba dan akan aku bagikan pengetahuan yang ada di buku itu untuk anak-anak asuhku di Circle of Happiness. Sesuatu yang tak terduga, hadiah yang menyentuh kalbuku sampai sel-sel hatiku. Memberikan kesan yang tak akan pernah aku lupakan. Hadiah tak terduga dari Adit, anakku yang sehari-hari terlihat cuek, acuh tak acuh,diam tak banyak bicara. Tapi dia tahu apa yang diinginkan ibunya. Sungguh hadiah yang tak terduga dan istimewa. Mama rindu denganmu anakku, Adit....
 


Jumat, 18 Maret 2016

Jadi Presenter Dadakan






Di acara televisi sering dipandu dengan seorang presenter. Banyak gaya dan ciri khas tersendiri dari seorang presenter yang membedakan dengan presenter yang lain. Tentu disesuaikan dengan acara yang mereka bawakan. Sebenarnya presenter itu adalah orang yang mengatur sajian. Sajiannyaa bisa berupa musik, aneka program , kuis. Agar orang tertarik biasanya presenter manyajikan dengan gaya dan kata-kata yang bisa menghipnotis penonton yang melihat dan mendengarkannya. Seorang presenter menggunakan suaranya dan bahasa untuk membawakan acara. Agar acara yang dipandunya menarik tentunya presenter harus bisa mnyajikan acara dengan baik dengan kata-kata yang ramah, bersikap manis dengan kata-kata yang menyejukan. Tentunya dilengkapi dengan gestur tubuh yang menawan sehingga acara yang dipandunya menjadi lebih apik.


Komunitas Circle of Happiness ingin mengajarkan pada anak-anak tentang profesi sebagai presenter. Untuk itu anak-anak diajarkan bagaimana menjadi presenter yang baik, sehingga mereka mempunyai pengalaman tentang kegiatan presenter yang selama ini mereka lihat di televisi.  Program yang akan dipandu adalah program Yuk, kenalan di Televisi Nagggela. Jadi kita sebagai pembimbing mengajak anak-anak terlebih dahulu mewawancarai narasumber dari orang di sekitar tempat tinggal yang didatangkan ke tempat kami berkegiatan. Namanya Mang Karta. Mang Karta punay profesi sebagai petani, tukang bakso dan tukang ojeg.  Anak-anak diberi kesempatan untuk mewawancarai Mang Karta satu persatu dengan pertanyaan. Sampai anak-anak mempunyai data yang valid tentang Mang Karta. Setelah itu anak-anak diberi kesempatan untuk menjadi presenter dalam acara yuk kenalan. Anak-anak dibuatkan televisi yang dibuat dari kertas karton. Nah, anak-anak yang mau jadi presenter berdiri di balik kertas karton berbentuk televisis yang bagian tengahnya berlubang . Kedua sisinya dipegang oleh teman-teman yang lain. Nah, mulailah anak-anak menjadi presenter dadakan di acara Yuk, Kenalan di TV Nanggela..


Dari kegiatan ini anak-anak banyak belajar banyak hal. Mulai dari memupuk rasa percaya diri untuk tampil di depan banyak orang. Melatih anak-anak untuk percaya diri susah-susah gampang. Perlu pendekatan agar mereka mau tampil ke depan. Selain itu anak-anak belajar merangkum apa yang tadi ditanyakan pada narasumber menjadi kalimat-kalimat menarik yang akan dipresentasikan di depan nantinya. Belajar menyusun kalimat dan belajar cara yang baik untuk mengungkapkan dalam bentuk kalimat-kalimat yang menarik. Banyak manfaat yang bisa diambil anak-anak saat kegiatan menjadi presenter dadakan. 


