Kamis, 30 Juni 2016






Saat tiba di bandara internasional di Lombok dan akan menuju kota Mataram , kita akan melewati sebuah tugu yang dikenal dengan Tugu Giri Menang. Tugu ini letaknya di kecamatan Gerung , Lombok Barat. Letaknya diantara jalan yang menuju bandara internasional Lombok dan pelabuhan penyebrangan Lombok yang dikenal dengan Lembar sehingga menjadi suatu jembatan penghubung antar kota sekaligus sebagai gerbang utama ke pulau Lombok. Tugu ini menyerupai menara mesjid dengan kubah  keemasan. Karena Lombok dikenal dengan sebutan pulau seribu mesjid. Memang betul, hampir setiap jengkal tanah banyak bangunan mesjid, bahkan yang berseberangan jalanpun ada. Maka tak salah kalau pulau Lombok ini dikenal dengan pulau seribu mesjid.



Dulu sebelum ada tugu Giri Menang daerah ini sangatlah sepi hanya dilalui oleh truk-truk yang akan bongkar muat di pelabuhan penyeberangan Lembar. Tapi di sana sudah ada tugu Patung Sapi yang sampai saat ini masih berdiri dekat tugu Giri Menang yang dibangun tahun 1991an. Setelah dibangun bandara internasional Lombok, tugu ini menjadi pusat keramaian karena banyak masarakat  datang untuk sekedar kongkow setelah dibangun tugu Giri Menang ini pada tahun 2012 dan diresmikan tahun 2013.  Tugu Giri Menang ini sebagai simbol jati diri masarakat Lombok  Barat khususnya dan suku Sasak yang mendiami pulau Lombok.Tugu ini dibangun dengan kombinasi arsitektur mesjid di Taj Mahal India dan  yang dipadukan dengan budaya masarakat Lombok. Dan tugu ini merupakan eksistensi dari masarakat Lombok Barat untuk bisa dikenal luas  dan ini berdampak postitif dari segi ekonomi dan budaya. Karena di sekitarnya banyak terdapat lapak-lapak yang dilengkapi dengan parkir dengan menyediakan berbagai kuliner khas suku Sasak,dan kain tenun. Juga banyak terdapat gazebo tempat nongkrong yang nyaman.



Tugu Sapi  yang ada bukan tanpa makna apa-apa. Ternyata di dekat sana terdapat areal tempat pengembangan sapi potong dan  pusat peternakan sapi perah. Jadi masarakat Lombok sangat dekat dengan sapi. Penduduknya masing-masing memiliki sapi di areal tempat tinggalnya sehingga sapi adalah hal yang sangat  dekat dengan kehidupan masarakat Lombok. Apalagi sekarang ada program NTB sejuta sapi, sehingga banyak dikembangkan sapi-sapi di daerah sini untuk memenuhi kebutuhan akan daging sapi.

Jadi aku hanya bisa melihat tugu ini saat melewatinya saja , saat perjalanan menuju kota Mataram. Katanya kalau malam hari pemandangan di sini bagus karena tugu ini akan tampak warna warni oleh lampu-lampu. Tapi berhubung kedatangan aku ke Lombok hanya sebentar makanya tak bisa menyempati menikmati keindahan tugu ini di malam hari. Walau hanya melewati saja, sudah bisa melihat kemegahan tugu yang berdiri di bundaran yang dikenal dengan bundaran Kubah Emas, bundaran Giri Menang, bundaran Mendagi, bundaran Simpang Siur. Tugu ini juga bisa disebut dengan tugu selamat datang karena tepat di jalan menuju ke kota Mataram. Mau tak mau akan melewati tugu ini. Kesan pertama yang bisa dilihat di Lombok, ya tugu Giri Menang ini. Tugu yang mewakili budaya dan kearifan lokal masarakat Lombok.


