Jumat, 30 Agustus 2013

Berdiri dengan hasil dari membuat beberapa bentuk gemetri molekul

Pada pelajaran geometri molekul, untuk memudahkan siswa mengerti perlu media sehingga siswa tidak perlu membayangkan bagaimana bentuk geometrinya. Setelah siswa dilatih mencari tipe molekul sekarang siswa diperkenalkan dengan teori VSEPR. Teori VSEPR adalah pendekatan yang menjelaskan susunan geometrik dari pasangan elektron dari di sekitar atom pusat sebagai akibat gaya tolak menolak antara pasangan elektron.

Untuk meramalkannya perlu diperhatikan kalau ada tiga jenis gaya tolak dalam molekul , antra pasangan elektron ikatan, antara pasangan elektron bebas dan antara pasangan elektron ikatan dan bebas. Elektron dalam satu ikatan akan ditahan oleh gaya tarik inti kedua atom yang berikatan dimana elektron ini mempunyai distribusi ruang yang kurang dibanding pasangan elektron bebas. Karena pasangan elektron bebas dalam molekul menempati  ruang yang lebih besar, pasangan elektron ini  mengalami tolakan yang lebih kuat dari pasangan elektron bebas tetangganya dan dari pasangan elektron ikatan.Akibat kekuaan tolakan pasangan elektron bebas yang besar menyebabkan molekul membentuk sudut dan kemiringan . Untuk mencatat jumlah total pasanga elektron ikatan dan pasangan elektron bebas kita menuliskan dengan tipe molekul AXE dimana A adalah atom pusat , X adalah pasangan elektron ikatan dan E adalah pasangan elektron bebas.

Nah, untuk mempraktekannya siswa menggunakan balon sebagai atomnya. Setiap kelompok diberi soal dan dibuat dulu tipe molekulnya sehingga tahu berapa pasangan elektron ikatan dan berapa pasangan elektron bebasnya. Kemudian  dengan memperhatikan itu semua dibuat bentukan molekul dengan balon. Balon ditiup dahulu dengan besar tertentu. Dari tipe molekul yang dibuat siswa kemudian siswa membentuk balon-balon tersebut menjadi bentuk yang sesuai.

Hampir setiap kelompok tidak mengalami kesulitan dalam membuat geometri molekul, dan mereka bisa membentuk dengan balon-balon tersebut dengan baik. Mereka puas , karena dengan menggunakan balon , mereka lebih mengerti dan tidak perlu membayangkan lagi. Dengan balon, materi geometri molekul menjadi lebih mudah dicerna.....
 
Sedang mengerjakan  geometri molekul





Senin, 26 Agustus 2013

Ada Es Mamboo di Praktek Kimia

                                   
Pada materi sifat koligatif ,dimana sifat koligatif hanya dipengaruhi oleh oleh konsentrasi zat terlarut. Salah satu sifat koligatif adalah penurunan titik beku. Nah, untuk membuktikan bahwa penurunan titik beku hanya dipengaruhi oleh konsentrasi zat terlarut,maka dibuatlah es mamboo.
Gampang membuat es mamboo: satu buah kaleng susu kental manis rasa coklat dituangkan ke dalam panci besar dan ditambahkan 500 ml air dan dipanaskan sampai mendidih dan jangan lupa diaduk perlahan-lahan. Setelah dingin dimasukan ke dalam plastik es mamboo dan di masukkan ke dalam freezer.

Nah, titik beku adalah suhu ketika tekanan uap caiaran itu sama dengan tekanan uap dalam keadaan padat.Dan pembekuan suatu laruran , yang membeku sebetulnya adalah pelarutnya saja, sedangkan pelarutnya tidak ikut membeku. Adanya zat terlarut menyebabkan larutan jadi sulit membeku sehingga titik beku larutan lebih rendah dari titik beku pelarut. Dan selisih titik beku pelarut dengan titik beku larutan disebut dengan penurunan titik beku.

Nah, setelah es mamboo jadi, masing-masing siswa disuruh merasakan es mambo tersebut dengan cara menyedotnya....dan merasakan rasanya. Kemudian menuliskan pada tabel pengamatan. Dimana akan terasa manis karena ada susu kental manis yang terlarut dan lama-lama akan tidak terasa manis lagi. Jadi dari sini siswa dapat membuktikan bahwa pelarut yang membeku tapi zat terlarutnya tidak..

Praktek yang menyenangkan, karena membuat es mambo  dan makan es mamboo dilakukan  bersama-sama juga dan membuat siswa lebih mengerti lagi tentang sifat koligatif pada penurunan titik beku.
Sedapnya es mamboo, menambah keceriaan siswa, apalagi dengan kebersamaan yang indah.. Dan ternyata ada siswa yang mencoba lagi membuat es mamboonya karena rasa yang enaaaak!!!! asiiklah...