Akhirnya kita memang perlu memberikan banyak kegiatan untuk anak-anak agar mereka bisa mengeksplor kemampuan mereka, meningkatkan kemampuan mereka dan rasa percaya diri yang tinggi. Itu semua menjadikan kelak anak-anak bisa mengembangkan apa yang mereka mampu. Dan menjadikan mereka anak-anak yang hebat. Mempunyai kemampuan leadership, kemampuan bicara, kemampuan intelek lainnya. Sungguh dari kegiatan sederhana ini bisa menfasilitasi anak untuk berkembang.


Kamis, 10 Maret 2016

Metamorfosis Hidup






Kehidupan selalu berubah dari tiada menjadi ada, bahkan dari ada menjadi tiada. Hidup itu fana tak abadi. Segala sesuatu cepat berubah karena pengaruh yang mengelilinginya. Baik atau buruk semua berpulang pada pribadi  masing-masing. Akan mengambil yang baik atau yang buruk, itulah hidup merupakan suatu pilihan. Begitu juga dengan hidupku ,banyak yang berubah dalam hidupku , sangat banyak malah. Alhamdulilah perubahan atau metamorfosis aku berjalan dengan mulus walau banyak tantangan juga. Tapi dengan kesabaran dan keikhlasan perubahan itu mengarah selalu pada kebaikan.

Inilah metamorfosis hidupku

  • ·         Dari anak pemalu menjadi anak yang penuh percaya diri.

 Aku masih ingat dulu saat aku masuk sekolah aku tipe anak yang pemalu. Sulit bergaul dengan anak yang lain. Tertutup dan lebih menjadi penyendiri. Ternyata sifat pemalu aku menjadi perhatian mamaku. Mamaku mendatangi ibu Ine , waktu itu beliau wali kelasku di kelas 4 SD. Mamaku meminta bantuan bu Ine agar aku bisa menjadi anak pemberani dan percaya diri. Aku ingat tiba-tiba saja bu Ine sering menyuruhku untuk maju ke depan , menyuruh aku mengambilkan sesuatu di ruang guru. Pertama-tama sih aku agak takut-takut tapi lama-lama muncul keberanian setelah sering kalinya aku disuruh oleh bu Ine. Alhasil mulai saat itu aku menjadi anak yang percaya diri bahkan menurutku terlalu percaya diri. Aku mulai banyak punya teman, aku mulai banyak dilibatkan di kegiatan sekolah. Bahkan di SD aku menjadi pengibar bendera. Tak menyangka ya, dari anak pemalu menjadi pemberani. Anak yang aktif di kegiatan sekolah. Ini terus berlangsung sampai aku kuliah. Aku aktif berkegiatan selain kuliah. Sungguh aku harus berterimakasih pada mamaku dan bu Ine. Tanpa dorongan mereka berdua, mungkin aku masih jadi gadis pemalu yang tak punya rasa percaya diri.

  • ·         Dari Dokter hewan menjadi pengajar.

Profesiku sebagai dokter hewan hanya aku lakonin selama dua tahun. Waktu itu aku terhambat dengan jam kerja di farm yang tak punya waktu. Kapanpun dibutuhkan harus selalu ada. Sedangkan aku waktu itu masih punya bayi yang harus banyak perhatian. Akhirnya aku buka praktek di rumah sambil mengajar. Ternyata dunia mengajar begitu mengasyikan. Apalagi aku bisa mengubah mindset anak kalau kimia itu adalah mata pelajaran mafia menjadi pelajaran yang menyenangkan. Anak-anak SMA itu aku jadikan sahabat  dan aku kreasikan metode pelajaran sesuai dengan apa yang anak remaja inginkan. Bukan di kelas saja bisa di halaman atau lapangan olah raga. Kalau perlu mengunjungi suatu tempat yang berhubungan dengan kimia. Tak dinyana aku juga banyak mendapatkan pasien yang semakin banyak datang padaku. Akhirnya aku kewalahan, apalagi pasienku kebanyakan anjing dan kucing dimana mereka ingin dikunjungi daripada mereka datang padaku. Tapi dunia mengajar lebih menarik bagiku, sehingga dengan pertimbangan yang matang aku memutuskan untuk tetap mengajar dan berhenti praktek. Walau sering ditelpon oleh pemilik hewan untuk datang tapi aku sudah tidak tetarik lagi untuk meneruskan praktekku. Mengajar sudah menjadi jiwaku akhirnya.

