Senin, 29 Desember 2014



Membaca di negara Indonesia belum menjadi budaya . Masih banyak orang yang tidak suka membaca dengan banyak alasan dan sebab. Mulai dari tak punya waktu, tidak bisa menyisihkan uang untuk membeli buku atau harga buku yang terlalu mahal. Padahal membaca buku sama saja dengan membuka jendela dunia. Memberikan banyak pengetahuan yang  dan cerita-cerita dari berbagai negara lain.Kegiatan membaca itu sendiri mempunyai arti kegiatan menganalisa, menginterpretasi oleh pembaca untuk dapat memperoleh pesan yang akan disampaiakan oleh penulis. Dengan demikian untuk banyak mengetahui banyak hal kita perlu punya kemampuan membaca yang baik. Padahal banyak dari masarakat belum terbiasa dengan membaca apalagi mempunyai kemampuan membaca yang baik.Kemampuan membaca yang baik sangatt membantu kita dalam memahami suatu artikel sehingga informasi yang kita dapat juga akan akurat.




Salah satu majalah yang terdapat pada map Majalah Bergilir



Padahal membaca banyak sekali manfaatnya bagi kita seperti:


  • ·         Memori yang semakin kuat. Dengan membaca akan memberikan latihan bagi otak. Baik saat sedang memahami kata perkata sehingga bagian otak akan lebih aktif dan dapat mengembangkan kemapuan imajinatif, bahasa dan pembelajaran asosiatif. Kebiasaan membaca akan merangsang otak untuk lebih berpikir dan berkonsentrasi. .

  • ·         Menjaga keremajaan otak. Menurut studi terbaru dengan banyak membaca mempunyai kemungkinan 32% lebih lambat mengalami penurunan kognitif di kemudian hari.Kegiatan yang melibatkan otak ini  membuat otak  lebih efesien dan terus berfungsi dengan baik. Juga dapat mencegah terkena penyakit Alzheimer.

  • ·         Menghilangkan stres.  Dengan membaca dapat mengurangi hormon kortisol yang berhubungan dengan stres.Tingkat stres bisa dikurangi dengan membaca bahkan sampai 67%.

  • ·         Memperbanyak kosa kata. Walaupun kita sudah tidak sekolah lagi atau tidak bekerja  bisa menggunakan buku sebagai perbendaharaan kosa kata di otak .Bahkan para ahli menyebutkan kita bisa belajar lima sampai limabelas persen dari semua kata yang kita ketahui dari membaca.

  • ·         Meningkatkan empati.Dengan membaca membuat kita bisa menyelami karakter-karakter yang terdapat dalam buku yang akan memperkuat kita memahami perasaan orang lain.. Melihat dunia lain dari membaca membuat kita memahami jalan pikiran orang lain.

  • ·         Meningkatkan tujuan hidup. Dengan banyak membaca kisah –kisah inspiratif dapat memotivasi kita untuk berbuat hal yang sama..Semakin banyak kita membaca dan mengidentifikasi peristiwa-peristiwa yang muncul semakin besar kita melakukannya dalam kehidupan nyata.

  • ·         Membantu kita terhubung dengan kehidupan nyata.Akibatnya dapat meningkatkan rasa sosial dengan sesama.

  • ·         Mencerahkan hari.Kisah dari buku yang memberikan akhir yang membahagiakan dapat membangkitkan semangat positif. Bahkan peristiwa di dalam buku bisa menggali kenangan hangat dalam hidup kita.Begitu juga dengan tokoh-tokoh yang ada dalam buku bisa menggali lagi kenangan tentang sesuatu yang terjadi dalam kehidupan seseorang



 Majalah dimasukkan dalam map yang bertuliskan bulan dan minggu ke berapa (Misalnya, November IV artinya bulan November minggu ke empat)