Kamis, 23 Juni 2016

Musibah Datang Keajaiban Tiba





Gambar dari sini 
 
Peristiwa ini sudah lama terjadi tapi aku selalu mengingat betapa dari peristiwa ini aku banyak belajar bersyukur dan ikhlas. Ternyata anugerah Allah itu benar-benar bagai mukjijat. Sore itu adalah suasana kegembiraan karena anak pertamaku lulus SMA dengan nilai yang baik. Kabar gembira itu begitu memenuhi relung hatiku. Sungguh bagiku ini kegembiraan yang  patut dirayakan. Suamiku berjanji akan makan di luar. Tapi tanpa disangka-sangka aku mendapatkan kabar kalau suamiku kecelakaan.  Saat aku melihat suamiku terbaring di ruang IGD dengan kaki yang lunglai karena patah tulang mulai dari bagian paha sampai ke tulang kering, rasanya seluruh tubuhku lemas. Tak ada satupun kata yang terucap , hanya kebingungan . Saat aku dipanggil oleh dokter bedah, dia mengatakan banyak hal mengenai kondisi kaki suamiku. Malam ini juga harus dioperasi untuk penutupan luka dan tulang yang hancur. Seminggu kemudian harus dipasang pen untuk memulihkan patah tulangnya. Waktu itu dokter mengatakan biaya pasang pen saja sudah 30 juta, belum biaya operasi, dokter, obat-obatan dan kamar rawat. Aku tercenung . Dokter memberikan tenggat waktu aku untuk berpikir apakah mau operasi atau mau dibawa ke alternatif.

Sore itu juga adik iparku datang menjenguk. Dia mendesak aku untuk membawa suamiku ke alternatif saja, karena biaya yang tak mahal.  Bukan aku membayangkan biaya operasi tapi aku sadar bulan ini anak pertamaku harus membayar uang masuk kuliah di Bandung. Uang yang ditujukan untuk biaya sekolah mau tak mau harus untuk biaya rumah sakit. Terbayang anakku harus tak sekolah??? Hanya karena tak ada uang untuk membayar uang masuknya??? Tapi kalau dibawa ke alternatif di daerah Bogor, aku membayangkan jauh perjalanan dari Cirebon dan kalau aku menunggu di sana , dengan siapa anak-anak. Bagaimana mereka hidup sehari-hari, karena aku di Cirebon tak punya sanak saudara. Penyembuhan patah tulang itu bukan sehari dua hari tapi membutuhkan waktu berbulan-bulan, sungguh dilema besar bagiku. Adik iparku terus mendesak untuk membawa suamiku tapi aku bertahan untuk tetap di rumah sakit. Aku pasrah, aku merasa kelak ada jalan keluar untuk semuanya.

Operasi suamiku berjalan lancar walau aku harus menunggu dengan berdebar-debar karena operasi yang begitu lama. Aku sendiri heran , aku begitu tenang dan aku lihat suamiku juga sabar dalam menghadapi semuanya ini. Semua ikhlas dan sabar. Waktu untuk membayar uang masuk semakin dekat, dengan nama Allah aku bayarkan uang masuk ke perguruan tinggi di Bandung. Aku tak berpikir lagi, aku harus membayar biaya rumah sakit dari mana.  Setelah hampir satu setengah bulan di rumah sakit, akhirnya suamiku diijinkan pulang , walau harus setiap minggu untuk kontrol dan belajar berjalan. Saat aku ambil semua biaya administrasi dan melihat berapa yang harus aku bayarkan, aku terkejut. Tanganku bergetar kuat. Biaya operasi yang seharusnya 30 juta dan ditambah biaya dokter dan obat-obatan ternyata hanya sebesar 15 juta dan biaya tambahan obat yang tak ada di askes sebesar 4 juta. Jadi biaya keseluruhannya 19 juta.  Sungguh suatu keajaiban yang aku terima dari Allah. Sungguh aku bersyukur,betapa Allah begitu mengasihi keluargaku. Keajaiban dari Allah itu selalu ada ,jika kita sabar dan ikhlas.Aku bersyukur untuk kebesaran Allah ini.




Kamis, 16 Juni 2016

Semua Gara-Gara Kamera Ponsel




http://www.uniekkaswarganti.com/2016/05/Asus-giveaway-aku-dan-kamera-ponsel.html


Saat mulai muncul ponsel, aku mulai tertarik menggunakannya. Selain iklan yang bersliweran, rekan kerjapun sudah mulai memiliki ponsel. Akhirnya aku mulai tertarik. Mengapa? Karena sangat mudah jika kita ingin menghubungi seseorang saat kita ada di luar rumah. Ponsel pertamaku waktu itu masih trend. Belum memliki kameranya. Saat sudah ada ponsel berkamera , akupun menggantinya dengan ponsel yang ada kameranya. Untuk ponsel berkamera sudah berkali-kali ganti karena resolusi kamera yang semakin besar dan semakin jernih. Nah mulai dari situlah aku berpetualang dengan kamera ponselku.