 



Keceriaan bersama murid-muridku. Belajar di lapangan. Foto di atas penelitian tentang air. Foto di bawah kunjungan ke pabrik semen

  • ·         Dari ibu bekerja menjadi ibu tidak bekerja.

Inilah hidup. Setelah anak-anak besar dan tinggal di luar kota, aku justru memutuskan untuk berhenti mengajar. Ada satu hal yang menurutku aku perlu berhenti mengajar sampai di sini. Berat sekali karena aku terlalu mencintai pekerjaanku. Tapi aku harus meninggalkan semua untuk sesuatu yang lebih baik. Aku percaya apa yang aku lakukan adalah demi kebaikan bersama dan aku tak pernah sekalipun menyalahkan siapapun.


  • ·         Hidup untuk berbagi.

Denga waktu yang luang aku mulai berbagi dengan anak-anak.. Berawal dari anak-anak Yayasan Al Kahfi aku mulai belajar menyelami dunia anak-anak. Ternyata mereka sangat menyenangkan. Kepolosan mereka, apa adanya tak basa –basi membuat aku masuk ke dunia anak-anak lebih dalam lagi. Ternyata aku mencintai dunia anak-anak. Akhirnya aku memutuskan bersama teman-teman membentuk komunitas anak-anak di desa Nanggela Kecamatan Mandirancan Kuningan. Di komunitas inilah aku mendedikasikan untuk mengajak anak-anak belajar sambil bergembira di hari minggu. Di garasi rumah mereka berkegiatan. Aku lebih menekankan ke pendidikan karakter lewat dongeng, membaca, menulis, memasak, jalan-jalan ke alam, melukis, baca puisi dan masih banyak lagi kegiatan lainnya. Selain itu juga aku mulai sering mengikuti kelas inspirasi. Karena di sana juga berhubungan dengan dunia anak-anak.  Sudah dua buku karyaku yang aku dedikasikan untuk anak-anak. Kumpulan dongeng anak  , Novel anak (segera terbit) dan aku sekarang lagi membuat kumpulan cerpen anak.  Selain itu juga aku juga memberdayakan ibu-ibu dari anak-anak yang belajar untuk bisa juga berkreasi dengan kerajinan tangan yang aku ajarkan. Pokoknya sekarang masanya aku mulai banyak berbagi untuk bisa punya manfaat bagi orang banyak

Aku sekarang dengan suamiku dan kedua anakku.

 Aku bersama anak-anak di komunitas Circle of Happiness yang aku bentuk

 Memberdayakan ibu-ibu di dekat rumahku

Inilah metamorfosis hidup yang aku alami. Masih banyak harapan-harapan yang ingin aku raih untuk ke depannya. Semoga metamorfosis ini berakhir dengan kebahagian sejati. Amin


Kamis, 03 Maret 2016

Kecil Tapi Indah






Bandung . Kota kelahiranku. Dulu Bandung terkenal dengan sebutan Kota Kembang. Ternyata sebutan kota kembang itu terjadi pada tahun 1896 perkumpulan  pengusaha perkebunan menunjuk kota Bandung untuk tempat kongresnya yang pertama. Kemudian panitia penyelengaranya menyediakan kembang-kembang berupa noni cantik dari wilayah perkebunan. Ternyata tamu-tamu merasa puas. Akibatnya dari mulut ke mulut keluar istilah yang dikenal dengan De Bloem der Ondische Bergsteden atau bunganya kota pegunungan. Memang moyang priangan terkenal dengan kecantikannya. Sehingga muncul sebutan kota Bandung sebagai kota kembang. Wah kembang di sini bukan artinay kembang secara harfiah ya tapi kembang yang menunjukan mojang priangan yang cantik-cantik. Setelah beberapa dekade barulah kota Bandung disebut dengan kota kembang yang artinya kembang secara harfiah