Kebetulan dalam keluargaku semua suka membaca . Itu semua berkat mama. Ternyata mama bukan saja menyebarkan semangat membaca pada anak-anaknya juga bagi para tetangga dekatnya. Mama ,sehari-hari tidak bekerja dan sangat suka sekali membaca terutama majalah-majalah yang berhubungan dengan wanita. Mama  banyak melihat ibu-ibu di komplek mempunyai banyak waktu senggang. Daripada waktu senggang digunakan untuk hal yang tak berguna,mama menyebarkan semangat membaca ibu-ibu di kompleks. Semua itu dilakukan mama agar mereka bisa menambah banyak pengetahuan dari membaca. Manfaatnya bisa menambah wawasan cara berpikir ibu-ibu, wawasan dalam hal masak memasak , dalam mendidik anak-anaknya dan mendapatkan wawasan tentang budaya Indonesia dan mancanegara. Mama menyebarkan semangat membaca lewat majalah bergilir. Majalah bergilir adalah majalah yang bergiliran dibaca dari mulai pembaca pertama sampai pembaca terakhir. Majalah yang digilir terdapat 3-4 majalah yang dimasukkan ke dalam map. Dan para anggotanya membayar iuran yang berbeda tergantung dia mendapat pembaca yang keberapa. Pembaca pertama tentulah akan membayar iuran lebih mahal, lalu pembaca kedua lebih murah dan demikian seterusnya. Majalah-majalah yang ada dalam majalah bergilir meliputi Femina, Kartini, Tempo, Intisari, Readers Digest, Gadis,Majalah Kesehatan ( saya lupa judulnya ). Dengan demikian banyak para ibu terbantukan dalam memperoleh bacaan yang bermanfaat dengan harga yang terjangkau.


 Selain membantu para ibu mendapatkan bacaan yang bisa berguna, mama juga bisa mendapatkan bacaan dengan harga yang jauh lebih murah. Coba bayangkan kalau setiap bulan mama harus membeli semua majalah itu, berapa uang yang harus ia keluarkan. Mama memang cerdas dan kreatif. Mama sudah memberikan semangat membaca bagi ibu-ibu di sekitarnya . Bahkan majalah bergilir sampai sekarang masih berlanjut padahal usia mama dan ibu-ibu di sekitarnya sudah tak muda lagi. Membaca membuat mama menjadi lebih awet muda dan hidupnya lebih ceria. Semangat menyebarkan kesukaan membaca tak pernah surut, terus membara di hatinya. Tak menyangka dari kegiatan yang sederhana mampu memberikan semangat membaca bagi ibu-ibu sampai usia mereka menua!!!!




 

Selasa, 23 Desember 2014





Pada penjajahan Belanda kota Padang  dibagi beberapa zona untuk menguatkan fungsi kota.Belanda membagi kota ini untuk pemukiman Belanda, indon ( untuk keturunan Eropa),Tionghoa, Keling, Melayu , Bugis, Nias dan Jawa. Etnis Tionghoa tinggal di kawasan yang berdekatan dengan pusat pemerintahan Belanda dan memiliki pasar sendiri yang dikenal dengan pasar kongsi yang sampai kini masih berfungsi.Kampung Keling ini dihuni oleh keturunan India yang dulunya tinggal di kampung Dobi. Sedangkan etnis Bugis dan Jawa ada di sudut kota tua di kawasaan belakang Tansi (penjara di jaman Belanda) dan kampung Jawa Dalam. Dan kalangan Indon dan Belanda ada di pusat kota yang akhirnya keluar dari sana setelah kemerdekaan. Akhirnya banyak terjadi pernikahan campuran yang meleburkan budaya antar etnis sehingga memupuk rasa toleransi yang besar.Sehingga penduduk di sana saling membaur.Bahkan banyak keturunan Tionghoa yang sudah tak bisa berbahasa mandarin lagi dan menggunakan  nama-nama asli kota Padang. Jangan heran kalau ada keturunan Tionghoa yang mengunakan nama awal Sutan.


Walaupun sekarang di kota Padang sudah disulap menjadi bangunan modern dengan model khas bangunan Minangkabau tapi ada kawasan yang masih dipertahankan ciri khas Belandanya dan dikenal dengan kawasan kota Tua. Kota Tua ini berada di tepi sungai Batang Arau yang berdekatan dengan jembatan Siti Nurbaya. Di sana terdapat hampir 20 bangunan klasik peninggalan Belanda yang digunakan untuk kantor atau gudang bahkan ada bangunan yang ditinggalkan begitu saja ditumbuhi tanaman liar. Kawasan kota tua ini dikenal juga dengan Muaro Padang karena lokasinya ada di tepi sungai Batang Arau yang berbatasan dengan laut. Makanya mengapa Belanda memilih kawasan ini untuk pemukimannya karena letaknya di tepi sungai yang dekat laut dan mereka merasa sungai Batang Arau ini bisa dilewati kapal besar dan udara yang nyaman.Selain itu Belanda juga membangun pelabuhan Teluk Bayur yang dibangun untuk memperkuat aktivitas perdagangan menuju negara-negara Eropa.