Semua difoto , walau baru kamera belakang saja. Nah, saat muncul ponsel dengan kamera depan dan belakang, aku mulai tertarik. Apalagi anak-anakku sering selfi dengan berbagai pose. Tapi aku masih belum beli karena sayang dengan ponsel lama yang masih bagus dan belum lama beli baru. Aku hanya melihat orang-orang yang mulai berselfi ria dengan perasaan cemburu. Sampai suatu saat aku mengikuti kelas inspirasi dan bertemu dengan kakak tingkat kuliah yang ikutan kelas inspirasi juga. Saking senangnya aku bertemu dengan kakak kelasku, aku mengajaknya berfoto dengan ponselku. Saat aku menyalakan kamera , loh gak terlihat wajah kami berdua. Tapi malah yang terlihat bagian punggung orang yang ada di depanku. Aku bingung . Aku matikan dulu kameranya dan aku onkan kembali tapi tetap saja yang terlihat punggung orang yang ada di depanku. Aku baru sadar saat kakak kelasku bilang apa kameraku ada kamera depannya. Astaga, aku lupa kalau ponselku hanya ada kamera belakang. Malunya itu loh!!!! Mengapa aku sampai lupa kalau ponselku masih jadul????? Akhirnya dengan perasaan malu , aku meminta orang di sebelahku untuk mengambil gambarku dengan kakak kelasku. 

 Pipiku tampak chubby

Akhirnya aku  beli ponsel dengan kamera depan juga, jangan sampai aku kena malu lagi. Nah, walau aku sudah punya ponsel dengan kamera depan, tapi aku belum bisa berselfie ria. Karena setiap aku mengambil gambar dengan selfie, selalu wajahku tampak chuby di bagian pipiku. Anakku bilang itu karena aku ambil gambar dari sudut yang salah. Berkali-kali aku coba tapi nyatanya tetap saja pipiku tampak chuby. Masih dengan ponsel berkamera, ternyata anak-anakku dan ponakan lebih menyukai berselfi/welfi ria daripada berfoto konvensional. Saat lebaran, kita mau foto bersama-sama dengan kamera biasa. Tapi anak-anak malah sibuk berwelfi ria daripada foto sama orangtuanya . Berkali-kali menyuruh mereka berhenti dulu berwelfia ria untuk berfoto bersama, tapi mereka terlalu asyik berwelfi ria. Akhirnya aku ikut-ikutan berfoto bersama mereka. Tak mau ketinggalan dong sama anak muda. Tapi memang ada keseruan saat semua berebut agar tampak di kamera. Kalau perlu berdesak-desakan, saling dorong agar wajah mereka tampak di kamera walau kadang tampak kecil. Yang penting masih tampak di kamera. Itulah fenomena ponsel dengan kamera depan yang bikin semua orang lebih tertarik untuk berselfi/berwelfi ria.

 Saat disuruh foto bersama malah sibuk berwelfi ria




Sungguh beruntung memang mempunyai ponsel dengan kamera yang dobel. Saat dimanapun berada ingin berfoto , bisa berfoto sendiri tanpa bantuan orang lain. Bahkan kalau banyak orangpun masih bisa dilakukan dengan bantuan tongkat narsis.Dan aku sekarang tak mau kalah dengan anak muda sekarang. Kapanpun dan dimanapun aku siap mengambil gambar momen-momen berharga bersama suami, teman dan anak-anak. Bahkan sudah menjadi kebiasaan momen bersama suami saat makan berdua , jalan berdua selalu selfi dan aku kirimkan ke anak-anakku. Mereka suka protes kalau aku berfoto saat makan enak di resto. Wah si mama dan papa makan enak , gak mikirin anak yang makannya ala warteg. Hi,hiiiii... Walau ponsel aku tak sebagus ponsel  Asus Zenfone tapi paling tidak aku masih bisa berselfi ria. Ponsel Asus Zenfone ini dilengkapi dengan kapasitas RAM terbesar dunia saat ini . Akibatnya saat membuka aplikasi akan semakin lancar . Dengan harga yang tak terlalu mahal.Dengan dukungan layar berukuran 5,5 inci dengan resolusi yang cukup besar dan jenis layar yang berkualitas. Tentunya untuk berselfi/welfi akan lebih hebat. 

 Kemanapun pergi berdua tak lupa berselfie ria

Giveaway Aku dan Ponsel by Uniekkaswarganti.com



Kamis, 09 Juni 2016

Gerakan Pungut Sampah





Sampah sudah bukan lagi hal yang baru. Hampir setiap kota selalu dihadapakan dengan persoalan sampah. Kadang persoalan sampah ini belum banyak teratasi dengan baik. Bisa dilihat masih banyak kota-kota yang tak punya penampungna, pengelolaan sampah yang baik, sehingga sampah berada di mana-mana. Begitu juga kesadaran masarakat yang kecil membuat persoalan sampah menjadi rumit. Akibat sampah sudah biasa terlihat di kota maupun di desa. Sampah menyumbat saluran air/got bahkan sungai dan irigasi sawah. Ini berimbas ke banyak hal yang merugikan banyak orang.