Bandung sekarang berbeda dengan Bandung dulu. Dengan perkembangan yang begitu pesat dan kadang tak diikuti dengan perkembangan infrastuktur dan sarana lainnya . Ini membuat banyak kemacetan, polusi dan keadaan kota Bandung yang tak tertata rapih dengan pedagang kaki lima yang  berdagang di trotoar. Itulah mengapa pak Ridwan Kamil sebagai walikota membuat Bandung menjadi tertata rapih mulai dari trotoarnya dan ruang terbuka hijau. Pak Ridwan dikenal dengan walikota gila taman. Begitu banyak taman yang dibangun pak Ridwan dan masing-masing punya kekhasannya. Dan selalu dengan cirinya pak Ridwan. Pak Ridwan ingin Bandung menjadi kota kembang lagi dengan banyak bunga-bunga di taman-taman kota.



Aku sendiri salut dengan kepiawaian pak Ridwan membuat taman. Bahkan dengan tempat yang kecil saja bisa jadi indah di tangan pak Ridwan Kamil. Kadang suka iri dengan kota Bandung yang punya begitu banyak taman sehingga kita bisa duduk lama-lama di sana dengan suasana yang asri. Minta tolong deh pak Ridwan jadi walikota Cirebon. Cirebon itu gak punya taman. Menyedihkan!!!! Waktu terakhir ke Bandung, aku ingat pak Ridwan baru saja meresmikan taman sungai Cikapayang. Aku sih belum bisa membayangkan . Taman di sebelah balai kota . Di sisinya balai kota di jalan merdeka itu ada sungai yang kemudian direvitalisasi. Dengan cara dibuat bendungan filter skala kecil sehingga air menjadi jernih dengan menggunakan pasir zeolit yang biasa digunakan untuk penjernihan. Tujuannya juga untuk menyadarkan masarakat akan pentingnya sungai dalam kehidupan masarakat. Juga bertujuan untuk menyediakan ruang publik untuk masarakat. Begitu juga akan membuka kawasan hijau di sekitar sungai. Padahala lahan yang ada sempit tapi tertata rapi dengan aneka jenis tanaman membuat tampak asri dan nyaman.



Di sepanjang trotoarnya di sisi bagian dalam ditanam aneka tanaman hijau dan beberapa tulisan ada tergantung di atas . Tulisan yang unik untuk memberi kesadaran bagi masarakat untuk sadar tak buang sampah ke sungai. Di sepanjang jalan kita bisa menyusuri jalan merdeka. Di beberapa tempat ada tempat duduk untuk bersantai sejenak. Bahkan di salah satu pagar terdapat beberapa gembok yang terkunci . Katanya sih gembok cinta.  Kasriannya membuat aku terpana dan kagum dengan ide sederhana tapi bikin cantik taman. Sampai dekat balai kota . Di sana sungai menjadi dangkal dan bisa digunakan untuk bermain air. Banyak anak-anak bermain di sana. Di sebelahnya ada lahan yang tak begitu luas yang berhadapan dengan taman vanda , berupa batu-batuan yang terdapat batu yang menjulang tinggi. Itu membuat terlihat apik walau konsepnya sederhana saja. Sungguh tak menyangka lahan sempit di samping sungai Cikapayang bisa menjadi taman yang asri dan banyak dikunjungi masarakat untuk bersantai ria.




Wah, jalan-jalan di Bandung tak perlu mahal-mahal ya. Sudah begitu banyak taman bisa untuk tempat bersantai bersama keluarga. Duduk-duduk di bangku yang indah sambil ngobrol ,itu luar biasa. Ditambah lagi dengan keasriannya.Sungguh indah... Tak salah juga kalau kita berkesempatan untuk berfoto ria dengan keasrian taman ini. Tidak bakal menyesal . Untuk bersantai tak perlu kemana-mana tinggal pilih taman sungai Cikapayang alternatif yang terbaik.



;;