Selain itu kota Tua juga memiliki kelenteng Cina bernama Klenteng Shie Hin Kiong. Kelenteng ini dibangun pada abad 19 dan bukti kalau pedagang Cina pernah singgah di sini. Kelenteng ini digunakan untuk ibadah orang-orang Tionghoa yang datang kesana untuk berdagang. Sampai sekarang kelenteng ini masih terpelihara dan masih digunakan sebagai tempat ibadah para pemeluk ajaran Taoisme yang tinggal di kampung Cina.Menyusuri kota Tua dengan bangunan tua yang tampak kurang terurus. Mungkin kalau kota tua di Padang ini bisa dikelola dengan baik seperti kawasan kota tua di Jakarta mungkin akan menjadi objek wisata yang cukup menarik. Apalagi kalau diadakan beberapa kegiatan seperti di kota tua Jakarta yang bisa menarik wisatawan.Masih banayk bangunan yang dibiarkan tak terurus, sungguh disayangkan. Sepanjang perjalanan saya membayangkan kalau saja kawasan ini bisa ditata kembali tanpa mengubah bangunan tuanya, mungkin akan menjadi lebih menarik untuk dikunjungi. Kawasan kota Tua yang bersejarah dan jangan pernah dilupakan.



Selasa, 16 Desember 2014

Kasih yang Tulus





Mengakhiri tahun 2014 memberikan kesempatan untuk menengok lagi ke belakang, apa yang sudah baik dikerjakan atau ada yang masih perlu dibenahi dari hidup kita. Menengok cerita-cerita di blog pribadi saya, saya sangat menyukai postingan KejutanTerindah. Mengapa? Saat menuliskan postingan ini, saya harus sering mengerjapakn mata karena menahan air mata agar tidak keluar . Betapa tidak saya mendapatkan banyak kejutan yang menghampiri saya di setiap tahunnya oleh siswa-siwaku. Bahkan oleh anak-anak yang belajar di rumah belajar walau saya belum lama mengajar di sana. Kejutan yang mereka berikan membuat hatiku luluh dan tak terasa air mata satu demi satu menetes, tanda aku merasakan kebahagiaan bisa berbagi bersama mereka.

Benar apa yang dikatakan oleh beberapa ahli pendidikan kalau kita mempergunakan proses pembelajaran dengan kasih sayang, kelembutan itu akan mendorong siswa akan lebih mempunyai sikap yang produktif dan spontan, karena memang metode pembelajaran menurut saya yang paling efektif adalah dengan pendekatan kasih sayang . Karena dengan kasih sayang , merupakan jaminan bagi anak-anak untuk lebih tenang , gembira  sehingga akan lebih mudah bagi guru untuk menanamkan tata aturan dan kedisplinan. Perlunya mengekspresikan rasa sayang dengan perkataan dan sikap akan membuat anak-anak didik kita akan merasa tentram. Akibatnya anak-anak akan belajar kasih sayang dari gurunya dan itu akan membuat anak lebih percaya diri dan membuat mereka dapat melakukan segala aktivitas dengan baik sehingga menjadi pribadi yang cerdas , terampil,  sehat fisik, dan mental.

Proses pembelajaran dengan kasih sayanglah yang saya terapkan pada anak didik baik di sekolah maupun di rumah belajar. Saya selalu menganggap mereka adalah anak-anak sendiri dan kasih sayang yang saya berikan dengan hati tulus banyak membuahkan hasil yang begitu menakjubkan. Mereka rata-rata sangat mudah untuk dipandu dalam mengerjakan aturan dan belajar mereka juga lebih rajin dan punya prestasi . Ini yang membuat saya lebih bahagia saat pertama kali aku mengajar di rumah belajar .  Pertama kali aku tidak dianggap hanya dengan tatapan curiga dari anak-anak yang ada di rumah belajar. Lambat laun dengan pendekatan kasih sayang, aku melihat mereka mulai membuka diri mereka padaku. Banyak tersenyum dan menyapaku , bahkan hari demi hari anak-anak di rumah belajar selalu menanti kedatanganku dan selalu menyambut di depan pintu rumah belajar. Keharuan menyeruak di hatiku ternyata mereka akhirnya menerimaku dengan sambutan hangat yang mereka berikan. Sebuah drama kejutan di bulan Ramadhan membuatku tak bisa lagi menahan air mataku. Terus mengalir dengan kebahagian yang menyeruak di sudut hatiku. Tak sia-sia saya mendekati mereka dengan kasih sayang sampai mereka mau membuka diri mereka dan menerimaku menjadi bagian dari mereka.