Selasa, 13 Agustus 2013


Dalam pembelajaran memang sangat penting untuk mencari metoda danmedia pembelajaran yang efektif yang bisa diterima oleh siswa. Salah satu yang saya paling suka adalah dengan menyanyi, kenapa?? Karena hampir sebagian siswa senang menyanyi dan hafal lagu-lagu yang sedang ngetrend saat ini, bahkan yang liriknya bahasa inggrispun mereka kuasai. Ternyata memang lagu punya kekuatan sendiri buat anak-anak yang membuat mereka mudah menghafal . Biasanya saya menggunakan lagu pop,dangdut  yang sedang ngetrend dan lirik-liriknya diganti  dengan kata-kata yang berhubungan dengan materi yang saya ajarkan. Dan luar biasa siswa lebih cepat menangkap konsep dari materi yang saya ajarkan.

Demikian juga dengan materi sifat koligatif, tapi yang saya gunakan lagu dengan cara ngerap. Siswa diberi tugas perkelompok untuk membuat lagu yang ada rapnya dan hasilnya cukup lumayan
Kelompok pertama dengan menggunakan lagu Iwak Peyek yang diganti liriknya

Kimia lagi, kimia lagi, kimia lagi, kimia lagi
Pusing lagi, pusing lagi, pusing lagi, rumus lagi
Kimia selalu bikin pusing, tapi kita jangan pusing-pusing
Ayo kawan kita ngitung lagi, pake rumus sifat koligatif
ooooo ooooo   oooo oooo

Yang pertama lihat elektrolit,yang kedua lihat konsentrasi
yang ketiga masukan kerumus, rumusnya ...asalale...
gram per Mr dikali seribu dibagi pelarutnya dikali Kf

Rapp: Ayo kawan kita berhitung
          janganlah malas  nantinya galau
          tetap berjuang janganlah ragu
          kita semau harus bersatu
oooo ooooo ooooo oooo

 Kelompok kedua memakai lagi Inul Daratista yang berjudul Buaya Buntung, yang diganti liriknya sebagai berikut
Dasar kimia buntung tung, belajar ngitung-ngitung tung
Dasar kimia kudu dihitung
Kimia datang cuma bawa rumus, mus
Kimia datang cuma bawa soal,al
Apa aku harus hafal rumus
Dasar kimia...kimia buntung (mumet dong)

Reff: Koligatif-koligatif-koligatif mencari koligatif
         yang pertama,yang pertama, yang pertama tentuin elektrolit
         yang kedua, yang kedua, yang kedua lihat konsentrasinya
        molaritas, molalitas dan fraksi mol itu satuannya
        molaritas, liter dan mililiter
        molalitas,gram dan kilogran
        yang fraksi mol gak ada satuannya
        memang dasar koligatif buntung
Untuk reff yang kedua kalinya dibuat jadi rap  bukan dilagukan.


Dari sini siswa mengerti apa dulu yang harus dikerjakan bila bertemu dengan soal yang berhubungan dengan koligatif. Mudah dan secara menyenangkan membuat siswa dapat mengerjakan soal dengan baik...


Kamis, 01 Agustus 2013


Pada materi struktur atom di kelas XI IPA, selain partikel dasar penyusun atom yang sudah diajarkan kelas X, juga diterangkan bagaiman menyusun konfigurasi elektron.Konfigurasi elektron adalah susunan elektron pada atom,molekul atau struktur fisik lainnya. Sedang asas Aufbau adalah konsep konfigurasi elektron awal Bohr dimana pengisian elektron ke dalam orbital dimulain dari orbital dengan energi terendah sebelum elektron  lainnya diletakkan di dalam orbital dengan energi lebih tinggi. Sehingga menurut kaidah ini urutan pengisiannya adalah sebagai berikut

1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d 4p 5s 4d 5p 6s 4f 5d 6p 7s 5f 6d 7p

Tahun lalu pada pembelajaran materi konfigurasi elektron  saya menggunakan media cup es krim sebagai orbital dan kelereng sebagai elektronnya. tahun ini saya menggunakan media  yag berlainan yaitu media styrofoam, tusuk sate sebagai orbitalnya dan lingkaran dari kertas jeruk sebagai elektronnya. Lingkaran kertas jeruk ada 4 warna, kuning untuk elektron yang mengisi subkulit s, biru untuk elektron yang mengisi subkulit p , ungu untuk elektron yang mengisi subkulit d dan merah untuk elektron yang mengisi subkulit f.


Tusuk sate ini disusun sedemikian rupa pada styrofoam sesuai dengan pola asas Aufbau. Siswa dibagi menjadi empat kelompok masing-masing kelompok mendapatkan paket berupa papan styrofoam, tusuk sate dan 4 warna lingkaran dari kertas jeruk. Kemudia diberi beberapa soal dan masing-masing siswa di tiap kelompoknya secara bergantian mengisi konfigurasi elektron di papan tersebut dan kemudian dinilai.

Dengan mempergunakan media ini diharapkan siswa akan lebih mengerti lagi bagaimana mengisi elektron pada subkulit pada orbital-orbitalnya dan juga membuat suasana tidak membosankan.


.


;;