Kalau dilihat penyebab orang membuang sampah sembarangan karena beberapa hal :

  • 1.      Karena membuang sampah sembarangan di dalam pikiran alam bawah sadar masarakat bukan sesuatu yang salah tapi hal yang wajar. Sehingga dengan santainya mereka akan membuang sampah dengan perasaan tak berdosa. Ini banyak dilihat dari masarakat kita.
  • 2.      Norma dari lingkungan sekitar . Prilaku membuang sembarangan karena prilaku yang sama dilakukan oleh orang-orang yang berada di sekitar kita. Tak ada teladan yang baik di sekitar kita akan menjadikan kebiasaan membuang sampah sembarangan menjadi wajar.
  • 3.      Kurangnya sarana dan prasarana tempat sampah di sarana umum . Ini yang membuat orang membuang sampah sembarangan.
  • 4.      Acuh tak acuh. Rasa tak peduli dari masarakat sekarang yang banyak terjadi menyebabkan masarakat gak mau berusaha untuk membuang sampah pada  tempatnya. Tak peduli dengan cara pemilahan dan pengolahan sampah agar sampah bisa diatasi dengan pengelolaan sampah yang baik.



Kalau dilihat faktor pendidikan juga tak berpengaruh terhadap kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya. Banyak loh yang berpendidikan juga masih dengan sengaja membuang sampah sembarangan. Ketidakpedulianlah yang berperan aktif . Ego yang tinggi dari masarakat sehingga mereka tak mau bersama-sama mengatasi kebersihan lingkungan bersama pemerintah. Membebankan tanggung jawab terhadap pemerintah saja adalah hal yang tak bijak. 



Oleh sebab itu penanaman kepedulian terhadap sampah harus dimulai dari kecil. Bukan hanya dengan teori saja tapi praktek dan kenyataan di lapangan. Karena banyak dari masarakat kita , tahu tapi karena tak peduli , mereka tetap saja membuang sampah sembarangan. Aku selalu ingin memberikan banyak pengalamn hidup pada anak-anak agar mereka secara sadar dan nyata peduli dengan lingkungan sekitar. Mulai dari kegiatan menambung sampah di bank sampah , membuat kompos dari sampah organik. Dan yang terakhir melakukan gerakan pungut sampah.



Gerakan pungut sampah dilakukan dengan tujuan agar anak-anak mengerti bahwa membuang sampah di tempat umum adalah hal yang tak boleh. Juga membentuk kepedulian mereka terhadap lingkungan di sekitarnya yang kotor. Aku namakan mereka dengan Laskar Hijau karena mereka adalaha gen peduli lingkungan yang teruji. Dimulai pagi dengan nyanyian penyemangat sebelum beraksi.

Mana dimana ada banyak sampah
Anak Nanggela mungutin banyak sampah
Mana dimana ada banyak sampah
Anak Nanggela menabung di bank samaph
Mana dimana ada banyak sampah
Anak Nanggela peduli dengan sampah
Cha cha Marica hey hey Cha marica hey hey
Anak Nanggela peduli dengan sampah

Dengan pin di dada dan semangat mereka membersihkan sampah yang ada di lapangan alun-alun Mandirancan. Mereka seperti bermain. Berlari-lari ke sana kemari sambil mengambil sampah yang ada di sana. Tawa dan teriakan mereka terdengar nyaring. Tak ada rasa penat , terus mengambil sampah. Hampir 15 kantung plastik hitam besar didapat dari mungutin sampah. Istirahat di tepi lapangan , tapi beberapa tampak tak lelah , masih berlari-larian sambil bersenda gurau. Bagi mereka ini seperti piknik dan bermain. Sampah yang didapat adalah bonus dan lapangan menjadi bersih kembali. Bonus bagi mereka adalah es buah yang sudah disediakan . Rasa penat dan lelah terobati dengan es buah yang segar dan dingin.




Walau apa yang mereka kerjakan adalah hal yang sederhana, tapi ini bisa jadi memori yang bisa mereka ingat sepanjang hidupnya. Kelak mereka akan jadi agen perubahan di lingkungannya. Bagi anak memori yang baik akan terpatri di hati , ini akan membuat mereka akan selalu mengingat dan melakukan sebagai sesuatu yang wajar . Mereka kelak bisa jadi pelopor peduli lingkungan. Sungguh tak sia-sia apa yang aku lakukan dengan mereka dalam gerakan pungut sampah ini. Semoga kami tetap selalu peduli dengan lingkungan dan selalu mengajak banyak orang lagi untuk peduli lingkungan. Salam Hijau!!!!!

;;