Kini aku bisa tersenyum lebar ketika semua anak didikku menjadi pribadi –pribadi yang hangat , ceria dan penuh kasih sayang. Paling tidak aku telah menanamkan kasih sayang pada mereka yang membuat potensi , jiwa dan mentalnya mereka berkembang sejalan dan seirama.Dan itu semuanya akan membuat anak-anak menjadi pribadi yang tak kerdil. Saya merasakan kebahagiaan yang tak terkira dengan kemajuan yang bisa diraih anak-anak didik saya . Kasih sayang tulus  membuat mereka  menjadi pribadi yang hebat dan membanggakan.Dan kejutan yang mereka berikan adalah tanda sayang mereka padaku



Selasa, 09 Desember 2014





Menikmati kota Padang yang bagian baratnya membujur pantai dari utara ke selatan sungguh nikmat. Berkeliling kota Padang , selalu bertemu dengan pantai dengan laut luas yang membiru ,Samudra Hindia. Saya tertarik dengan plang besar dengan tulisan Taman Muaro Lasak saat saya diantarkan untuk berkeliling kota Padang. Ternyata taman kecil yang katanya dibangun karena ada program Kota Hijau Padang. Untuk ke taman ini dari pusat kota setelah melewari jembatan Purus akan tampak jelas tulisan Taman Muaro Lasak. Tapi saya melihat taman yang sama sekali tak terlihat seperti taman karena tak ada pepohonna , kalaupun ada tanaman yang kecil-kecil dan itupun kurang terurus, bahkan banyak ditumbuhi oleh rumput-rumput liar Jadi gambaran taman tak terlihat di sana. Apa yang bisa dilihat dari taman yang tampak gersang itu.Juga tak ada bangku-bangku taman dan lampu. Jadi saya berpikir mengapa di sebut dengan taman tapi tak menyerupai taman , hanya hamparan tanah dengan tulisan Taman Muaro Lasak yang besar!!!!!



Nama Taman Muaro Lasak ternyata mempunyai sejarah tersendiri. Waktu dulu tempat muara itu berpindah-pindah dan pernah sampai Purus III , nah waktu sudah di dam maka pintu muaranya tetap dan tak berpindah –pindah lagi di posisi sekarang. Berpindah-pindah dalam bahasa Padang adalah Lasak sehingga masarakat memberi nama Taman Muaro Lasak. Ke arah bawah taman ini terlihat pantai Purus Padang dengan ombak yang besar. Karena saya datang pada pagi hari, pantai masih tampak sepi. Ramainya pada saat sore hari atau hari libur. Biasanya di bibir pantai banyak yang duduk-duduk menikmati sore hari.Pantainya cukup bagus dengan air laut yang membiru. Sejauh memandang hanya hamparan air yang membiru, entah mengapa paling suka melihat pantai dengan ombak dan airnya yang beriak-riak. Pagi itu saya melihat beberapa orang sedang menyisiri pantai dan memungut sampah yang ada di bibir pantai. Menurut supir yang membawa saya berkeliling kota, memang kesadaran penduduk untuk buang sampah pada tempatnya belum baik. Walau sudah ditaruh tempat sampah, tetap saja membuang sembarangan. Memang ada tempat sampah tapi dengan bibir pantai yang panjang  tempat sampahnya tak mencukupi dan jarak tempat sampah satu ke tempat  sampah yang lainnya berjauhan.


 Pantai yang tampak di hadapan Taman Muaro Lasak

Jika saja taman ini dibuat bagus, maka wisatawan bisa duduk-duduk di taman sambil menikmati pantai dan hamparan laut yang membiru. Apalagi jika ada fasilitas permainan anak-anak dan lampu-lampu taman yang bagus membuat orang akan betah menikmati udara pantai sambil duduk-duduk di taman. Mungkin ini pekerjaan rumah bagi pemerintah kota Padanag khususnya dinas pariwisata untuk memperbaiki sarana wisata disini, sehingga bisa menjadi tempat wisata yang mengasikan dan nantinya bisa menambah pendapatan daerah.


Pantai di lihat dari atas jembatan Purus
 

;;